All content from ABC/ Asahi TV
Haruto mengajak Kaori ke toko suvenir. Kaori melihat banner Tokyo Interior Fair 2019 dan memberitahu ingin membuatnya.
Haruto juga sama. Ia melihat jam tangan Kaori dan merasa kalo masih ada waktu. Ia menanyakan apa Kaori masih ingin melihat yang lainnya?
Kaori tersenyum mengiyakan. Dia senang Haruto akan mengajaknya ke sana.
Haruto jalan duluan. Tiba-tiba dia berbalik dan melarang Kaori untuk jauh-jauh darinya. Kaori tersenyum. Ia meminta maaf lalu menghampiri Haruto.
Mereka kembali melihat-lihat. Kaori mendadak teringat pada Takuma. Apa Takuma juga senang jalan-jalan pada hari libur?
Kaori lalu tertarik sama sebuah meja kayu yang terbuat dari kayu jati. Ia memanggil pejaganya dan menanyakan dari mana asalnya? Indonesia? Myanmar?
Orangnya sepertinya nggak tahu dan akan menanyakannya. Kaori memanggilnya dan menanyakan harganya. Orangnya nggak tahu lagi. Ia mau tanya dulu. Kaori kembali bertanya. Ia menanyakan minyak apa yang digunakan untuk merawatnya.
Orangnya mengiyakan dan pergi untuk bertanya.
Haruto menghampiri Kaori dan memberitahu kalo orangnya kerepotan gara-gara ditanya mulu sama Kaori.
Kaori mengaku kebablasan. Ia sendiri sedang bertanggung jawab atas sebuah toko makanan di Jepang. Ia pikir akan lebih baik kalo ada meja dan kursi karena itu permintaan dari pasangan tua.
Haruto seolah paham maksud Kaori. Jati nggak memakan waktu untuk dibersihkan. Dan dengan ketinggian meja tertentu nggak akan menjadi beban pengiriman.
Kaori tersenyum mengiyakan.
Tanpa sadar Haruto juga tersenyum. Ia menanyakan apa Kaori menyukai pekerjaannya?
Kaori mengangguk mengiyakan.
Keduanya lalu melihat yang lain. Kali ini Kaori tertarik pada sebuah kursi goyang.
Haruto memberitahu kalo kompetisi in house tahun lalu sangat panas. Pemenangnya mendapat penghargaan dengan desain terbaik pada kursi goyang.
Kaori nggak nyangka kalo ternyata Haruto tahu hal itu.
Haruto mendekat. Ia memberitahu kalo ia mengikutinya. Sebenarnya ia kesal karena kalah. Tapi desainnya lebih bagus dari desainnya.
Kaori tersenyum. Ia memberitahu kalo saat itu ia nggak bisa mengikuti kompetisi itu.
Haruto menanyakan kenapa Kaori nggak ikut?
Kaori memberitahu kalo saat itu orang tuanya sedang sibuk. Ia pergi ke rumah neneknya. Di sana ada kursi goyang.
Kaori menghampiri nenek yang sedang merajut. Ia menanyakan untuk siapa nenek membuatnya. Nenek memberitahu kalo syal itu untuk Kaori.
Kaori senang mendengarnya. Bagi nenek, Kaori adalah orang yang paling ia cintai di dunia ini.
Kaori berterima kasih lalu memeluk neneknya.
Kaori memberitahu kalo kaki kursi goyang neneknya sudah tua dan rapuh sehingga kakinya rusak. Yang ia pikirkan pertama kali saat bekerja adalah membuat kursi goyang. Itu adalah janjinya.
Sayang neneknya pergi sebelum ia bisa membuatnya. Itulah sebabnya sampai sekarang kursi itu belum juga jadi. Karena prang yang duduk di atasnya sudah nggak ada. Pun kalo dibuat juga nggak akan ada artinya. Atau mungkin sebaiknya ia membuatnya untuk diri sendiri?
Haruto menatap Kaori dalam.
Kaori melanjutkan kalo saat ia neneknya menggendongnya saat duduk di kursi goyang. Meski ia sendiri, rasanya seperti nggak sendiri. Itulah yang ia rasakan.
Haruto nendekat dan mengatakan akan membuatnya. Kaori kaget. Eh? Haruto menatapnya dan tersenyum.
Keduanya meninggalkan toko. Kaori baru menyadari kalo dia melupakan kalungnya Haruto.
Haruto menenangkan. Toh mereka akan datang lagi. Kaori mengangguk dan tersenyum. Mereka kembali berjalan menuruni tangga
Kaori mengulurkan tangannya hendak menggandeng tangan Haruto tapi nggak jadi.
Haruto tiba-tiba berhenti. Ia menatap ke depan. Seperti sesuatu yang nggak ingin ia percaya. Kaori menatap ke arah mata Haruto dan merasakan hal yang sama.
Takuma sedang bersama seorang wanita yang bersama Haruto di stasiun. Istrinya.
Saat terjatuh ke dalam kantong semar maka nggak akan bisa kembali lagi. Manis dan kejamnya sebuah perangkap.
Ringkas drama selanjutnya
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊