All content from iQiyi
Lian Sen menatap lukanya lalu tersenyum. (Ih, lukanya kayak beneran loh). Ia lalu memgambil buku Zichen yang ditinggalkan tempo hari dan membacanya.
Zichen menulis kalo dia akan mengajari Lian Sen untuk memulihkan dadu. 7 pukulan serigala.
1. Dari yang nggak mungkin, ciptakan peluang tanpa kesempatan.
2. Dua burung dengan satu batu. Perlihatkan kelemahannya untuk membuat wanita mengeluarkan sisi keibuannya.
3. Kerinduan. Jarak bosa menghasilkan keindahan4. Bicara manis. Kalo Lian Sen nggak bisa menyelesaikan pakai mulut lalu sikat aja. (???)
5. Ketampanan. Tunjukkan pesona hormonal tubuh prianya.
6. Pengakuan. Lian Sen harus memberitahu dengan keras kalo dia mencintai Lin Lu.
7. Penguntit. Seperti kata pepatah kalo wanita takut sama pria pengintit. Kalo Lian Sen bisa mendapatkannya tanpa rasa malu, maka dia nggak terkalahkan.
Lian Sen tersenyum lalu mencoret beberapa nomor di urutan atas. (Cingu, lihat deh sampingnya Lian Sen. Boneka yang dari Lin Lu sudah pindah tempat dari tempat sampah jadi di sisinya. 😊😊😊)
Jing Jing baru selesai memasak makanan dan menyajikannya di meja makan. Liang keluar dari kamarnya dan sepertinya mau pergi. Jing Jing mengajaknya untuk makan malam bersamanya. Belakangan dia melihat Liang sibuk kerja jadi dia belajar masak sup lotus tremella.
Liang mengaku nggak lapar dan menyuruh Jing Jing untuk makan sendiri. Liang sudah mau pergi tapi Jing Jing memanggilnya lagi. Dia mengaku nggak bisa menghabiskannya sendiri. Tadi dia melihat Liang bersoaialisasi dengan direktur dan ia lebih sibuk ketimbang saat masih jadi manajer di Huanzhen.
Liang malah merasa tersinggung. Dia menyuruh Jing Jing untuk to the point saja. Nggak usah berbelit-belit. Ia menuduh kalo Jing Jing sebenarnya ingin meremehkannya. Kalo dia dulu hanya seorang staf kecil di Huanzhen dan nggak sebanding dengan seorang presdir. Ia menunjuk Jing Jing dan menegaskan kalo suatu hari nanti ia akan menghapus noda itu.
Jing Jing menggeleng. Ia memberitahu kalo nggak gitu maksudnya. Jing Jing lalu menyampaikan perasaannya kalo selama beberapa tahun yang lalu Liang selalu ada di hatinya.
Dia sama sekali nggak mempermasalahkan kalo Liang Zhi nggak punya apa-apa seperti sebelumnya atau seorang wakil presdir Sally. Dia sama sekali nggak akan berubah pikiran.
Liang hanya bisa minta maaf habis itu pergi. Jing Jing ingin menahannya lagi tapi nggak sempat. Ia lalu melihat masakannya yang sia-sia.
Liang pergi ke klub dan minum-minum. Sepertinya ia sudah banyak minum tapi masih pesan lagi. Pelayan datang san memberitahu kalo mereka akan mengadakan pertandingan dan meminta Liang untuk pindah tempat.
Liang nggak mau. Ia menanyakan apa itu soal uang? Ia mengambil dompetnya dan meletakkannya di atas meja sambil menyuruh pelayan untuk mengabilkan minuman lagi untuknya.
Anak CEO Sally (lupa namanya siapa) datang sambil merangkul dua wanita. Ia menghampiri Liang. Ia melihat dompet Liang dan menyindir kalo sekarang Liang akan menarik sumpahnya dan mengambil uangnya. Liang malas dan nggak menanggapi.
Anak CEO Li lalu memberitahu teman wanitanya kalo Liang ini adalah orang yang ia ceritakan tadi. Seorang tuan muda di depan ayahnya. Teman wanitanya membantahnya. Setahunya tuan mudanya adalah dia.
Anak CEO Li kembali menyindir Liang yang hanya patuh selama beberapa hari lalu menjadi liar. Liang langsung menatap anak CEO Li yang bicaranya sudah kelewatan. Anak CEO Li malah semakin menjadi. Wajah Liang Zhi nggak begitu bagus. Apa karena pekerjaannya buruk?
Liang tetap tenang dan memberitahu kalo dia baik-baik saja.
Anak CEO Li menanyakan apa karena wanita? Liang nggak bisa mendapatkan gadis kecilnya yang sekarang menjadi pacar Shi Lian Sen? Gara-gara itu Liang terpukul? Teman wanita anak CEO Li tertawa.
Anak CEO Li lalu mendorong salah seorang wanitanya ke Liang. Wanita itu nggak mau dan kembali pada anak CEO Li. Ia lalu sesumbar kalo wanitanya saja bisa melihat jelas siapa yang berdiri di pusat.
Ia lalu meminta agar Liang meninggalkan Sally. Jangan kira kalo hanya karena ayah menyukainya maka Liang bisa terbang ke langit. Tapi sebenarnya Liang hanya seekor anj*ng yang dimiliki keluarganya.
Lin Lu mau berangkat bekerja. Lian Sen menyuruhnya untuk naik ke mobilnya. Dia akan mengantar. Lin Lu menolak. Masih pagi juga. Dia akan naik bus saja.
Mobil Fang melintas. Mereka berhenti dan menyapa Lian Sen. Zichen baru keluar dari rumah sakit. Zichen menyindir kalo Lian Sen sangat perhatian. Dia tahu kalo mulut Lian Sen keras tapi sebenarnya hatinya lunak. Pagi gini masih repot-repot untuk menyambutnya.
Lian Sen dan Lin Lu tersenyum. Ia memberitahu kalo Zichen salah paham. Orang dia mau ngantar Lin Lu kok.
Zichen langsung memegang dadanya. Hatinya hancur. Fang memukul dada Zichen. Lebay!!!
Lian Sen melihat kalo di belakang ada peralatan camping. Apa itu dari rumah sakit? Zichen memberitahu kalo pas pulang tadi ia melewati tiko perlengkapan camping. Dokter mengataka kalo penyakitnya sangat serius dan ia harus menghirup udara segar dan memutuskan untuk berkemah.
Lian Sen nggak percaya. Zichen mengalihkan kalo sudah siang. Berangkat kerja sono! Lian Sen tersenyum lalu mengajak Lin Lu untuk masuk mobil.
Lin Lu menurut. Lian Sen mengatakan kalo dia akan mengantar Lin Lu ke halte bus. Dia takut orang-orang akan iri kalo ia mengantar Lin Lu sampai toko. Lin Lu mengiyakan. Ia lalu menanyakan apa tangan Lian Sen sudah baikan? Lian Sen tersenyum mengiyakan.
Lin Lu lalu membaca catatannya. Last night you are very impotent. Lah? Lian Sen langsung melirik. Apa maksudnya? Lin Lu memberitahu kalo dia sedang belajar bahasa inggris.
Lian Sen menggela nafas dan memberitahu kata yang benar. Important. Lin Lu membandingkannya dengan yang ia katakan sebelumnya. Kayaknya sama aja.
Lian Sen mengejanya dan menyuruh Lin Lu untuk mencari artinya di internet. Lin Lu menurut dan membuka google translate. Semalam kamu sangat nggak bertenaga (dalam konteks sexual). Lah, Lin Lu malu banget rasanya.
Foto dan video Lin Lu dan Lian Sen akhirnya diterbitkan dan jadi viral. Lian Sen sendiri juga melihatnya sambil senyum-senyum. Ia buru-buru mematikan komputernya saat Maggie masuk.
Maggie memberitahu kako respon pasar sangat bagus terhadap video Shi Zong dan Lin Lu. Departemen Humas juga terus meninjau perkembangannya.
Lian Sen tersenyum dan berterima kasih atas kerja Maggie selama ini. Ia lalu meminta Maggie untuk membeeitahu semua staf untuk ikut Touring setelah proyek Eropa dijalankan. Maggie mengucapkan teeima kasihnya mewakili semya staf.
Lian Sen kembali menonton videonya setelah memastikan kalo Maggie sudah pergi.
Lin Lu membaca kembali catatan bahasa Ingrisnya. Seorang wanita menghampirinya. Ia buru-buru meletakkan catatannya dan menyapa wanita itu ramah.
Wanita itu mengembalikan produk Huanzhen sambil marah-marah. Katanya produk itu sudah membuat wajahnya rusak dan meminta ganti rugi.
Lin Lu mengambil produk itu dan memeriksanya. Ia membuka produk itu dan melihat kalo isinya sudah habis. Ia lalu memberitahu wanita itu kalo ketentuan umum mereka hanya memproses pembelian langsung dari konter. Nggak ada sertifikat pada produk itu. Dan lagi isinya juga sudah habis. Jadi ia nggak bisa membantu.
Wanita itu nggak mau tahu. Ia malah mengungkit tentang Huanzhen yang telah menjual produk palsu. Lib Lu bangkit dan menjelaskan kalo mengenai produk palsu itu sudah ditanganu dengan sangat jelas. Dan lagi produk wanita itu nggak memenuhi syarat pengembalian.
Wanita itu nggak terima dengan penjelasan Lin Lu dan berniat mengadukan Lin Lu ke atasannya kalo Lin Lu bekerja dengan serengah hati.
Lian Sen datang dan memberitahu kalo dia adalah orang yang bertanggung jawab atas Huanzhen. Ia meminta wanita itu untuk mengajukan keluhan padanya. Wanita itu mengingatkan tentang apa yang telah Huanzhen informasikan kalo pelanggan bisa mengembalikan barang tanpa syarat dan alasan apapun. Ia ingin ganti rugi karena produkyang ia beli telah merusak wajahnya. Tapi nona itu malah menolaknha dan memberitahunya banyak persyaratan.
Lin Lu mengambil produk itu dan menunjukkannya ke Liang Sen kalo produk itu sudah habis dan juga nggak ada bukti pembelian. Ia merasa kalo wanita itu nggak membelinya di toko mereka.
Wanita itu marah karena Huanzhen nggak berniat memberinya ganti rugi. Lian Sen menenangkan. Ia akan memberikan ganti rugi kalo memang produk itu dibeli dari toko mereka. Ia menanyakan dimana wanita itu membeli produk mereka?
Wanita itu memberitahu kalo ia membeli produk itu secara online. Lian Sen lalu mengatakan kalo ia akan membantu wanita itu untuk menghubungi layanan pelanggan untuk menyelesaikan masalah pembeliannya.
Wanita itu tersenyum. Ia tahu kalo Lian Sen adalah orang pintar yang selalu melakukan hal-hal besar. Nggak seperti karyawannya yang bekerja setengah hati dan malah subuk membaca buku. Kalo dia jadi Lian Sen, dia pasti sudah memecatnya.
Lian Sen merangkul Lin Lu dan meminta maaf pada pelanggan itu. Dia nggak berani memecat pacarnya. (Oughhh...😍😍😍.)
Lin Lu langsung menatap Lian Sen (apa???) Lian Sen memanggil Cindy dan memintanya untuk membantu menyelesaikan masalah wanita itu. Cindymengiyakan dan meminta wanita itu untuk ikut dengannya.
Lin Lu mengonfirmasi, apa tadi maksudnya? Siapa yang pacarnya Lian Sen? Lian Sen meminta maaf. Dia salah ngomong tadi. Habisnya udah biasa.
Lin Lu berbalik dan melangkah agak menjauh. Udah biasa? Apanya yang terbiasa? Tapi diam-diam di tersenyum di belakang Lian Sen.
Liang juga melihat video antara Lin Lu dan Lian Sen. Dia nampak nggak suka. Ia lalu memanggil Amy, sekretarisnya untuk datang ke ruangannya.
Amy datang dan menanyakan apa yang bisa ia bantu. Liang menanyakan perkembangan produk Sally kuartal ini.
Amy memberitahu kalo sekarang sudah sampai pada tahap perancangan kemasan produk. Kalo nggak ada masalah maka bulan depan sudah bisa masuk pasar sesuai jadwal.
Liang merasa kalo itu terlalu lama. Ia ingin agar produk itu segera didaftarkan dan meminta untuk dipercepat. Amy mengiyakan. Ia akan pergi ke departemen desain.
Lin Lu yang sedang di rumah juga melihat videonya. Banyak yang menonton dan memberi komentar. Ada banyak yang suka san ada juga yang nggak suka. Lama-lama dia kesal sendiri setelah membaca komentar negatif tentangnya. Katanya dia jeleklah, nggak cocok dengan Shi Lian Sen.
Ia meletakkan tabletnya lalu meminum susu di meja. Ia merasa kalo nitizen jaman sangat ganas. Ia lalu berniat membalas mereka.
Lin Lu adalah gadis super imut yang nggak terkalahkan sejagat raya. Orang baik dan punya kemampuan bisnis yang sangat kuat di industri penata rias. Dia dijuluki Ma Liang. Menerima banyak penghargaan sejak SD. 5 kali menang gelar perintis muda yang luar biasa, 3 kali menerima penghargaan kontribusi terbaik.
Lama-lama ia mengantuk dan akhirnya tertidur.
Liang merasa nggak tenang di kantornya. Ia menelpon Lin Lu tali nggak diangkat. Lah, orangnya lagi tidur.
Ia lalu mengirim pesan. Apa besok Lin Lu punya waktu? Ia akan menunggu di restoran Lehua. Ada hal penting yang ingin ia katakan langsung. Semalam dia terlalu impulsif. Ia sudah memikirkannya dan meminta agar Lin Lu nggak memasukkan dalam hati pengakuan yang ia sampaikan.
Lian Sen pulang dan melihat Lin Lu tidur di sofa. Pesan Liang masuk. Ia mengambilnya dan membacanya. Mendadak ekspresinya berubah. Dari yang tadinya senyum sekarang menjadi marah.
Ia mengembalikan ponsel itu ke tempatnya lalu mendekat dan menatap Lin Lu. Tiba-tiba senyumnya balik lagi. Ia lalu menggendong Lin Lu.
Wah, kira-kira Lian Sen bakalan salah paham nggak ya sama Lin Lu? Masalahnya pesannya ada kata pengakuan-pengakuan gitu.
Ringkas drama selanjutnya
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊