Postingan Terbaru

Rabu, 25 Januari 2023

Sinopsis Time Teaches Me to Love episode 23 part 4


All content from iQiyi



Ringkas drama sebelumnya

Lin Lu nggak sengaja melihat Liang. Dia lalu nyuruh Fang buat duluan. Dia akan disana sedikit lebih lama.

Fang menurut. Mereka lalu berpisah.

Lin Lu menghampiri Liang dan menyapanya. Liang kayak nggak nyangka bisa ketemu Lin Lu. Kapan Lin Lu kembali? Lin Lu bilang baru aja.

Keduanya tiba-tiba mengucapkan kalimat yang sama. 3 tahun lalu... Lin Lu tertawa. Demikian juga sama Liang.


Mereka berdua lalu duduk sambil ngobrol. Liang menanyakan kabar Lin Lu selama 3 tahun ini. Lin Lu mengaku kalo kabarnya baik. Dia sibuk belajar, membuat progress, ... Ia lalu bangkit dan menanyakan penampilannya sekarang ini. Ia sudah menjadi orang sukses sekarang.

Liang tersenyum. Menurutnya sekarang Lin Lu lebih feminim. Lin Lu tersenyum lalu kembali duduk.

Liang merasa kalo selama ini dia sudah memberi Lin Lu penderitaan. Liang minta maaf. Dia dibutakan rasa cemburu dan kebencian. Jadi dia menyebarkan kontrak secara online. Sampai Lin Lu putus dan pergi jauh banget


Lin Lu mengaku nggak papa dan minta agar Liang nggak mengkhawatirkan hal itu. Lagian itu sudah berlalu. Dia juga sudah berpisah dengan Lian Sen. Dan itu sepenuhnya bukan cuman karena masalah kontrak. Yang lebih penting, Lian Sen nggak cukup memahaminya seperti yang ia pikirkan.

Lin Lu nggak takut sama gosip yang beredar di luaran. Dia takut kalo Lian Sen meninggalkannya. Tapi dia malah mendorongya.

Lin Lu melarang Liang buat mengungkit masalah itu lagi. Dia mengalihkan dengan menanyakan kabarnya Jing Jing. Liang memberitahu kalo Jing Jing pulang ke kota asalnya. Dia juga belum melihatnya.


Lin Lu juga ternyata belum pernah nelpon Jing Jing. Dia berharap Jing Jing baik-baik saja. Mendadak Liang malah ngasih tahu kalo beberapa tahun ini Lian Sen nggak pernah punya pacar lagi.

Lin Lu kayak nggak mau dengar nama Lian Sen lagi. Dia mengalihkan pembicaraan dan mengingatkan kalo sebelumnya mereka sering makan Mala Tang. Apa Liang masih ingat? Apa tokonya masih ada? Tofunya... Saat Lin Lu memikirkannya dia jadi ngiler.

Liang memberitahu kalo tokonya belum tutup tapi rasanya sudah berubah. Lin Lu menanyakan apa harganya naik? Liang memberitahunya kalo harganya nggak nik tapi pemiliknya sudah berubah. Dia menawari Lin Lu buat kesana.


Lian Sen membaca buku di atas tempat tidurnya. Ponselnya bunyi. Zichen ngasih tahu kalo Lin Lu sudah balik.

Lian Sen senang mendengar kabar itu. Dia lalu mengucapkan selamat datang kembali pada boneka beruang dari Lin Lu.


Lin Lu membelikan pakaian buat adiknya dan membantunya buat mencoba. Lin Cheng kayak merasa nggak nyaman. Dia nggak yakin kalo itu dibuat di Italia.

Lin Lu memberitahu kalo buatan Italia atau buatan Cina sama aja. Lin Cheng kesal kakaknya masih pelit. Dia masih ada keinginan buat balik? Kalo enggak dia akan punya kakak ipar bule.

Lin Lu mengaku nggak memikirkannya. Dia lalu menanyakan nilainya Lin Cheng. Lin Cheng nggak suka kakaknya nanya-nanya soal dia. Kapan dia punya waktu buat diri sendiri? Dia nyuruh kakaknya buat melihat diri sendiri yang sudah seperti wanita generadi pentium |||.

Lin Lu lalu bangkit dan menggelitikki adiknya. Dia nggak tahu gimana melakukan bisnis tiap hari. 3 tahun itu nggak lama.


Ibu datang dan nyuruh Lin Cheng untuk mengerjakan PRnya. Lin Cheng lalu masuk ke kamarnya dan belajar.

Ibu duduk di tempatnya Lin Cheng tadi. Ibu berharap Lin Lu nggak hanya melakukan make up pada orang lain. Tapi pada diri sendiri juga. Pakai pakaian yang sedikit lebih baik. Bibi Wang akan mengenalkannya pada seseorang. Ibu meninta Lin Lu agar nggak membuatnya nggak enak hati lagi.

Lin Lu mengingatkan kalo dia baru aja balik. Dia juga baik-baik saja meski sendiri. Ia masih ingin menghabiskan banyak tahun sama ibu. Apa ibu masih ingin menikahkannya?



Ibu mengangguk. Ia tetap ingin Lin Lu menemui pria itu. Nggak boleh nolak. Ibu nggak mau dengar kata enggak. Lin Lu malah bilang enggak. Tapi ibu nggak terpengaruh.

Ibu melanjutkan kalo Bibi Wang minta Xiao Zhang (orang yang mau dijofdohkan sama Lin Lu) buat menambahkan WeChatnya Lin Lu. Jadi Lin Lu jangan lupa buat ketemuannya.

Lin Lu terpaksa setuju meski dia nggak mau. Ibu lalu pergi dan berpesan agar Lin Lu ngomong yang baik-baik aja.

Ponselnya Lin Lu bunyi. Ada pesan dari calonnya. Tapi dia malas menjawabnya.



Lin Lu menunjukkan gaunnya pada Fang. Ia yakin kalo itu kan serasi dengan gaunnya Fang. Fang sependapat dan meminta Lin Lu untuk segera mencobanya.

Lin Lu pergi untuk mencoba gaunnya. Fang duduk lalu mengirim pesan suara ke Zichen. Lin Lu ada disana dan ingin melihat Zichen.

Seseorang lalu datang dan memberitahu kalo gaunnya Fang sudah selesai dimodifikasi. Apakah dia pingin mencobanya? Fang mengiyakan. Ia lalu pergi untuk mencobanya.



Lin Lu sudah selesai mencoba gaunnya dan ingin menanyakan pendapat Fang. Sayang Fang sudah nggak ada. Dia menanyakan kemana perginya?

Wanita di sebelahnya memberitahu kalo Fang sedang mencoba gaun pengantinnya. Ia menawarkan untuk memanggilnya. Lin Lu mengiyakan dan berterima kasih.

Lin Lu bercermin. Dia berputar-putar di depan cermin. Tiba-tiba sepatunya lepas. Lin Lu membetulkannya

Seseorang tiba-tiba datang. Lin Lu melihatnya dari cermin di depannya. Lian Sen tersenyum manis padanya. Lin Lu berbalik kaget.


Lian Sen tersenyum dan mengulurkan tangannya.

Lin Lu nggak mau menerima bantuan Lian Sen dan bangun sendiri. Lian Sen nggak marah dan malah senyum ke Lin Lu. Bikin Lin Lu jadi salah tingkah.


Fang datang. Ia merasa sangat sulit untuk mempertemukan mereka. Ia masih mencari peluang buat membiarkan mereka berdua ketemuan. Fang nggak nyangka kalo mereka akan ketemu disana. Fang berencana nelpon Zichen dan ngajak mereka buat makan malam bareng.

Fang sudah mau nelpon Zichen tapi Lin Lu melarang. Dia sudah ada janji. Mereka aja yang ngumpul. Dia nggak usah. Lian Sen juga ternyata sudah ada janji. Tapi dia bisa menyesuaikan.



Fang mengingatkan kalo Lin Lu bukannya harus ketemu sama seseorang yang dikenalkan sama bibinya? Untuk ketemu sama pria tampan dan kaya?

Lian Sen kayak nggak suka dengarnya

Lin Lu malah membenarkannya dan nampak seneng banget. Dia lalu pamit.

Fang merasa khawatir pada Lian Sen. Tapi ternyata dia malah baik-baik saja selama dia bisa melihat Lin Lu.


Lin Lu menghadiri pesta perusahaan. Ternyata Lian Sen juga ada disana. Dia bahkan menghampiri Lin Lu dan menyapanya. Tapi nyapanya dengan gaya formal.

Lin lu mengikuti permainan. Ia merasa kalo Shi Zong sekarang mulai suka meyukai pesta salon yang membosankan kayak gini.

Lian Sen juga nggak mau kalah. Dia mengatakan kalo upacara penyambutan buat artis kecantikan internasionl yang terkenal, nona Lin nggak akan mungkin membosankan.


Lin Lu lalu permisi karena nggak ada masalah juga kan? Lian Sen tiba-tiba mengaku suka sama Lin Lu. Apa? Lin Lu sudah kemana-mana aja mikirnya.

Terutama seri Steamer. Oh, Lin Lu lega dengarnya kalo itu bukan soal dirinya. Lian Sen memberitahu kalo Huanzhen sedang mengembangkan produj time saving treasure box series. Dia menawari Lin Lu untuk bekerja sama dengannya kalo memang ia tertarik.

Lin Lu nggak mudah terpancing. Ia merasa kalo Huanzhen adalah perusahaan kosmetik nomor satu. Shi Zong mengundangnya secara pribadi jadi sepertiny dia nggak punya alasan buat nolak.



Lian Sen tersenyum. Ia mengira kalo rencananya berhasil. Tapi Lin Lu malah menyuruhnya buat menghubungi sekretarisnya saja. Ia lalu memberikan kartu namanya pada Lian Sen.

Ia lalu pergi meninggalkan Lian Sen. Dalam hati ia merasa kalo itu adalah peluang besar. Siapa juga yang nggak mau?

Lian Sen melihat kartu nama Lin Lu lalu tersenyum. Dia meminta Lin Lu untuk menunggunya.


Lin Lu datang ke kantor Lian Sen. Dia bertemu dengan Maggie dan mengobrol sebentar. Mereka juga saling berjabat tangan.

Maggie mempersilakannya buat masuk. Shi Zing sedang menunggunya.



Maggie mengantar Lin Lu masuk. Lian Sen yang sedang duduk di kursinya nenoleh menatap Lin Lu sambil senyum. Untuk sesaat Lin Lu sempat merasa terpesona lihatnya.



Maggie menyajikan minum buat keduanya. Dari tadi Lian Srn nggak berhenti menatap Lin Lu. Lin Lu mengatakan kalo ia sudah membaca informasi tentang perusahaan Lian Sen. Ia mengambil flashdisk dan ngasih tahu kalo itu adalah ide promosi dan desain pengemasan yang ia sesuaikan dengan produksi. Ia meminta Lian Sen untuk melihatnya.

Laptop Lin Lu mendadak mati. Lian Sen menawarkan buat memakai miliknya saja. Lin Lu kaget lihat wallpapernya. Itu kan fotonya??😊😊😊


Lin Lu mulai merasa nggak nyaman. Sementara Lian Sen malah kelihatan santai banget. Dia kayak sengaja pingin nunjukkin itu ke Lin Lu.

Lin Lu menyindir kalo Shi Zong ternyata suka ngoleksi foto orang lain.

Lian Sen memberitahu kalo dia itu bukan orang lain.

Lin Lu nggak peduli. Ia memasang flshdisknya dan menunjukkannya ke Lian Sen.



Lian Sen membacanya dengan cermat. Lin Lu memintanya buat membacanya dengan teliti dan mereka akan membicarakannya lagi nanti. Hari ini dia ada kencan.

Lin Lu sudah mau pergi tapi Lian Sen tahu-tahu menarik tangannya. Bikin Lin Lu nggak nyaman.

Ringkas drama selanjutnya

Bersambung...

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊