Sinopsis Dali and Cocky Prince episode 2

Sinopsis Dali and Cocky Prince episode 2

All content from KBS2



Ringkas drama sebelumnya


Bisakah jam bermerek menangkap keabadian





Dali membantu Moohak mencuci piring. Padahal Moohak sudah memasak tapi masih mencuci piring juga. Dali menyinggung tentang Leonardo da Vinci yang berkeinginan menjadi koki terlebih dahulu. Moohak malah menyombongkan kalo ia anggota dewan asosiasi restoran Korea dan yakin kalo Da Vinci nggak membuka restoran di Korea karena dia nggak tahu. Mendengarnya membuat Dali tertawa. 


Padahal sebelumnya mereka orang asing. Mereka menghabiskan malam bersama, makan bersama dan tertawa bersama. Dali merasa kalo hubungan mereka istimewa. Menurut "Sutra Jaring Brahma", mereka akhirnya bertemu setelah 3.000 geop. Itulah kita. Penganut Buddha menjelaskan hubungan manusia dalam hal unit waktu yang disebut geop. Tiap100 tahun sekali, setetes air akan jatuh di atas sebuah batu. Geop adalah waktu yang dibutuhkan tetesan air itu untuk mengikis batu itu.



Moohak memikirkan apa yang Dali katakan saat mandi. Dali sendiri mau ganti baju. Tahu-tahu listrik mati. Dia kesandung meja dan terjatuh. Moohak yang mendengar teriakannya keluar dan malah kesandung robot vacuum cleaner. Dih dia malah jatuh menimpa Dali. Listrik kembali menyala. Baik Dali dan Moohak tetap tenang. Dali ngasih tahu kalo memang sering mati lampu di sana. Moohak kembali mandi setelahnya dan mencoba untuk tenang meski sebenarnya malu banget tadi. 





Paginya keduanya sama-sama menelpon. Masalah teratasi. Dali nggak dituntut sama nyonya Bronckhorst. Dia malah bersyukur atas apa yang Moohak lakukan. Berkatnya dia tahu kalo lukisannya palsu. Moohak juga sudah menemukan Mr. Jin Hitonari. Dia datang ke pesta yang harusnya Moohak datangi, menari dan sekarang tidur sama babi. 


Selanjutnya Dali mengantar Moohak untuk bertemu dengan stafnya. Dalam perjalanan keduanya hanya diam. Canggung. Kayak nggak rela mau pisahan. Setelah sampai Moohak ngasih tahu agendanya yang sibuk banget dan harus kembali ke Korea lusa. Dan meski sangat sibuk ia meyakinkan kalo ia akan menyempatkan diri untuk datang ke galerinya dan minta Dali untuk menunggunya. 


Dali mengiyakan. Moohak lalu melepas jam tangan mahalnya dan memakaikannya ke tangan Dali. Jam itu sangat berharga untuknya. Ia ingin Dali memakai jam itu dan mengembalikannya padanya saat mereka ketemu lagi. 



Mereka lalu berpisah. Sampai di lift Moohak baru nyadar kalo dia nggak tahu nama galerinya Dali. Dia lalu keluar untuk menanyakannya pada Dali. Ia lalu melihat Dali nangis lalu masuk mobil. Moohak berusaha untuk mengejarnya tapi nggak bisa. 





Miri akhirnya datang. Moohak menyuruhnya untuk mencari Dali tapi nggak bisa menemukannya. Gegara itu Moohak jadi nggak semangat buat melanjutkan kerjasama. Miri membujuknya hingga ia mau menandatanganinya. 


Selanjutnya mereka mencari Dali berdasarkan apa yang Moohak ingat. Melihat kalo Moohak memberikan jam tangan mahalnya membuat Kiri berpikir kalo Dali adalah penipu. Moohak membantahnya dan memberitahu apa yang sudah mereka lakukan dalam seharian itu tapi Miri tetap yakin kalo penipu punya caranya sendiri untuk melancarkan aksinya. 


Moohak yang lelah mencari akhirnya percaya kalo Dali adalah penipu yang telah menipunya dan bersumpah nggak akan melepaskannya. 




Dali ternyata kembali ke Korea karena ayahnya meninggal dunia. Di depan Shi Hyeong sedang melakukan wawancara dengan wartawan. Ia mengungkapkan kesedihannya dan rencananya selanjutnya. 


Mendadak Taejin datang dan semua wartawan beralih padanya. Taejin sendiri nggak bilang apa-apa dan terus berjalan. 


Di dalam seorang pria dari rumah lelang memberikan kartu namanya pada Dali dan berjanji akan kenawar dengan harga tinggi. Secara ia dengar tentang apa yang terjadi pada galeri. 


Taejin datang dan mengembalikan kartu nama itu sembari memberikan nasehat tentang apa yang harusnya dikatakan pada keluarga yang sedang berduka. Selanjutnya Taejin kemberi hormat pada ayah lalu menyampaikan belasungkawa nya pada Dali dan pamit.


Byung Se dan Ki Dong datang dan menyinggung tentang hubungan Taejin dan Dali dulu. Ternyata sebelumnya mereka pernah mau menikah. 



Won Tak mendadak datang dengan pakaian biasa. Nampaknya ia baru tahu tentang kematian ayah. Ia masih nggak percaya dan sambil nangis bilang kalo itu bohong. Dali mendekat dan menenangkannya. 


Taejin yang masih di sana sempat terhenti lihat mereka. Sebelum pergi Taejin minta pada orangnya untuk mengawasi Dali dan mencari tahu tentang kondisi galeri Cheongsong.



Ki Cheol merasa sangat nggak tenang ingat kalo ia yang pertama kali menemukan ayah Dali meninggal. Ayah datang menemuinya dan menanyakan soal Moohak yang belum kembali bekerja. Ayah juga bertanya soal nama galeri yang dipinjami uang sama Moohak. Ia harap itu adalah galeri yang solid. Ki Cheol mengiyakan meski setelah ayah pergi dia jadi kembali merasa gelisah. 




Di rumahnya Moohak sedang memasak dengan memakai selimut dan plester demam di dahinya sambil mengutuk Dali. Dia beneran menganggapnya penipu. 


Miri datang membawakan makanan soalnya di telpon tadi Moohak terdengar sakit. Lah tahunya malah sudah masak sendiri. Moohak bilang meski sedang sakit ia nggak akan melewatkan makan. Ia lalu menanyakan perkembangan dari pencarian para detektif swasta itu. 


Miri bilang belum ada hasil. Moohak kesal dan menjanjikan akan menaikkan bayaran mereka 10 kali lipat kalo bisa menemukannya. Miri nggak habis pikir. Sebenarnya siapa yang Moohak cari. Gadis itu apa jam tangannya. Moohak sempat terdiam sebelum menjawab dengan yakin, jam tangan. 



Dali ke ruangan ayahnya dan mengemasi barang-barangnya. Di antaranya ada jam tangan tua juga. Selain itu Dali juga mengurus tentang pinjaman bank ayah yang sudah jatuh tempo. Ia berencana untuk menjual asetnya termasuk rumah ayah. Namun sepertinya itu akan sulit secara semuanya digunakan sebagai jaminan. Bahkan mungkin Dali juga harus menyerahkan warisannya. 



Moohak bersiap untuk keluar. Ia akan ke rumah sakit dan ke bank untuk sebuah masalah pribadi. Miri berpikir kalo ia bisa pergi ke bank untuk Moohak tapi Moohak nggak bisa membiarkannya melakukannya untuk urusan pribadinya. 




Dali menemui seseorang untuk pinjaman. Sekretarisnya bilang dia sedang ada di luar negeri dan nggak tahu kapan akan kembali. Tapi tahunya orangnya bersembunyi di ruangannya. Mereka lalu bicara di sana. Dali meminta kelonggaran terkait pinjaman ayahnya. Tapi ternyata ahjussi itu yang merupakan teman ayah mengalami kesulitan yang sama dengannya. 


Akhirnya Dali pergi dengan tangan kosong. Wajahnya tampak pucat. 



Moohak ke bank hanya untuk mengecek buku tabungan. Miri yang bersamanya mengejek padahal ia bisa mengeceknya melalui aplikasi. Moohak mengatakan kalo ia harus melihat sendiri tiap angkanya. Emangnya Miro mau tanggung jawab kalo akunnya diretas? Miri lalu mengungkit soal Moohak yang sudah ditipu di Belanda. 




Di jalan Moohak dan Miri bersebelahan saat di mobil namun keduanya nggak menyadari. Miri terus membicarakan tentang Moohak yang ditipu dam mencari tahu tentang wanita itu. Dia cantik? Tubuhnya bagus? Sampai-sampai Moohak menyerahkan jam tangan mahalnya di tangan wanita itu. 


Moohak melihat ke samping dan melihat Dali di sebelah. Tapi ia merasa nggak yakin kalo itu beneran Dali. 



Dali ke kantor polisi untuk bertemu dengan Won Tak tapi orangnya nggak ada di sana. Seseorang memberinya alamatnya. Katanya dia nggak keluar rumah, nggak makan dan nggak tidur setelah ayah meninggal. 


Dali pergi ke alamat itu. Dia berpapasan sama Moohak yang di mobil sama Miri tapi Moohak nggak melihatnya. Akhirnya Dali menemukan alamatnya. Di depan tertulis pesan dari tuan rumah minya Won Tak bayar sewa tepat waktu. 



Di dalam Won tak sedang tidur. Tempatnya berantakan banget. Dali mengetuk pintu tapi nggak ada jawaban. Lah Won Tak malah bermimpi saat ia di kantor polisi saat SMA karena berkelahi. Polisi menyudutkannya yang seorang anak yatim piatu makanya nggak ada yang mengajarinya. 


Dan saat polisi mau mukul kepala Won Tak, Dali mendadak muncul dan menghalangi. Ia menjelaskan yang terjadi kalo Won Tak hanya membela diri karena diserang sama 5 orang sekaligus. Ia adalah korban tapi beraninya polisi itu malah menyalahkannya. Ia menunjukkan kamera CCTV dan ia juga sudah merekamnya menggunakan ponselnya. 


Polisi malah nggak terima dengan apa yang Dali katakan sampai ayah datang. Mengetahui siapa ayah membuat semuanya segan. Ayah juga bilang mereka kalo Won Tak adalah anaknya. Ia mengajarinya untuk menggunakan kekuatannya di jalan yang benar. Anak-anak itu mengganggu anak cacat sehingga anaknya menghentikannya. 


Akhirnya polisi meminta maaf pada ayah tapi ayah menyuruhnya untuk minta maaf pada anaknya. Ia mengajarinya untuk selalu memaafkan. Polisi melakukannya dan Won Tak mengangguk menerimanya. 



Setelahnya Won Tak dan Dali duduk di luar. Dali ngasih permen ke Won Tak tapi Won Tak nggak mau. Dia minta Dali untuk nggak ikut campur masalahnya dan nelpon direktur. Tapi bagi Dali mereka adalah keluarga. Ia yakin kalo Won Tak juga nggak akan diam saja kalo ia dalam masalah. 


Dali lalu melihat poster perekrutan perwira 2010. Kayak keren kalo Won Tak pakai seragam kayak gitu. Won Tak sama sekali nggak tertarik. Ayah datang dan ikutan kayak Dali. Kayak keren kalo Won Tak pakai seragam itu. 




Dali terus mengetuk pintu sehingga membuat Won Tak terbangun. Dia senang lihat Dali datang dan mau mempersilakannya masuk. Lah lupa kalo rumahnya berantakan. Dia minta Dali untuk ngasih waktu 10 menit dan melarangnya masuk. Dali menunggu di luar sementara Won Tak beres-beres di dalam. 


Moohak lewat depan rumah Won Tak. Dia pikir Dali adalah Won Tak. Ih baru ingat kalo yang tinggal di sana itu pria dan bukannya wanita. 




Won Tak selesai beberes dan mempersilakan Dali masuk. Dali menunjukkan catatan di depan yang menyuruhnya bayar sewa. Won Tak bilang kalo itu hanya kerjaan orang psiko di lantai bawah. Dali lalu memberikan bawaannya pada Won Tak. Isinya bolu dan sejumlah uang dalam amplop. Won Tak menyesalkan nggak bisa memenuhi keinginan ayah sebelum meninggal. Ayah memintanya untuk mengunjunginya tapi ia bahkan nggak bisa meluangkan waktunya. Selama ini ia menganggap ayah sebagai ayahnya sendiri. Ia menyesal nggak bisa mengungkapkannya secara langsung pada ayah. 


Dali menenangkan kalo ayah pasti tahu karena ia selalu menganggap Won Tak sebagai anaknya. Dih malah Won Tak yang sedih. Harusnya dia yang menghibur Dali. 





Di bawah Moohak sudah berganti baju dan mau ke atas. Ia menggedor-gedor pintu rumah Won Tak dan memintanya keluar. 


Won Tak akhirnya keluar. Moohak memintanya untuk membayar sewa tapi Won Tak minta dikasih waktu. Besok. Moohak nggak percaya. Won Tak lalu ngasih tahu rekeningnya dan nyuruh Moohak untuk ke kantor polisi besok kalo dia nggak bayar. Lah cuman uang sewa doang padahal. 


Sekilas Moohak melihat ada sepatu wanita dan berpikir kalo Won Tak tinggal sama seseorang selama ini. Pantesan aja tagihan listrik dan air meningkat. Won Tak membantah dan menekankan kalo dia tinggal sendiri.


Moohak mau masuk untuk memastikannya tapi Won Tak nggak mengijinkan. Ia masuk dan mengunci pintu. Setelahnya Moohak ingat kalo dia kayak lihat Dali tadi. Ih gemes banget lihat Moohak langsung pergi dan nggak memastikannya lagi. 



Dali meninggalkan rumah Won Tak pada malam harinya. Won Tak mau mengantarnya pulang tapi Dali menolak. Dia mau menemui seseorang. 


Dali datang ke museum. Di sana seakan ia lihat ayah. Cuman bisa nangis sambil minta maaf ke ayah karena ia datang terlambat. 





Moohak kaget dikasih tahu Miri kalo direktur galeri seni meninggal. Ia lalu menemui ayah dan dimarahin habis-habisan. 2 juta dolar. Gimana Moohak akan mendapatkan uangnya kembali. Moohak sih santai. Pasti ada kekayaan yang ditinggalkan. Mereka bisa mendapatkannya dari penjualan lukisan. Selain itu keluarga Cheongsong adalah keluarga elit. Ayah memberitahu kalo mereka sudah lama bangkrut dan memiliki banyak pinjaman. Lukisannya bahkan akan dilelang untuk pelunasan. Ayah menanyakan rencana Moohak selanjutnya. 


Ki Cheol malah bilang kalo Moohak mungkin nggak punya rencana cadangan. Dih Moohak malah lebih galak dari ayah. Ia menyinggung ayah yang ribut banget cuman gegara dua juta dolar. Ia menekankan kalo ia adalah anaknya, ia Jin Moohak dan ia nggak pernah kalah dalam permainan apapun. Ia minta ayah untuk tenang dan ia akan mengatasinya. Dih ayah sampai takut sama Moohak. 




Sampai di luar Moohak langsung lemas. Takut juga kalo sampai uangnya ilang. Bersama Miri ia menyusun rencana di ruangannya. Miri mulai memberitahu kalo istri pemilih museum sudah lama meninggal. Dia hanya punya seorang putri yang luar biasa. 


Miri menyebutkan prestasi Dali tapi di mata Moohak anak pemilik museum itu hanya anak manja yang ngabisin uang orang tuanya untuk biaya pendidikannya. Moohak merasa nggak bisa hanya tinggal diam aja. Ia mau menjalankan rencananya yang itu karena dia gadis yang naif dan rajin belajar. Miri meragukan idenya Moohak. Tapi dia juga nggak punya ide lain sih. 




Museum Cheongsong kembali dibuka. Di rumah Moohak bersiap untuk pergi. Miri juga sudah menyiapkan mobil buat orang-orangnya Moohak. 


Di museum, para karyawan membicarakan tentang kelanjutan nasib mereka di galeri. Akankah galeri akan tetap berjalan? Byung Se sampai menyesali nggak mengambil tawaran dari galeri Doha. Nggak jauh dari mereka Shi Hyeong juga sibuk telponan. 


Dali menghampiri mereka dan berterima kasih. Ia memutuskan untuk tetap menjalankan museum seperti yang ayahnya lakukan. Sementara itu Moohak bersama orang-orangnya yang banyak banget datang ke museum. Moohak teriak-teriak manggil pemilik museum dan minta uangnya dikembalikan. 





Ia dan yang lain membuka pakaian mereka lalu tiduran di lantai seakan mau mamerin tato. Mereka nggak akan pergi sebelum uangnya dibalikin. Kalo perlu mereka akan membakar semua lukisan yang ada di sana. Dali dan yang lain datang. Ia menghampiri Moohak dan mengenalinya. Mr. Jin? 


Dih Dali? Moohak lalu banget. Dia mengambil pakaiannya dari Miri buat nutupin mukanya dan bilang kalo itu bukan dia. 


Ringkas drama selanjutnya

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊