Sinopsis Mine Episode 6 Part 2

Sinopsis Mine Episode 6 Part 2

All content from tvN/ Netflix




Ringkas drama sebelumnya


Jakyung pergi dengan naik mobil. Dih hampir aja nabrak Pak Kim yang lagi sama Kyunghyee. Mereka sendiri juga nampak mencurigakan. Dengan kecepatan tinggi Jakyung menabrak orang. Orang itu adalah dirinya sendiri. Perlahan dia bangkit dan menghampiri nya. Jakyung nangis teringat apa yang ibu katakan. Kamu sudah mati karena kecelakaan. Jangan pernah muncul lagi di depan anak ini. Kami akan membesarkan anak ini. Dia merasa frustasi. Aku belum meninggal. Ibu juga bermimpi buruk tentang Jakyung. Kamu lindungilah anakmu. Aku akan melindungi anakku. Aku akan membantu Han Jinho menjadi direktur. Akhirnya ibu bangun. Jakyung kembali melajukan mobilnya dengan perasaan marah. 

##

Hiso terbangun. Ia bersandar dan meraba perutnya. Ia nelpon Seohyun. Ada yang ingin kubicarakan denganmu. Bisakah aku ke sana sekarang? Seohyun melarang. Nggak usah. Aku saja yang ke sana. Aku juga ingin bicara. Keduanya duduk bersama. Hiso berterima kasih karena Seohyun sudah datang. Seohyun tersenyum. Nggak perlu berterima kasih. Aku harus datang. Sudah lama aku nggak mampir ke Rubato. Hiso membenarkan. 


Seohyun meletakkan cangkirnya dan mau bilang sesuatu tapi Hiso mendahuluinya. Sebenarnya, aku sedang mengandung. Kamu pasti kaget. Aku makin yakin dengan perasaanku sekarang. Aku yakin perasaanku kepada Hajun nggak akan berubah walau aku melahirkan. Terlebih, aku percaya akan hubunganku dengan Hajun. Selain itu, Hajun juga mudah kesepian. 


Mendengar semua itu membuat Seohyun ragu untuk bilang. Baiklah kalo gitu. Kamu ternyata hamil. Sambil senyum Hiso melanjutkan kalimatnya. Setelah aku masuk ke keluarga ini, aku sangat bergantung kepadamu. Tolong bantu aku juga ke depannya. Seohyun mengangguk mengiyakan. Baiklah. Aku akan terus membantumu. Hiso mengambil cangkirnya. Kamu tadi ingin mengatakan sesuatu kepadaku, bukan? Seohyun menggeleng. Nggak jadi. Jaga dirimu baik-baik. 

##

Pak Kim dan Kyunghyee membawa berlian itu untuk dijual. Penjualnya selesai memeriksanya. Astaga. Ternyata berlian Lazare. Ini nggak bisa dijual. Pak Kim dan Kyunghyee kaget. Apa? Kenapa nggak bisa? Penjualnya menjelaskan; Berlian biru ini dibuat oleh Lazare, jadi, pasti memiliki nomor seri. Pak Kim masih nggak paham. Nomor seri? Apa maksudnya? Kyunghyee berpikir untuk menghapusnya. Bisa dihapus, bukan? Kalian bisa langsung ditangkap polisi bila menjual ini! Kata penjualnya. 

##

Kepala Joo ternyata sudah tahu kalo Pak Kim dan Kyunghyee mencuri perhiasan itu. Mendadak ibu manggil. Ia pun segera pergi ke sana. Cepat cari No-deok! Apa yang kalian lakukan semalaman? Kalo ditangkap orang lain, dia bisa mati karena asal makan!nCepat cari No-deok! Cepat cari! Cepat! Kepala Joo nggak enak mau bilangnya. Maafkan aku karena harus menyampaikan ini…Nodeok… sudah terbang. Ibu langsung mengusirnya dan menyuruhnya untuk mencari Nodeok. 

##

Seohyun datang dan menemui ibu. Hati-hati dengan Hiso sekarang. Ibu nggak paham. Kenapa kamu tiba-tiba mengatakan itu? Seohyun memberitahu kalo Hiso sedang hamil. Dia mengandung… . Kini kita harus mengusir Nona Kang, kan? Ibu asal mengiyakan. Sampai sedetik kemudian dia baru menyadari kalo dia nggak bisa. Seohyun melanjutkan kalimatnya. Aku mengatakan ini bukan untuk meminta izinmu. Aku akan mengurusnya. Siapa pun harus bertanggung jawab atas perbuatan mereka. Seohyun lalu pergi setelahnya. Ibu bingung mau bilang apa. Kepala Joo meninggalkan kamar ibu sambil mengeluh. Kacau sekali. Burung merak pergi terbang, kalung berlian dicuri orang, Bu Seo mengandung. 

##

Jinhee ada di dokter. Para perawat megangin dia yang mau disuntik. Bertahanlah, Bu Han. Kamu akan menjadi lebih cantik dan menjadi muda. Dan saat jarum suntiknya menembus pipinya, ia berteriak kesakitan. 

##

Jinhee duduk bersama Jinkyung setelah selesai. Ia memesan teh susu juga. Jinkyung menasehati nya; nggak baik berlebihan. Kamu seharusnya tahu batas. Jinhee santai. Selain transplantasi sel indukku, bisakah mereka menyuntikkan sel induk wanita yang lebih muda? Jinkyung menunjukkan kalo itulah masalahmu sejak masih kecil. Ketamakanmu. Jinhee menunjukkan kalo bibi lebih tamak dari dirinya. Tumben memanggilku begitu. Sindir Jinkyung. Lantas harus memanggilmu apa? Tanya Jinhee. “Hiduplah mendampingi suamimu saja.” 


Jinhee mengaku juga ingin seperti itu, tetapi dia minta bercerai. Makanya perlakukan dia dengan baik, saran Jinkyung. Dia sudah tahu kalo kamu punya masalah mental saat menikahimu. Kamu sudah terkenal sebelumnya. Terkenal sebagai wanita gila. Dia mungkin berpikir bisa bertahan, tetapi sayangnya, kamu sudah melewati batas. Omong-omong, belakangan ini Jinho nggak ada kabar. Mendadak ada keributan di sana. Jadi pacarnya Jinho melabrak gadis pelayan yang menggoda Jinho. Jinhee sama Jinkyung merasa kalo itu sangat memalukan. Selingkuhan pertama sedang melabrak selingkuhan kedua? Padahal istrinya nggak peduli. Ini benar-benar masalah besar. 

##

Pak Kim dan Kyunghyee duduk di depan toko. Putus asa. Kepala Joo nelpon. Kalo kamu nggak kembali dalam waktu 24 jam, aku akan lapor polisi. Ambilkan juga kecap dari rumah Direktur Yoon di Palseong. Aku berkata kalian berdua sedang tugas luar. Pak Kim mengiyakan. Kyunghyee merasa pesimis. Kita pasti menjadi budak Kepala Joo. Aku nggak bisa hidup begini lagi. Mari kabur ke Guatemala. Banyak makanan enak di sana. 


Pak Kim nggak mau. Kita bisa tertangkap Interpol. Kita bisa naik kapal gelap. Kata Kyunghyee. Pak Kim tetap nggak bisa. Aku mudah mual ketika naik kapal. Tidak. Selain itu, aku berusaha keras untuk kabur dengan cara yang legal. Kyunghyee jadi sesal. Cara yang legal? mual ketika naik kapal? Apa kamu sudah gila? Bagaimana bisa dengan mencuri berlian? Untuk saat ini, kita sebaiknya kembali, bukan? 

##

Suster Emma sedang menyeduh teh. Seohyun datang. Maaf aku datang tanpa pemberitahuan. Apa kamu punya waktu sekarang? Suster Emma mengiyakan dan mempersilakannya untuk duduk. Ada apa? Silakan bicara. Kata suster Emma setelah menyajikan tehnya. Seohyun menghela nafas sebelum akhirnya memulainya. Aku mengetahui sebuah kebenaran tentang seseorang. Kalo orang itu tahu kebenarannya dia akan mengalami kesakitan yang luar biasa. Tapi saat ini dia nggak bisa mengalami hal tersebut karena situasi yang dia hadapi. Bila aku menutup mulutku, kedamaian tentu akan tetap terjaga. Namun, ketika dia mengetahui kebenarannya nanti, rasa sakitnya akan bertambah dua kali, bahkan sepuluh kali lipat. Orang yang Seohyun maksud adalah Hiso, yang kini sedang yoga. Haruskah aku…memberitahunya? Suster Emma mengambil penyaring teh. Kalo kamu berada di posisinya, kebenaran pahit dan kedamaian palsu, yang manakah yang kamu akan pilih? Hiso mengelus perutnya. 

##

Suhyuk menghampiri Yuyeon yang sedang membersihkan pegangan tangga. Yuyeon bangkit. Keduanya saling nrnatap sambil tersenyum. Dih, gini doang rasamya dah manis banget. Lah bapaknya pulang😅. Dia heran lihat anaknya senyum-senyum sama pembantu. Sampai akhirnya keduanya menyadarinya. Suhyuk pergi dari sana dan Yuyeon kembali melanjutkan pekerjaannya. 

##

Ibu melihat Jinho. Apa kamu baru saja kembali? Atau kau baru mau pergi? Apa pun itu, kemarilah sebentar. Aku ingin bicara. Keduanya duduk di kamarnya ibu. Ibu mengeluhkan Hiso. Padahal dia bilang akan membesarkan Hajun dan nggak akan melahirkan anak lain dari perutnya. Kenapa dia tiba-tiba mengandung? Jinho merasa kalo itu bagus. Pantas Ji Young hari ini terlihat sangat senang. Ibu memberitahu kalo masalahnya makin rumit. Jinho nggak paham. Apanya yang rumit? Kamu tahu wanita yang melahirkan Hajun, kan? 


Jinho mengaku nggak pernah melihat wajahnya, tapi ia tahu. Dia pelatih berkuda Ji-yong. Ibu memberitahu kalo wanita itu masih hidup. Jinho kaget. Bukankah dia meninggal karena kecelakaan? Ibu membantah Dia masih hidup. Di manakah wanita itu sekarang? Tanya Jinho. Di rumah kita. Dia adalah guru les Hajun. Itulah syarat yang diberikan Ji Young untuk membuatmu menjadi direktur. Aku nggak boleh memberi tahu identitas ibu kandung Hajun kepada Hiso. Jinho merasa nggak habis pikir sama ibu. Kenapa ibu mengabarkan kematian wanita yang masih hidup? Jinho meninggalkan kamar ibu. Syok. 

##

Kepala Joo menyambut Pak Kim dan Kyunghyee dan menanyakan kecapnya sambil menunjukkan video saat mereka mencuri berlian itu. Keduanya langsung lemas. 

##

Suhyuk datang ke kamar Yuyeon lagi dan mengetik pintunya. Aku datang…hanya karena merindukanmu. Aku bisa tidur nyenyak sekarang. Yuyeon tersenyum. Aku juga sepertinya bisa tidur sekarang. Mimpi yang indah. Ia lalu menutup pintunya kembali. Keduanya sama-sama bersandar di pintu dengan senyum di bibir masing-masing. 

##

Seohyun yang mau pergi melihat Jakyung mengantar Hajun sampai mobil. Setelah selesai, Jakyung jalan melewatinya gitu aja. Saat di perjalanan, sopir Seohyun berniat mengantarnya ke museum tapi Seohyun mendadak mengganti tujuannya. 

##

Seohyun datang ke kantor Ji Young. Aku sudah tanya sekretaris dan memastikan kau sendirian. Kata Seohyun. Ji Young menghampirinya. Kenapa kamu kemari tanpa pemberitahuan? Keduanya duduk bersama. Ada yang ingin kubicarakan. Kang Jakyung. Bukan. Maksudku, Lee Hyejin. Kenapa kamu membiarkan dia masuk? Perjanjian apa yang kamu buat dengan Ibu hingga masalahnya bisa ditutupi dengan baik? Apa yang kamu rencanakan setelah membuat masalah yang nggak pernah dibayangkan siapa pun? 


Ji Young tersenyum sambil mengangguk. Kamu sudah tahu rupanya. Aku harus keluarkan dia. Hiso sedang mengandung. Aku harus melindungi wanita yang mengandung anakku. Seohyun meragukannya. Apa kamu ingin melindungi Hiso atau dirimu sendiri? Kalo Hiso nggak mengandung, apakah kamu berencana terus menutupi dan membohongi kami? Kamu harus memberi tahu Hiso tentang semuanya, lalu biarkan dia memilih sendiri. Sebelum terlambat. 

##

Seohyun bangkit dan berniat pergi. Ji Young mendadak menahannya. Kupikir kamu akan lebih memahami keputusanku dibandingkan orang lain. Ada banyak bentuk cinta di dunia ini. Ada juga bentuk cinta yang nggak bisa dimengerti orang lain. Kamu tahu, bukan? Aku ingin membiarkan dia menjadi guru les Hajun saja. Namun, semua rencana yang kubuat terus berubah berdasarkan perasaan dan situasi orang-orang yang terlibat. Astaga. Aku sangat membenci itu. 


Masalah pun terjadi. Karena wanita itu tamak. Ji Young bangkit dan membenarkan. Aku bermimpi menjadi pewaris Grup Hyowon. Nggak ada orang di keluarga ini yang mampu memimpin perusahaan. Nggak ada seorang pun. Namun, siapa yang kira-kira terus mengganggu pikiranku? Apa karena itu kamu menggunakan kelemahanku? Ji Young membantah. Aku nggak bermaksud seperti itu. Aku hanya ingin tahu apa yang keluargamu pikirkan tentang ini. Aku ingin tahu. Kita sepertinya menjadi lebih dekat karena telah berbagi rahasia yang sama besarnya. 

##

Soyoung mendatangi Hiso yang sedang yoga. Perwakilan tim humas dan tim legal sudah menunggumu. Hiso mengiyakan dan bilang akan segera ke sana. Hiso menemui orang yang dimaksud. Mereka memberikan informasi wartawan Im Seongsu dari berita hiburan Shinilgan. Dia wartawan purnawaktu di Shinilgan dan kinerjanya dinilai cukup baik di bidang ini. Dia sedang ditinjau oleh komite etik sesuai permintaanmu mengenai masalah pada metodenya. Sudah temukan sumbernya? Tanya Hiso. 


Mereka tetap bersembunyi di balik perlindungan sumber berita. Mari ajukan tuntutan agar bisa mengorek semuanya. Hiso mengaku pernah mengalami kejadian serupa saat masih menjadi aktris. Ia nggak mau masalahnya makin besar. Bukan berarti aku mau membiarkannya. Karena Hajun dilibatkan, aku ingin benar-benar memastikan bahwa kejadian serupa nggak akan terulang lagi. Mudah saja membuat para wartawan bicara. Tim humas mengiyakan dan minta diberi waktu lagi. 

##

Ji Young berdiri di dekat jendela kantornya. Rupanya dulu ia pernah mendengar pembicaraan ayah dengan Seohyun. Aku akan memperhatikan caramu menumbuhkan budaya bisnismu sendiri. Kamu pun pasti akan menjadi salah satu kartuku nanti. Kartu untuk memimpin Hyowon. Dan saat Ji Young mau pergi ia melihat kepala Joo memotret menggunakan ponselnya. 

##

Seohyun pulang. Ia merasa nggak tenang dengan apa yang Ji Young katakan padanya. Aku tahu alasanmu mau menikahi Jinho. Aku juga tahu alasanmu nggak akan menikah lagi walau bercerai nanti. Aku juga tahu bahwa kau dapat menikah lagi, tapi pasanganmu bukan seorang pria. Kamu adalah minoritas yang memiliki pikiran buruk. Ada salahnya itu? Aku mendukungmu, tapi… masalahnya kamu menipu seluruh dunia dengan nggak tahu malu. Karena itulah kita berdua memiliki kesalahan yang hampir sama. Bukankah lebih baik bagi kita untuk tidak saling menyerang? Bagaimana pendapatmu? Seohyun? 


Ringkas drama selanjutnya

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊