Sinopsis Mine Episode 3 Part 1

Sinopsis Mine Episode 3 Part 1

All content from tvN/ Netflix




Ringkas drama sebelumnya


Pak Kim sedang berjaga. Ia berhenti melihat sebuah lukisan dan ingat kalo ia ada saat lukisan itu dipasang. 


AREA ABU-ABU 


Pak Kim memotretnya dan mencarinya di internet. Ternyata harganya 1,5 miliar won? Habis itu pak Kim pergi ke ruang penyimpanan perhiasan dan berusaha untuk menjebol kuncinya tapi nggak bisa. Di dunia ini, area abu-abu bukanlah hitam maupun putih. Awalnya, area abu-abu bukan berwarna abu-abu, tetapi bisa terlihat hitam maupun putih. 


AREA ABU-ABU 


Kepala Joo yang melihatnya hanya bisa geleng kepala. foto: tvN Seorang wanita tergeletak penuh darah. Nggak jauh darinya ada tangan lain. 

##

Ji Young, Jinho dan Jinhee bersama-sama datang ke perusahaan untuk menghadiri rapat. Pemimpin rapat mengumumkan putusan para petinggi direksi. Pimpinan pengganti Grup Hyowon yang terpilih adalah… Han Jinho, direktur Hotel Hyowon saat ini. Semua orang bertepuk tangan. Jinho sendiri kaget. Gimana bisa? Ji Young juga ikut tepuk tangan meski sebenarnya kayak kecewa. 

##

Jakyung Nerima telpon sambil minum kopi. Kayak santai banget habis dapat berita bagus. 

##

Ibu tertawa-tawa puas di meja makan di hadapan Hiso dan Seo Hyun. Itu putusan para petinggi direksi, patuhilah tanpa membantah. Haruskah kita mengundang para direksi untuk makan malam? Tanyanya penuh semangat. Seo Hyun mengingatkan kalo posisinya hanya sementara, andai kata Ayah nggak membaik juga. Ia meminta agar ibu jangan terlalu berlebihan. Hiso memaksakan senuimnya dan mengucapkan selamat pada Seo Hyun dan ibu. Ibu nggak peduli dengan hasilnya. Menurutnya sudah sepantasnya Jinho yang terpilih karena dia putra sulung. 

##

Hiso kembali ke rumahnya. Dia duduk dan menghela nafas. Jakyung datang dan membawakannya teh melati. Hiso mengambilnya dan berterima kasih. Jakyung memberitahu kalo teh melati terkenal bisa meredakan pikiran yang sedang kalut. Bukankah kau sedang kecewa karena suamimu nggak terpilih? Ekspresi Hiso berubah kesal. Kenapa kamu bicara begitu? Dan bagaimana kamu bisa tahu semua masalah keluarga kami? 


Jakyung memberitahu kalo demi menjaga mental Hajun ia selalu mencari informasi mengenai Hyowon. Itu sudah menjadi tugasnya. Hiso meletakkan minumannya dan mengaku kalo ia memang sedikit kesal. Ia tahu suaminya nggak berambisi, tetapi… . 


Mendadak Jakyung menanyakan apa Hiso beneran tahu semua hal tentang suaminya? Dengan percaya diri Hiso membenarkan kalo ia tahu semua rahasia, sekecil apa pun. Aku sudah melihat berbagai sisi darinya. Jakyung malah merasa kalo Hiso hanya melihat yang dia tunjukkan saja? 


Hiso menatapnya tajam dan menanyakan maksudnya. Jakyung memberitahu kalo ia hanya berbicara dari pengalamannya saja. Nggak semuanya seperti yang terlihat. Hiso akhirnya membenarkan. Pasti lebih dari sekadar yang terlihat. Ponsel Hiso bunyi. Ia menjawabnya. Ji Young mengajaknya makan siang. Hiso memintanya bersiap karena ada banyak hal yang mau ia bicarakan. 

##

Seo Hyun merasa penasaran kenapa para direksi mendukung Jinho, dan bukan Ji Young. Sekretarisnya memberitahu kalo Ji Young meminta para direksi untuk memilih Pak Han Jinho. Itulah yang menjadi rasa penasarannya. Apa alasan Ji Young melakukannya. Ia lalu nyuruh sekretarisnya untuk keluar, membeli tiket untuk Pameran Basel dan menyampaikan kalo berapa orang dari pihak kita yang akan hadir. 

##

Setelah sekretarisnya pergi, Seo Hyun menekan tombol di meja yang terhubung dengan Yuyeon. Nggak lama kemudian Yuyeon datang. Seo Hyun memberinya cek sebesar satu juta won. Ia minta agar Yuyeon memberitahunya kalo menemukan sesuatu di ruang kerja Ayah, ruang kerja suamiku, dan ruang tidur Ibu. Termasuk kamar Suhyuk. Ia juga akan memberinya bonus kalo Yuyeon bekerja denhan baik. Ia berharap mereka bisa bekerja sama. Ia lalu nyuruh Yuyeon untuk keluar. Di kamarnya Yuyeon melihat cek itu lagi. 

##

Ibu latihan nyanyi. Kali ini lagunya bernada gembira, sesuai dengan suasana hatinya. Bahkan setelah kelas nyanyinya selesai ibu minta burung meraknya untuk mengembangkan ekornya. Burungnya nggak mau nurut sehingga membuat ibu kesal. Kepala Joo memperingatkannya kalo ia nggak boleh berteriak di luar ruangan. 


Ibu menunjukkan kalo burung meraknya nggak mau mengembangkan ekornya sama sekali. Dia bukan burung merak, tetapi ayam. Ibu lalu nyuruh kepala Joo untuk mengecek para pembantu dengan baik dan menyinggung pembantunya yang ia pecat sebelumnya. Jangan biarkan mereka merekam suara teriakannya lagi. Kepala Joo mengiyakan. Mereka lalu pergi dari sana. Ibu meminta dibawakan roti. 

##

Sesuai permintaan, kepala Joo membawakan roti pesanan ibu. Masih hangat. Dengan mulut penuh roti ibu nyuruh kepala Joo untuk mencari berita tentang Jinho di internet dan menunjukkannya padanya. Dengan nggak enak hati kepala Joo memberitahu kalo ia nggak membawa ponselnya sekarang. Mereka dilarang membawanya saat bekerja. Ia lalu menunjukkan alat seperti yang dipakai Seo Hyun sebelumnya dan menyuruhnya untuk menggunakannya saat ingin memanggil pembantu. 


Ibu asal menekannya dan malah membuat sensor di pinggang kepala Joo jadi bergetar dan membuatnya kaget. Ibu lalu menyalakan tv dan malah ndlihag berita Jinhee. Gimana dia memukul manajernya sambil maki-maki. Ibu jadi kesal dan ikut teriak-teriak. 

##

Hiso sedang makan di luar bersama Ji Young. Ia memberitahu kalo ia sangat menyayangi Hajun dan menanyakan apa Ji Young juga menyayanginya? Ji Young nggak ngerti kenapa Hiso menanyakannya. Hiso mengaku merasa kalo Ji Young nggak sayang sama Hajun. Kenapa ia sengaja memberikan posisinya kepada Jinho? Ia meminta agar Ji Young memberinya alasan yang bisa membuatnya percaya.Mungkin ia bisa mengerti keputusannya. 


Ji Young meletakkan sumpitnya dan memberitahu kalo Hajun nggak akan menjadi pewaris karena posisinya sama dengannya sekarang. Hiso mau mengatakan sesuatu tapi Ji Young menahannya. Ji Young malah melanjutkan kalo Hajun bukan anaknya. Ia meminta Hiso untuk mendengarkan nya sampai akhir. 


Hajun bukan anak sah keluarga ini. Dia belum pernah diperkenalkan, tetapi para direksi sudah tahu sendiri. Ini rahasia umum. Kalo ia menjadi pimpinan, Hajun akan mendapat perhatian, dan masalahnya akan diketahui banyak orang. Hajun bisa terluka karena itu. Ia nggak mau dia mengalami… yang telah ia alami. 

##

Hiso sedikit kesal. Menurutnya Ji Young nggak tahu ambisi apa yang Hajun punya. Antara menolak kesempatan di luar kehendak seseorang dengan ditolak sejak awal jelas bertolak belakang. Ia mau memberikan semua yang ia punya untuknya. Ji Young menanyakan apa Hiso menginginkan posisi itu? Hiido terdiam. 


Ji Young meminta maaf menyadari kalo ucapannya salah. Hiso merasa nggak habis pikir tahu kalo Ji Young berpikir ia menggunakan anaknya untuk ambisinya. Kamu nggak boleh memperlakukanku seperti ini. Apa kau tahu yang kulakukan untuknya? Hiso kehilangan nafsu makannya. Sushi hari ini terlalu amis. Ia nggak bisa makan. Ia bangkit dan mau pergi. Sampai pintu ia berbalik dan menekankan kalo Hajun adalah anaknya. Ji Young tetap di sana dan makan seakan nggak ada apa-apa. Sambil jalan Hiso mengeluhkan kalo mereka semua kelewatan. 

##

Jakyung masuk ke ruangan Ji Young dan duduk di kursinya. Ingat saat ia bilang ke ibu kalo ialah yang membuat Jinho menjadi pemimpin. Tepat saat itu juga Hiso pulang. Ia melihat ada yang aneh dan masuk ke ruangan suaminya. Jakyung segera bangkit. Ia beralasan kalo salah satu bukunya Hajun nggak ada sehingga ia mencarinya sampai ke sana. 


Ibu nelpon Hiso. Ia berpesan pada Jakyung agar jangan membiarkan Hajun ke Cadenza karena ia akan sibuk hari ini. Jakyung mengiyakan lalu pergi. Di telpon ibu memarahi Hiso karena nggak bisa membereskan masalah Jinhee. Hiso bilang akan ke sana dan minta ibu untuk bicara langsung dengannya biar merasa lebih lega. 

##

Akhirnya Hiso menemui ibu. Ibu marah-marah. Ia sudah mengijinkan Hiso melanggar 10 aturan keluarga dengan membiarkannya bertemu wartawan untuk menghentikan berita itu tapi malah membiarkan mrtrka untuk memberitakannya. Sambil menunduk Hiso memberitahu ibu kalo mereka meminta berita besar lain untuk ditukar dengan berita itu. 


Ibu mendesak Hiso untuk mengatakan berita yang dimaksud dan menyuruhnya untuk memberikannya. Tentang hubungannya dengan suaminya? Tentang kehidupan percintaannya? Ia menyindir Hiso yang biasanya bicranya lantang tapi mrndadak diam seperti ini. Sejak kapan seorang aktris merasa rasa malu akan itu? Ibu mengeluhkan munculnya berita itu yang merusak berita terpilihnya Jinho sebagai pemimpin. 


Hiso tetap nggak mau mengatakannya. Sebagai gantinya ia akan menerima semua marah ibu. Ibu terus teriak-teriak memaki dan memarhi Hiso. Hiso sendiri hanya bisa tertunduk sambil nangis. Walau nggak ada yang mengetahui usahanya, Seo Hiso bisa melakukan apa pun untuk melindungi Hajun. 

##

Jinhee diserbu sama wartawan yang menanyakan seputar berita tentangnya. Tentang toko rotinya yang diboikot dan tentang penyesalannya pada korban. Jinhee hanya menunduk sambil meminta maaf lalu masuk mobil. 

##

Di kantornya, dari sekretarisnya Seo Hyun tahu kalo yang wartawan inginkan dari Hiso adalah berita tentang Hajun bukan anak kandungnya. Hiso lebih milih keluarga Hyowon dimaki daripada perasaan Hajun terluka akan itu. Seo Hyun mengeluhkannya dan merasa kalo Hiso beda dengannya. Habis itu sekretaris pribadinya datang dan memintanya untuk ikut dengannya. 

##

Ada masalah di galeri. Seorang ibu mengajak anaknya ke galeri karena ia sedang cuti. Sang anak merusak kursi seharga 200 juta won karena mendudukinya. Padahal di dekatnya sudah ada tulisan dilarang pegang. Anak itu menganggap kalo kursi itu hanya nggak boleh dipegang tapi boleh diduduki. Sang ibu meminta maaf pada Seo Hyun. 


Sambil senyum Seo Hyun menggenggam tangan anak itu dan meminta maaf karena nggak memberikan penjelasan yang lebih detail. Ia lalu meminta ibu dan anak itu untuk menikmati waktu mereka. Ia lalu pergi meninggalkan keduanya. Ia menugaskan sekretarisnya untuk membuat cerita tentang kursi itu dan mengirimkannya ke Museum S.H. Mereka bisa menggunakan itu menjadi kursi spesial di kafe luar gedung. Bukankah cocok dengan konsep kompleks multibudaya kita? Bayar kursi itu kepada senimannya. Pembelinya adalah Museum S.H. 

##

Jinho sedang makan dan difoto. Beberapa karyawan datang untuk makan siang. Jinho berusaha ramah pada mereka dan mempersilakan mereka untuk duduk. Tapi mereka malah lebih milih duduk di dekat Ji Young daripada di dekatnya. Nampak Ji Young juga sangat dekat dengan para karyawan. Hal itu membuat Jinho merasa kesal. 


Ringkas drama selanjutnya

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊