Sinopsis Dali and Cocky Prince episode 3 part 1

Anysti
0

All content from KBS2



Ringkas drama sebelumnya


Apa artinya Tidak Ada Judul?


Moohak membawa beberapa orang bertubuh besar, bertato buat datang ke Museum seni Cheongsong. Mereka berdemo minta uangnya dikembalikan sambil tiduran dan kesannya kayak lagi mamerin tato. Nggak nyangka kalo di sana Moohak malah ketemu sama Dali. Dan saat Dali mengenalinya, Moohak malah menyembunyikan wajahnya dan membantah kalo itu dia. 




Keduanya lalu bicara di ruangan Dali. Saat Dali membuat teh, Moohak merapihkan bajunya biar tatonya nggak kelihatan. Setelah jadi, Dali menyajikan teh buatannya. Itu adalah teh puer. Moohak nggak suka. Katanya kayak teh basi. 


Dali berusaha untuk bersikap ramah tapi Moohak malah membentaknya. Ia menekankan kalo mereka nggak dekat. Hubungan mereka hanya sebatas kreditur dan debitur. Ia meminta Dali untuk melunasi hutangnya. Dali mengatakan kalo Moohak nggak ada dalam daftar hutang yang ditulis oleh pengacaranya. 


Moohak kembali membentak kalo itu bukan urusannya. Ia sudah meminjamkan uangnya pada mereka dan ia ingin uangnya kembali. Ia nyuruh Dali untuk menjual rumaj, lukisan atau organnya untuk membayar hutangnya. Sebelum pergi ia berpesan agar Dali nggak membayarnya dengan lukisan. Ia ingin uang tunai. 




Moohak dan rombongannya akhirnya pergi. Sampai pintu mendadak Dali menghentikan mereka dan meminta mereka untuk membayar tiket masuk. Karena mereka lebih dari 15 orang maka akan mendapat diskon. 





Di mobil Miri membicarakan tentang Dali yang nggak terpengaruh sama pria-pria itu. Dia anggun, nggak kayak Moohak. Tapi Miri penasaran gimana Moohak bisa mengenal putri tunggal keluarga Cheongsong. Yang lain juga sama penasarannya dengannya. 


Moohak mengaku nggak terlalu dekat karena hanya berpapasan beberapa kali. Miri pikir itu kayak Moohak papasan sama ahjumma tetangganya. Miri lalu punya ide agar uangnya Moohak bisa kembali dengan mudah. Ia menyebut tentang grup Segi. Jadi sebelumnya Dali pernah mau menikah sama pewaris Grup Segi. Tapi kemudian keluarga Dali mundur tanpa sebab. 


Sambil senyum Moohak pikir kalo mungkin dia bukan pria hebat atau kurang humor. Dia ingat apa yang Dali katakan saat mereka makan bareng sewaktu di Belanda. Kata Dali ia adalah pria paling menarik yang pernah dikenalnya. 


Moohak kurang paham. Mereka sudah putus dan apa hubungannya dengan uangnya? Miri memberitahu kalo pewaris Grup Segi masih menginginkan Dali. Ia bahkan membayar semua biaya pemakaman saat ayah Dali meninggal. 


Ih Moohak malah kesal. Menurutnya pewaris Grup Segi berniat untuk memikat Dali pakai yang. Ia yakin kalo Dali nggak akan goyah hanya dengan hal itu. Ih dia malah jadi marah-marah gegara itu. 



Moohak kembali ke kantornya. Ada Ki Cheol di sana. Ia menanyakan tentang uangnya. Apa mereka mengembalikannya? Moohak santai dan menenangkan kalo ia akan mendapatkan uangnya kembali. 


Ki Cheol lalu memastikan satu hal kalo ia hanya mengenalkan Moohak sama Galeri dan Moohak sendiri yang mau meminjamkan uangnya. Moohak nggak terlalu menanggapi. Sebelum pergi Moohak menanyakan kejadian saat direktur seni meninggal. Ia dengar Ki Cheol menemuinya sebelum meninggal. Itu saat ia ada di Belanda. 


Kelihatan banget kalo Ki Cheol gugup tapi ia berusaha untuk menyembunyikan nya. Ki Cheol mengaku nggak tahu. Ia nggak ke sana karena harus sembunyi soalnya ayah ngamuk. Moohak sepertinya percaya. Tapi sampai luar Ki Cheol langsung lemas. 




Hari itu ia memang menemui ayah Dali. Dari ruangannya ia mendengar ayah Dali bicara sama seseorang. Ia marah-marah ke orang itu. 


Mendadak ayahnya nelpon dan memintanya untuk datang. 




Di ruangannya Dali mencari sesuatu. Sabong masuk dan menunjukkan dimana biasanya ayahnya menyimpan dokumen penting dan memberikannya pada Dali. Dali melihat kalo ayahnya benar mengambil pinjaman dari Dondon sebesar 2 juta dolar. Ayah mengambilnya untuk pameran Basquiat yang akan diadakan pada pekan pertama bulan Oktober. Sabong juga berterima kasih karena Dali nggak menutup museum. 


Dali mengiyakan dan mengaku membutuhkan banyak bantuannya. Sabong lalu menunjukkan segala sesuatu tentang museum dari semua karya seni yang mereka miliki hingga data para seniman. Program tahun ini, tahun lalu dan selanjutnya. Ia juga menyarankan agar Dali berterima kasih secara langsung pada grup Segi yang sudah banyak membantunya saat pemakaman juga.



Dali melihat Si Hyung di luar sedang telponan lalu mendatanginya. Entah mendengarkan atau enggak Si Hyung malah pergi dengan mobilnya. Dali berusaha untuk mengejarnya tapi kakinya sakit jadi dia berhenti. 


Di telpon Si Hyung minta orang di seberang untuk melakukan apa yang dia katakan. Toh museum akan segera bangkrut. 



Seorang wartawan melihat foto Moohak dan yang lain saat di galeri yang ditutupin matanya. Ia menggunggahnya menjadi berita dan langsung viral. 







Chak Hee ketemuan dengan Moohak sambil makan siang. Sebelumnya mereka pernah menjalani kencan buta dan sekarang mereka jadi teman makan. Kali ini Chak Hee mau cerita ke Moohak kalo ada orang g*la yang mengamuk di galeri. Dan ternyata orang itu adalah ibu tirinya Moohak. Ibu ngamuk-ngamuk gegara lukisan yang ia beli hanya ditawar setengah harga dalam lelang. Padahal Chak Hee sebelumnya bilang kalo harganya akan berlipat ganda. 


Chak Hee nggak mau mengakuinya dan pura-pura nggak tahu. Ibu mengulangi apa yang Chak Hee bilang kalo lukisannya akan naik 4 kali lipat kalo pelukisnya meninggal tapi pria itu malah nikah lagi dengan gadis muda dan sekarang punya anak kembar. Manajer berusaha menenangkan ibu tapi ibu malah makin ngamuk. 


Moohak menanyakan apa yang Chak Hee lakukan saat itu. Chak Hee mengaku nggak bisa berbuat apa-apa karena wanita itu klien VIP. Moohak malah menyuruhnya untuk bersikap tegas pada pelanggan. Mata di balas mata, telinga dibalas telinga. 


Chak Hee meralat pepatah yang Moohak sampaikan. Mata dibalas mata dan hidung dibalas hidung. Orang-orang langsung melihat mereka karena mengatakan pepatah yang salah. Yang benar adalah mata dibalas mata dan gigi dibalas gigi. 


Moohak sih nggak peduli selama maknanya sama. 




Chak Hee lalu melihat berita tentang keributan di Galeri Cheongsong. Ia merasa kalo galeri Cheongsong sudah mendekati akhir. Dengan kejadian itu siapa yang masih mau datang ke sana. 


Mendadak Chak Hee baru menyadari kalo siluet orang itu tampak nggak asing. Ia mendekatkannya ke Moohak dan mencari kesamaannya. Moohak mengalihkan dan menyuruhnya untuk pesan makanan lagi. 



Sementara itu di galeri menerima banyak telpon terkait pinjaman yang mereka ambil. Baik Dali maupun karyawannya menanggapinya dengan tenang. 






Malam nya mereka berpisah dan pulang masing-masing. Sabong merasa kasihan pada Dali karena hari pertamanya yang berat. Gong Joo malah menanggapinya dengan dingin. Seorang direktur harus bisa menyelesaikan masalah. 


Dali berjalan seorang diri dan bertemu dengan Moohak. Ada masalah dengan hak sepatunya dan membuatnya terjatuh menimpa Moohak. Dih Moohak sampai terpaku lihat Dali. 


Keduanya bangkit. Moohak datang karena mendengar terjadi sesuatu di galeri. Ia juga menyesalkan Dali yang memakai sepatu itu. Itu nggak cantik tapi merepotkan. 


Dali nggak punya pilihan karena hanya sepatu itu yang ia miliki. Barang-barangnya belum tiba dari Belanda. Ia meminta Moohak untuk nggak usah cemas. Moohak membantah kalo ia mencemaskan Dali. Ia nggak peduli mau kaki Dali patah apa gimana. Tapi maksudnya Dali ia nggak akan melarikan diri dengan uangnya. 


Moohak mengambilkan sepatu untuk Dali dari mobilnya. Dali nggak mau menerima apapun lagi dari Moohak karena mereka bukan teman. Moohak mengungkit apa yang Dali bilang dulu saat di penjara kalo orang bersikap baik maka terima kasih saja cukup. 




Akhirnya Dali memakai sepatu Moohak dan menaiki mobilnya. Sambil mengemudi Moohak mengungkit hari itu saat Dali nangis di depan hotel. Apa itu karena ayahnya? Dali membenarkan. Semuanya terjadi dengan tiba-tiba. Ia bahkan nggak ingat yang terjadi setelahnya. Gimana ia pulang dan berakhir di pemakaman. 


Dali lalu ingat kalo mereka janjian ketemu di galeri. Apa Moohak menunggu lama? Moohak membantah dan sesumbar kalo dia sibuk makanya dia nelpon untuk membatalkannya. Dali heran. Moohak tahu nomor telponnya? 


Dih Moohak keceplosan. Ia membantah. Eh. Ia mendapatkannya dari galeri. Ia bilang kalo ia adalah teman sekampungnya dan ia meminta nomornya. Lah Dali malah makin bingung. Galeri memberikan nomor kontak pribadinya? Dali mau mengatakan sesuatu. 


Moohak makin bingung dan keluarlah semuanya kalo dia nggak sampai segitunya, menyewa detektif mahal hanya untuk mendapatkan nomor telponnya. Dali menunjukkan kalo dia sudah sampai. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)