Sinopsis Mine Episode 7 Part 1

Anysti
0

All content from tvN/ Netflix




Ringkas drama sebelumnya


Kepala Joo mencoba menyatukan foto yang dirobek sama ibu. Kayak main puzzle. Dan setelah semuanya menyatu dia malah jadi kaget banget. Itu adalah foto Jakyung yang lagi sama Ji Young. 

##

Jakyung memperkenalkan diri sebagai Lee Hyejin dan langsung dapat sambutan berupa tamparan dari Hiso. Biarpun begitu Hyejin masih tersenyum. Aku diundang kemari hari ini, tetapi malah disambut dengan aneh seperti ini. Inikah identitasmu yang sebenarnya? Tanya Hiso. Kau menjadi anggota di sini untuk mengikutiku dan putraku? Jakyung heran dengarnya. Putramu? Enggak! Yayasan inilah yang pertama menampungku dan Hajun. Aku hanya membalas budi saja. 


Kenapa kamu mendatangi rumah kami? Tanya Hiso. Jakyung menjawabnya dengan menatap Hiso tajam. Untuk mengambil milikku. Kamu lindungi saja anakmu. Aku juga akan melindungi anakku. Tahukah kamu kalo aku berusaha melindungi anakmu juga? Hiso mulai sesak. Seohyun membawanya pergi. Dan sebenarmya Hyejin juga merasa sangat takut. 

##

Di mobil Hiso masih nangis. Seohyun sedang nelpon. Panggil Dokter Hwang ke Rubato dalam satu jam. Ia lalu melihat tangan Hiso gemetar lalu menggenggamnya. 

##

Jinho melihat berlian biru punya ayah dan teringat apa yang kepala Joo katakan padanya. Kalo kamu melapor ke polisi, ini akan diterbitkan di koran. Bagaimana seandainya…itu membuat keluargamu terlibat pemeriksaan pajak? Kemudian polisi mendapat surat perintah, dan brankas milik direktur digeledah? Ia lalu manggil kepala Joo untuk membuka tempat penyimpanan perhiasan di sana. Siapa sangka ternyata ada ruang lain lagi di dalamnya. Kepala Joo melarang Jinho untuk masuk tapi Jinho bersikeras masuk. Ternyata di dalamnya sangat luas. Jinho masuk ke sebuah ruangan. Ada banyak foto ibunya Ji Young di dalamnya. Ada piringan hitam. Jinho memainkannya dan melihat foto-foto ibunya Ji Young melalui pantukan proyektor. 


CINTA HANYALAH MIMPI 


Di rumah sakit ayah tersenyum seakan juga mendengarkan lagunya. 

##

Hiso diinfus di rumah. Pikirkan saja Hajun dan dirimu. Sebagai gantinya, aku akan menurutimu. Saran Seohyun. Hiso menolak. Ini masalahku. Aku harus mengurusnya. Seohyun menggenggam tangan Hiso. Kondisimu nggak memungkinkan saat ini. Kamu sedang berbadan dua. Aku akan menemuinya. Kamu harus memilah yang mana yang harus dilindungi dan dilepaskan. Kamu tak boleh lemah. Hiso nangis. 

##

Hyejin sedang di jalan. Seohyun menelponnya dan memintanya ketemu. Aku memang sedang menuju rumahmu. Kata Hyejin. Seohyun melarang. Aku perlu memastikan sesuatu terlebih dahulu. Aku hubungi nanti. Aku akan tentukan tempatnya. Jangan lancang menginjakkan kaki tanpa seizinku di rumahku. 

##

Seohyun datang ke tempat nyonya Iyeon dan berteku dengan kepala pembantu di sana. Kamu tahu alasanku di sini, bukan? Kang Jakyung asli yang lima tahun lalu menjadi guru les di sini. Di mana dan sedang apa saat ini? 

##

Di jalan Seohyun nelpon pengacara Choi. Kupanggil Kepala Pembantu Iyeon dan Kang Jakyung asli sebagai saksi pemalsuan dokumen dan penipuan. Mendadak Seohyun melihat seseorang di jalan. Dia minta sopir untuk memelankan mobilnya. Ternyata orang itu adalah Suzy. Nampak kerinduan di mata Seohyun. Suzy berhenti untuk nelpon. Orang yang ia telpon adalah Seohyun. Nggak tahu kenapa Seohyun mengabaikannya dan mereka pun melanjutkan jalan masing-masing. 

##

Kepala Joo ikut masuk ke ruangan itu. Melihat benda-benda yang ada di sana ia pikir semua barang itu milik ibu kandung Han Ji Young. Jinho minta kepala Joo untuk menjadikan itu rahasia mereka. Kepala Joo mengiyakan. Habis itu ia harus segera pergi karena dipanggil sama ibu. Hari ini ibu latihan menyanyi di kamar karena Nodeok nggak ada. Jinho melihatnya dari luar dan merasa kalo ibu kesepian. 

##

Seohyun berada di galeri. Sekretarisnya datang bersama Kang Jakyung yang sebenarnya. Mereka lalu bicara di tempat lain. Aku sering mengunjungi Kanada karena anak-anak tinggal di sana. Saat itulah aku bertemu Hyejin. Dia gadis yang baik. Aku boleh tinggal gratis di rumah keduanya di Montreal selama setahun. Saat itulah aku mengetahui masa lalunya. Dia hanya ingin dibantu mencari anaknya. Karena itulah aku membantunya. Dia hanya perlu berganti identitas selama satu tahun. Jakyung bercerita sambil nangis. Seohyun menghela nafas lalu bangkit. Sekretarisnya menghampiri Jakyung dan mempersilakannya untuk pergi. 

##

Penjaga di rumah nelpon Seohyun. Nona Kang tiba, Bu. Dia ingin menemuimu. Namun, Pak Han Ji Young menyuruh kami untuk melarangnya masuk. Aku harus bagaimana? Tanya penjaga bingung. Biarkan dia masuk. Suruh dia menunggu di lobi. Perintah Seohyun. 

##

Hiso masih nggak tenang. Ingat saat pertama kali Hyejin datang mengaku Kang Jakyung. Halo, namaku Kang Ja-kyeong. Tolong rawat anakku dengan baik. Pinta Hiso. Aku akan bekerja sebaik mungkin. Janji Hyejin kala itu. Dan perdebatannya dengan Ji Young. Jangan terlalu khawatir. Ada Nona Kang sekarang. Dia tulus kepada Ha-joon. Yang benar saja. Apa maksudmu aku menipumu dan membawa wanita itu? Seohyun pulang. 

##

Di kantor Ji Young sedang melihat grafik. Guru lesnya Hajun nelpon. Lah ternyata nama kontaknya belum diganti. Meski malas ia tetap mengangkatnya. Semua sudah berakhir. Istrimu sudah tahu siapa aku sebenarnya. Kata Hyejin yang seketika itu membuat Ji Young tegang. 

##

Seohyun sampai rumah. Yuyeon menyambutnya di depan pintu. Nona Kang sedang menunggumu di lobi. Kata Yuyeon. Kepala Joo juga datang dan dapat tatapan tajam dari Seohyun. Kamu kembali lebih cepat, Bu. Sapa Kepala Joo. Seohyun nyuruh Yuyeon pergi. Dih, kepala Joo nampak tegang. Antar Nona Kang ke ruang kerjaku dalam 15 menit. Siapa pun dilarang masuk. Suruh Seohyun. Baik, Bu. Aku mengerti. Kata Kepala Joo dan berbalik. Kamu juga akan rekam pembicaraan kami dan mengirimkannya ke Han Ji Young? Tuduh Seohyun. Bila kamu berpikir begitu, kamu bisa masuk sebentar. Lanjutnya sambil nyerahin tasnya ke kepala Joo. 

##

Di tangga Seohyun ketemu sama Jinho. Jung Daepyo, apa ada masalah? Tanyanya. Ih sama istri kok manggilnya Daepyo ya… . Wajahmu terlihat murung. Soal Suster Emma… . Tolong buat janji dengannya. Aku akan ke sana.bAku akan berkonsultasi. Seohyun terhenti. Jangan bahas aku dengannya. Jinho heran. Lantas kenapa kamu memperkenalkannya kepadaku? 


Seohyun berpesan pada Jinho: Jaga baik-baik privasimu untuk memperbesar bisnismu. Jangan berbicara masalah pribadi ke mana-mana. Tokoh agama sepertinyabmenjadi yang paling aman bagi kita. Seohyun mau pergi tapi Jinho kembali menahan. Hei, Jung Daepyo. Haruskah aku memberitahumu sebuah fakta yang sangat mengejutkan? Seohyun menghela nafas kesal. Dih, lagi buru-buru juga. Aku nggak tahu seberapa mengejutkannya itu, tetapi bukankah kamu lebih baik diam? Simpan saja sendiri. Ini sungguh mengejutkan. Seohyun nggak peduli dan meninggalkannya. 

##

Hyejin masuk ke ruangan Seohyun dengan diantar sama Kepala Joo. Seohyun berbalik. Kepala Joo lalu pamit dan pergi. Ih sampai di luar dia pusing. Keduanya duduk berhadapan. Apa maumu? Tanya Seohyun. Hajun. Jawab Hyejin mantap. Aku ingin membawanya pergi. Seperti yang kamu lihat, aku nggak mati. Aku pergi meninggalkan anakku saat berumur 18 bulan di sini. Kukira dia akan lebih baik jika dibesarkan sebagai pangeran Hyowon, daripada bersama ibu tunggal miskin sepertiku. 


Lalu kenapa kau berubah pikiran? Tanya Seohyun nggak paham. Nggak ada yang berubah. Hyejin dengan wajah sedih melanjutkan. Karena saat itu aku salah…dan saat ini aku benar. Aku ingin meluruskan itu. Aku akan mengambil kembali anakku. Kamu tahu itu tidak mungkin. Kata Seohyun. Hyejin nggak kalah yakin. Akan kubuat mungkin. Seohyun meyakinkan kalo itu nggak akan terjadi. Apa hakmu berkata seperti itu? Tanya Hyejin. Apa hakmu juga berkata seperti itu? Tanya Seohyun balik. 

##

Suara Hyejin mulai meninggi. Dia adalah anak yang kukandung dan kubesarkan selama 18 bulan. Apa aku tak punya hak? Teganya kau berkata begitu kepadaku. Kamu mau menempuh jalur hukum? Tantang Seohyun sambil senyum. Hyejin sama sekali nggak takut. Aku bagai Daud melawan Goliat, tetapi nggak ada pilihan. Ini seharusnya sudah kulakukan enam tahun lalu. Seohyun nggak kalah yakin. Kamu menggunakan identitas Kang Jakyung dan membuat hidup palsumu dengan itu. Aku punya bukti bahwa kamu perlu diasingkan dari masyarakat. Kamu masih bernyali melawan kami? Kamu…seorang kriminal. Hyejin mulai terpojok. Bisakah kamu memihakku? Bisakah kamu memihakku sebagai ibu kandung anak itu? Aku telah membuat suamimu menjadi pimpinan Grup Hyowon. 


Seohyun nggak peduli. Itukah kesepakatanmu…dengan Han Ji Young dan ibu mertuaku? Aku sama sekali nggak berkeinginan memihakmu. Aku nggak ada dalam kesepakatan itu. Perlukah kubongkar pada seluruh dunia…perlakuan Hyowon kepadaku? Ancam Hyejin. Seohyun mempersilakan. Aku akan membongkar pada seluruh dunia bagaimana kamu menipu kami untuk masuk ke rumah ini. Tentu dengan Han Ji Young. 

##

Hyejin mengungkit kalo Han Ji Young adalah keluarga Hyowon. Bukankah dia harus dilindungi? Seohyun pikir siapa pun harus bertanggung jawab atas perbuatan mereka. Aku dan Hiso sudah tertipu olehnya. Hyejin berusaha untuk menahan kemarahannya. Kamu nggak boleh memperlakukanku seperti ini. Aku bahkan nggak tahu…apa yang bisa kulakukan nanti. Aku kemari bukan sebagai Kang Jakyung atau Lee Hyejin. Aku kemari sebagai ibunya Hajun. 


Seohyun memperingatkan kalo Hiso sedang mengandung sekarang. Apa kamu nggak ingin bermain secara adil? Apa kau sungguh ingin melawan seorang ibu hamil? Hyejin berpikir lain. Karena itulah aku akan membawa Hajun. Dia sudah punya anaknya sendiri. Kami bertanggung jawab atas anak masing-masing. Aku pun masih menjadi guru les Hajun berdasarkan kontrakku. Hajun akan segera pulang. Aku harus kembali ke sana. Hyejin mau bangkit tapi Seohyun menahannya. Sudah kukatakan kalo kamu nggak bisa berada di sini tanpa izinku, bukan? Keduanya saling menatap tajam. 

##

Ji Young sedang dalam perjalanan pulang. Penjaga menelponnya. Dengar, Pak. Sudah kukatakan dia nggak boleh masuk lagi, bukan? Siapa? Seohyun? Ia melonggarkan dasinya. Ih, gerah…😅 

##

Hiso yang masih diinfus merasa nggak tenang. Ia bangun dan mencabut selang infus di tangannya. Ih gampang banget ya. Kan ada jarumnya. Lihat doang rasanya nyeri. 

##

Ji Young pulang dan tersenyum padanya. Aku kembali lebih cepat karena kondisimu nggak baik. Aku dan Soyoung selalu siap 24 jam untuk apa pun. Hiso bangkit dan membalik tubuh Ji Young yang membelakanginya. Bukankah ibu kandung Hajun sudah meninggal? Kamu sendiri yang mengatakan itu. Namun, bagaimana wanita itu bisa kemari? Bahkan menjadi guru les Hajun? Ji Young menanggapinya dengan santai. Aku takut kamu terkejut, jadi, kurahasiakan. Aku pikir dia sudah mati. Apa maksudmu? Tanya Hiso nggak paham. Ji Young menjelaskan; Aku sedang kuliah di luar negeri. Aku tahu semua dari Ibu bahwa aku punya seorang anak dan ibunya telah meninggal. Aku pun sangat bingung dan menggila karena ini. 


Hiso makin frustasi dengarnya. Dia yang melahirkan Hajun! Mustahil kamu nggak tahu wajahnya! Ji Young berlagak nggak tahu. Dia hanya wanita yang kupacari sebentar saat berkuda. Aku masih muda dan bodoh. Saat kali pertama dia kemari, aku nggak mengenalinya. Sungguh. Hiso masih nggak percaya. Apa menurutmu itu masuk akal? Kamu pernah mencintainya. Ji Young membantah. Nggak sama sekali. Walaupun aku malu mengakuinya, hubunganku dengannya hanya sementara. Aku juga mencari tahu karena kamu terus curiga. Dan saat itulah aku baru mengetahui siapa dia sebenarnya. 

##

Ji Young meletakkan tangannya di lengan Hiso. Aku saja sekaget ini, apa lagi kau? Karena itulah aku memintanya pergi. Aku harus melindungimu. Hiso masih kesal. Kamu memisahkan Hajun dari ibunya dan memalsukan kematiannya. Ji Young masih berkelit. Aku nggak tahu soal itu. Bukan aku pelakunya. Hiso menekankan kalo wanita itu…ibu kandungnya Hajun. Ji Young memotong, Hiso, ibunya Hajun adalah kamu. Kita harus egois agar bisa melindungi anak kita. Dia hanya ingin balas dendam. Kamu nggak boleh percaya apa pun ucapannya. Sadarlah! 

##

Hiso menyingkirkan tangan Ji Young dan diduk di tepi tempat tidur. Biarkan aku sendiri. Aku harus menjernihkan pikiranku. Keluarlah. Ji Young nggak maksa lagi dan keluar. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)