Sinopsis Mine Episode 2 Part 1

Sinopsis Mine Episode 2 Part 1

All content from tvN/ Netflix




Ringkas drama sebelumnya


Suster Emma bersaksi: Insidennya terjadi di Cadenza. Saat aku menemukannya… keduanya tergeletak di sana. 


Hiso nggak tenang banget dengan apa yang sudah dilakukan sama Jakyung. Tapi ia berusaha untuk melupakannya dan tidur. Seo Hyun juga merasa nggak tenang dengan video itu. Stres banget kayaknya. Suhyuk berada di kamar Yuyeon. Ia merasa nyaman. Teringat saat ia meminta Yuyeon untuk bertukar kamar. Pasti menyenangkan. Ia nggak bisa tidur di kamarnya tapi Yuyeon bisa. Ia meminta Yuyeon untuk tidur di kamarnya malam ini. Di luar dugaan, Yuyeon menolak. Ia merasa nggak bisa melakukannya. Suhyuk memperhatikannya dan malah tersenyum. 

##

SAYAP-SAYAP IKAROS 


Keduanya lalu berjalan bersama. Saling lirik. Suhyuk yang jalan di belakang mempercepat langkahnya dan berjalan di sebelah Yuyeon. Suhyuk tersenyum ingat itu. Yuyeon juga sebenarnya penasaran. Kenapa tuan mudanya nggak bisa tidur di kamar sebagus Ini? Ia tersenyum dan nggak lama kemudian mereka sama-sama tertidur. 

##

Paginya Yuyeon bangun dan mengikat rambutnya. Ia melihat bingkai foto yang telungkup dan melihatnya. Ia mengelap kacanya pakai lengan bajunya lalu mengembalikannya agar bisa dilihat. Saatnya sarapan. Semuanya sudah berkumpul tapi Suhyuk nggak ada. Ibu sampai menanyakan cucu tertuanya itu. Seo Hyun memberi tahu kalo dia masih tidur. Sepertinya karena penat terbang. 


Jinho nyuruh Yuyeon untuk membangunkannya tapi Ibu melarang. Biar dia tidur dengan nyenyak. Ibu nggak mau makan sup dan manggil koki agar ngasih dia daging aja. Ibu pun mendapatkan apa yang ia mau. Habis itu giliran anaknya protes soal makanannya. Dia pinginnya makan sup penghilang pengar. Seo Hyun langsung menatapnya tajam. Terpaksa deh makan apa yang udah ada. Suhyuk akhirnya bangun. Kayak kaget bangun di kamar orang lain. Aneh. 

##

Soyoung jalan sama Hiso sambil telponan sama pak Kim dan ngasih tahu kako Hiso sebentar lagi keluar. Ada acara pukul 10.30 di Galeri Hawon. Semua jadwal selesai sebelum pukul 17.00. Hiso menanyakan apa jadwal besok digeser menjadi hari ini? 


Soyoung membenarkan dan memberitahu kalo besok tunangan Tuan Muda Suhyuk akan datang untuk kali pertama. Karena itulah semua wanita keluarga ini akan berada di Cadenza. Hiso bercanda bilang kalo ia nggak boleh terlalu cantik agar dia tetap terlihat. Soyoung mengikuti bikanh agar Hiso jangan terlalu cantik. Tapi Hiso nggak yakin. Apa bisa begitu? Ada hal yang mustahil di dunia ini. Ia lalu jalan duluan. 

##

Hiso ketemu sama Jakyung dan menyinggung tentang yang kemarin. Mungkin ia lama tinggal di luar negeri hingga sangat berjiwa bebas. Jakyung meminta maaf pada Hiso dan menjanjikan akan berhati-hati. Hiso nyuruh Jakyung untuk mengirim pesan padanya saat anaknya pulang. Lalu beri dia susu A1 sebelum kelas biolanya dimulai. Suhunya 25 derajat. Jangan pakai microwave. 


Jakyung mengiyakan dan akan menyiapkannya. Jakyung turun dan Hiso masih melihatnya. Ia merasa kalo kakinya Jakyung kelihatan indah. Apa karena berolahraga saat masih kecil? Jakyung memberitahu kalo ia pernah berkuda. Hiso mengangguk paham. Ternyata otot kuda. Ia tersenyum dan merasa kalo itu candaan yang hanya untuk teman dekat saja. Ia lalu mengajak Jakyung untuk minum bersama sepulang kerja dan saling mendekatkan diri satu sama lain. Jakyung mengiyakan. 

##

Jinho sedang mencoba baju. Ia nggak ngerti apa Suhyuk punya ambisi yang sangat besar atau nggak berperasaan saja? Dia nggak bereaksi apa pun saat disuruh menikah di usianya sekarang. Seo Hyun yang sedang membaca berita memneri tahu kako banyak yang bilang kalo Ayah hanya pura-pura pingsan. Ada orang yang mengincar kita. Ia mimta agar Jinho mengendalikan diri. Wanita, berminum, bermain… Hentikan semuanya. Jangan sampai ketahuan. Jinho mengiyakan. Seo Hyun lalu bangkit dan pergi. 

##

Seo Hyun melihat tentang Suster Emma. Ia ke ruang kerjanya dan melihat video itu lagi. Yang sebenarnya saat itu ia sedang bicara sama seseorang. Nggak tahu apa yaang dibicarakan sebelumnya. Kita nggaj usah ketemu lagi. Ia lalu nelpon Hiso dan memberitahu kalo ia akan menemui Suster Emma. Ia akan mengecek jadwalnya dan memberitahunya saat luang. Bolehkah aku mengundangnya ke Cadenza? Habis telponan sama Seo Hyun, Hiso mengeluhkan kalo semua orang di keluarga itu selalu merasa dirinya paling penting. Ia sendiri nggak peduli dengan jadwal orang lain. 

##

Hiso menunjukkan beberapa lukisan di tablet nya ke Jinkyung. Ia merasa kalo itu luar biasa. Dia masih berumur sepuluh tahun. Dia menggambar hanya dengan pena atau pensil. Dia menggambar bagian belakang jam saat disuruh menggambar waktu. Jinkyung menanyakan apa semua seniman itu mengidap autisme? Hiso menbenarkan. Ia menanyakan gimana kalo mereka berkolaborasi dengan cabang Seoul? Ia mengajak Jinkyung untuk mewujudkan mimpi mereka. Ia merasa kalo hatinya kembali membara setelah kembali dari pameran itu. Ia merasa harus berusaha semampunya membantu orang seperti mereka. Ia tinggal dengan salah satunya. 


Jinkyung sih merasa senang bisa melakukannya. Tapi… Ia menyinggung ipar Hiso yang adalah direktur Galeri Seohyun. Dia pasti akan benci kalo tahu Hiso bekerja dengannya. Hiso merasa kalo Seo Hyun nghak tertarik dengan pameran seperti itu. Dia selalu fokus pada seniman internasional terkenal. Dia bekerja dengan Demian Koons. Selain itu, dia sangat sibuk membuka kompleks multibudaya. 

##

Seo Hyun sedang berada di kompleks kompleks multibudaya yang ia bangun bersama dengan kontraktor nya. Ia memberi tahu kalo kompleks multibudaya itu dibangun dengan namanya sebagai mereknya. Keduanya harus sempurna karena ruangnya digabung. Ia melihat kalo sentuhan akhirnya cukup bagus. Kenapa bagian tengahnya kosong? 


Kontraktor nya memberitahu kalo mereka membiarkannya kosong agar bisa menanjak bunga. Ia pun menunjukkan desainnya pada Seo Hyun. Seo Hyun berjalan bersama sekretarisnya. Ia memberi tahu kalo ada berita di grup obrolan para pengelola galeri. Karya anak-anak pengidap autisme yang dibiayai Hiso akan tampil di Galeri Hawon. Seo Hyun hanya menghela nafas. Setiap orang memang nggak pernah bisa ditebak. Ia yakin kalo para wartawan pasti akan menghubungi mereka. Ia minta pada sekretarisnya untuk bilang nggak ada komentar. Sekretarisnya mengiyakan. 

##

Jinkyung ke kamar Hajun dan melihat tulisannya. Aneh. 


HUBUNGAN KITA TELAH BERAKHIR AKU TERDESAK DAN TIDAK ADA YANG MAU MENDENGARKU. 


Kepala Joo lalu nelpon dan menanyakan apa ia nggak dikasih tahu kalo semua pembantu harus melapor padanya setiap Rabu saat jam makan siang? Jakyung nggak ngeh. Akhirnya Jakyung datang ke sana. Semua pelayan sudah berkumpul di sana dan Kepala Joo nampak marah. Ia menegur Jakyung dan menanyakan di mana ia bekerja sebelumnya? Mereka adalah salah satu bagian yang penting dalam keluarga Hyowo dan harus siap dikontak kapan pun dalam kondisi darurat, serta harus bisa memberi solusi atas… 


Jakyung menekankan kalo ia hanya Hajun yang menjadi fokusnya. Sebaiknya jangan memanggilnya selain urusan itu. Kepala Joo makin kesal. Ia bahkan memanggil Jakyung dengan suara keras. Apa ia nggak punya 0t@k? Jakyung membalasnya dengan suara yang lebih tinggi. Jangan pernah berani menyuruhku melakukan apa pun! Jangan pernah berani memerintahku melakukan apa pun. Aku harus menyiapkan bahan kelas untuk Hajun. Ia lalu pamit. Kepala Joo dan yang lain kaget lihat sikap Jakyung barusan. 

##

Jakyung berpapasan dengan Jinhee. Jinhee menanyakan siapa dirinya. Jakyung memberitahu kalo ia guru les Hajun. Jinhee memperhatikannya dan menanyakan apa mereka pernah ketemu? Jakyung merasa kalo itu nggak mungkin. Jinhee membenarkan. Nggak mungkin ia pernah ketemu dengan Jakyung karena kelas yang berbeda. Ia hanya tampak familier. Jinhee meminta Jakyung untuk merawat Hajun dengan baik. Dia masih kecil jadi, butuh banyak dibantu. Jakyung menanyakan maksudnya tapi Jinhee nggak mau ngasih tahu. Ia lalu pergi dan nyuruh Jakyung untuk pergi juga. 

##

Jinhee menemui ibunya dan menyinggung kalo Rapat pengurus akan dimulai. Ia mengaku nggak tahan melihat Ji Young memimpin perusahaan. Ibu merasa kalo Ji Young memang yang paling berkualitas di antara mereka. Jinhee nggak habis pikir ibu akan memberikan perusahaan mereka pada anak Kim Mija yang dibencinya. Ibu nyuruh Jinhee untuk mengecilkan suaranya. Ia mengatur makan malam dengan seorang gadis yang akan menikahi Suhyuk. Aku harus membuat mereka bertunangan dahulu. 


Jinhee menanyakan berapa saham Hyowon yang mereka punya dan memastikan kalo ibu nggak akan mendukung Jinho. Ia lalu dapat telpon yang ngasih tahu kalo roti nya dikritik di media sosial. Ia menjadi kesal dan menutup telponnya. Ibu menanyakan ada masalah apa? Jinhee memberitahu kalo toko roti nya sudah nggak ada harapan. Ia menyesalkan kalo harusnya ia mendapat hotel. Kenapa ayah memberikannya pada Jinho? Kenapa ayah malah memberinya aset yang penuh dengan masalah? Ibu malah menilai Jinhee nggak tahu diri. Ia memberi tahu kalo Jinho hanya mendapatkan 3 hotel di Korea sedang toko roti Jinhee punya 3.000 cabang. Jinhee bangkit dan mau pergi. Ibu memintanya untuk membawakan 10 roti krim nanti. Ia sedang ingin makanan manis. 

##

Di kamarnya Suhyuk mendapati fotonya dengan ibu kandungnya kembali terbuka. Ia menelungkupkannya kembali lalu keluar dan ketemu dengan Yuyeon. Dengan wajah dingin ia melarang Yuyeon untuk sembarangan melewati batas. Ia nggak mengijinkannya menyentuh barang-barangnya. Jangan asal pegang. Yuyeon hanya diam sampai Suhyuk meninggalkannya. Nggak habis pikir. Ia berbalik dan melihatnya tapi Suhyuk terus aja jalan. 

##

Di dalam mobil Seo Hyun mencari namanya sendiri di mesin pencari. Ia lalu ditelpon sama suster Emma. Dia nelpon karena mendapat informasi dari Hiso yang mendesaknya untuk menelponnya. Seo Hyun yang belum mengerti menanyakan siapa yang menelponnya. Suster Emma menyebutkan namanya. Seo Hyun lalu menyapanya dan menyebutkan namanya. 


Suster Emma mengiyakan dan mengaku sudah mengetahuinya. Ia lalu meminta ijin untuk berkunjung ke rumahnya hari ini. Ia sudah memberinya jadwalnya dan ia juga ada urusan di dekat sana. Ia akan mampir. Ia rasa lebih baik mereka ketemu secara langsung. Seo Hyun mengiyakan lalu menutup telponnya tapi habis itu ia mengeluhkan sikap Hiso yang seenaknya. 

##

Jinhee menutup toko roti nya dan mengumpulkan semua karyawannya. Ia menanyakan kenapa roti krim mereka mendapat penilaian buruk di media sosial? Ia menuduh mereka yang nggak melakukannya dengan benar Dan setelah memastikan pintu dikunci, ia meriksa roti itu satu persatu. Ada yang krim nya terlalu banyak dan ada yang terlalu sedikit. Padahal harusnya krimnya hancur saat di sentuh. Harusnya meleleh saat masuk mulut. Ia meremas rotinya dan menempatkannya ke manajer toko. Ia bahkan mengklaim kalo manajer nggak mengajari karyawannya dengan baik. Para karyawan hanya bisa diam menerima semua amukan Jinhee. 

##

Seo Hyun jalan pulang sambil bawa bunga. Sesampainya di rumah, pelayan yang sedang bebersih berhenti dan memberi hormat padanya. Kepala Joo menghampirinya dan mengambil bunganya. Seo Hyun menyuruhnya untuk menaruhnya dalam vas nggak berkilau, bukan vas bening. Gunakan vas Master Ungsan. Kepala Joo mengiyakan dan memberitahu kalo Suster Emma sedang menunggunya. Seo Hyun menghela nafas dan nyuruh kepala Joo untuk minta maaf padanya dan memintanya pulang karena hari ini ia sangat lelah. 

##

Kepala Joo lalu menemui sister Emma dan meminta maaf. Hari ini Jung Samonim sangat lelah sehingga tak bisa menemuinya. Suster Emma mengiyakan. Ia meletakkan bangkitnya dan membungkus beberapa kue dan memasukkannya ke dalam tas. Kepala Joo aneh lihatnya dan ngasih kue lainnya tapi Suster Emma menolak karena ia sudah mencicipinya tadi. Ia pun pamit dan berterima kasih atas makanannya. 

##

Seo Hyun minum teh dengan Hiso. Ia mengaku sedikit kecewa pada Hiso. Kenapa ia bekerja sama dengan Hawon untuk pameran itu? Hiso hanya tersenyim menyadari kalo Seo Hyun sudah mengetahuinya. Ia memberi tahu kalo itu bukan pameran besar. Ia menyewa galeri beberapa hari saat sedang kosong. Ia pikir nggak cocok dengannya. 


Seo Hyun menyesalkan menapa Hiso nggak berdiskusi dahulu dengannya? Hiso sedikit ragu bilangnya kalo sebenarnya…ia takut ditolak oleh Seo Hyun. Seo Hyun seperti ragu. Benarkah Hiso memikirkan tentangnya dan merasa takut ditolak olehnya sebelum memutuskan? Hiso membantahnya. Ia juga nggak selicik itu. 


Seo Hyun menunjukkan kalo karena itulah ia menegurnya. Begitu tercium oleh wartawan, mereka akan dikatakan sedang bertengkar. “Mantan Aktris Seo Hi-soo Memamerkan Karya Anak-anak Autis dii Galeri Lain, Bukan di Galeri Iparnya.” “Para Ipar Saling Berseteru,” “Direktur Koma, Siapa yang Menggantikan?” 


Hiso menghela nafas. Nggak tahu Seo Hyun semarah ini. Seo Hyun menanyakan apa Hiso sedang mencari perhatian? Hiso merasa kalo Seo Hyun bicaranya kelewatan. Kenapa ia begitu terpengaruh? Ia mengingatkan kalo ia mantan aktris. Perhatian? Ia merasa sudah cukup mendapatkannya. Ia akan merenungkan kenapa keputusannya telah begitu menyinggungnya. Ia lalu pamit. Beberapa langkah kemudian ia berbalik dan minta Seo Hyun agar jangan salah paham lagi. Seo Hyun hanya menghela nafas menyesali sikapnya. 

## 

Hiso berjalan di taman. Pak Kim menawarkan tumpangan tapi Hiso menolak. Ia ingin berjalan-jalan sambil menghirup udara segar. Pak Kim mengiyakan dan meninggalkannya. 


Ringkas drama selanjutnya

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊