All content from tvN/ Netflix
Ringkas drama sebelumnya
Ji Young nelpon Hiso dan mengonfirmasikan perihal kehamilannya. Saat Hiso membatalkan untuk melakukan tes DNA, ia mengeceknya. Akhiynua ia membenarkan kalo ia hamil. Aku ingin memberitahumu malam ini. Jiyoung melarangnya untuk menyetir. Aku yang akan mencari Ha-joon. Kamu nggak boleh stres. Jadi, hentikan mobilmu sekarang. Hiso menolak. Aku bisa mencari Hajun. Kita bicara setelah Hajun ditemukan. Ji Young manggil-manggil Hiso tapi Hiso malah menutup telponnya.
##
Seohyun terdiam memikirkan semuanya. Apa yang Hiso katakan. Namanya Lee Hyejin? Wanita itu meninggalkan Hajun di sini, dan mengalami kecelakaan nggak lama setelah itu. Tapi saat ia bertanya pada ibu apa Ibu mengenal Kang Jakyung sebelum kurekrut? Ibu malah nggak tahu siapa Kang Jakyung. Hiso makin penasaran. Apa yang sebenarnya terjadi dengan ibu kandung Hajun?
Seohyun merasa kalo hanya ibu yang pernah melihatnya. Hiso meyakini kalo ini hanya bisa dijawab oleh ibu kandung Hajun yang telah meninggal. Dan laporan dari pelatih berkuda, baru-baru ini dia datang dan minta datanya dihancurkan? Seohyun menyimpulkan kalo dia masih hidup. Juga laporan dari sekretarisnya, Pak Han Ji Young meminta para direksi untuk memilih Pak Han Jinho. Jadi, Hiso dan aku telah dibodohi dengan kepura-puraan yang diatur oleh Ibu dan Han Ji Young?
##
KEBENARAN PAHIT DAN KEDAMAIAN PALSU
Jakyung habis belanja banyak. Sekembalinya ke mobil ianmeriksa ponselnya. Ada banyak panggilan nggak terjawab. Ia lalu nelpon Ji Young yang pertama dan menanyakan kenapa menelponnya sebanyak itu. Ji Young membentaknya. Di mana Hajun? Jakyung ikutan panik. Apa Hajun menghilang? Ji Young sinis. Kenapa kamu begitu tega kalo memang peduli? Ini karena berita buatanmu! Jakyung ikut mencari. Ia sangat cemas. Hajun, di mana kamu? Kamu memang harus mengalami ini. Kamu kuat seperti ibu, bukan? Dia lalu nyuruh seseiyajh untuk mengecek lokasi. Ia minta dicari tahu segera. Aku harus menemukannya. Harus aku.
##
Di rumah ibu juga marah-marah karena burung meraknya hilang. Kepala Joo berpikir kalo sepertinya ada orang yang membawa pergi burung itu. Ibu memarahinya karena nggak memastikan pintu kandangnya ditutup setelah Nodeok disuntik. Kepala Joo gantian menunjuk pak Kim Dia pengurusnya. Ibu menanyakan pada pak Kim apa kamu sudah tutup pintunya? Pak Kim mengiyakan. Aku yakin burungnya kabur… Maksudku, Nodeok sepertinya melarikan diri dari kandangnya.
Ibu makin marah. Melarikan diri? Astaga. No-deok hanya seekor burung. Burung yang nggak tahu apa-apa. Bagaimana bisa dia melarikan diri dari kandang? Aku memperlakukan dia sangat baik! Kalo tahu adat, dia nggak akan kabur sama sekali. Pak Kim malah mengejek kalimat ibu. Bagaimana mungkin burung tahu adat? Ibu langsung nrnginjak kakinya. Beraninya kamu menimpaliku seperti itu? Pak Kim merasa kalo keamanan rumah sangat ketat. Mustahil ada yang datang dan menculik Nodeok, Bu. Ibu nyuruh semua pelayannya untuk nyari di semua tempat termasuk pepohonan.
##
Seohyun turun dari tangga dan menghampiri ibu dan ngasih tahu kalo Hajun hilang. Masalah besarnya bukan merakmu yang hilang. Kenapa kamu nggak mencemaskan Hajun? Ibu yakin kalo Hajun akan pulang sendiri karena dia pintar. Tanpa sengaja ibu bilang kalo Hajun punya ayah dan dua ibu yang akan mencarinya. Tapi saat Seohyun menanyakan maksudnya dua ibu, ibu malah bilang guru kes Hajun yang sangat menyayangi Hajun seperti anak sendiri.
##
Hiso masih di jalan. Ia melihat iklan konser Woo dan segera pergi ke sana. Pada saat yang sama Jakyung juga dapat laporan posisi terakhir Hajun berdasarkan telponnya. Ia pun pergi ke sana. Akhirnya Hiso beneran menemukan Hajun di sana. Para staf sedang mengeringkannya. Ia mengonfirmasi ke mereka kalo ia wali Hajun dan langsung memeluknya. Hajun sendiri hanya diam menghadapi kekhawatiran ibunya. Apa konsernya menyenangkan? Apa Woo yang asli terlihat keren? Apa kamu nggak lapar? Kamu nggak haus? Jakyung akhirnya sampai. Dia berlari mencari Hajun dan melihat Hiso sudah menemukannya duluan. Apa kamu benar nggak lapar? Haruskah kita makan?
##
Hujan sudah reda tapi Yuyeon dan Suhyuk masih di sana. Apa kamu nggak kedinginan? Tanya Suhyuk. Yuyeon menggeleng. Enggak. Aku nggak papa. Berapa umurmu? Tanya Suhyuk. Aku 27 tahun. Jawab Yuyeon. Kamu satu tahun lebih tua. Maaf aku nggak gunakan bahasa honorifik. Namun…kurasa kini aku sudah nggak bisa memanggilmu dengan bahasa honorifik. Yuyeon tersenyum. Terserahmu saja. Kalo gitu, aku pun akan bicara santai. Mau memanggilku apa? Tanya Suhyuk. “Han Suhyuk” Suhyuk tersenyum dengarnya. Alarm Yuyeon bunyi. Ada yang memanggilnya. Aku harus pergi sekarang. Ia lalu ngasih buku kecil ke Suhyuk. Suhyuk membukanya cepat dan nampak karakter dari sedih jadi senyum. Adikku memberikannya kepadaku. Ketika sedang sedih, aku merasa lebih baik setelah melihat ini. Kesedihan kalo dibiarkan akan menjadi kebiasaan. Ia lalu pamit.
##
Para pelayan masih mencari Nodeok. Mendadak terdengar suaranya dan mereka melihat Nodeok terbang di langit. Termasuk Yuyeon dan Suhyuk. Mereka semua tersenyum.
##
Hiso dan Hajun dalam perjalanan pulang. Setelah sampai mereka ketemu dengan Seohyun. Hiso nyuruh Hajun untuk menyapa bibinya. Mereka lalu masuk. foto: tvN Di rumah Hiso mengganti baju Hajun. Sejak kapan pangeranku ini tumbuh besar seperti sekarang? Lihat lenganmu. Tulangmu sudah sangat kuat. Kalo Ayah sudah kembali, pertama-tama minta maaflah dahulu.
##
Ji Young pulang. Ia menanyakan Hajun ke pembantu. Di lantai dua. Jawab mereka. Ia naik dan mencari mereka. Setelah melihat Hajun ia jadi sangat marah. Ia mengambil tongkat dannmau memukul Hajun. Tunjukkan betismu. Kamu nggak dengar kata-kata ayah? Cepat tunjukkan! Dari mana kamu belajar seperti itu? Siapa yang mengajarimu pergi ke konser tanpa izin dari kami? Bahkan sampai mematikan ponselmu! Hiso menghadang saat Ji Young mengangkat tongkatnya. Apa yang kamu lakukan?
Ji Young menyuruhnya minggir tapi Hiso nggak mau. Kamu yang minggir. Kenapa kamu mau memukul putraku? Siapa bilang kamu berhak? Kamu seharusnya cari tahu kenapa dia pergi tanpa izin. Apa hanya perasaanmu yang penting? Bagaimana dengan perasaan Hajun? Apa kamu tahu? Dia putraku. Nggak akan kubiarkan siapa pun menyentuhnya. Termasuk kamu. Hajun sendiri hanya bisa nangis di belakang ibunya. Jakyung yang sudah pulang melihatnya. Ia menatap Ji Young tajam setelah Hiso pergi bersama Hajun. Ji Young melempar tongkatnya lalu pergi.
##
Hiso menemani Hajun tidur. Ia memeluknya sambil menepuk punggungnya. Hajun. Kita tidur saja sekarang. Besok pasti akan berbeda. Mari kita tidur bersama seperti sekarang malam ini. Jakyung berdiri di pintu dan melihat kedekatan keduanya. Ia berbalik dan pergi. Ia kembali ke kamarnya. Rasanya marah. Ia membuang semua belanjaannya.
Malam itu, seiring mengamati Seo Hiso dia merasakan berbagai perasaan yang berkecamuk di dalam hatinya. Cemburu, amarah, kesedihan. Nggak hanya itu, ada pula ironi dari rasa terima kasih atas kasih sayang untuk anaknya. Dia juga merasa bersalah karena menyakiti anaknya sendiri. Namun, perasaan yang akhirnya menguasai wanita itu adalah rasa ingin mengambil kembali semua miliknya.
##
Ibu membaca berita tentang keluarganya. “Di mana ibu kandung Han Suhyuk, tuan muda dari Grup Hyowon? Bagaimana keadaannya? Cucu tertua Grup Hyowon juga dikenal sebagai anak di luar nikah Han Jinho.” Dia tinggalkan keluarga itu karena disiksa dan keberadaannya nggak diketahui. “Jung Seohyun, direktur Galeri Seohyun, diketahui nggak berusaha mengandung anak dari Han Suhyuk. Juga dirumorkan bahwa anak dari aktris Seo Hiso, Han Hajon, bukan anak kandungnya. Rumor ini telah dikonfirmasi. Apakah ini sejenis kutukan bagi Grup Hyowon?”
Ih ibu jadi kesal. Dasar para penggosip menyebalkan. Nggak bisa kupercaya. Kepala Joo datang. Ia melapor kalo Hajun sudah pulang dan sekarang sedang tidur. Ibu bersyukur dengarnya. Aku tahu mereka bisa menemukannya. Bagaimana dengan Nodeok? Kepala Joo bingung jawabnya. Ibu bangkit dan kembali marah-marah. Belum ditemukan? Kenapa kalian nggak bisa menemukan burungku? Ke mana dia terbang sekarang? Kalian nggak bisa menemukannya?
##
Pak Kim sedang berjaga. Malam itu Suhyuk nggak bisa tidur, ingat saat ciuman sama Yuyeon. Begitu juga dengan Yuyeon. Ih bajunya mereka sama😅😅 Ji Young duduk menenangkan diri. Habis itu dia tersenyum. Ih kok senyumnya aneh. Kayak senyum orang jahat. Jakyung juga stres banget di kamarnya.
##
Pak Kim jalan dengan sebuah tas besar di tangannya. Ia masuk ke ruangan ayah menyimpan berlian biru tanpa orang tahu. Ia membuka pintu khususnya dan melihat berlian itu ada di depan matanya. Nggak ada yang menyangka pintu yang tersembunyi dalam kegelapan… “Ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” …bisa dibuka dengan alat hisap kaca murahan. “Carilah, maka kamu akan mendapat.” Mirip dengan sifat alam semesta, saat masalah paling sulit tuntas dengan metode paling mudah.
##
Jakyung keluar dari kamarnya. Namun, nggak segalanya mudah. Hiso sudah nggak ada di kamar Hajun. Ia menempati tempat Hiso dan meluk Hajun. Mendadak terdengar suara langkah kaki. Dan saat ia berbalik Hiso sudah ada di belakangnya.
##
Keduanya bicara di luar. Apa yang kau lakukan di kamar Hajun? Tanya Hiso. Apa ada yang salah? Tanya Jakyung balik. Hiso nggak habis pikir. Kamu masih nanya? Jakyung malah menyalahkan Hiso. Hajun pergi ke tempat konser sendiri tanpa memberi tahu ibunya. Kamu hanya sebatas itu bagi Hajun. Hiso kesal jadinya. Apa katamu? Aku sudah merasa dari awal. Apa kau sengaja mencari masalah untuk menggangguku, atau… . Hampir aja Jakyung ngasih tahu yang sebenarnya. Ji Young mendadak muncul dan menghentikannya. Ia menghampiri Hiso dan bertanya lembut. Hajun sudah tidur?
Hiso mengitakan. Maafkan aku atas kejadian tadi. Hajun baru kali pertama melakukan ini sehingga aku menjadi emosi. Apa Hajun nggak papa? Hiso mengiyakan, Hajun nggak papa. Ia lalu menatap Jakyung sinis. Kenapa kamu masih di sini? Pergilah kalo pekerjaanmu selesai. Ih Jakyung gedheg lihatnya. Sambil merangkul Hiso, Ji Young membawanya ke kamar dan menidurkannya. Kamu nggak terlalu terkejut karena masalah ini, kan? Tanyanya memastikan. Hiso mengaku nggak papa.
##
Ji Young menggenggam tangan Hiso. Terima kasih, dan aku mencintaimu. Kamu percaya padaku, kan? Buanglah semua keraguan dalam benakmu sekarang. Pikirkan saja dirimu, aku, Hajun, dan bayi kita. Hiso seperti ragu Aku…bisa memercayaimu, kan? Ji Young mengiyakan. Aku yang paling mencintaimu di dunia ini. Bagaimana kamu bisa nggak percaya? Selain itu, kita pecat saja guru les itu. Aku nggak suka dia. Dia sudah membuatmu gelisah. Kenapa membiarkan dia di sini sampai kamu mencurigaiku?
##
Ji Young keluar dari kamarnya. Jakyung menatapnya tajam. Mereka lalu bicara di ruang kerja Ji Young. Aku akan memberi tahu semuanya besok. Dari awal hingga akhir. Ke wanita itu. Ji Young nggak paham. Tentang apa? Bahwa aku ibunya Hajun, bukan dia. Hajun adalah anakku. Aku nggak meminta izinmu. Aku hanya memberitahumu saja.
Jakyung berbalik dan mau pergi setelah mengantarkannya tapi Ji Young menghentikannya dengan omongannya. Hiso sedang hamil. Jangan ganggu dia. Dia sedang hamil anakku. Dia sedang mengandung anakku. Kenapa kamu nggak merawat Hajun di sini tanpa bertingkah? Suara Ji Young meninggi. Kenapa… . Kenapa kamu tamak sekali? Aku paling benci wanita tamak. Jangan lakukan apa pun kepada dia. Kalo kamu menyakitinya, anakku juga ikut tersakiti. Jakyung syok. Terus bagaimana denganku? Tanyanya putus asa. Ji Young menghampiri meja kerjanya. Kembali saja ke tempat asalmu. Kamu sudah mati sejak enam tahun lalu. Jangan coba macam-macam karena kamu akan hancur. Lalu jangan membuat Hajun bingung lagi.
##
Ia mengambil sesuatu dari dalam laci dan menjatuhkannya di meja. Ini artikel dari tim humasku. Ibu kandung Hajun tinggal di luar negeri usai melahirkan dan mengalami kecelakaan. Itulah faktanya. Jakyung amat terpukul. Ia berbalik dan pergi.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊