Sinopsis Mine Episode 2 Part 3

Sinopsis Mine Episode 2 Part 3

All content from tvN/ Netflix




Ringkas drama sebelumnya


Suster Emma menemui Hiso. Ia yakin kalo Hiso merasa sakit hati. Ia lalu menanyakan gimana Hiso bisa ketemu dengan Ji Young. Hiso memberitahu kalo mereka bertemu saat ia di Inggris. Kita lalu dibawa ke masa itu. Hiso berada di sebuah restoran. Ada Ji Young di sana yang juga sedang makan. 


Ji Young terus melihatnya sampai keselek saat minum. Hiso tersenyum lihatnya. “Aku memenangkan penghargaan di festival film. Aku seperti mendapatkan segalanya, tetapi itu masa tergelap dalam hidupku. Aku terbeban akan dunia akting dan lelah dengan pandangan orang. Saat itulah aku bertemu dia. Aku benar-benar nggak tahu siapa keluarganya saat itu. Dia mengatakan sendiri bahwa dia mahasiswa miskin. Dia bahkan bekerja paruh waktu di sebuah toko buku di London. Aku setiap hari ke sana untuk membeli buku bahasa Inggris yang tak pernah kubaca.” 


Suster Emma tertawa mendengarnya. Hiso menanyakan ke suster Emma apa ia tahu keputusannya saat itu? “Baiklah. Aku akan menghidupi pria ini. Aku akan membawa dia pulang.” Tapi setelah ia menikahinya ia benar-benar nggak dianggap sama sekali di sana. Ia berhenti kuliah untuk karier aktingnya tetapi itu ternyata menjadi salah satu kelemahannya. Semua yang iadapatkan dengan kekuatannya nggak dianggap sama sekali di sana. Suster Emma menanyakan bagaimana dengan batu yang mereka lempar? 


Sambil mengangkat tangannya seakan menangkap bola Hiso menjawab kalo ia menangkapnya seperti bola bisbol dan melemparnya kembali kepada mereka yang melemparinya. Batunya jatuh di depan mereka. Strike. Suster Emma kembali tertawa dan memuji Hiso. Ia lalu menanyakan apa ia benar mencintai suaminya? Hiso membenarkan. Gimana bisa ia nggak mencintai dia? 

##

Ji Young sendiri sedang berkuda sedang Hiso terus melanjutkan ceritanya tentang suaminya. Dia melindungi aku dengan seluruh tubuhnya. Dia berperang dengan segenap jiwanya untukku. Dia hanya memikirkan aku saja. Dia bahagia bila aku bahagia. Dia ikut menderita bila aku menderita. Setelah berkuda Ji Young menembak. Semuanya kena sasaran. Ia lalu melihat Jakyung datang. 

##

Jinho berada di sebuah bar. Jungdo datang menghampirinya. Melihat dahi Jungdo ia pun bertanya apa ia habis dipukuli? Jungdo mengeluhkan kalo ia juga ingin kehidupan normal. Jinho juga sama. Ia mengambil gelasnya dan mau minum tapi Jungdo merebutnya. Jinho nggak boleh minum minuman. Ia memintanya untuk berhenti minum. Sifatnya buruk saat minum. 


Jinho nggak ngeh. Apa salahnya? Ia nggak tahu akan jadi seperti itu. Ia nggak tahu akan mengalami rasa rendah diri tanpa akhir begini. Ia selalu dibandingkan dengan Ji Young. Ia yakin kalo Jungdo nggak tahu rasanya. Ketika ia datang ke kantor, semua orang memandang rendah. Jungdo menghentikannya. Ia menekankan kalo ia nggak ingin mendengarkan ceritanya. Ia ingin bercerita tentang dirinya sendiri. Ia meminta Jinho agar membantunya bercerai dengan adiknya. 

##

Jinho memberitahu kalo Jinhee menyukainya dan melarangnya bercerai. Ia merasa kalo ia dan Jinhee nggak pernah dicintai dengan tulus. Lah dia malah nangis. Jungdo jadi bingung. Ia mengaku paling benci mengasihani diri sendiri. Jinho mengungkit kalo istri pertamanya membuangnya begitu saja. Seberapa bencinya dia kepadaku hingga meninggalkan anaknya sendiri? Jungdo memberitahu kalo ia juga merasakan hal yang sama dengan ibunya Suhyuk. 


Jinho tetap meminta agar Jungdo jangan membuang adiknya seperti itu. Kalo ia membuang Jinhee maka dia pasti akan hidup sepertinya. Dia akan berubah total. Jungdo merasa nggak yakin. Menurutnya ucapan Jinho sama sekali nggak masuk akal. Ia pikir perceraian adalah satu-satunya cara membuat wanita itu berubah. Jinho membenarkan apa yang Jungdo katakan tapi ia tetap melarangnya untuk bercerai. Jungdo jadi makin bingung. Terus ia harus gimana??? Jinho kembali nangis. Jungdo yang nghak tahu harus gimana malah ikutan nangis. 

##

Ji Young pulang. Ia ketemu dengan Jakyung. Tadinya ia mau langsung ke kamar. Jakyung menahannya dan melaporkan kalo Seo Samonim sepertinya kelelahan hingga langsung beristirahat. Hajun juga telah siap untuk tidur. Ji Young mengiyakan. Sambil senyum menggoda Jakyung menanyakan adakah yang bisa ia bantu? Tanpa merasa tergoda Ji Young menjawab nggak ada. Ia berjalan melewati Jakyung dan masuk kamar. 

##

Jungdo menggendong Jinho pulang. Ih susah banget. Akhirnya ia berhasil membawanya ke ruang makan dan memberinya minum. Seo Hyun datang dan hanya menatapnya. Jinho memarahinya karena hanya berdiri saat suaminya pulang. 


Jungdo meminta maaf. Harusnya ia menghentikannya. Jinho kembali membentak Seo Hyun dan melarangnya untuk meremehkannya. Tangannya meraih vas bunga. Seo Hyun menyuruh Jungdo untuk pulang. Nggak papa. Dan setelah Jungdo pergi, ia pun ikut pergi. Jinho membanting vas bunga itu. Ia juga membanting beberapa cangkir dan piring. 

##

Seo Hyun menyendiri di ruang kerjanya. Dia nangis. Nggak lama kemudian ia pergi menuju tempat suster Emma. Ia mengetik pintunya beberapa kali. Suster Emma membukakan pintu untuknya dan memberinya senyuman. 

##

Kepala Joo yang keluar kaget lihat ada orang di dekat tangga. Ia pikir itu pak Kim, tahunya bukan. Ia mencoba untuk menariknya tapi susah. Ia lalu memanggil pelayan yang lain dan mengangkatnya menggunakan kain. Tadinya mau diturunin di kamarnya. Tapi karena harus menaiki tangga akhirnya dibawa ke kamar tamu. Mereka lalu membereskan barang-barang yang pecah di ruang makan sambil bergosip. 


Vas bunga yang pecah tadi adalah vas bunga yang dipilih sama Seo Hyun. Pak Kim merasa kalo mereka merasa kalo semua yang tinggal di sana sebenarnya orang yang paling malang. Ahjumma merasa kalo mereka lah yang paling malang karena membereskan semua ini. Pak Kim penasaran apa ibu kandung Ha-joon benar-benar meninggal? 


Ahjumma membenarkan. Karena kecelakaan mobil. Wanita itu bernasib jelek sekali. Pak Kim kembali bertanya apa Seo Samonim tahu tentang hal itu? Ahjumma membenarkan. Karena itulah dia lebih menyayangi Hajun sekarang. Ha-joon nggak bisa bertemu ibunya lagi. Ahjumma yang satunya merasa kalo Suhyuk lebih kasihan. Hajun memang nggak bisa bertemu ibunya sama sekali lagi, tapi Suhyuk nggak bisa bertemu ibunya yang masih hidup. 


Yuyeon yang juga ada di sana teringat saat Suhyuk marah ia memembenarkan posisi bingkai foto di kamarnya. Jangan asal pegang. Pak Kim merasa kalo semua orang yang tinggal di sana adalah orang yang paling malang. Ahjumma memprotes pak Kim yang terus mengasihani para konglomerat itu padahal ia lebih kasihan. 

##

Seo Hyun duduk di hadapan suster Emma. Suster Emma menyuruhnya untuk santai dan menutup matanya. Coba anggap hatimu seperti sebuah lemari, lalu bukalah pintu lemari tersebut. Seo Hyun nampak gelisah. Ia memejamkan matanya dan melihat lemari itu. Ragu-ragu ia mau membukanya sampai ia mendengar suara suster Emma yang mengatakan kalo ia membukanya dan menanyakan apa yang ada di dalamnya. 


Sebuah baju putih tergantung di dalamnya. Baju yang menariknya pada sebuah peristiwa. Ia berlari bersama seseorang. Rambutnya panjang. Mereka berhenti di bawah pohon dan Seo Hyun mencium keningnya. Saat itu juga ia membuka matanya. Pada hari itu, Bu Jung melepas topeng terberat yang dia kenakan. 

##

Suhyuk nggak bisa tidur lagi. Ia datang ke kamar Yuyeon dan mengajaknya untuk bertukar kamar lagi tapi Yuyeon menolak. Ia nggak bisa melakukan itu lagi. Suhyuk memberitahu kalo ia bisa tidur nyenyak untuk kali pertama di kamarnya dan minta agar Yuyeon membiarkannya tidur di sana. Yuyeon kembali bilang nggak bisa tapi Suhyuk terus memohon. 


Yuyeon ingin agar ini terakhir kalinya. Suhyuk sendiri nggak bisa menjanjikan. Yuyeon sudah mau membukakan pintu dan mempersilakan nya untuk masuk tapi mendadak ia berubah pikiran. Dikiranya dia gampangan? Suhyuk membantahnya. Nggak sama sekali. Dan Yuyeon beneran mempersilakan Suhyuk untuk masuk sedang ia keluar. Tanpa keduanya sadari ada pelayan lain yang memperhatikan mereka. 

##

Hyun pulang. Jakyung menemui ibu. Nggak tahu apa yang terjadi sebelumnya, ibu takut banget sama Jakyung sedang Jakyung malah senyum-senyum. Seo Hyun melihat kamar Suhyuk. Seperti ingin ke sana tapi ngak jadi. Padahal yang tidur di sana adalah Yuyeon. 

##

Hiso ke kamar Hajun dan menciumnya lalu keluar. Sampai di luar ia kaget lihat Jakyung. Katanya dia mau memastikan Hajun sudah tidur apa belum. Hiso berterima kasih. Tapi menurutnya ibunya yang harus melakukannya. Ia mempersilakan Jakyung untuk tidur lalu pergi. 

##

Di ruang kerjanya Ji Young telponan sama seseorang. Dia mengaku sudah memutuskannya dan minta orang itu untuk mendukung keputusannya. Hiso tidur sendirian. Ji Young keluar dari ruang kerjanya dan malah melihat Jakyung. Mereka berjalan beriringan dan nggak tahu sengaja apa enggak Jakyung menyentuh tangan Ji Young lalu tersenyum. 


Ringkas drama selanjutnya

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊