All content from tvN/ Netflix
Ringkas drama sebelumnya
Jakyung mengajak Hajun berkuda. Awalnya semuanya baik-baik saja. Sampai kuda yang Hajun tunggangi berdekatan dengan kuda lain dan berubah menjadi liar hingga lepas kendali dari pelatihnya. Kuda itu terus berlari keluar. Jakyung segera menaiki kudanya dan mengejar kuda Hajun. Hajun yang ketakutan nangis. Jakyung memintanya untuk tenang dan memegang talinya dengan erat. Dan saat sudah sangat dekat Jakyung melompat dan mendorong Hajun dari kuda. Akibatnya mereka terjatuh bersama-sama. Tangan Jakyung terluka dan Hajun nggak sadarkan diri.
##
Di rumah Hiso nggak tenang nungguin Hajun. Nggak lama kemudian Hajun pulang bersama Jakyung. Mereka ketawa-tawa senang. Hiso menanyakan kelas berkudanya Hajun tapi Hajun hanya bilang nggak ada madalah. Malah Jakyung yang ngomong kalo Hjun pintar dalam berkuda. Ia bahkan di depan Hiso berani nyuruh Hajun untuk pergi beristirahat.
Hiso mau menyusul Hajun tapi Jakyung menghadang. Dia nyuruh Hiso untuk menghadiri karyawisata kelas Inggris Hajun karena suasana hatinya Hajun sedang nggak baik. Ia yang akan menemani Hajun. Hiso sama sekali nggak paham sama apa yang Jakyung katakan. Ibunya yang seharusnya di samping anaknya. Jakyung malah makin menjadi. Ia mengklaim kalo Hiso nggak bisa membantu. Hiso makin kesal. Jakyung beralasan kalo ia adalah guru les profesional?
##
Hiso mengajak Jakyung untuk bicara sebentar dengannya. Hiso duduk duluan. Jakyung datang. Hisi menayakan maksudnya tadi. Jakyung menyinggung tentang apa yang terjadi dengan Hajun di sekolah. Hiso berterima kasih karena Jakyung sangat menyayangi anaknya. Tapi menurutnya Jakyung sudah mekewati batas wilayahnya sebagai seorang ibu. Ia meminta Jakyung untuk menjaga sikapnya.
Dengan wajah sedih Jakyung ngasih tahu kalo Hajun sedang kesakitan. Dan menurutnya seberapapun baiknya Hiso, ia bukan ibu kandungnya. Hiso nggak bisa terus menutupinya. Pernikahannya baru berumur 6 tahun tapi ia punya anak berumur 8 tahun. Dikiranya dunia nggak akan tahu? Apa yang Jakyung katakan makin membuat Hiso marah. Dia nggak tahu Jakyung dengar dari mana. Tapi ia akan melindungi anaknya tanpa peduli pada dunia. Ia nggak akan pernah mengumumkan pada publik. Karena kalo ia melakukannya maka Hajun akan terluka.
##
Jakyung meragukan kalo Hiso beneran bisa melindungi Hajun. Gimana kalo ibunya masih hidup. Hiso menekankan kalo ia lah ibunya Hajun yang sebenarnya. Walau ibu kandungnya tewas karena kecelakaan, aku tetap ibu Hajun yang sebenarnya. Aku akan melindungi Hajun. Apa pun yang terjadi, Hajun adalah anakku. Bila dia merasa sakit, hatiku pun terasa sakit seperti sedang tergores.
Mendengar itu semua membuat Jakyung nggak bisa bicara lagi. Apalagi saat Hiso bilang kalo ia bisa melakukan apa pun demi Hajun. Ia bisa menahan hinaan dan makian apa pun demi dia. Karena itulah ia memohon agar jangan sampai Hajun tahu semuanya. Jakyung berterima kasih dan bilang akan menghadiri karyawisata itu. Hiso aja seperti bingung dengan yang terjadi tadi.
##
Yuyeon menemui Seo Hyun dan mengembalikan cek yang diterimanya sebelumnya. Seo Hyun nggak mau mengambilnya. Ia yakin kalo Yuyeon akan membutuhkannya dalam waktu dekat. Setelahnya Seo Hyun ketemu dengan pelayan yang mengadukan Yuyeon dan Suhyuk. Ia menyuruhnya untuk mengatakan yang dikatakan padanya untuk dikatakan juga ke ibu. Nggak ada manusia yang ingin mengotori tangannya sendiri dengan darah. Nggak ada yang tahu pada saat itu bahwa darah akan memercik ke tangan semua orang.
##
Hajun sedang mencorat-coret. Tapi saat Hiso masuk ia langsung melompat ke tempat tidur dan mengubur diri pakai selimut. Hiso mendekat dan menawarinya memesan ayam goreng tanpa orang lain tahu. Ia akan minta satpam di depan untuk meloloskannya. Hajun nggak mau dan melarang ibunya untuk melakukannya. Dengan lembut Hiso minta pada anaknya untuk jangan lama-lama kalo dia masih perlu waktu. Setelahnya Hiso merangkai bunga. Nggak bisa fokus. Ia malah ingat apa yang Jakyung katakan. Gimana kalo ibunya Hajun masih hidup? Hhh…
##
Hajun ingat saat ia mengalami kecelakaan saat berkuda. Jakyung terluka tapi bilangnya nggak papa selama Hajun nggak terluka. Hajun nggak ngerti kenapa Jakyung begitu padahal ia bukan ibunya. Jakyung meminta Hajun untuk merahasiakan apa yang terjadi hari ini. Hajun nggak ngerti. Dari ibunya juga? Jakyung mengiyakan. Katanya ibu Hajun akan sedih kalo tahu Hajun sempat dalam bahaya. Hajun yang nggak ngerti apa-apa pun mengiyakan. Di jalan Jakyung terus megangin dadanya nggak tahu mikirin apaan.
##
Ji Young berjalan-jalan dan berhenti melihat burung merak ibu. Jinho juga ada di sana. Ia nhhak ngerti kenapa Ji Young menyerahkan posisi pimpinan padanya. Sambil senyum Ji Young ntbgatakan kalo itu adalah podidi yang tepat untuknya. Dunia akan menjadi lebih tenang bila semuanya di tempatnya masing-masing. Itu memang tempatmu sekarang.
Jinho nggak ngerti dengan kata sekarang yang Ji Young maksud dan beranggapan kalo Ji Young berniat untuk merebutnya suatu hari nanti. Dikira dia hebat? Walau ia pintar tapi dunia nggak berjalan sesuai keinginannya. Ji Young nggak bilang apa-apa. Dia nepuk pundak Jinho lalu pergi. Jinho yang kesal memakinya tapi Ji Young dah nggak peduli.
##
Suster Emma datang untuk ketemu dengan Hiso. Melihat wajahnya saja suster Emma langsung tahu kalo Hiso sedang ada masalah. Hiso ngasih tahu kalo belakangan Hajun aneh. Suster Emma tersenyum dan merasa kalo bagi Hiso, Hajun adalah segalanya. Jakyung datang. Hiso mengenalkan suster Emma pada Jakyung. Suster Emma menghampiri Jakyung dan memintanya untuk merawat pangeran Hajun dengan baik.
Hiso berterima kasih atas apa yang Jakyung lakukan hari ini dan memintanya cuti beberapa hari karena ia yang akan merawat Hajun. Lah Jakyung nggak mau. Katanya belakangan Hajun sedang sensitif. Hiso nggak bilang apa-apa lagi. Suster Emma melihat situasi itu aneh. Ia merasa pernah dengar suara Jakyung. Seorang donatur yang ia telpon menolak untuk menghadiri rapat dan mengunjungi yayasan.
##
Di kamarnya Hajun sedang mandangin album hadiah dari ibunya. Ia mau mendengarkannya tapi Jakyung tahu-tahu datang dan melarangnya. Katanya kalo lagi sedih sebaiknya jangan mendengarkan lagu sedih. Jakyung lalu ngasih sebuah kalung ke Hajun. Kalung tapal kuda. Katanya kalung itu bisa membawa keberuntungan. Kesiapan akan menjauhinya kalo Hajun memakainya. Seseorang menghadiahkan ini padaku. Aku nggak tahu kalung ini bisa kembali kepadamu. Kamu mau menerimanya?
Hajun mengangguk. Habis itu Jakyung meluk Hajun lama. Hajun juga kayak bingung kenapa guru lesnya mendadak bersikap seperti itu. Setelahnya Jakyung melepaskan pelukannya dan menanyakan siapa nama anak yang mengganggunya di sekolah.
##
Jakyung datang ke rumah ibunya Jiwon dengan memakai gaun dan payung merah. Ia memberikan dua tamparan keras ke ibunya Jiwon.
##
Seo Hyun melihat dari atas gimana karyawannya memindahkan kursi yang rusak gegara didudukin sama anak perempuan waktu itu. Mungkin perbedaan seni dan perabotan adalah jumlah orang yang dibutuhkan untuk memindahkannya. Sekretarisnya datang dan menunjukkan berita tentang hari itu. Diberitakan kalo ia meminta maaf karena kurang jelasnya deskripsi. Hhh padahal maksudnya bukan itu. Bisakah berita ini meredakan skandal roti krim Jinhee? Atau mungkin…aku akan dimaki karena memanipulasi media?
##
Suhyuk melihat Yuyeon sedang membersihkan pegangan tangga. Ia menghampirinya dan ngasih tahu kalo hari ini dia nggak pulang. Kalo Yuyeon nggak bisa tidur, dia bisa tidur di kamarnya. Yuyeon menolak dan meyakinkan kalo itu nggak akan terjadi. Jaga dirimu selagi aku tak ada. Makan dan tidurlah dengan baik. Yuyeon mengingatkan kalo mereka bukan teman. Suhyuk tersenyum. Aku nggak bilang kita berteman. Keduanya tersenyum. Suhyuk lalu pergi. Gini doang padahal. Dah manis.
##
Hiso marah habis terima telpon. Ia lalu menemui Jakyung dan memarahinya karena sudah menemui ibunya Jiwon. Ia menekankan kalo itu adalah tugasnya, bukan tugasnya Jakyung. Jangan kelewatan. Jakyung nyuruh Hiso untuk melakukannya dengan benar. Sayangi Hajun dengan hati bukan dengan otak. Ibu sebenarnya nggak akan bertindak serasional itu.
Hiso nggak paham dan menanyakan apa Jakyung pernah punya anak? Aku sangat emosi di depan orang itu hingga aku merasa malu. Namun, apa guru les sepertimu berhak bertingkah seperti ibunya? Apa kamu juga begini di pekerjaan sebelumnya? Sadarkah perbuatanmu itu sudah memperburuk situasi? Kendalikan dirimu! Jangan keterlaluan! Kamu hanya pegawai. Aku harus memikirkan kembali semuanya, apa kau masih bisa di sini.
Mendadak Jakyung menunduk dan meminta maaf. Hiso meragukannya. Dia nggak tahu Jakyung beneran tulus minta maaf, atau hanya mengatakannya agar lolos dari masalah.
##
Seo Hyun pulang dan menatap tempat Yuyeon dan Suhyuk ketemu terakhir kali. Tepat di depan lukisan area abu-abu. Kayaknya mereka diaduin lagi sama pelayan yang waktu itu. Orang-orang dari Grup Hyowon perlahan berubah menjadi abu-abu. Warna hitam tercampur warna putih, dan warna putih ternoda warna hitam. Benar. Semuanya terjadi tanpa mereka sadari.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊