Sinopsis Mine Episode 6 Part 3

Sinopsis Mine Episode 6 Part 3

All content from tvN/ Netflix




Ringkas drama sebelumnya


Ji Young duduk di meja kerjanya di rumah. Jakyung mengirim pesan. Aku akan pergi dari sini sesuai kemauanmu. Namun, aku ingin bicara sesuatu untuk kali terakhir. Datanglah ke parkiran. Kamu bisa melakukan itu, bukan? Ih Ji Young pusing banget kayaknya. Dia minum lalu meriksa Hiso di kamarnya. Setelah memastikan kalo dia sudah tidur, ia pun pergi ke parkiran. Nggak disangka Jakyung juga mengirim pesan ke Hiso. Samonim, sepertinya aku memang lebih baik pergi dari sini. Namun, aku ingin menyampaikan salamku kepadamu sebelum pergi. Aku akan menunggumu di parkiran. 

##

Jakyung masuk ke mobil Ji Young. Aku akan menurutimu. Aku akan pergi. Kamu mau ke mana? Tanya Ji Young. Jakyung akan kembali ke Kanada. Wanita itu…Kang Jakyung yang asli. Pastikan dia menutup mulut. Jakyung menenangkan. Jangan khawatir. Aku akan kembali seolah nggak ada yang terjadi. Ia lalu mendekat ke Ji Young dan mau menciumnya tapi Ji Young menolak. Kamu mau apa? 

##

Hiso datang. Ji Young langsung sembunyi tapi Hiso makin mendekat. Nggak mau Ketahun, Ji Young juga menarik Jakyung untuk sembunyi. Akhirnya ia keluar dengan alasan ketinggalan sesuatu di mobil. Udaranya dingin. Ia merangkul Hiso pergi dari sana tapi Jakyung malah menyalahkan klakson. Hiso kembali mendekat. Dih Ji Young tegang banget. Mendadak suster Emma nelpon. Dan demi meyakinkan Hiso, Ji Young menyalakan mobilnya pakai kunci otomatis. Ini mobil untuk aktivitasku, jadi, sudah kuatur. 

##

Hiso menjawab telpon suster Emma dan pergi dari sana. Aku akan ikut acaranya. Jakyung berdiri di belakang Hiso. Hiso berbalik setelah selesai telponan. Apa yang mau kau lakukan? Tanya Hiso. Kamu terganggu denganku, bukan? Tanya Jakyung balik. Maka, aku lebih baik nggak ada di sini. Karena itu, aku akan mengundurkan diri. Kamu sedang mengandung, bukan? Selamat atas kehamilanmu. Semoga kamu dapat melahirkan anak yang sehat. Hiso menanggapinya ragu. Apa kamu tulus dengan perkataanmu? Jakyung membenarkan. Karena aku tahu nyawa seseorang dalam diri kita adalah berkat. Sebelum pergi, aku ingin memberitahumu sesuatu. 


Hiso mengaku nggak ingin mendengarnya. Pecahnya kepercayaan memang seram. Kita akan terus curiga dengan apa pun ucapan orang itu. Aku nggak ingin lagi curiga berlebihan kepadamu. Karena pikiran tergangguku bisa sampai ke anakku nanti. Karena kehidupan yang sangat berharga telah datang kepadaku, aku harus berhati-hati. Pemikiran dan dialog yang baik. Sebagai ibu harus berani memilihnya. Apa yang ingin kamu katakan perlu kudengar sekarang? Coba pikirkan itu sebagai sesama wanita. Jakyung terdiam. Ia merasa nggak bisa mengatakannya. Aku beri tahu lain kali. Aku pergi. 

##

Hiso berbalik setelah beberapa langkah Jakyung. Terima kasih. Karena mau mengerti. Terima kasih juga karena telah menyayangi Hajun selama ini. Jakyung hanya mengangguk lalu pergi. foto: tvN Jakyung beneran mau pergi. Sambil menarik kopernya ia mendongak ke kamar Hajun. Hajun, ibu masih hidup. Tunggulah sebentar lagi. Pada saat itu Hiso duduk di meja riasnya dengan tangan yang menyentuh perut. 

##

Suster Emma menggenggam tangan Seohyun. Apa kita bisa lanjut? Seohyun mengiyakan. Suster Emma bangkit dan berdiri membelakanginya. Kalo kamu bisa kembali ke hari itu, apa yang ingin kau lakukan Bila aku bisa kembali ke hari itu, aku akan membuat keputusan yang sama. Karena aku terlahir, dididik, dan hidup seperti itu. Selain dia, aku sudah punya segalanya. Aku mendatangimu bukan untuk mencari jawaban atau keselamatan. Aku hanya butuh seseorang untuk mendengarkan diriku yang sesungguhnya. Tolong dengarkan saja…ceritaku ini. Suster Emma tersenyum lalu duduk. Seseorang hanya bisa diselamatkan oleh dirinya sendiri. 

##

Seohyun melanjutkan ceritanya sambil mengingat hari itu. Dua tahun lalu. Itulah kali terakhir aku melihatnya. Kepala Joo datang bersama seseorang. Dia telah datang, Bu. Ia lalu pergi setelahnya. Seohyun berbalik dan melihatnya. Orang itu adalah Choi Suzy. Keduanya saling menatap dengan perasaan haru. 


Keduanya berjalan bersama. Aku merindukanmu. Walau kami berdua saat itu, nggak ada yang curiga dengan kami. Mereka berpikir bahwa kami hanyalah teman biasa. Suzy menggenggam tangan Seohyun tapi Seohyun menarik diri. Suzy lalu membelai rambutnya. 

##

Apakah arti orang tersebut dalam hidupmu? Tanya suster Emma. Seohyun menjawab sambil nangis. Mine. Dia adalah milikku. Suster adalah orang pertama yang mendengar pengakuanku tentang dia. Karena aku sudah bisa bercerita tentang dirinya kepadamu, mungkin inilah saatnya bagiku… untuk melepaskannya. Suster Emma mengangguk membenarkan. 

##

Jinho sedang melakukan panggilan video dengan pacarnya. Benarkah? Kamu melakukan itu? Tanya Jinho. Pak Han, aku sangat merindukanmu. Kata pacarnya. Ya. Aku juga merindukanmu. Berapa lama lagi aku harus menunggu? Tanya pacarnya. Tunggu sebentar lagi. Cepat tunjukkan wajah tampanmu. 


Jinho mengangkat ponselnya. Seperti ini cukup? Kamu tampan sekali. Mendadak Seohyun lewat dan mengambil minum. Jinho langsung meletakkan ponselnya terbalik. Pak Han? Gelap sekali. Aku nggak bisa melihatmu. Apa kamu di dalam bioskop? Teleponnya terputus? 

##

Kalung berlian biru itu sekarang ada di tangan kepala Joo. Ia mencobanya tapi mendadak Jinho masuk. Ada yang ingin kutanyakan. Kepala Joo, apa kau tahu ada masalah apa… dengan Bu Jung? Jinho melihat kalung itu. Kepala Joo memberitahu kalo itu bukan dia. 

##

Hiso masuk ke kamar Jakyung. Kamar itu kosong sekarang. 

##

Hajun dalam perjalanan bersama ayahnya. Apa Nona Kang mengatakan sesuatu kepadamu saat dia pergi? Tanya Ji Young. Dia nggak mengatakan apa pun. Jawab Hajun. Ji Young menenangkan. Kita akan mencari guru yang lain. Nona Kang akan keluar dari rumah. Siapa ibuku yang sebenarnya? Tanya Hajun. Dia sudah meninggal. Dia ada di surga. Hajun nggak percaya. Jangan berbohong. Dia belum meninggal, bukan? 


Ji Young menghadapinya dengan tenang. Berita itu ditulis dengan seenaknya saja. Han Hajun. Nenek juga sebenarnya bukan ibuku yang asli. Ibu kandungku telah meninggal, sama seperti ibumu. Tuhan akan mengambil sesuatu dari kita yang terlahir berbeda dari yang lain. Namun pada akhirnya, kamu punya yang tak dimiliki ayah, yaitu ibu yang seperti ibu kandung. Hajun, ibumu sedang mengandung adikmu. Kamu dan ayah harus melindungi adikmu. Apa kamu mengerti? Hajun mengangguk mengiyakan. 

##

Ji Young pulang bersama Hajun. Hiso bangkit mrnyambut keduanya. Ji Young naik duluan. Hiso juga nyuruh Hajun untuk mandi. Mendadak Hajun meluk Hiso sambil nangis. Ibu. Jangan pernah membuangku. Hiso nggak ngerti. Apa maksudmu? Aku hanya punya Ibu dalam hidupku. Ibuku di semesta ini, hanyalah Ibu seorang. Ibu juga hanya punya kau di semesta ini. Hiso mengiyakan. Ibu serius. Ibu bisa 100 kali berjanji. 


Hajun kembali melanjutkan. Aku paling menyukaimu di dunia ini. Kalo aku bisa memutar kembali waktu yang ada, aku ingin lahir dari perutmu. Dari detik pertama, aku ingin berada bersamamu. Ibu. Kalo adikku lahir nanti, aku akan memberi dia susu dan bermain dengannya. Aku akan mengajarinya dan melakukan semua untuknya. Ibu nggak boleh sakit. Ya? Hiso mengangguk mengiyakan lalu kembali meluk Hajun. 

##

Acara amal Ilsin yayasan kesejahteraan Daoom Hiso sedang bermain bersama anak-anak. Tim humas menelpon dan melapor sumber berita tempo hari. Lee Hyejin. Hiso syok. Ia ingat malam itu Ji Young bilang ibu kandung Hajun sudah meninggal. Namanya adalah Lee Hyejin. 

##

Seohyun memikirkan apa yang Ji Young katakan. Kita sepertinya menjadi lebih dekat karena telah berbagi rahasia yang sama besarnya. Juga apa yang Hiso katakan. Setelah aku masuk ke keluarga ini, aku sangat bergantung kepadamu. Tolong bantu aku juga ke depannya. Ia lalu nyuruh sekretarisnya untuk membatalkan semua jadwalnya hari ini. Telepon Soyoung, cari tahu di mana Hiso sekarang. 

##

Seohyun datang sendiri ke sana dan menemui Hiso. Aku…akan memberitahumu kebenaran pahit. Apa kau bisa terima? Hiso mengiyakan. Beri tahu aku. Kita nggak bisa menghindari kebenaran selamanya. Aku ingin terus maju. Aku juga mengetahui sesuatu. Lee Hyejin, wanita yang melahirkan Hajun, masih hidup. Seohyun melanjutkan, Lee Hyejin itu adalah guru les Hajun, Kang Jakyung. Hiso makin syok. Sampai sesak. Suster Emma menghampiri mereka dan tersenyum pada keduanya. 

##

Nggak lama kemudian Jakyung juga datang. Hiso menghampirinya marah. Jakyung sendiri malah tersenyum sombong. Annyeong haseyo, Lee Hyejin imnida. Hiso yang sangat marah langsung memberinya tamparan keras. foto: tvN Ada orang lain lagi yang jatuh bersama Hiso. Suster Emma menyaksikannya. Ketika pertama kutemukan, keduanya terkapar di lantai. Namun, saat aku kembali… 


Ringkas drama selanjutnya

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊