All content from iQiyi
Ringkas drama sebelumnya
Nangong kembali ke mejanya. Ia marah dan berantakin semua yang ada di atas meja. Xicheng mengejar Xixi yang pergi begitu saja dan memintanya untuk menjelaskan. Xixi kesal. Apa ia harus bayar karena sudah menciumnya? Ia hanya ingin mengajarkan Nangong tentang kepemilikan. Dan ternyata nenek lah yang sudah mengajari Xixi tentang hal itu.
Xicheng mengungkit apa yang Xixi lakukan tadi dan merasa kalo itu sangat nggak pantas. Xixi kesal. Terus yang Xicheng lakukan sama Nangong yang main peluk itu adalah sesuatu yang pantas? Xicheng mengatakan kalo ia hanya memapahnya sebentar. Ia lalu mengatakan kalo semua itu karena Xixi. Lah Xixi nggak terima. Orang Nangong yang mencari gara-gara dengannya. Xicheng berusaha untuk memberi Xixi penjelasan kalo meski desain itu adalah dari Xixi, tapi mereka adalah satu tim. Nggak seharusnya Xixi menganggap Nangong sebagai saingannya. Apalagi mencampur urusan pribadi dengan pekerjaan.
Mendengarnya membuat Xixi makin kesal. Ia nyuruh Xicheng untuk menyampaikan penjelasannya ke Nangong karena karyawan kecil seperti dirinya sangat nggak pantas. Ia yang nggak ingin terus berdebat dengan Xicheng pun memilih untuk pergi sambil bilang kalo ia sangat membenci Xicheng. Xicheng sendiri mencoba untuk memanggil Xixi untuk kembali tapi Xixi tetap pergi.
##
Di rumah Xixi menyobek-nyobek kertas tisu untuk meredakan kemarahannya. Xicheng pulang. Ia mau menghampiri Xixi tapi Xixi malah bangkit dan meninggalkannya. Saat makan malam, Xixi langsung bangkit dan meninggalkan meja makan dengan alasan sudah kenyang. Malam itu Xicheng tidur di sofa di ruang kerjanya.
##
Situ mengirimkan foto Xixi saat mencium Xicheng. Setelahnya ia malah mau datang ke Huayan. Lah mereka kan sedang bertengkar… Mendadak Situ jadi punya ide. Ia berpura-pura sakit saat An’an datang dan memintanya untuk nggak makan dengan Xixi tapi mengantarnya pulang. Ia akan membayarnya untuk pekerjaannya selama seharian ini.
An’an setuju dan mengantarnya pulang sekalian menjadi sopir penggantinya. Dalam perjalanan ia merasa mengantuk. Katanya hari ini ia punya banyak pelanggan. Rencananya ia mau bersantai dengan Xixi setelah selesai bekerja tapi malah dapat kerja paksa.
Situ menyuruhnya untuk menepi. Ia lalu nyuruh An’an untuk pindah ke bangku penumpang dan ia yang akan menyetir. An’an merasa nggak enak karena Situ sudah membayarnya. Situ nyuruh An’an untuk pindah sendiri kalo enggak ia akan menggendongnya. Dan karena An’an nggak mau turun, ia pun menggendongnya dan memindahkannya ke bangku penumpang.
##
An’an terbangun dengan jas Situ yang ia pakai sebagai selimut sedang Situ tidur di sebelahnya. Ia memotretnya diam-diam dan mengirimkannya ke Xixi. Ia berpikir untuk mencoba dengan Situ. Setelahnya ia melihat pesan masuk di ponsel Situ yang bilang kalo ia tetap harus melakukan pemeriksaan meski sudah membaik dengan menggunakan An’an sebagai obat gangguannya.
Membacanya membuat An’an kesal. Situ terbangun. Ia pun menunjukkannya ke Situ dan menanyakan maksudnya. Situ sendiri juga bingung bagaimana menjelaskannya karena itu bukan sesuatu yang bisa dijelaskan dengan beberata kata. An’an yang kadung kesal akhirnya pergi.
Sesampainya di rumah, An’an hanya bisa nangis. Xixi yang masih di kantor dapat pesan dari An’an yang memintanya agar jangan membicarakan tentang SItu lagi. Ia lalu mencoba untuk menelponnya tapi ponsel An’an mati.
##
Xicheng mengawasi Xixi di belakang. Sepertinya ia mau meminta maaf tapi nggak tahu gimana caranya. Nangong juga ternyata masih belum pulang. Ia melihat Xicheng sedang memperhatikan Xixi. Di tempat lain Situ yang merasa bersalah nggak bisa meninggalkan An’an dan tetap di depan rumahnya.
##
Fu Boya sedang ada di bar. Saat ia mau minum, mendadak gelasnya diambil sama seseorang. Orang itu ternyata adalah Nangong. Fu Boya seakan sudah bosan dan menanyakan apa lagi kali ini. Dan masalahnya selalu sama. Ia nggak percaya perasaan Xicheng padanya sudah berubah. Fu Boya menyarankan agar Nangong merelakan Xicheng atau kalo enggak itu hanya akan semakin melukainya.
Nangong malah menyalahkan Xixi atas semua yang terjadi. Asalkan Xixi menghilang maka Xicheng akan kembali padanya. Ia melarang Fu Boya untuk membantunya lagi. Cukup dengan mendoakannya saja.
##
Dalam rapat Nangong mempresentasikan konsep dari desainnya yaitu cahaya bulan super. Sepertinya Xicheng menyukai konsepnya. Setelah sampai di tempat duduknya Nangong menyampaikan kalo ide dari desainnya adalah keinginannya untuk melihat bulan super dengan seorang teman. Sayang karena sampai mereka berpisah mereka belum bisa menyaksikannya bersama-sama. Xicheng tampak merasa nggak enak pada Xixi karena cerita itu adalah tentang dirinya dan Nangong.
Seusai rapat Xicheng melihat Xixi meninggalkan ruang rapat sambil menggerutu mengenai apa yang Nangong katakan tadi saat rapat. Nangong menunjukkan desainnya pada Xicheng dan Xicheng menyetujuinya. Setelahnya Nangong mengajak Xicheng untuk melihat bulan super. Xicheng sudah bilang kalo ia sangat sibuk tapi Nangong menghubungkannya dengan pekerjaan sehingga Xicheng nggak bisa menolak.
##
Xixi mendengar para karyawan mengatakan efek dari bulan super yang bisa mendekatkan pasangan. Ia sendiri nggak mempercayainya. An’an lalu menelpon. Ia memarahinya karena baru nelpon sekarang padahal ia sangat kgawatir. An’an meminta tolong, ia mengirimkan lokasinya dan minta Xixi untuk membantunya. An’an mengembalikan kunci mobil Situ dan mau pulang karena pekerjaannya sudah selesai. Situ menahannya dan memintanya untuk menghibur nyonya bos. Setelah selesai ia menjanjikan kalo An’an boleh ngapain aja.
##
Xixi berjalan sambil memanggil-manggil An’an. Mendadak lampu menyala di jalan yang ia lalui. Ia yang nggak ngeh tetap berjalan hingga sampai di tempat yang membentuk hati. Ia pikir ia berada di tempat yang salah dan mau pergi tapi mendadak Xicheng memanggilnya dan menghampirinya. Ternyata semua itu memang untuknya. Nangong ke ruangan Xicheng tapi orangnya nggak ada. Ia pun mencoba untuk menghubunginya tapi malah nomornya nggak bisa dihubungi.
##
Xicheng menyampaikan permintaan maafnya pada Xixi. Gegara Nangong ia menganggap Xixi seperti karyawan lain. Ia lupa kalo ia nggak punya pengalaman di bidang itu sehingga butuh waktu untuk belajar dan ia nggak memberinya waktu. Sambil menyerahkan bunganya ia pun meminta Xixi untuk memaafkannya. Xixi nggak mau. Xicheng sudah sangat membuatnya marah dan dia ingin ia memaafkannya hanya dengan beberapa lampu dan bunga?
Xicheng lalu menariknya ke kumpulan balon yang bertuliskan ketidak bahagiaan dan marah. Xicheng memberinya gunting dan menyuruhnya untuk melepas rasa nggak bahagia dan rasa marah. Xixi melakukannya tapi nggak juga menghilangkan kemarahannya pada Xicheng. Sampai pada balon yang bertuliskan Gu Xicheng. Xixi ragu mau menerbangkannya apa enggak. Xicheng memeluk Xixi dan kembali meminta maaf. Xixi memukulinya karena sudah menindasnya. Tapi ia juga nggak bisa apa-apa selain nangis.
##
Karena mereka sudah baikan, An’an pun mau pulang. Situ menahannya dan memintanya untuk kembali membantunya. Masih banyak yang ia harus lakukan setelahnya. An’an nggak mau. Banyak nyamuk. Situ melepas jasnya dan menggulung lengan bajunya. Ia memakaikan jasnya ke An’an dan nyuruh semua nyamuk untuk menggigitnya, jangan menggigit An’an. Semua itu membuat An’an tersenyum. Tapi kasihan juga melihat Situ kedinginan. Nangong masih nelponin Xicheng. Ketua Wu menemuinya dan mengajaknya untuk meriksa desainnya karena nggak memungkinkan untuk melihat bulan karena adanya awan.
##
Sementara itu Xixi dan Xicheng ada di tenda untuk melihat bulan. Ia mengajak Xixi untuk menulis keinginan mereka lalu menerbangkannya agar keinginan mereka terkabul. Xixi berharap seseorang di hidupnya menghilang. Xicheng yang merasa kalo yang Xixi maksud adalah dirinya. Ia pun merasa sedih. Tapi Xixi hanya bercanda kok. Dan saat mau menulis harapannya, balonnya malah meletus. Refleks Xicheng langsung memeluknya. Xixi melepaskan diri dan mau pergi tapi Xicheng menahannya. Perlahan ia mendekat dan mau menciumnya.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊