All content from tvN/ Netflix
Ringkas drama sebelumnya
Seohyun terdiam. Ingat pembicaraannya dengan Suzy Choi. Saat aku mengadakan pameran solo pertama di Havana, seorang kolektor membeli lukisanku dengan harga mahal saat aku nggak terkenal. Itulah titik awalku dikenal banyak orang. Kamu pikir aku nggak tahu kau orangnya? Orang itu adalah Seohyun. Hanya itu yang bisa kulakukan untukmu. Dan hal termudah yang bisa kulakukan…dengan sesuatu yang kumiliki.
Suzy Choi tersenyum. Daripada melarikan diri, kamu memilih mengubah situasi di sini secara perlahan. Itu keren. Sangat mencerminkan dirimu. Aku hanya mau kamu bahagia. Kata Seohyun. Suzy Choi menahan tangan Seohyun yang mau pergi. Apa itu saja? Mari melukis satu sama lain…seperti dahulu. Ajak Suzy Choi. Kamu…adalah lukisanku. Suzy Choi mulai melukis sedang Seohyun hanya diam. Kanvasnya kosong. Merindukanmu telah menjadi keseharianku. Terima kasih. Untuk selama sisa hidupku, aku akan terus merindukan kenangan itu.
##
Pak Kim melihat Seohyun duduk sendirian dan menghampirinya. Mau kusiapkan teh, Bu? Tawarnya. Apakah Suhyuk…terlihat bahagia dengan Yuyeon? Tanya Seohyun. Ya, dia terlihat bahagia. Jawab pak Kim sambil tersenyum. Seohyun tersenyum. Dia bahagia rupanya. Yang penting dia bahagia. Pergilah. Aku akan masuk sebentar lagi. Jangan biarkan siapa pun kemari. Pak Kim mengiyakan lalu pergi. Seohyun nangis setelahnya. Nyesek. Ia berusaha untuk menahan agar nggak mengeluarkan suara tapi pada akhirnya tangisnya pecah.
##
Sekretaris Ji Young melapor. Kwak Hyeondong sedang dirawat di panti perawatan di daerah Gayang-dong. Bagaimana kondisinya? Tanya Ji Young. Dia koma, Pak. Jawab sekretaris. Ji Young mengaku ingin menyimpan uang pajak untuk membantu duafa seperti mereka. Kenapa ada yang nggak suka? Aku kasihan dengan mereka. Kakak-beradik itu terlilit utang. Karena pernah tercatat mencuri, mereka pasti sulit dapat kerja. Makanya aku membantu mereka. Bagaimana kamu mengenal mereka? Tanya sekretarisnya. Kenapa sampai mau membantu begini? Ji Young nggak menyukainya. Kenapa kamu ingin tahu? Ia lalu minta maaf. Ji Young menyuruhnya pergi.
##
Hiso nelpon. Besok sidang akan dimulai. Mungkin kamu ingin tahu. Padahal kamu tahu aku menyewa Pengacara Hwang Bo-in, tetapi kenapa kamu nggak tanya alasannya? Ji Young mengaku menunggu Hiso memberitahunya. Hiso melanjutkan. Pelapor dari orang dalam selalu mengerikan. Ini bisa menjadi salah satu cara terbaik menangkap pencuri. Rekrut saja mantan pencuri sebagai penjaga. Pengacara yang paling tahu kelemahan Grup Hyowon harus menjadi pembela kita. Supaya bisa menghentikan kebocoran skandal dari sumber nggak terduga karena kita nggak tahu akan bocor dari mana. Percayalah kepadaku. Ji Young mengiyakan. Aku percaya.
##
Hiso ternyata sedang ada di taman. Hajun sedang makan es krim dan duduk di bangku taman. Hiso menghampirinya. Enak? Tanya Hiso. Hajun menjawabnya dengan anggukan lalu lanjut makan. Seseorang datang. Hiso menyapanya dan pria itu juga menyapa balik. Hiso lalu nyuruh Hajun untuk menyapa pria itu. Dia wartawan yang telah menulis banyak artikel di surat kabar. Hajun melakukannya dan memperkenalkan diri. Pantas Hiso berusaha keras melindungimu dengan baik. Kamu benar-benar tampan. Puji wartawan itu. Hiso membenarkan. Tentu saja. Dia anakku.
##
Di kantor Ji Young teringat apa yang dikatakan Hiso. Ini perang antara ibu kandung dan ibu yang membesarkan. Kata Hiso. Aku yang akan mengurusnya. Kamu jangan ikut campur. Wanita itu memulai permainan yang nggak bisa dimenangkannya. Kenapa dia mau mengambil Hajun sekarang. Faktanya, aku ayah kandung Hajun, dan dia meninggalkan Hajun di sini. Kata Ji Young.
Hiso menanyakan fakta lainnya. Kita tinggal menyangkal semua ucapan wanita itu. Seperti katamu, dia nggak punya bukti. Aku cukup menyangkal semuanya. Kalo dia bilang keluarga kita merekrutnya sebagai guru les, apa yang akan kamu katakan? Tanya Ji Young. Hiso menjawabnya dengan tenang. Aku akan menyangkalnya. Apa hak asuh akan jatuh kepada ayah yang amoral? Terlebih, aku ibu tirinya. Sebagai menantu dalam keluargamu, aku bisa membolak-balik kebohongan menjadi kebenaran. Nggak akan kubiarkan wanita itu merebut anakku.
##
Hiso menyelesaikan wawancaranya. Aku akan segera maju ke pengadilan. Tolong tekankan bahwa aku berusaha sekuat tenaga untuk jadi ibunya Hajun. Jangan menulis skandal lainnya. Kamu harus melindungi Hajun. Pinta Hiso. Wartawan itu mengiyakan. Aku berjanji kepadamu. Hiso melanjutkan. Selain itu…aku akan kembali bermain film. Aku juga akan kembali bermain drama. Benarkah? Tanya wartawan itu. Rilis juga berita bahwa aku kembali. Berita tuntutan lebih besar sehingga beritamu dapat terlupakan. Pikir wartawan itu. Hiso berpikir lain. Kedua berita akan membuat sinergi. Dunia akan sibuk…membahas Grup Hyowon dan kembalinya Seo Hiso. Itu pasti akan terjadi. Hiso lalu bangkit menghampiri Hajun yang membawa dua es krim di tangannya dan satu di mulutnya. Apa ibu menyulitkanmu? Tanyanya sambil mengambil 2 es krim di tangan Hajun.
##
Jinhee datang ke tempat suster Emma dan mengetuk pintunya. Suster Emma membukakan. Kamu siapa? Tanyanya. Aku telah meneleponmu tiga kali. Keluh Jinhee. Aku Han Jinhee. Sudah kubilang aku nggak ada waktu. Ungkit Suster Emma. Nggak bisa. Aku harus berkonsultasi. Ayahku sudah siuman. Dia pasti akan mengecek kondisiku. Kalo nggak ada waktu sama sekali, kamu bisa menandatangani surat yang menyatakan aku sudah kemari. Paksa Jinhee.
##
Kenapa kamu kemari? Tanya suster Emma. Kamu seharusnya ke psikiater. Jinhee nggak bisa. Itu akan membuat masalah nanti. Kemampuan berbisnisku harus diakui jajaran direksi, dan banyak yang harus kulakukan. Orang sepertimu nggak boleh memimpin dalam sebuah perusahaan. Tekan suster Emma. Astaga. Keluh Jinhee. Bicaramu kelewatan. Kamu nggak mengenalku. Aku bisa menilai semua tentangmu. Kata suster Emma. Kamu kasar, arogan, dan nggak berempati. Kamu keras kepala! Kamu juga memandang rendah orang. Bagaimana perusahaan bisa sukses saat dipimpin orang sepertimu? Meski perusahaannya sukses, para pegawainya pasti akan mati sengsara! Coba lihat dirimu secara objektif dan introspeksi. Pekerjaanku ini…mementingkan orang-orang lemah yang diperlakukan nggak adil dan nggak mendapatkan apa pun walau sudah bekerja keras. Orang-orang arogan dan kasar sepertimu yang mendapatkan kekayaan tanpa berusaha sedikit pun hanya cukup terus melalui jalan yang kalian pilih saja. Aku nggak peduli kalo kalian masuk neraka!
##
Suster Emma masuk dan menutup pintu. Semua orang di dunia ini sama derajatnya di mata Tuhan. Orang-orang sepertimu harus jatuh ke jurang terdalam untuk belajar apa itu kerendahan hati! Pikirkan sudah berapa orang yang kamu lukai dan kau sakiti hatinya akibat perbuatanmu. Kamu harus pikirkan bagaimana caramu menebus semua dosa-dosamu. Jinhee beneran nggak bisa apa-apa. Apa yang suster Emma katakan ngena banget. Dia nangis di sebelah pintu. Nyesek. Suster Emma keluar dan menghampirinya.
##
Jinho dikunciin di ruang bawah tanah. Dia teriak-teriak minta dibukain. Nggak ada yang mendengarkannya.
##
Jinhee sudah lebih tenang. Suster Emma membawanya ke ruang tamu. Jinhee duduk duluan. Ia bahkan merasa nggak nyaman dan kembali bangkit saat lihat suster Emma hanya berdiri. Suster Emma menyuruhnya duduk. Sebenarnya, ini waktuku berdoa. Kamu bisa diam di sini, dan menenangkan diri, lalu pulanglah. Jinhee mengiyakan dan berterima kasih. Suster Emma lalu meninggalkannya. Jinhee melihat-lihat sekitar dan menemukan foto suster Emma semasa masih muda.
##
Dokter yang dibawa Jungdo mengamati Nodeok. Kita nggak bisa tahu umurnya karena dia sudah dewasa. Aku dokter hewan, bukan ahli burung. Kata dokter. Kamu ahli anjing dan kucing, bukan? Tanya Jungdo. Ibu jadi memarahi Jungdo. Bukankah kusuruh memanggil ahli burung? Aku ahli anjing. Kata dokter. Ibu kembali memarahi Jungdo. Aku minta ahli burung. Kenapa kamu bisa salah? Burung. Anjing. Kenapa nggak bisa membedakan itu? Kamu tuli? Ibu bilang “anjing” kemarin. Kata Jungdo mengingatkan. Astaga. Kau sungguh berotak burung. Maki ibu. Aku nggak memelihara anjing. Untuk apa aku memanggil dokter hewan khusus anjing?
##
Aku pikir kamu membutuhkannya untuk hal lain. Kata Jungdo. Ia merasa nggak enak pada dokter dan bilang akan menelponnya nanti. Dokter pamit. Setelah dokter pergi, Jungdo jembali bicara pada ibu. Selain itu, Bu. Mana ada dokter hewan khusus burung di dunia ini. Ih ibu kesal jadinya. Pantas kamu terus bertengkar dengan Jinhee.
Jungdo juga sama kesalnya sama ibu. Jinhee ternyata sama persis denganmu. Nggak bisa berempati dan arogan. Ibu marah. Apa? Kau berani mengatakan itu kepada ibu mertuamu? Jungdo nggak mau kalah. Apa kamu bisa menghina menantumu berotak burung? Itu karena aku frustrasi.bkekuh ibu. Apa aku selalu berkata sembarangan? Mari lihat bagaimana dia mengembangkan ekornya. Nodeok, kembangkanlah ekormu. Ibu mengklaim kalo itu nggak akan mempan. Ia menunjukkan cara yang sebenarnya tapi Nodeok tetap nggak mau mengembangkan ekornya. Datang ambulans. Keduanya terdiam melihatnya.
##
Suhyuk datang menemui Seohyun. Kenapa ingin menemuiku? Tanya Suhyuk. Kudengar ibu kandungmu sangat menyukai kebun ini. Aku…nggak akan pernah tahu bagaimana caranya menjadi ibu. Namun… laku belum pernah menanyakan apa yang membuatmu bahagia dan apa yang kamu inginkan dengan hidupmu. Walau aku terlambat, aku mau tahu sekarang. Bagaimana caranya agar kamu bahagia? Kenapa kamu peduli? Tanya Suhyuk nggak acuh. Beri tahu aku. Desak Seohyun. Butuh keberanian besar untukku bertanya. Berikanlah aku…kesempatan menjadi ibumu sekali saja. Apa kamu sungguh tak tertarik menjadi pewaris Grup Hyowon?
##
Eobseo. Jawab Suhyuk. Seohyun menanyakan alasannya. Saat masih kecil, aku bertamasya bersama ibuku ke Laut Aegean. Saat kembali, Ibu meninggalkanku. Begitulah aku menyadari… saat mendapatkan sesuatu, aku harus kehilangan hal lain. Dan aku…harus membayar lebih besar daripada orang lain. Aku akan melukai banyak orang dan membayar lebih besar. Aku nggak ingin melakukannya. Mendapatkan Grup Hyowon…berarti aku harus membayar lebih besar lagi. Aku bahkan akan melukai orang yang kucinta dan nggak pernah menemuinya lagi. Apa gunanya semua kekayaan itu? Kamu yakin nggak akan menyesal? Tanya Seohyun. Suhyuk menjawab mantap. Ya. Seohyun mengiyakan.
##
Hajun sedang bersama Hiso. Kerduanya rebahan. Ibu membeli tempat ini dengan uang hasil debut sebagai pemeran utama. Kata Hiso. Ini Querencia. Setiap mengalami kesulitan, ibu menemukan kenyamanan di sini. Ibu kemari setiap ingin menangis. Keduanya saling menatap. Kapan Ibu ingin menangis? Tanya Hajun. Saat terjadi sesuatu yang melukai hati…secara tiba-tiba?
Hajun membenarkan. Aku juga ingin menangis saat mengalami itu. Kamu pernah menangis diam-diam? Tanya Hiso. Aku tak mau menceritakannya. Kata Hajun. Kenapa? Tanya Hiso. Bila mendengar jawabanku, Ibu pasti akan kemari, dan menangis lagi. Apa kamu memikirkan sesuatu yang bisa melukai hati ibu? Hajun mengiyakan.
##
Hajun, Kamu bisa menceritakan apa pun kepada ibu. Ibu boleh menangis sedikit. Ibu sudah dewasa, jadi, setelah menangis pasti bisa tersenyum lagi. Ibu nggak mau ada rahasia apa pun di antara kita. Hajun mengiyakan. Aku nggak akan merahasiakannya. Keduanya saling berjanji dengan menautkan jari kelingking masing-masing. Namun, aku nggak ingin menceritakannya sekarang. Hiso mengiyakan. Kamu tetap harus cerita nanti. Untuk merayakan perjanjian kita hari ini, ibu akan memberitahumu rencana yang belum diketahui siapa pun. Ibu akan kembali menjadi aktris. Apa kamu setuju? Hajun mengiyakan. Dia merasa sangat senang. Itu keren sekali! Ibu akan muncul di TV? Hiso mengiyakan. Menurutku, Ibu adalah wanita yang tercantik sedunia.
##
Hiso membelai wajah Hajun. Ibu ingin menjadi seorang ibu yang membanggakan bagimu. Selain itu…kamu harus berani menghadapi apa pun di kemudian hari. Walau ibu akan selalu melindungimu, kamu nggak boleh takut kalo ada seseorang…yang menarik tanganmu hingga kita terpisah jauh, ya? Kamu anak ibu yang paling keren dan paling berani sedunia. Hajun mengiyakan. Aku nggak akan takut. Hiso lalu meluk Hajun.
##
Sidang pertama selesai. Wartawan mewawancarai pengacara Hyejin. Ia memastikan kalo penggugat adalah ibu kandungnya. Kami sudah memberikan hasil tes DNA hari ini. Pengacaranya Hiso melihatnya sinis.
##
Ayah yang sudah sadar duduk di kursi roda. Seohyun datang menjenguknya. Maafkan aku, Ayah. Jangan membaca dan melihat berita untuk sementara. Ayah harus kembali sehat. Selain itu… . Tentang Suhyuk… . Dia nggak mau menuruti keputusanmu. Dia juga sudah membatalkan pertunangan dengan putri Yeongwon. Dia punya wanita lain yang dicintai. Ayah. Aku ingin…menghormati keputusan Suhyuk. Ayah minta dipanggilkan Ji Young.
Seohyun meminta agar ayah jangan melakukannya. Bukan masalah anak kandung atau tiri. Orang seperti dia tidak seharusnya menggantikan posisimu. Ayah tetap meminta dipanggilkan Ji Young. Hanya dia yang tersisa. Seohyun berpikir lain. Lebih baik beri kesempatan kepada Jinho. Seohyun bahkan sampai memohon tapi keputusan ayah nggak berubah. Seohyun pun pergi dari sana.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊