Sinopsis Dali and Cocky Prince episode 4

Sinopsis Dali and Cocky Prince episode 4

All content from KBS2






Ringkas drama sebelumnya


Bisakah Kamu Tahu Orang Kaya dari Cara Mereka Makan Yoghurt?


Moohak yang mengatakan kalo dia adalah direktur baru museum Cheongsong akhirnya melunasi semua hutang pada orang-orang itu. Setelahnya ia lalu bicara dengan Dali di ruangannya. Dali seakan nggak terima kalo Moohak jadi direktur. Nggak ada yang ngasih dia hak untuk menjabatnya. Tapi Moohak melakukannya agar uangnya bisa kembali. Ia ahli dalam menghasilkan uang. 

Dali menekankan kalo galeri bukan tempat untuk menghasilkan uang. Moohak membuat Dali diam dengan mengungkit hutangnya padanya yang sebesar 2 juta dolar. Ia nggak butuh kantor dan sofa itu saja cukup. 



Akhirnya Moohak meninggalkan galeri bersama orang-orangnya. Sebelum pergi ia menatap galeri itu lagi dan menyesalkan keputusan Dali yang menolak caranya untuk menghasilkan banyak uang. 


Miri mengingatkan kalo ayahnya akan marah dan menyarankan agar mereka menggunakan cara sebelumnya untuk mendapatkan uangnya kembali tapi Moohak menolak. Ia akan meminta uang pokok dan bunganya. 





Karyawan Dali membereskan kantor yang dibikin berantakan sama orang-orang yang menagih hutang. Mereka meragukan tentang gaji mereka bulan ini lalu membicarakan Dali yang mereka nilai kurang kompeten. Gong Joo sampai berpikir agar Dali meminta bantuan grup Segi. Mereka juga pernah mau menikah dulu. 


Sabong yang tahu betul akan situasinya melarang Gong Joo untuk berkata seperti itu. Selama ini direktur juga sangat nggak suka sama Taejin jadi jangan membicarakannya lagi. 


Ternyata Dali dari tadi ada di luar dan mendengarkan mereka. Ia lalu menyampaikan pada Sabong untuk membatalkan pameran  Basquiat dan membayar penalti. Sabong jelas menentang keputusan itu dan memberitahu keuntungan bila mereka menyelenggarakannya. 


Akhirnya Dali mengikutinya dan berencana untuk mencari sponsor bersama Sabong besok. 




Sementara Dali berjuang menyelamatkan galeri, Si Hyung malah minum-minum di bar sampai berkelahi dan berakhir di kantor polisi. Dali datang bersama Won Tak. Si Hyung akhirnya bebas. Dali ingin membicarakan tentang galeri tapi Si Hyung nggak tertarik. Ia seperti nggak terima Dali yang selama ini nggak pernah terlibat dengan galeri mendadak datang mengambil alih. Ia nyuruh Dali untuk kembali ke tempatnya dan ia pun meninggalkannya. 




Di kantor Moohak dimarahin dan dipukulin sama ayah gegara melunasi hutang galeri dan bukannya mendapatkan uangnya kembali. Ibu membuat kehebohan dengan membawa lukisan yang dibelinya ke ruangan Moohak. 


Ha? Lukisan bebek? Katanya itu untuk menyelamatkan uang perusahaan yang berhenti di kantor Moohak. Ia bahkan menyebut tentang ramalan kalo Moohak tertipu 2 juta dolar dan ada seseorang yang baru meninggal. 


Setelahnya ibu bicara dengan Ki Cheol. Ternyata ibu meletakkan lukisan itu di sana katena energi Moohak sangat kuat. Ia berharap agar Moohak tetap berada di dalam kolam. 





Moohak sendiri sedang makan bersama ayah. Ayah menyarankan agar Moohak mengambil alih galeri itu dan menghasilkan banyak uang dari sana. Lahan itu juga nggak akan membusuk. Moohak hanya diam karena ia juga pernah mau melakukannya tapi Dali menolak. 


Moohak memutuskan untuk mengikuti apa yang ayahnya katakan. Ada banyak pihak yang menginginkan museum. Ia akan membuat Dali mempercayainya. Karena itulah ia datang ke rapat. Akan ada pameran yang ditujukan untuk anak-anak kurang beruntung dari panti asuhan dan itu gratis. Moohak nggak setuju banget dengan hal itu dan amat menentangnya. Apalagi mereka berencana untuk mengundang koki terkenal. 





Ia dan Dali bicara di ruangannya. Dali menyampaikan maksudnya dengan mengadakan pameran itu. Moohak juga memahaminya. Dan saat ia menyinggung tentang biaya untuk melakukan semua itu membuat Dali nggak bisa banyak bicara. Mereka akan mencari sponsor. Moohak meremehkannya dan menganggapnya mencuri. Berbuat baik harusnya dilakukan dengan uang sendiri. Karena apa yang ayahnya lakukan sebelumnya makanya sekarang mereka bangkrut. 


Dali tersinggung. Ia menjanjikan akan mengembalikan uang Moohak dalam sepekan atau kalo enggak ia akan mengikuti semua perkataannya. 


Setelahnya Dali berniat untuk menjual beberapa karya seni di galeri tapi Sabong bilang semua itu nggak bisa dijual. Dan ternyata mereka nggak punya modal kerja. Bahkan buat gaji karyawan bulan ini juga nggak ada. Selanjutnya mereka berusaha untuk mencari sponsor tapi nggak ada yang bersedia. 



Sementara itu Moohak sedang melakukan inspeksi dapur. Karena kesal jadi semuanya kena marah. Bilangnya dapurnya kotor. Apalagi saat dengar koki memberikan telur dadar ke anak yang datang sama keluarganya dan itu nggak ada dalam sistem. 




Di ruangannya Moohak makin kesal lihat lukisan bebek dari ibu. Miri menyinggung sikap Moohak yang nggak perlu sampai melaporkan koki ke SDM tapi Moohak tetap mau melakukannya. Dan pas Miri minta tandatangannya buat mengirimkan uang ke Belanda buat detektif yang mencari jam tangan mahalnya, dia malah bilang buat dilupain aja. 


Miri berencana buat menghubungi interpol biar pencuri jam tangannya dipenjara tapi Moohak melarang. Katanya Miri terlalu kejam. Lah biasanya Moohak juga kan gitu. Akhirnya Miri hanya bisa ngedumel setelah meninggalkan ruangan Moohak. Tapi aneh. Biasanya Moohak bukan tipe orang yang mudah nyerah. 




Dali dan Sabong yang belum mendapatkan sponsor ketemu dengan temannya. Ternyata dia yang punya perusahaan. Dali berusaha untuk meminta bantuan tapi malah dibilang pengemis. Sekalian saja dia bilang ke temannya kalo dia nggak tahu soal pemasaran dan dia juga meminjam uang dari adiknya. 




Chak Hee yang sedang bekerja disanjung sama atasannya. Wajah semua orang berkerut karena lembur tapi wajah Chak Hee malah bersinar. Apa rahasianya? Chak Hee mengaku nggak melakukan apapun. Tapi setelah atasannya pergi, ia memakai sebuah produk yang bisa mencegah keriput. 


Moohak berasa di kafetaria dan membeli es americano. Tempatnya sepi. Harganya 10 dolar. Moohak aja sampai kaget. Dia lalu dapat kiriman foto Chak Hee yang memamerkan wajahnya. 


Byung Se juga beli kopi. Tapi saat dia melihat Moohak langsung menghindar dan pergi. Moohak menanyai karyawan di sana. Katanya pembeli kopi di sana bervariasi, nggak pasti. 




Dali dan Sabong beristirahat sambil minum kopi. Capek banget. Tanpa sengaja Sabong menyarankan agar Dali minta bantuan sama Segi. Sedetik kemudian ia menyadari kalo itu nggak mungkin. 


Setelah Sabong pergi, Dali sempat kau nelpon Taejin tapi nggak jadi. 


Taejin sendiri sedang dalam perjalanan untuk menghadiri acara makan malam dengan orang-orang penting. Mendadak Dali nelpon dan minta ketemu. Dih Taejin langsung berubah haluan. Ia melepas dasinya dan menggantinya dengan yang lain lalu nyuruh sopirnya untuk pergi menemui Dali. 





Dali tiba setelah Taejin. Taejin sendiri sudah memesan makanan. Dan saat makanannya tiba, Dali hanya mengaduk-aduknya. Taejin mau memesan menu lain yang Dali suka tapi Dali melarang. Ia lalu minta maaf atas apa yang ia lakukan di Pasaraya. Dali paham kalo itu karena Taejin peduli padanya. 


Selanjutnya Dali berniat menyampaikan maksudnya tapi nggak tahu kenapa ia nggak bisa mengatakannya. Akhirnya ia hanya bilang terima kasih karena Taejin sudah banyak membantunya selama pemakaman. Taejin juga menyampaikan kalo ia ingin kembali berada di sisi Dali. Dali mengiyakan sambil memaksakan senyumnya. 




Dali pulang. Ada orang di halaman tapi Dali nggak menyadarinya. Setelah masuk rumah, Dali terdiam menatap sandal rumah ayah. Ia lalu mengirim pesan ke ayah seakan ayah masih ada. Ia menceritakan apa yang ia lakukan seharian ini dan makanan apa yang ia makan tadi. Dali nangis. 


Paginya Dali mengemasi barang-barangnya dan bersiap pindah. Petugas pindahan memberinya tempat ia menyimpan gambarnya dulu saat kecil. 



Moohak sedang membeli pakaian di toko barang mewah bekas dan melihat Dali menjual perhiasan di sana. Selanjutnya ia mengikuti Dali hingga malam. Dali terus berjalan sambil menarik koper. Seketika ia terhenti melihat seorang gadis yang sedang makan sama ayahnya. 





Dali masuk dan minum sendirian. Ia menatap tempat lukisannya. Dulu ayah memasukkan banyak permen di dalamnya. Ia membukanya dan memakan satu sambil nangis. 


Moohak mendadak muncul dan duduk di sampingnya. Ia mau memarahi Dali yang bukannya mikirin cara untuk membayar hutangnya tapi malah minum-minum. Dan saat lihat Dali nangis dia jadi nggak enak sendiri. 


Dali membantah kalo dia nangis. Ia hanya sedang melindungi matanya. Orang biasanya menangis karena meluapkan emosi. Tapi sebenarnya itu melindungi mata. Ih tapi gimana Moohak bisa tahu ia di sana? Moohak mengaku sebagai anggota dewan restoran dan sedang melakukan inspeksi. Moohak melihat koper Dali dan menuduhnya mau melarikan diri ke luar kota. 


Dali memberitahu kalo ia sudah menjual rumahnya. Tapi bahkan itu nggak cukup untuk membayar hutangnya. Moohak pikir Dali sudah menemukan tempat untuk pindah tapi ternyata ia akan menginap di hotel. 





Akhirnya Moohak menemani Dali minum. Ia menyinggung kalo ada banyak orang yang menginginkan galerinya. Kenapa Dali nggak menjualnya? Dali mengatakan kalo ia nggak bisa menjual ayahnya. Moohak sedikit bingung karena mereka sedang membahas galeri dan bukannya ayah. 


Bagi Dali, galeri itu adalah ayahnya. Galeri harus ada untuk orang-orang yang nggak tahu seni untuk bisa mengagumi seni. Orang-orang malang dan orang yang nggak berpendidikan. Tanpa galeri mereka hanya bisa melihat karya seni melalui buku. Kebanyakan orang kaya menyimpan karya seni mereka di gudang dan nggak membaginya untuk dilihat sama orang lain. 


Tanpa sadar Dali mencubit kedua pipi Moohak dan membelai rambutnya. Ia menyebut Moohak mata duitan. Untungnya dia tampan. Ia lalu bertanya dengan putus asa, apa ia bisa mempertahankan galeri itu? Moohak menjawab enggak. Tapi dengan bantuannya mungkin Dali punya kesempatan kedua. 





Setelahnya Moohak mengantar Dali ke hotel. Dalam perjalanan Dali tertidur. Moohak nggak mau membangunkannya dan menunggunya sampai bangun sendiri. Setelah Dali bangun, Moohak juga mengantarnya masuk ke hotel. Dan saat ia pergi, Dali juga pergi. Moohak tahu hal itu dari karyawan hotel. 


Di galeri ada orang yang diam-diam melihat karya seni. Dali ke sana. Orang misterius itu masuk ke kantor dan mencari sesuatu. Dali ke ruangannya tanpa menyalakan lampu. Penyusup itu melihat Dali dan mengeluarkan cutter. Perlahan ia mendekat. Dali bangun seakan menyadarinya.  


Ringkas drama selanjutnya

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊