Sinopsis Mine Episode 9 Part 3

Anysti
0

All content from tvN/ Netflix




Ringkas drama sebelumnya


Pak Kim yang sedang mobil melihat Ji Young sedang jalan sendirian. Matanya terlihat sedih. Pikirnya. foto: tvN Lukisan yang Seohyun hadiahkan untuk Hiso sudah datang. Hiso memandangi nomor lima, Hancurkan. Ji Young pulang. Kapan kamu akan menunjukkan kamar bayi kita? Tanya Ji Young penasaran. Sebentar lagi. Jawab Hiso. Mau makan di luar nanti? Tawar Ji Young. 


Hiso nggak bisa. Hari ini aku akan membantu yayasan. Kalo gitu, aku akan membawa Hajun. Putus Ji Young. Aku yang akan membawa Hajun. Kata Hiso. Aku ingin menunjukkan ada banyak jenis orang di dunia ini. Aku juga akan memberitahunya bahwa nggak semua orang lahir dengan kondisi yang sama. Ada anak yang terlahir tanpa ayah. Selain itu…ada juga anak yang ditinggal oleh ibunya. Ji Young mengiyakan. Aku akan menghormati kemauanmu. Ia lalu pergi. Ekspresi Hiso kembali berubah setelahnya. 

##

Kepala Joo membagikan ponsel para pelayan. Jangan lupa kalo kita dilarang mendengar informasi apa pun di rumah ini. Walau dalam mimpi, kamu akan dikeluarkan kalo mendengar sesuatu dan membuat pemahaman sendiri, kalian mengerti? Semuanya kompak mengiyakan. Yuyeon menyela. Aku ingin mengajukan cuti besok. Kepala Joo mengiyakan dan Yuyeon berterima kasih. 

##

Setelahnya kepala Joo melaporkannya pada Seohyun. Kurasa dia cuti sehari untuk menghabiskan waktu bersama Tuan Muda. Apa jadwal Seongtae besok? Tanya Seohyun. Kepala Joo lalu memberitahukannya ke pak Kim. Jadi, besok, kau ingin aku mengikuti Tuan Muda Suhyuk? Begitukah maksudmu? Kepala Joo membenarkan. Jangan sampai ketahuan. Kamu tahu betapa cerobohnya dirimu? Namun, mengapa kamu menyuruhku? Tanya Pak Kim. Kepala Joo memintanya mendekat. Ngiranya mau ngapain malah kepalanya dibenturin. Karena aku mau kamu bekerja dengan benar sekali saja. Kata kepala Joo lalu meninggalkannya. Pak Kim mengeluhkan kalo pekerjaan seperti itu nggak cocok dengannya. 

##

Hiso bertemu dengan pengacara Choi. Aku minta daftar mantan pengacara Hyowon yang dipecat dalam dua tahun terakhir. Kurasa kamu lebih baik nggak tahu alasanku membutuhkan itu. Ini bukan sesuatu yang terlalu rahasia hingga harus kamu ketahui, bukan? Tanya Hiso sambil mengambil cangkirnya. 


Pengacara Choi mengiyakan. Kalo begitu, aku akan menyiapkan dahulu. Hiso berterima kasih. Aku juga punya pertanyaan lain. Ketika kamu memberi data mengenai Kang Jakyung kepadaku, mengapa kamu memberikannya tanpa bertanya pada suamiku dahulu? Pengacara Choi menyatakan alasannya. Aku telah melayani Direktur selama 17 tahun. Pertama, aku harus memastikan siapa pihak yang tepat. Maksudmu, kau memilih mendukungku… dibandingkan suamiku? Tanya Hiso. Aku menjadi penasaran. Pengacara Choi sebenarnya memihak siapa. 

##

Kamu harus menghormati keinginan Direktur. Pinta pengacara Choi. Seohyun mengiyakan. Rangkum analisis perusahaan, harga pasar, dan penjualan tahun lalu Hyowon E&M. Serahkan di kantorku besok pagi. Suruh Seohyun. Pengacara Choi mengiyakan. Wasiat Ayah Mertua…pasti menjadi bom besar bagi Han Ji Young. Dia nggak pernah membayangkan wasiat itu akan segera dibacakan. Pengacara Choi membenarkan. Bu Seo kemarin menemuiku. Dia minta daftar pengacara yang dipecat. Bolehkah kuberikan? Seohyun mengiyakan dan menyuruhnya untuk memberikannya. Pengacara Choi lalu pamit. Aku akan memberitahumu bila ada isu baru. 

##

Seorang kurir mengantarkan surat. Pak Kim mengambilnya. Dari pengadilan Seongnam untuk Ji Young. Ji Young pulang dan masuk ke ruang kerjanya. Ia mencoba untuk nelpon Hyejin tapi nggak dijawab. Hiso datang. Kamu dapat surat tuntutannya? Tanya Hiso. Ji Young berubah kesal. Mengapa dia melakukan hal sebodoh ini? Hiso santai. Dia ingin membuat isu saja. Bukankah tujuannya membuat publik tahu kalo dia ibu kandungnya Hajun? Kita bisa menghentikan isu tersebut. Pikir Ji Young. Hiso berpikir lain. Dia nggak mungkin gegabah dengan tujuan seperti itu. Kamu mencampakkan cinta pertamamu, jatuh cinta dengan aktris, dan memalsukan kematian cinta pertamamu. Dia ingin memberi tahu dunia bagaimana dia dibuang begitu saja. 

##

Apa ada buktinya? Tanya Ji Young yakin. Dia ingin melawanku dengan media tanpa ada bukti apa pun? Hiso melarangnya untuk ikut campur. Menurutku yang penting saat ini apakah aku berhak menjadi ibunya Hajun. Bukankah kita perlu pengacara? Aku akan mengurusnya. Hiso mau pergi tapi Ji Young menahannya. Apakah kau yakin? Bisakah…aku memercayaimu? Hiso mencoba untuk tenang saat berbalik. Itulah pertanyaanku kepadamu beberapa saat lalu. Percayalah kepadaku. Harus. 

##

Hiso keluar lalu masuk ke ruangannya. Ia merasa sesak dan memanggil pak Kim. Tolong naikkan kadar oksigen hingga 45 persen. Aku agak kesulitan bernapas. Pak Kim mengiyakan dan melakukannya. Nggak lama kemudian Hiso sudah merasa nyaman. Ia mengambil permen Kopiko dan menikmatinya sambil mengatur nafas. 

##

Yuyeon makan di luar bersama Suhyuk. Ini sundae, hati, dan paru. Suhyuk ragu apa semua itu bisa dimakan? Yuyeon mengiyakan dan menyuruhnya untuk makan sundae dulu. Celupkan ke saus ini. Suhyuk memakannya dan ia sangat menyukai rasanya. Pak Kim ngintipin di luar. Hhh dia terduduk. Aku tahu betapa nikmatnya itu. Dia telah memakan buah terlarang. Dia tak akan bisa melupakan rasa itu. 

##

Sekretaris Seohyun menunjukkan beberapa lukisan di tabletnya. Daftar keinginan gelombang baru oleh anonim. Seohyun menyukainya. Campurannya terlihat orisinal. Aku suka ini. Dari galeri mana? Dipamerkan di Studio A9. Namun, nama pelukisnya anonim. Jawab sekretaris. Mungkin ada alasan tak mencantumkan nama. Pikir Seohyun. Aku makin penasaran. Aku akan ke sana sendiri. Nggak perlu beri tahu mereka. Sekretarisnya mengiyakan lalu pergi. 

##

Seohyun terus melihat lukisan itu. Hari berikutnya ia datang ke sana. Sebuah lukisan deburan ombak yang saling terbalik mengingatkannya pada kenangannya bersama Suzy Choi. Mendadak orangnya datang. Ternyata begini cara menemuimu. Apa kabar? Tanyanya. Seohyun menatapnya. Sepertinya…nggak peduli seberapa pun aku menghindarimu, kita akan tetap bertemu. 

##

Karena kita ditakdirkan bertemu lagi. Kamu yang membuat diriku seperti sekarang. Kamu memberiku inspirasi…dan semangat. Aku bisa melukis karena semangatmu, jadi, apa yang kucapai saat ini, semuanya berkat dirimu. Seohyun menggeleng. Aku…nggak berubah sama sekali. Aku masih penakut walau berlagak berani. Aku nggak bisa melepas apa yang kumiliki. Aku nggak pernah melupakanmu, tetapi aku nggak ingin menemuimu lagi. Karena aku yakin…aku akan kembali…terombang-ambing olehmu. 

##

Suzy Choi nangis. Aku merindukanmu. Apa kau bahagia? Seohyun terdiam sesaat. Kukira…aku mencintai lukisan, tetapi…aku salah. Aku hanya menikmati kenangan ketika melukis bersamamu. Aku nggak bisa melukis lagi setelah melepaskan dirimu. Aku memilih merindukan masa itu… dengan memandangi lukisan lain. Kamu…adalah lukisanku. Merindukanmu telah menjadi keseharianku. Terima kasih. Untuk selama sisa hidupku, aku akan terus merindukan kenangan itu. Terima kasih. Seohyun berjalan melewati Suzy Choi. Mendadak Suzy Choi menahan tangannya. 

##

Di rumah sakit ayah mendadak membuka matanya. 

##

Di kantor Ji Young dapat telpon dari nomor nggak dikenal. Pak Han Ji Young dari Grup Hyowon. Apa kamu meremehkan kami? Tanya orang itu. Ji Young sudah tahu siapa dia. Dari mana kau tahu nomorku? Tanyanya. Orang itu adalah pria yang bertarung waktu itu. Dia sudah mati. Adikku sudah mati! Ji Young syok dan mematikan ponselnya. 

##

Hyejin baru pulang. Ia turun setelah memarkir mobilnya lalu masuk lift. Akhirnya ia sampai di rumahnya. Nggak tahu kenapa lampu mati. Ternyata ada Ji Young di rumahnya. Han Ji Young. Mengapa kau di sini… Ji Young tahu-tahu menyerangnya. Semuanya berantakan karenamu. Semuanya akan beres kalo kamu mati. Pria itu juga sudah mati. Kamu harus mati juga. Semuanya mati saja! Hiso ada di luar. Ia menekan bel tapi nggak ada jawaban. 


Hyejin yang mulutnya dibekap berusaha ngasih petunjuk dengan menepuk-nepuk tangannya ke meja. Di luar Hiso nelpon Hyejin. Terdengar dering telpon di dalam. Kamu di dalam, bukan? Ji Young lengah. Hyejin menggigit tangannya dan teriak. Han Ji Young. Han Ji Young! Berhenti! Cepat berhenti! Ji Young yang berlumuran darah usai jatuh. Dia nangis. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)