Sinopsis Mine Episode 7 Part 2

Sinopsis Mine Episode 7 Part 2

All content from tvN/ Netflix




Ringkas drama sebelumnya


Di luar Ji Young ketemu dengan Seohyun. Ada apa kemari? Tanya Ji Young. Seohyun langsung menamparnya. Ji Young tersenyum. Apa sudah cukup? Tanyanya mengejek. Seohyun menatapnya kesal. Tentu belum cukup. Aku berjanji sesuatu kepada Hi-soo. Kalian nggak boleh memperlakukan ibu hamil seperti ini. 


Ji Young mendekat. Dia mengandung anakku. Apa urusanmu? Seohyun nggak mau kalah. Han Ji Young. Kalo gitu, aku akan membunuhmu. Aku akan membiarkan wanita itu berada di sisiku. Kang Jakyung yang palsu. Aku yang membiarkannya masuk. Aku harus bertanggung jawab atas kesalahanku. Aku akan melindungi Hyowon. Seohyun lalu pergi dari sana setelahnya. Ekspresi Ji Young langsung berubah seram. 

##

Ji Young kembali mendatangi tempat yang sebelumnya dan menyaksikan dua orang berkelahi setelah menjatuhkan satu tas penuh uang. 

##

Suster Emma menemui Hiso dan langsung memeluknya. Keduanya duduk bersama. Suster Emma menggenggam tangan Hiso dan mrmnerinya nasehat. Makanlah walau nggak berselera. Tertawalah walau nggak ada alasan untuk berbahagia. Hiso menggela nafas. Aku nggak bisa memberi tahu ibuku. Dia pasti akan terkejut. Suster Emma. Bisakah kamu menjadi ibuku hari ini? 


Suster Emma mengiyakan. Tentu saja. Aku memang datang untuk melakukan itu. Aku harus bagaimana? Tanya Hiso putus asa. Semua orang di sini menakutkan. Aku merasa ngeri. Aku nggak tahu lagi mana yang benar dan salah. Aku nggak tahu sama sekali. Aku ingin tahu semuanya, tetapi aku menjadi takut. Aku takut ingin melarikan diri. Kalo aku meninggalkan rumah ini, anak ini akan hidup tanpa ayah. Hajun pun akan…menjadi anak tanpa ibu. Hiso nangis. Sebenarnya, itu nggak benar. Dia punya ibu yang melahirkannya. Apa yang harus kulakukan sekarang? 

##

Suster Emma pun memberikan nasehatnya. Hiso. Seorang anak yang hidup tanpa ayah ataupun ibu dapat tumbuh dengan baik. Tuhan memandang semua manusia sama, tetapi enggak bagi keluarga ini. Ini kerajaan mereka sendiri. Di dalam rumah ini, anakmu bukan milikmu sepenuhnya. Hiso membantah. Nggak, anakku milikku. Suster Emma memberi contoh. Anak Lee Hyejin juga direbut, dan dia diusir dari sana, bukan? Aku nggak memintamu menyerah, tetapi menjadi lebih kuat. Karena kamu seorang ibu. Kamu harus menjadi lebih kuat. Tuhan memberikan kekuatan kepada wanita untuk melindungi anaknya. Hiso mengungkapkan kalo ia juga akan membesarkan Hajun. Aku bisa, bukan? Hajun…adalah anakku. Suster Emma kembali menggenggam tangan Hiso untuk menguatkannya. 

##

Kepala Joo teringat sindiran Seohyun. Kamu juga akan merekam pembicaraan kami dan mengirimkannya ke Han Ji Young? Dan waktu itu kepala Joo kepergok Ji Young sedang merekam Seohyun saat bersama Choi Suzy dan mungkin Ji Young juga melihatnya. 

##

Seohyun melihat denah museum SH. Di depannya ada kepala Joo. Aku melakukannya karena membutuhkan uang. Seohyun menatapnya sambil senyum. Kamu ternyata lebih b#doh dari yang kupikirkan. Apa kamu tahu bagaimana aku bisa mengetahui ini? Sepertinya Ji Young sudah selesai memakaimu hingga membuangmu. Kamu seharusnya memilih orang dengan lebih baik. Kepala Joo jadi lemas. Dia sampai berlutut. Samonim. Gunakan saja aku. Saat kamu sangat membutuhkan bantuan, aku rela menjadi anjingmu. Gunakan aku saat itu. Apa pun…akan kulakukan. 

##

Kyunghyee mencuci rambut ibu. Ototmu benar-benar sangat tegang, Bu.bkata Kyunghyee. Ibu membenarkan. Aku memang sangat stres belakangan ini. Coba panggil saja orangbyang lebih stres dariku. Mustahil ada orang seperti itu. Mereka pasti langsung mati karena stres itu. Ternyata ada pak Kim juga yang memijat kakinya. Kenapa kamu sangat pandai memijat kaki? Kenapa nggak bilang dari awal? Kamu bisa memijatku sejak lama. Untuk apa kau menyimpan teknik dan kelebihanmu itu? Nyaman sekali rasanya. Haha…rupanya mereka melakukannya gegara diamcam sama kepala Joo dengan video mereka. Ibu protes ke pak Kim. Jangan menekan ibu jariku terus. Pijatlah semuanya. Jangan memijat di satu tempat saja. Ih ibu sampai kegelian. 

##

Kepala Joo sedang melihat sesuatu. Mendadak ada yang manggil. Ih dia sampai kaget. Jinho masih berada di ruang rahasia ayah. Dia manggil-manggil kepala Joo. Tolong bawakan es kopi kemari. Aku juga ingin makan malam di sini. Nggak ada jawaban dari kepala Joo. Lah padahal Jinho mau ke toilet. 

##

Kepala Joo sendiri sedang menemui Seohyun. Kenapa kau sekaget itu? Tanya Seohyun. Kepala Joo mengaku nggak mengerti kenapa Seohyun sampai harus melakukan itu. Seohyun menatapnya. Air menggenang pasti membusuk. Anggap saja pergantian pegawai. Kirim Kyeonghye, Seongtae, dan Yuyeon ke Rubato. Pindahkan semua pembantu yang bekerja di Rubato,vjuga Kang Jakyung, ke rumah ini. Seongtae and Kyeonghye nggak boleh serumah. Seohyun langsung menatapnya tajam sehingga kepala Joo langsung mengiyakan. Kepala Joo nelpon Hyejin dan memberitahukan apa yang Seohyun katakan. Baiklah. Aku akan mengikuti perintahnya. 

##

Hiso menemuinya. Katakanlah sekarang. Atau kamu bisa katakan setelah aku selesai. Sebagai ibunya Hajun, aku akan bertanggung jawab sampai akhir. Apa yang membuat Hajun senang? Apa yang membuat dia nggak terluka? Semua keputusanku berdasarkan itu. Hyejin berterima kasih. Terima kasih karena telah memikirkan anakku. Hiso memotong. Aku hanya memikirkan anakku saja. Kenapa kamu berterima kasih? 


Hyejin menekankan kalo ia yang melahirkannya. Aku membesarkan dia. Tegas Hiso. Apa kamu mau balas dendam? Setelah anakmu direbut, kamu ingin masa mudamu yang rusakbditebus dengan seimbang, bukan? Silakan. Lakukan saja. Hyejin mengatakan yang sebenarnya sambil nangis. Anakku sakit saat itu. Aku nggak punya pilihan sama sekali. Kalo dia besar di sini, dia mungkin nggak akan pernah sakit. Karena itulah aku menyerahkannya. Aku terus memikirkan anakku saat menutup dan membuka mataku. Hatiku tercabik-cabik. Hatiku sakit seperti semua kukuku dicabut. Hatiku sakit hingga berdarah. 

##

Hiso nggak tertarik dengarnya. Apa kini yang kamu inginkan…adalah Hajun? Kenapa kau mau Hajun? Kamu seharusnya balas dendam! Hyejin berterima kasih telah membesarkan Hajun. Aku akan melanjutkannya. Hiso nggak terima. Akulah ibu dari anak itu. Hajun bisa terluka karena ini. Jangan melukai dia. Kenapa kau berpikir Hajun akan terluka? Dia akhirnya bertemu ibu kandungnya. Hajun pasti mengingatku. Aku bisa merasakannya. Hiso nyuruh Hyejin pergi kalo ia memang memikirkan Hajun. Keluarga ini bisa memalsukan hasil tes DNA hingga membuatmu dianggap mati! Hyejin makin marah. Karena itulah aku nggak takut. Hanya satu yang dapat membuatku takut di dunia ini, yaitu saat aku nggak bisa melihat Hajun. Ia mau pergi setelahnya. Lebih baik…kamu mengambil Ji-yong saja. Saran Hiso. 

##

Semua pembantu di Cadenza dikumpulkan di dekat pintu masuk di bawah tangga. Mereka penasaran. Ngapain malam-malam disuruh kumpul. Saat yang sama Suhyuk juga batu pulang. Ih, dia sempat lihat-lihatan sama Yuyeon. Mengabaikannya ia pun naik tangga. 


Kepala Joo mulai mengumumkan. Mulai hari ini, ju yeon dan Sang-a akan bekerja di Cadenza. Sementara Yuyeon akan pindah ke Rubato. Seongtae dan Kyeonghye juga ikut pindah. Langkah Suhyuk langsung terhenti. Ia menghampiri kepala Joo dan menyampaikan prosesnya. Kenapa dia tiba-tiba dipindahkan? Tanyanya nggak terima. Kepala Joo bingung jawabnya. Itu karena… Bu Jung bilang… Nggak boleh. Yuyeon tetap di sini. Tegas Suhyuk. Yuyeon membantah. Aku akan mengikuti perintah Bu Jung. Kepala Joo langsung melihat Seohyun yang mengawasi. Begitu juga dengan Suhyuk. 

##

Seohyun masuk ke ruang kerjanya dan Suhyuk mengikuti. Mereka bicara di sana. Apa yang kamu lakukan di depan para pembantu? Belajarlah menutupi perasaanmu, kalo ingin menjadi orang sukses. Saran Seohyun. Suhyuk menatap ibunya yakin. Dia adalah wanita yang kusukai. Kamu sama sekali nggak boleh berhubungan dengan anak itu. Tegas Seohyun. Sudah terlambat. Kata Suhyuk. Kamu akan menderita. Tekan Seohyun. Suhyuk nggak peduli. Ini hidupku. Aku nggak peduli kalo menderita. Aku nggak pernah bahagia sebelumnya. Jadi, aku nggak takut menderita. 

##

Seohyun menghela nafas. Kamu nggak tahu penderitaan sebenarnya. Suhyuk meremehkan. Kamu nggak perlu berusaha keras menjadi ibuku. Aku akan urus sendiri. Seohyun berusaha mengubah pikiran Suhyuk. Aku bisa melihat penderitaan anak itu dengan sangat jelas sekarang. Suhyuk memotong, nggak akan kubiarkan dia seperti ibuku. Aku yakin bisa melakukan itu karena aku berbeda dengan Ayah. Seohyun sendiri meragukannya. Kamu yakin bisa berbeda dengan ayahmu? Situasinya sama. Dia nggak akan seperti ibumu, tetapi lebih menderita lagi! Seenggaknya ibumu nggak mencintai ayahmu. Hentikanlah, Suhyuk. Aku begini bukan demi kebaikanmu,btapi demi dirinya. Kamu harus memperhatikan seberapa besar penderitaan…wanita yang kamu sukai. Seohyun lalu pergi setelah mengatakannya. 

##

Ibu kesal terkait keputusan Seohyun. Untuk apa dia mengganti pembantu? Kepala Joo menyampaikan pendapatnya. Mungkin salah satu alasan terbesarnya adalah ingin membuat Yuyeon berpisah dari Tuan Muda. Kalo bukan karena itu, mungkin dia sedang menyimpan alasan lain? Ada apa dengan matamu? Tanya ibu menanggapi omongan kepala Joo. Ngomong-ngomong, bukankah kita harus membuat pesta untuk merayakan kehamilan Hiso l? Lanjut ibu. 


Kepala Joo merasa kalo Seo samonim sedang bersedih belakangan ini. Wah, ibu lamnfsung penasaran. Apa kamu tahu sesuatu? Kepala Joo membantah. Mereka harus melahirkan banyak anak. Itulah nikmatnya mewariskan sesuatu. Kalo suamiku tidak terbaring di sana seperti sekarang, dia pasti sangat senang. Dia sangat menyayangi Hiso. Kim Mija sialan. Kepala Joo ingat sesuatu dan buru-buru pamit. Rupanya ia kembali ke tiang rahasua ayah dan mrngekuarkan Jinho dari sana. 

##

Yuyeon yang pindah ke Rubato berpapasan dengan Hyejin yang juga pindah ke Cadenza, sama seperti saat pertama kali mereka datang. Pak Kim nyuruh pembantu untuk membereskan barang mereka lalu turun. 

##

Hiso yang tidur dengan Hajun teringat masa saat Hajun masih kecil. Mereka juga tidur bersama. Hiso menanyakan di mana mulutnya? Hajun menunjukkannya. Hiso lalu menanyakan di mana telinganya? Hajun nggak bisa menunjukkannya dan Hiso pun menunjukkannya padanya. Saat Hajun sedikit besar dan sudah bisa membaca. Hiso memintanya untuk mengambil tulisan pisang dan Hajun mengambilkannya. Saat Hajun harus cabut gigi, Hiso menemaninya. Hajun nangis. Hiso menenangkannya dengan bilang kalo peri Gigi nggak akan datang kalo Hajun nangis mulu. Dan mereka pun pulang sambil gandengan tangan. 

##

Hyejin sampai di Cadenza. Ibu melihatnya dan malah sembunyi. Kepala Joo memanggilnya dan malah membuatnya kaget. Ibu bilang makhluk itu ada di sini. Kepala Joo nggak paham dan ngasih tahu kalo itu Jakyung. Ibu lalu menanyakan Jinho. Kepala Joo ngasih tahu kalo dia sedang bertemu dengan Suster Emma. Ibu kaget dan nggak nyangka. Jinho ketemu sama suster? 

##

Jinho duduk di hadapan suster Emma. Ia nampak tegang. Namaku Han Jinho. Aku menyelesaikan wamil dengan baik, walaupun aku warga negara Amerika. Aku nggak menggeluti dunia militer karena ingin berpolitik. Golongan darahku adalah AB. Suster Emma memotong. Kamu nggak perlu menjelaskan dirimu sampai seperti itu. Santai saja. Anggap aku sebuah sofa yang nyaman bagimu. 


Jinho bingung. Kamu memintaku duduk di atasmu? Suster Emma membantah. Enggak. Bukan begitu maksudku. Bukankah kita merasa nyaman kalo duduk di sofa? Aku mau kamu seperti itu. Jinho mengangguk paham. Baiklah, aku mengerti. Maaf membuatmu bingung. Posisi direktur di Hyowon tentu sangat berat dan melelahkan, bukan? Tanya suster Emma. Jinho membantah. Enggak, itu nggak berat. Aku merasa nyaman. Suster Emma heran. Kamu seharusnya nggak merasa nyaman dengan posisi sebesar itu. 

##

Jinho malah tersenyum. Suster Emma. Kalo aku berusaha sekeras itu dalam hidup, aku akan sakit seperti ayahku. Aku nggak ingin seperti dia. Kamu bisa menjawabku seperti tadi. Ini adalah permulaan. Saran suster Emma. Jinho pun melanjutkannya. Ayah selalu membandingkan aku dengan Ji Young. Aku akhirnya tahu alasannya hari ini. Ayah benar-benar… mencintai Kim Mija, ibu kandung Ji Young. Ji Young sangat mirip dengan ayahku. Ada dua wanita dalam hidupnya. Ayah seenggaknya tahu diri hingga menyimpan semua di bawah tanah. Kenapa Ji Young nggak tahu malu? Suster Emma memotong. Bicarakan tentang dirimu sendiri. Jangan bicarakan orang lain. Jinho menunduk sedih. Aku…merasa kesepian. Aku berharap seenggaknya seseorang mengerti perasaanku. Seorang saja cukup bagiku. Jinho nangis. 

##

Seohyun menjenguk ayah sehabis ayah diperiksa. Teringat pembicaraan mereka sebelumnya. Kenapa kamu menikahi Jinho? Tanya ayah kala itu. Menikah dengan siapa pun sama saja bagiku. Pasanganku nggak ada artinya sama sekali. Jawab Seohyun. Apa kamu menginginkan posisi ratu di keluarga Hyowon ini? Tanya ayah lagi. Seohyun menatap ayah. Aku tahu jelas bagaimana Ayah memercayai Ji Young dengan sepenuh hati. Ji Young nggak akan pernah bisa menjadi pewarisku, sampai kapan pun. Tunggu saja. Apa pun tujuanmu menikahinya, itu tentu lebih baik daripada bercerai. Putus ayah yakin. 

##

Ji Young sedang bicara dengan seseorang di kantornya. Rapat direksi akan dilakukan kembali tanggal tiga bulan depan. Apa kamu akan kembali mendukung Jinho sebagai direktur? Tanya orang itu. Ji Young menepuk pundak orang itu Aku sekarang punya dua anak. Aku nggak bisa terus mengalah. Ayo adakan rapat direksi darurat. Tanggal tiga bulan depan? Itu terlalu lama. Orang itu lalu pergi. 


Ringkas drama selanjutnya

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊