All content from tvN/ Netflix
Ringkas drama sebelumnya
PINTU YANG SESAK
“Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya. Karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.” Suster Emma menjenguk ayah dan menggenggam tangannya sambil senyum.
##
Hiso jalan dengan terburu-buru meninggalkan rumah dengan Soyoung di belakangnya telponan minta disiapkan pengawal. Jakyung dengan santai melihatnya sambil minum air. Di bawah hujan Hiso mengemudi menuju rumah ibu Jiwon. Sampai di depan rumahnya ternyata Ibu Jiwon sudah menunggu.
Hiso meminta maaf padanya tapi ibu Jiwon malah menyerahkan laporan dari rumah sakit. Giginya terasa sakit. Kata dokter sarafnya mungkin terluka. Ia berusaha ngerti sebagai seorang ibu dan membuat anaknya minta maaf sama Hajun. Tapi Hiso malah mengirim orang untuk menganiayanya. Ia bahkan menyindir keluarganya Hiso yang nggak bisa menyelesaikan apapun yanpa kekerasan. Hiso kembali minta maaf. Ia nggak mau maksa Ibunya Jiwon untuk percaya tapi bukan dia yang nyuruh. Nggak ada yang nyuruh. Ia memberitahu kalo guru lesnya terlalu menyayangi Hajun. Ibu Jiwon nggak bisa percaya. Gimana bisa guru les bertindak tanpa suruhan atasannya. Hiso menjanjikan akan mengikuti semua yang ibu Jiwon inginkan asal anak-anak nggak terluka karena kasus ini. Jangan sampai mereka menjadi korban dalam hubungan mereka.
Ibu Jiwon minta Hiso untuk nyuruh Jakyung berlutut dan minta maaf kepadanya, dan membiarkannya memukul Jakyung seperti Jakyung memukulnya. Hiso minta ibu Jiwon untuk menyelesaikan masalah itu secara rasional sesama orang dewasa tapi ibu Jiwon menolak. Dia sampai merasa nggak habis pikir gimana bisa guru les bersikap seperti itu seperti seorang ibu yang hilang akal karena anaknya.
##
Seo Hyun pulang dan mengajak kepala Joo untuk bicara. Pertamanya ia menanyakan berapa lama kepala Joo bekrtja di rumah itu. Ternyata sudah 10 tahun. Seo Hyun menangkap kalo ia tahu segalanya tentang mereka. Tapi ia nggak tahu nasib orang yang tahu segalanya tentang mereka. Putramu bekerja di Hotel Hyowon, dan adikmu bekerja di Media Hyowon. Keluargamu harus bekerja lama di sini. Semua akan terkena imbasnya kalo ternyata rumor dari rumah ini berasal dari kepala pembantu yang serba tahu.
Kepala Joo yang merasa takut bilang akan mengingatnya. Seo Hyun memberitahu kalo ia akan memecat Yuyeon besok dan minta agar semua pembantu menjaga mulut mereja. Bu Jung seperti seorang pecatur yang tahu cara mengendalikan permainan. Dia mengendalikan semua orang tanpa mereka sadari.
##
Hiso pulang. Jakyung keluar dari kamarnya dan menemuinya. Hiso memberitahu kalo dia habis ketemu sama ibunya Jiwon. Dia ingin Jakyung dipukul sepertinya dan berlutut minta maaf kepadanya. Dengan penuh percaya diri Jakyung bilang akan mengatasinya. Hiso menekankan kalo ucapannya untuk keluarga ini, bukan untuknya. Ibunya Jiwon sedang menghinanya. Ia nggak ngerti gimana Jakyung bisa menemukan rumahnya.
Ternyata Jakyung tahunya dari pak Kim. Ia menyatakan kalo ia akan berlutut dan memohon ampun. Hiso sendiri nggak bisa membiarkan bawahannua direndahkan. Ia juga nggak akan membiarkan Jakyung berlutut. Jakyung malah melarang Hiso untuk ikut campur dan sesumbar akan mengatasinya. Hiso nggak ngerti. Gimana caranya?
##
Malam-malam pak Kim lihat Jakyung ketemuan sama Ji Young. Keduanya pergi bersama. Mencurigakan. Seo Hyun ke kamar Suhyuk. Kosong.
##
Paginya Yuyeon dimarahin dan dipukulin sama ibu gegara ibu tahu kalo Yuyeon tidur di kamarnya Suhyuk. Ibu geram. Beraninya Yuyeon menggoda cucunya. Yuyeon meminta maaf tapi ia merasa nggak bersalah sampai harus dipikul sama ibu. Hiso datang dan berusaha untuk menahan ibu. Ibu ikutan memarahi Hiso yang sudah menampung Yuyeon. Ia bahkan mengungkit Ji Young dan Jinho yang tertarik sama wanita rendahan tapi ia nggak rela banget kalo sampai cucunya Suhyuk mengikuti jejak mereka. Ibu nyuruh Hiso untuk menyingkirkan Yuyeon dan mengusirnya.
##
Akhirnya Hiso membawa Yuyeon dan mengobatinya. Mewakili ibu mertuanya ia minta maaf pada Yuyeon dan menanyakan yang sebenarnya terjadi. Yuyeon menceritakan semuanya. Nggak ada hubungan apa-apa antara ia dan Suhyuk. Mereka hanya bertukar kamar untuk tidur. Masing-masing dari mereka bisa tidur di kamar satu sama lain. Padahal ia tahu kalo itu nggak boleh. Hiso merasa kalo itu adalah masalah besar. Kalian saling menemukan kenyamanan di kamar masing-masing. Aku tahu persis perasaan itu.
##
Jakyung pergi menemui ibunya Jiwon. Ia datang karena sebelumnya ibunya Jiwon nggak menjawab telponnya. Ibunya Jiwon menolak bicara dengannya dan mau ketemu di kantor polisi saja. Dengan sopan Jakyung mekinta maaf dan minta bicara di dalam. Ia bahkan menjanjikan kalo ibunya Jiwon bisa melakukan apapun padanya demi agar maafnya diterima.
##
Akhirnya keduanya bicara di dalam. Awalnya Jakyung hanya diam. Sampai saat ibunya Jiwon mendesaknya untuk berlutut. Jakyung mengungkit masa lalu Ibunya Jiwon yang kelam. Sebelum menikah, ia adalah mantan penjual bunga. Dikira cuman mengganti nama aja semua masalah bisa selesai?
Jakyung melanjutkan kalo ibunya Jiwon adalah pegawai terbaik di Hydra. Nggak hanya itu, Jakyung juga mrngancam akan mengirimkan email ke anaknya yang berisi informasi 60 pria hidung belang yang pernah ia layani. Kalo sampai anaknya merundung Hajun lagi karena iri dengan nilainya yang sempurna, maka iabakajnktnghancurkan jiwa anaknya dengan kedua tangannya.
Ibunya Jiwon takut banget sampai nggak berani bicara. Sampai Jakyung pergi. Sambil jalan Jakyung ingat kalo ia hanya minta untuk meluk anaknya Hajun sekali aja. Tadinya ia pikir itu cukup. Tapi enggak. Itu nggak cukup.
##
Suhyuk pulang pada malam harinya. Ih senyum mulu bisa kembali. Ia pun ke ruang makan. Nggak ada Yuyeon di sana. Terlebih lagi sikapnya kepala Joo aneh. Suhyuk pun menanyakan yang terjadi selama dia nggak ada. Kepala Joo ngasih tahu kalo ibu tahu kalo Yuyeon tidur di kamarnya Suhyuk dan mengusirnya. Suhyuk menanyakan kemana perginya Yuyeon tapi kepala Joo bilangnya nggak tahu. Dan yang bikin Suhyuk makin marah adalah neneknya juga mukul Yuyeon. Selain itu kepala Joo juga ngasih tahu Suhyuk kalo Hiso membawa Yuyeon tapi dia nggak ada di Rubato.
##
Tanpa tunggu lama lagi Suhyuk langsung pergi. Dia menyetir sendirian di tengah hujan.
##
Yuyeon ternyata sedang bersama suster Emma. Ia berpesan agar jangan sampai Yuyeon menyimpan perasaan pada Suhyuk. Habis itu suster Emma dapat telpon yang menanyakan Yuyeon. Ia membenarkan kalo Yuyeon bersamanya tapi mrnolak untuk ditemui karena sekarang sudah malam. Suhyuk datang ke tempat suster Emma. Yang nelpon tadi adalah dia. Dia ingin masuk dan bicara sama Yuyeon tapi sama suster Emma nggak diijinkan karena itu adalah tempat tinggal para suster dan pria nggak boleh masuk.
Melihat Suhyuk yang sangat putus asa akhirnya ia menyuruhnya untuk sementara ia manggi Yuyeon. Suhyuk memohon untuk kembawa Yuyeon kembali. Suster Emma kembali ke tempat Yuyeon tapi ia sudah nggak ada di sana. Ia lalu memberitahukannya ke Suhyuk kalo Yuyeon tahu tentang kedatangannya dan kabur.
Suhyuk menanyakan tempat yang Yuyeon tuju tapi Suster Emma mengaku nggak tahu. Yuyeon membawa semua pakaiannya dan nggak akan kembali lagi. Ia menasehati agar Suhyuk nggak usah mencari Yuyeon lagi demi kebaikan keduanya. Suhyuk meminta alamat rumahnya Yuyeon tapi suster Emma nggak tahu. Suhyuk pun pergi dari sana dengan tangan kosong.
##
Ji Young pulang dan menemui ibu. Ia baru mengunjungi ayah dan sepertinya mereka harus bersiap untuk yang terburuk. Ibu menanyakan surat wasiat tapi Ji Young nggak tahu. Hanya Pengacara Choi yang mengetahui itu. Sambil senyum ibu berterima kasih karena Ji Young sudah menepati janjinya. Ji Young nggak bilang apa-apa dan keluar.
##
Jungdo sedang minum sama Jinho di bar. Ia berpikir kalo Ji Young punya gundik karena nggak petnah kumpul sama mereka. Jinho membantahnya. Ji Young terlalu setia sama istrinya. Mendadak Jungdo menyinggung tentang Huibin, mantan istrinya Jinho yang tinggal di Chwiseondang. Jinho menekankan kalo itu sudah berlalu. Mereka nggak bisa bicara lebih dari 20 menit. Padahal bicara adalah aspek terpenting. Jungdo membenarkan. Sama-sama berbahasa Korea, tetapi nggak bisa berkomunikasi. Berdua tapi berasa sendiri. Jinho tahu kemana arahnya tapi ia tetap berpihak sama adiknya.
Jungdo meminta Jinho untuk membujuk Jinhee agar mau bercerai dengannya, pria yang nggak mencintainya. Jinho jadi mengeluhkan nasibnya sama nasib Jinhee yang sama-sama kesepian tapi nggak suka hidup sama orang lain. Jungdo merasa kalo Ji Young beda dari mereka. Kayak bukan adiknya. Jinho pikir kalo itu karena beda ibu, nasibnya juga beda. Dia nggak tahu apa yang Ji Young pikirkan. Gelap.
##
Suhyuk yang marah menemui ibunya. Ia menegaskan akan membawa Yuyeon kembali tapi Ibunya melarang. Ia memang ibu tirinya tapi ia akan melakukan apa yang sehrusnya dilakukan seorang ibu. Ia akan memaksanya untuk bertunangan denha Ah Rim. Suhyuk menolak. Seo Hyun meremehkan apa Suhyuk akan mengikuti langkah para pria di keluarga ini? Kami mau gundik? Suhyuk menegaskan kalo apapun yang terjadi ia akan membawa Yuyeon kembali.
##
Yuyeon berjalan sendirian. Ia mengirim pesan ke suster Emma, meminta maaf karena pergi tanpa pamit dan memberitahu kalo ia akan pergi dari sana. Habis itu ia melihat bulan yang sedang penuh di langit.
##
Di tempatnya Suhyuk juga sedang melihat bulan sambil mengingat pertemuan pertamanya dengan Yuyeon di tangga. Saat ia menemukan ikat rambut Yuyeon dan mengembalikannya. Saat mereka bertukar tempat tidur dan mulai jadi terbiasa. Saat ia mengangkat tubuh Yuyeon dan memindahkannya di tempat tidur.
Pak Kim melihat Suhyuk dan menemuinya. Dari pak Kim Suhyuk tahu kalo Yuyeon tinggal di sana karena rumahnya terlalu kecil. Ayahnya terlilit hutang dan dia dikejar sama rentenir. Yuyeon menggunakan gajinya untuk membayar hutang. Melihat Suhyuk sangat peduli pada Yuyeon membuat pak Kim berpikir kalo Suhyuk menyukainya.
Suhyuk membantah. Ia hanya merasa bersalah. Pak Kim menggenggam tangan Suhyuk dan mengatakan apa yang dikatakan Yesus. “Ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu. Carilah, maka kamu akan mendapat.” Lah padahal Pak Kim nggak pernah ke gereja. Ia menjanjikan akan mencari tahu alat rumah Yuyeon. Habis itu pak Kim pergi karena ada yang mencarinya.
##
Seo Hyun menemui Jakyung dan menanyakan pekerjaannya. Jakyung mengaku menikmati pekerjaannya. Seo Hyun lalu menyinggung tentang ibu mertuanya yang sepertinya belum pernah ketemu dengan Jakyung. Jakyung mengaku sudah menemuinya. Seo Hyun pikir ibu nggak tahu namanya Jakyung. Ia lalu minta Jakyung untuk memberitanunya kalo nrngalami kesulitan karena Jakyung adalah orang yang ia bawa.
##
Ibu sedang di meja makan. Ia nyuruh pelayan untuk nyuruh Koki Jung untuk membuatkan spageti aglio e olio hari ini. Ia lalu mau melihat burung meraknya. Dengan dilayani pelayan ibu jalan sambil makan roti. Tapi saat melihat Jakyung mendadak sikap ibu berubah. Kayak takut. Rupanya saat Jakyung ketemu sama ibu, Jakyunglah yang ngasih posisi pimpinan ke Jinho. Sayangnya posisi itu hanya sementara. Jakyung berpesan agar ibu jangan sampai lengah.
##
Pelayan yang sama ibu melaporkan apa yang dilihatnya ke Seo Hyun. Selain itu pelayan itu juga melaporkan kalo Pak Kim melihat Jakyung ketemuan sama Ji Young tengah malam sembunyi-sembunyi. Seo Hyun merasa kalo ada yang mencurigakan dari Kang Jakyung. Ia nyuruh prlauan itu untuk manggil tim Rubato tanpa sepengetahuan Hiso. Sesuai yang diminta, pelayan ibu membawa pelayan Rubato untuk ketemu sama Seo Hyun. Hiso sendiri sedang senam yoga.
##
Jinhee nangis di tempat tidurnya baca berita kalo ia mundur dari posisinya. Jinho nelpon dan memintanya untuk melepaskan posisinya biar digantikan sama Ji Young. Gegara kasusnya Jinhee, saham perusahaan jadi turun drastis. Merasa nggak rela Jinhee pun merengek ke kakaknya tapi telponnya malah ditutup. Akhirnya dia cuman bisa nangis-nangis.
##
Soyoung ngasihinuman ke Hiso. Jinhee datang dan marah-marah ke Hiso sambil teriak-teriak. Ia menyalahkan Hiso yang nggak bisa mencegah isu tentangnya sampai kasusnya besar seperti sekarang padahal ia sudah bekerja keras membesarkan toko roti itu. Kenapa semua usahanya hancur cuman gegara satu kesalahan kecil yang ia lakukan? Jinhee bahkan menuduh kalo Hiso dan suaminya itu padanya. Mereka merasa rendah diri karenanya.
Hiso bangkit dan membantahnya. Dia bahkan mau mengambilkan cermin buat Jinhee. Jinhee kaget lihat Hiso lebih galak darinya. Hiso melanjutkan kalo Jinhee lah yang merasa rendah diri. Siapa yang bertingkah seperti remaja labil dan nggak berpendidikan? Karena perbuatan b#d#hmu itu, nama baik perusahaan dan namaku hancur seperti roti krim itu! Sadar diri! Aku berusaha menahan diri karena berpikir mentalmu bermasalah. Namun, bila kau sampai meneriakiku atau mengasariku lagi, aku nggak segan memukulmu nanti. Apa lihat-lihat? Segera keluar dari rumahku. Aku nggak mau membuang waktuku hanya untuk memarahimu. Cepat keluar!
Haha..Jinhee sampai nggak berani ngomong. Ternyata Hiso hanya berakting. Ia bahkan menanyakan aktingnya sambil senyum. Jinhee masih bingung nggak ngerti sama apa yang Hiso lakukan tadi. Hiso nyuruh Jinhee untuk datang ke Rubato kalo pingin ngamuk lagi. Setelah Hiso pergi, Jinhee duduk di tempat Hiso tadi dan nangis.
##
Hiso sedang dirias. Soyoung datang dan ngasih Kopiko. Hiso makan satu dan berkat itu dia nggak ngantuk lagi. Soyoung memuji akting Hiso tadi. Hiso merasa kalo keren itu saat seseorang bisa berdialog secara rasional. Dan Jinhee nggak bisa begitu. Makanya dia bersikap seperti dia. Soyoung minta penata rias agar jangan terlalu tebal karena Hiso akan menghadiri pameran seni untuk pelukis.
##
Hiso lalu dapat telpon dari pengacara Choi yang melaporkan apa yang didapatkannya tentang Jakyung. Ia mendengarkan semuanya dalam perjalanan. Nggak ada yang istimewa. Hanya tentang pekerjaannya selama 10 tahun ini dan Jakyung memang orang yang penuh tanggung jawab. Setelahnya Hiso minta Pak Kim agar jangan ngasih tahu kemana ia pergi ke siapapun tanpa seijinnya. Ia mengungkit kalo Jakyung bilang pak Kim yang ngasih tahu kalo ia pergi ke ibunya Ji Won, eh ke Seongbuk-dong beberapa hari lalu.
Pak Kim membantahnya. Ia mengaku nggak pernah nhadjg alamat apapun. Pun ia nggak mungkin membocorkan informasi tanpa seijinnya. Hiso nggak bicara lagi. Jelas-jelas saat itu Jakyung bilang kalo dia dapat alamatnya dari pak Kim.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊