Sinopsis The Glory Episode 5

Anysti
0

All content from Netflix






Ringkas drama selengkapnya

Ringkas drama sebelumnya


Hyeonam mengikuti ibunya Yonjin yang datang ke rumah dukun. Yeonhwadang. Dia bersama dengan seorang pria tapi mereka pakai mobil masing-masing. Setelah mereka pergi Hyeonam terdiam melihat matahari terbenam yang tampak mempesona. 


Dong Eun makan gimbab segitiga di toserba. Doyeong melihatnya dan masuk. Ia pikir Dong Eun membelinya dengan uang kemenangan darinya. Dong Eun membantahnya dan memberitahu kalo ia membelinya dengan uangnya. Ia memberikan gimbabnya yang satunya pada Doyeong. Doyeong hanya melihatnya. Ia bertanya apa Dong Eun juga suka judi jenis lain? Sambil mengunyah Dong Eun memberitahu kalo ia pernah mempertaruhkan seluruh hidupnya. Menang? Dong Eun sih rencananya begitu. Doyeong kembali bertanya apa rumah DOng Eun dekat? Ia melihatnya beberapa kali di klub Go. Dong Eun menjawab nggak terlalu jauh. Doyeong lalu menanyakan tempat kerja DOng EUn. 


Dong Eun nggak menjawab dan melihat gimbab pemberiannya yang nggak dimakan sama Doyeong. Nggak suka makanan dari toserba? Doyeong membantah dan memberitahu kalo ia mengurangi karbohidrat. Ia menuntut jawaban atas pertanyaannya sebelumnya. DOng Eun bertanya apa Doyeong biasa penuh pertanyaan? Doyeong memberitahu kalo ia biasanya pendiam. Ia lalu menanyakan alasan Dong Eun suka bermain Go. Dong Eun menjawab kalo ia suka harus berjuang mati-matian tanpa suara. Ia juga suka, agar menang, harus menghancurkan rumah yang hati-hati dibangun lawan. Doyeong mengajak Dong Eun untuk bermain bersama sesekali. Ia sudah tahu apa yang Dong Eun suka makan dan caranya bermain. Doyeong memberikan kartu namanya. Ia adalah CEO Konstruksi Jaepyeong. Dong Eun melihat ke luar. Ia nyuruh Doyeong untuk membawa uang yang lebih banyak lain kali lalu mengambil gimbab yang ia berikan pada Doyeong tadi karena ia nggak memakannya lalu pergi. Dan nggak lama kemudian Doyeong menyusul. Di luar ternyata ada yang mengawasi mereka dan juga mengambil gambar. 







Pagi buta Dong Eun ada di atap dan melihat bunga-bunga. Pemilik apartemen menemuinya. Ia tahu kalo Dong Eun seorang guru dari stiker di mobilnya. Dong Eun bertanya alasan kenapa tempatnya lebih murah dari apartemen yang lain. Apa berhantu? Pemilik apartemen tertawa. Ia pikir Dong Eun orang yang dingin, tahunya enggak. 


Malamnya Dong Eun ke mobilnya Hyeonam dan melihat catatan yang ditinggalkan. Ada resi untuk parkir, bensin dan pengeluaran selama sebulanan. Di hari lainnya Hyeonam melihat kalo Dong Eun sudah membayar semuanya. Selama ini ia sudah memberi les dari usia 20 tahunan dan tabungannya cukup. Mereka terus berkirim pesan melalui catatan. Dari semuanya, Hyejong yang paling mudah dibaca. Ia sampai berpikir untuk mencuri ponselnya karena dia selalu memakai ponsel. Hyeonam juga menanyakan saat Dong Eun bertemu dengan Yonjin. Dong Eun lalu mengajaknya bertemu. 


Mereka pun bertemu. Hyeonam penasaran saat Dong Eun berhadapan dengan Yonjin. Ia sangat mencemaskannya. Ia lalu memberitahu Dong Eun yang ia dapatkan saat mengikuti ibunya Yonjin. Dia juga ke dukun bulan ini. Tiap dua minggu seperti biasa. Dan dengan pria yang sama. Ia pikir mereka berkencan tapi mereka pergi dengan mobil terpisah dan datang sendiri-sendiri. DOng Eun pikir ada alasan kalo ada pola. Ia meminta Hyeonam untuk mengabarinya kalo tahu sesuatu. Ia juga berpesan agar Hyeonam nggak membuntuti pria itu. Dulu ia kepala polisi dan sekarang mungkin jabatannya lebih tinggi. Hyeonam malah lebih tahu kalo pria itu adalah asisten kepala di Kepolisian Provinsi Bukbu. Teman sekelasnya sudah jadi wakil kepala, tetapi dia kurang bagus. Ia tahu karena ia menunggu di depan kantor di empat kedai seolleongtang. 


Dong Eun mengungkit saat pertama Hyeonam mengancamnya. Ia berpesan agar Hyeonam jangan sampai terkena bahaya. Mendadak Hyeonam mengambil gambar Dong Eun dan membuatnya berkeringat teringat saat petugas UKS mengambil gambar tubuhnya yang penuh luka. Ia seperti terkejut dan membuat Hyeonam menjadi merasa nggak enak. Setelah beberapa saat Dong Eun lalu menyuruhnya untuk melakukannya lagi. 







Yonjin merasa nggak tenang di rumahnya. Ia lalu mengambil baju Yesol saat masih bayi. Itu adalah hadiah dari nenek Yesol, ibu mertuanya. Dan itu adalah Gucci pertamanya. Pengasuh Yesol menatapnya dengan tatapan meremehkan seakan bilang kalo bayi itu nggak tahu apa-apa dan ia nggak akan memakainya selama sebulan. Neneknya Yesol meremehkan cara berpikirnya. Awal yang berbeda membawanya ke tujuan berbeda. Ia lalu nyuruh Yonjin untuk mencari pengasuh baru. Dan pengasuh itu langsung dipecat sama Yonjin. Nenek lalu nyuruh Yonjin untuk menyimpan baju itu baik-baik dan memastikan Yesol akan membawanya saat dewasa agar ia ingat untuk berusaha sekuat tenaga seperti saat ia lahir. Sama seperti ayahnya. Yonjin yang nggak suka dengan mertuanya langsung membuang baju bayi itu ke tempat sampah. 


Setelahnya Yonjin menelpon kepala sekolah dan meminta bertemu. Ia pun ke sekolah dan bicara dengan kepala sekolah tentang Dong Eun. Agak kaget saat tahu kalo Direktur Kim sendiri yang merekomendasikannya. Ia nggak nyangka gimana bisa Dong Eun mengenal direktur dan berpikir kalo Dong Eun nggak punya kualifikasi. Kepala sekolah membantah dan memberitahu kalo resumenya hebat. Jarang ada guru dari sekolah negeri pindah ke sekolah swasta. Merasa penasaran, Yonjin pun ingin melihat resumenya tapi nggak diijinin sama kepala sekolah. 


Di kelas Dong Eun sedang mengawasi murid-muridnya yang sedang mewarnai. Mendadak teman sebangku Yesol bilang kalo Yesol dalah memilih warna. Ia mengadukannya ke Dong Eun, seharusnya pakai warna merah muda untuk bunga sakura. Yesol mengatakan kalo ia boleh memakai warna sesukanya. Bunga sakuranya transparan. Dong Eun mendekat dan memuji keduanya. 


Di luar Yonjin mengawasi Dong Eun. Yesol melihat ibunya dan melambaikan tangan. Dong Eun sengaja memprovokasinya dengan meletakkan tangannya yang memegang gunting di pundaknya Yesol. 





Mereka bicara setelah kelas usai. Yonjin nyuruh Dong Eun untuk menyelesaikan semuanya dengan uang. Ia akan memberikan berapapun yang Dong Eun minta. Ia akan mengganti semua kerugian mental dan fisiknya. Setelah mendapat uang Ia nyuruh Dong Eun untuk menulis pernyataan kalo ia nggak akan pernah muncul lagi di hadapannya sampai ia mati lalu menandatanganinya. Sama seperti yang ibunya lakukan saat menandatangani formulir putus sekolahnya. Ia nggak paham kenapa orang seperti Dong Eun melampiaskannya ke orang yang salah padahal orang tuanya sendiri yang paling menyakiti. Dong Eun hanya diam sehingga Yonjin berpikir kalo Dong Eun melakukannya untuk mendapatkan permintaan maaf. Ia mengingatkan kalo usianya hampir 40 tahun dan ini bukan dongeng. Semuanya sudah berlalu. Ia juga nggak bisa mengubahnya. 


Dong Eun membenarkan. Ia juga melarang Yonjin untuk meminta maaf karena ia nggak mempertaruhkan usia remajanya, 20-an, dan 30-an hanya untuk permintaan maaf. Ia harus dihukum. Hukuman pidana kalo Tuhan memihak Yojin, dan hukuman nasib jika Tuhan memihaknya. Yonjin meremehkan apa yang Dong Eun katakan. Tuhan? Jadi, mereka bicara soal Alkitab, bukan dongeng? Ia menyandera putri seseorang. Dong Eun menggarisbawahi apa yang Yonjin katakan, menyandera? Emangnya ia melakukan apa? Apa ia mencekik Yesol? Memukul dadanya? Apa ia menamparnya? Atau ia membakarnya dengan sesuatu yang panas? Ia mencoba menyemangati orang yang hidup di dunia di mana Yonjin sendiri nggak bisa paham bagaimana pelangi punya tujuh warna atau melihat buah yang ranum. Karena warna nggak penting di kelasnya. Namun, mereka mungkin agak merugikannya, itu saja. 


Yonjin terdiam saat Dong Eun menunjukkan gambar Yesol. Ia nggak ngerti bagaimana Dong Eun bisa tahu? Dong Eun menenangkan kalo ia nggak akan menyakiti Yesol. Banyak hal lain yang bisa ia lakukan. Misalnya, pertemuan orang tua dan guru. Dan ia tahu nggak hanya ibu yang datang ke pertemuan. Ia meminta Yonjin untuk nggak mengujinya lagi soal sejauh apa tindakanku atau sejauh apa ia bisa mendesaknya. Ia ingin Yonjin layu perlahan-lahan, dalam jangka waktu lama.


Di luar Pak Chu memperhatikan mereka dan merasa kalo itu sangat menarik. 



Jaejun sedang melakukan perawatan. Ia kesal saat menelpon seseorang dan orang itu nggak menjawabnya. Di luar sopirnya memberitahu kalo ia mendapatkan paket. Dan setelah dibuka isinya adalah sikat gigi Yesol. Sementara itu di kelas sikat giginya Yesol nggak ada. 



Yonjin ke kantor Doyoung. Doyoung menilai kalo kantor sekretaris nggak kompeten. Ia memberitahu kalo orang luar nggak boleh masuk. Yonjin hanya tersenyum lalu mengalungkan tangannya di leher suaminya. Ia menghasilkan banyak uang dan ia suka saat Doyoung memakai baju kerjanya lebih dari saat kau memakai jas. Lebih seksi. Doyeong lalu mengatakan kalo Yonjin baru membuat Zegna dan Versace bangkrut. Ia lalu duduk dan meninggalkan Yonjin. Yonjin berencana untuk mengirim Yesol sekolah ke luar negeri. 


Doyeong seperti keberatan dan mengingatkan kalo Yesol masih 8 tahun. Yonjin memberitahu kalo ada wali profesional dan banyak yang dikirim sejak kecil. Doyeong menanyakan dari mana ide itu dan berpikir kalo Yonjin ingin ke luar negeri. Yonjin membantah dan membuat Doyeong berpikir kalo itu makin aneh. Ia mengirim Yesol ke sekolah terdekat dengan sopir dan pengasuh dan sekarang mau mengirimnya ke luar negeri? 


Gagal dengan rencana sekolah ke luar negeri, Yonjin lalu mau minta Doyeong untuk membantunya bertemu dengan direktur secara Doyeong sering bermain golf dengan direktur. Yesol punya wali kelas baru, dan dia g*la. Doyeong menanyakan apa yang dilakukannya sampai melibatkan direktur? Yonjin yang nggak bisa mengatakannya menyudahi dan pamit mau ke rumah ibunya. 



Di rumah ibunya ia meminta teman ibunya yang polisi itu untuk mencari tahu tentang Dong Eun. Keuangan, pacar, dan anggota keluarga. Teman, rekan kerja, bahkan kerabat jauh. Semuanya. 


Di rumahnya Dong Eun sedang merebus air. Nggak tahu apa yang ia pikirkan, mendengar suara air menguap membuatnya ingin meletakkan tangannya di sana. 



Di tempat lain Yeojeong sedang melakukan sesi terapi. Ia mengaku kalo ia merasa tenang saat melihat tablet vitamin berbuih saat dimasukkan ke air. Suaranya mirip suara angin sepoi-sepoi bertiup di pohon ginkgo. Juga mirip tetesan air hujan di atas papan Go. Ia merasa kesepian kalo terus mendengarkannya. Dokternya menyimpulkan kalo tubuhnya semakin sehat tapi hatinya kesepian. Ia menyarankan agar Yeojeong mengubah lingkungannya. Seperti pindah rumah atau bepergian. Yeojeong mengatakan kalo ia akan mempertimbangkannya. Ia menyudahi karena ia juga ada pasien. Dokternya berpikir kalo Yeojeong pasti dokter yang baik. Ia selalu terlambat saat datang. Yeojeong juga merasa kalo dokternya diuntungkan kalo ia telat karena ia dibayar per jam. 



Pada pasiennya Yeojeong menyarankan agar ia melakukan pindai CT, karena ada kemungkinan osteoma. Pasiennya mengatakan kalo ia nggak merasa sakit dan nggak yakin kalo ia harus dioperasi. Yeojeong memberitahu kalo mungkin untuk sekarang gejalanya belum ada tapi nantinya bisa mulai sakit. Pasien lalu menanyakan berapa lama ia akan di rumah sakit kalo nanti dioperasi karena ia adalah guru sekolah, jadi sebaiknya saat libur. Yeojeong memberitahu kalo pemeriksaan dan operasi akan memakan waktu seminggu.


Mengetahui kalo pasiennya adalah seorang guru malah membuat Yeojeong merasa tertarik. Di sekolah mana? Seperti apa rasanya? Ada vlog di mana guru nggak makan dengan baik, karena harus makan bersama anak-anak. Anak-anaknya bagaimana? Mereka menurutimu? Paiennya berpikir kalo Yeojeong adalah orang tua. Yeojeong memberitahu kalo ia bukan tertarik pada anak-anak tapi hanya ingin tahu rasanya jadi guru.



Hyeonam masih mengikuti Hyejong. Mereka ada di toilet. Dan saat ada kesempatan ia mengganti ponsel Hyejong dengan ponsel lain dan mengambil miliknya. 


Hyejong sampai di Shanghai. Di hotel ia nyuruh rekannya (kayaknya) untuk mencoba baju untuknya. Dan saat ia menyalakan ponselnya malah bukan ponselnya. Mungkin milik penumpang asing. Ia kesal dan nyuruh rekannya untuk menghubungi bandara Incheon kalo ada ponsel hilang. 



Sementara itu Hyeonam menemui Dong Eun di mobil dan memberikan ponsel Hyejong beserta kunci polanya. Ia memuji pekerjaan Hyeonam dan mau pergi tapi Hyeonam menahan. Ia membawa makanan dan minuman dan mengajak Dong Eun untuk makan dulu. Ia menunjukkan dua telur. Burung berjuang keluar dari telur. Telur adalah dunia. Dari Raemian. Ia mendengar Suna membacanya. 


Dong Eun mengatakan kalo burung itu nggak bisa berjuang keluar karena sudah direbus. Dan Raemian itu kompleks apartemen. Bukunya berjudul Demian. Lah padahal Hyeonam hanya ingin emosional karena sedang membalas dendam. 



Sara melihat Dong Eun di gereja saat sedang berdoa. Mereka bicara di luar setelahnya. Kenapa orang lusuh sepertimu ada di tempat seperti ini? Tanya Sara. Dong Eun mengaku penasaran dan bertanya apa Sara benar-benar percaya pasa Tuhan? Sara menyuruh Dong Eun untuk bertobat kalo nggak mau merasakan hukuman Tuhan. Dong Eun memejamkan matanya dan berdoa. Ia lalu mengatakan kalo ia baru saja membuat kesepakatan dengan Tuhan dan kataknya Dia nggak keberatan. Sara kesal dan memaki Dong Eun. Dong Eun mengingatkan Sara kalo mereka ada di Rumah Tuhan dan memintanya untuk menjaga ucapannya. 


Dong Eun berdoa lagi lalu memberitahu Sara kalo Tuhannya sangat marah sekarang.Kata-Nya ia akan ke neraka. Sara marah. Ia pikir Dong Eun sedang t*ler. Dong Eun mengingatkan kalo Sara yang memakai n*rkoba dan cukup sering. Ia menjatuhkan sebuah tas dan nyuruh Sara untuk mengisinya dengan uang tunai. Ia memberinya waktu selama 15 hari. Sara menolak dan mengancamnya dengan polisi berpangkat tinggi yang ada di gereja. Dong Eun sama sekali nggak takut. Ia menarik rambutnya dampai membuatnya rontok. Ia bahkan belum mulai mengancamnya. 




Dong Eun mengemudi seorang diri dan berhenti di taman. Ada beberapa orang tua bermain Go. Ia lalu membaca pesan dari Yeojeong. Ada banyak sekali pesannya. Ia lalu mengirim foto dan menanyakannya. Yeojeong sendiri ada di rumah sakit. Ia memasukkan tablet vitamin ke gelas dan menikmati suaranya. Rekannya datang membawakan suratnya dan meletakkannya di atas meja. Ia melihat ponsel Yeojeong yang barusan dapat pesan dari Dong Eun. Saat itu juga Yeojeong langsung bangkit. Nggak nyangka banget Dong Eun mengirim pesan. Ia pikir ponselnya rusak. Mustahil dia balas pesan setelah delapan tahun. Ia teringat pertemuan terakhir mereka dan merasa kalo ia keren saat itu sampai Dong Eun membahas pesannya. 


Rekan Yeojeong pikir Dong Eun sudah menikah. Yeojeong jadi penasaran dan menanyakan apa yang dikatakan Dong Eun. Dia mengirim undangan? Mau menikah atau mau bercerai? Atau mau menikah lagi? Rekan Yeojeong lalu memberitahu kalo Dong Eun menanyakan apa itu Cialis. Yeojeong mengambil ponselnya dan menelpon Dong Eun. Ia mengajaknya untuk ketemuan langsung sekarang. Rekan Yeojeong mengingatkan kalo Profesor akan segera datang. Yeojeong lalu menggantinya jadi pukul 19.00. 





Selanjutnya Yeojeong menemui Dong Eun di sebuah kafe. Dong Eun sudah memesan kopi untuk Yeojeong. Ia meminta maaf sudah mengganggu Yeojeong yang sibuk. Sambil tersenyum Yeojeong memberitahu kalo setelah menerima pesannya ia sibuk mengubah jadwalnya. Mereka lalu duduk di taman. Yeojeong bertanya apa Dong Eun masih bermain Go? Dong Eun menjawab kalo sesekali ia menang uang. Yeojeong bertanya lagi apa ia tinggal di Seoul atau Semyeong? Dong Eun heran, bagaimana ia bisa tahu? Yeojeong mengingatkan saat terakhir mereka ketemu Dong Eun bilang belum bekerja di Semyeong. Dong Eun memberitahu kalo ia bekerja di SD Semyeong. 


Yeojeong menanyakan apa Dong Eun dekat dengan orang yang memakai obat itu? Dong Eun menjawab belum. Yeojeong menyimpulkan kalo dengan yang itu juga belum. Ia memperingatkan kalo ia akan mengatakannya sekali saja dan meminta Dong Eun untuk mendengarkannya dengan baik-baik. Cialis itu obat yang mengandung Tadalafil. Efeknya bertahan lama. Itu bagus. Viagra adalah produk serupa.


Dong Eun menanyakan apa itu dipakai untuk tujuan selain yang mereka tahu? Yeojeong menanyakan apa dua tujuan yang ia maksud? Itu bisa dipakai dalam situasi berbeda. Kabarnya, beberapa orang memakainya untuk mengatasi takut ketinggian. Namun, dari sudut pandang dokter, itu obat disfungsi ereksi. Yeojeong makin penasaran dan bertanya apa pria itu tinggal di Semyeong? Ia menasehati agar Dong Eun menemui pria yang nggak membutuhkan pil. Sebagai dokter, ia agak cemas dan sebagai pria ia menjadi banyak pikiran. Dong Eun memberitahu kalo Yeojeong salah.





Yeojeong menilai kalo Dong Eun jadi lebih kasar dari terakhir kali mereka ketemu, sampai berani bilang kalo ia salah. Ia tahu kalo pil itu hanya alasan. Ia bisa saja mencari tahu guna Cialis. Tapi yang nggak ia tahu kenapa Dong Eun membutuhkan alasan. Karena itulah ia antusias. Walaupun ia nggak tahu siapa dia, apa ia punya penyakit lain dan ia berharap setiap bagian tubuhnya sakit. 


Dong Eun meminta maaf. Ia nggak tahu musim apa yang ia lalui dan ia kasar saat itu. Ia meminta maaf kalo ia menyakitinya. Nggak tahu kenapa Yeojeong merasa kalo permintaan maafnya terdengar seperti perpisahan. Seakan ia menyuruhnya berhenti kirim pesan. Dan ia bahkan nggak membalas pesannya. Apa ia nggak menarik? Dong Eun membenarkan kalo ia nggak menyukai Yeojeong karena ia bukan tipenya. 


Yeojeong merasa kalo itu nggak mungkin. Ia nggak tahu apa rencana Dong Eun dan kenapa ia melakukannya. Tapi ia menyuruhnya untuk melakukan semua yang ia mau, tapi kencani ia juga. Ia menjanjikan kalo ia akan membuatnya bahagia. Dong Eun langsung tertawa mendengarnya. Ia lalu memberitahu Yeojeong kalo ia nggak sedang mencari pangeran melainkan algojo yang mau bergabung dengannya dan tarian pedangnya.




Dong Eun sedang menunggu di kedai tteokbokki. Ingat saat SMA dulu Yonjin merekamnya yang dicekik sama Myeong O. Karena ia nggak pingsan, Yonjin lalu nyuruh Myeong O untuk meninju dirinya. 


Myeong O akhirnya datang dan menemui Dong Eun. Melihat Dong Eun belum memesan ia pun segera memesan. Dong Eun melihat tato Myeong O yang sekarang nggak ditutupi. Myeong O bilang karena sekarang nggak ada yang mengganggunya. Dong Eun mengingatkan MYeong O pada kelas bahasa Spayol mereka dulu dan sekarang ia jadi suka lagi gegara tatonya. Myeong O tersenyum dan memberitahu kalo itu bukan bahasa Spanyol tapi Latin. "Memento mori. Ingat bahwa kamu harus mati." Dong Eun memberitahu kalo dulu Myeong O menutupi sebagian dengan koyo dan artinya beda dalam bahasa Spanyol. 


Makanan mereka datang. Dong Eun menanyakan kalo Myeong O sudah ke rumah sakit. Myeong O memberitahu kalo jasad Sohi ada di sana. Ia nggak tahu berapa banyak uang yang harus ia minta nanti dan jumlahnya tergantung dari siapa yang mereka maksud. Ia meminta Dong Eun untuk memberitahunya dan ia akan merongrongnya siang dan malam. Mereka nggak bisa makan atau tidur. Ia akan membuatnya berantakan dan mengantarkannya pada Dong Eun. Ia lalu membuat daftarnya. 4 orang. Sara, Yonjin, Hyejong atau Jaejun. Dong Eun mendekat dan siap menyebutkan pelakunya. 



Sara menemui Yonjin dan memberitahu kalo Dong Eun melemparkan tas padanya dan menyuruhnya untuk mengisinya dengan uang yang banyak dan semuanya harus dolar. Jaejun datang dan mengeluhkan Yonjin yang nggak menjawab telponnya. Sara pikir Dong Eun juga mendatangi mereka. Yonjin memberitahu kalo bukan uang yang Dong Eun inginkan darinya. Ia sudah menawarinya dengan uang tapi diabaikan. Baik Sara dan Jaejun nggak ada yang bisa menghubungi Myeong O. Yonjin membicarakan tentang yang mereka lakukan pada Dong Eun sedang Sara membicarakan tentang Dong Eun yang meminta uang darinya dan Jaejun bertanya-tanya tentang Yesol dan nggak dijawab sama Yonjin. 


Myeong O akan melakukan perjalanan. Vladivostok, satu arah. Sebelumnya ia menelpon Sara, Hyejong, Jaejun, Yonjin, Doyeong (kayaknya). Nggak tahu siapa yang menemui Myeong O, ia dipukuli hingga terluka parah. 


Di masa lalu Dong Eun menulis tato Myeong O dan menutup bagian tengahnya dengan bekas plesternya, Me... Aku......mori....mati.


Ringkas drama selanjutnya


Bersambung...

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)