Sinopsis The Glory Episode 4

Anysti
0

All content from Netflix







Ringkas drama selengkapnya

Ringkas drama sebelumnya


Dong Eun sedang mengerjakan tugas di kelasnya. Hyejong dan Myeong O datang. Katanya mereka sudah menunggunya tapi Dong Eun malah belajar sendirian di sana. Dan tanpa rasa bersalah Hyejong lalu menumpahkan susu cokelatnya di buku Dong Eun. Ia lalu teresadar di ruang olahraga dan saat ia merangkak menuju pintu, mereka malah menyeretnya kembali pada Yonjin. 


Melihat Dong Eun bertepuk tangan seperti itu membuat Yonjin marah. Ia mendekat dan menampar Dong Eun. Saat Yonjin mau mengulanginya, Jaejun datang dan menahan tanganya dan menegur Yonjin yang seperti anak sekolah lagi. Dong Eun bertanya apa Yonjin meraih semua impiannya? Ia punya pekerjaan yang cukup baik dan menikah dengan pria yang baik saat muda dan cantik. Apa hidupmu bahagia? 


Dari tempatnya Dong Eun mengawasi Yonjin yang merayakan ulang tahun bersama dengan keluarga tercinta. 


Yonjin marah dan menanyakan apa yang Dong Eun inginkan. Ia pikir Dong Eun mencari artikel tentang perkawinannya. Ia mau menyerang Dong Eun tapi Jaejun maenariknya karena ada banyak murid di luar. Ia lalu meminta Dong Eun untuk bersikap dewasa karena Yonjin masih anak-anak dengan masalah amarah. Dong Eun tersenyum sinis menanggapi persahabatan mereka. Jaejun balik mengomentari Dong Eun yang sangat bermoral saat SMA dan sekarang lebih berwarna. Dong Eun meremehkan Jaejun yang nggak akan tahu arti dari berwarna. 



Jaejun minum sendiri setelah mandi. Myeong O datang membawakan tas. Jaejun memprotesnya yang nggak masuk kerja dan mengabaikan telponnya seharian. Belakangan dia jadi sering menyetir sendiri dan Myeong O makan gaji buta. Myeong O beralasan kalo ia pingsan setelah minum. Jaejun menyuruhnya untuk mencari tahu tentang Mun Dong Eun. Teringat akan yang terakhir kali, ia pikir Jaejun tidur dengan Dong Eun. Jaejun kesal dan memakinya. Seorang wanita yang habis mandi mengambil tas yang Myeong O bawa tadi. 


Mereka berendam bersama. Jaejun marah karena rambut wanita itu merah. Ia bahkan menariknya. Katanya ia benci Anne dari Green Gables dan Chacha Kerudung Merah.




Yeojeong ada di rumah sakit. Ia menyelesaikan pekerjaannya dan mau langsung pulang. Seorang rekannya mau menanyakan sesuatu tapi Yeojeong yang sedang buru-buru nggak bisa menjawabnya dan pergi. Ternyata dia mau bertanya tentang Yeojeong yang adalah anak dari direktur. Ayahnya Yeojeong adalah mantan direktur yang meninggal itu. Dia dibunuh sama pasien yang ditolongnya dan ini adalah hari peringatan kematian ayahnya. Dan ternyata perawat yang memberitahu rekan Yeojeong itu adalah anak dari sepupunya ibunya Yeojeong. 


Ibu Yeojeong berdiri di balkon dan mau merokok. Yeojeong datang dan mengingatkan kalo ia dokter jadi jangan merokok. Ibu merasa kalo rumahnya jadi penuh dengan ahli bedah dada. Ia bertanya pada Yeojeong apa ia sudah makan? Bisa minum? Paman-pamannya sudah mabuk. Sudah menulis kertasnya? Ibu memberinya sebuah kotak. Sebelumya itu milik ayahnya dan sekarang itu miliknya. Dan setelah dibuka ternyata isinya adalah pisau bedah. 


Selanjutnya Yojeong menulis pesan untuk ayahnya. Ia melipat kertasnya lalu memotongnya menggunakan pisau bedah. 



Sara berkirim pesan dengan Myeong O membicarakan tentang Dong Eun (kayaknya). Ia nyuruh Myeong O untuk mencari tahu. Myeong O mau. Tapi siapa yang akan membayarnya? Ia sendiri sedang mengambil sesuatu di langit-langit toilet. Buku catatan. Sementara itu Hyejong ada di tokonya Jaejun dan berswafoto dengan tas yang ada di sana. Ia juga berkirim pesan dengan Yonjin. Ia khawatir Dong Eun menulis sesuatu tentang Yonjin di sebuah situs dan membuatnya dilempari telur. 


Yesol menelpon Yonjin dan memberitahu kalo susunya tumpah mengenai sandalnya sehingga sekarang ia nggak memakai alas kaki. Yonjin menyayangkan karena itu berbahaya dan menyuruhnya untuk memberitahu wali kelasnya tapi Yesol bilang wali kelasnya diganti dan sekarang mereka sedang menunggunya. Wali kelasnya dalah Guru Mun Dong Eun. Yonjin berasa nggak percaya mendengarnya dan meminta Yesol untuk mengulanginya. 




Dong EUn tiba dan disambut sama direktur dan para guru lainnya. Guru Chu melihat Dong EUn sambil tersenyum. Selanjutnya DOng EUn mulai mengajar di kelasnya Yesol. Ia memberitahu kalo mulai sekarang ada 3 hal yang nggak ada artinya di kelasnya. Pekerjaan orang tua kalian. Harta orang tua kalian. Serta koneksi mereka. Pastikan untuk mengikuti tiga aturan ini. Jangan rundung murid lain karena baju kalian lebih bagus, mobil kalian lebih mewah, atau rumah kalian lebih indah. Jika masih tetap merundung teman, akan kubuat keluarga kalian memohon ampun, termasuk ibu yang membeli baju kalian, ayah yang mengantar kalian, dan kakek nenek yang membayari rumah kalian. Mari bergembira bersama.


Anak-anak mengiyakan dengan semangat. Selanjutnya mereka menggosok gigi bersama-sama. Pak Chu dan pak Kang masih memperhatikan Dong Eun. Pak Chu pennasaran bagaimana Dong Eun bisa mengenal direktur. Pak Kang pikir mungkin Dong Eun adalah kerabatnya. Kalo Pak Chu malah berpikir kalo mungkin Dong Eun tidur dengan direktur atau mendahuluinya. 





Yonjin langsung ke sekolah dan menemui Dong Eun di kelas. Ia mengonfirmasi kalo DOng Eun adalah wali kelas Yesol. Sambil senyum Dong Eun memberitahu kalo Yesol nggak memakai alas kaki karena ketumpahan susu. Kakinya sangat kecil dan lembut. Yonjin berpikir kalo itu bukan kebetulan dan langsung dibenarkan sama Dong Eun. Nggak ada yang kebetulan dalam perjalanannya. Yonjin memuji Dong Eun. Ia pikir Dong Eun akan menemukan pria payah, punya banyak anak, dan menjalani hidup payah. Ia terkesan dan menanyakan berapa lama Dong Eun merencanakannya? Dong Eun mengingatkan kalo Yonjin adalah impiannya dan mereka akan bertemu lagi. Yonjin menyindir kalo setiap hari pasti menyenangkan saat menuju ke sana. 


Dong Eun memberitahu kalo jalannya sangat sulit sampai ia berpikir kalo ia akan mati. Dan setelah tiba, cukup menyenangkan. Yonjin geram dan berkata kalo seharusnya Dong Eun mati saat itu. Dong Eun santai. Orang jahat seperti Yonjin saja hidup dengan baik. Kenapa ia harus mati? Mereka bertemu lagi karena ia tetap hidup. Hari ini menyenangkan baginya. Selamat datang di gimnasiumku, Yonjin. Yonjin memaklumi Dong Eun bisa sampai di sana tanpa kebetulan dan ia pasti bisa memikirkan hal-hal gila. Ia nyuruh Dong Eun untuk melakukan yang terbaik. 


Yonjin yang mau pergi mendapat pesan di grup dari Hyejong dan Jaejun kalo wali kelas mereka meninggal. Yonjin langsung melihat ke arah Dong Eun. 





Kembali ke saat Dong Eun ke rumah pak KIm dengan membawa bunga. Sunbae mengambilnya dan memberitahu kalo ayahnya yang menderita asma nggak bisa dekat bunga, terutama lili. Dong Eun lalu memberikannya pada Sunbae yang lulus Ujian Inspektur Sekolah. Sunbae heran Dong Eun mengetahuinya karena ia juga baru tahu. Ia lulus bagian pertama dan sekarang tinggal menunggu wawancara. Dong Eun yakin kalo sunbae akan lolos karena dari keluarga pendidik yang hebat. Ia mengungkit saat ia menyerahkan formulir keluar, Pak Kim melepas arlojinya...


Pak KIm yang mengingatnya tersulut dan mengambil bunga yang dipegang sama anaknya untuk memukuli Dong Eun sambil memakinya. Dong Eun menerimanya sambil terus memprovokasi. Sunbae lalu nyuruh ayahnya untuk masuk duluan karena orang-orang melihat mereka. Setelahnya ia bicara dengan Dong Eun. Ia memintanya untuk memberitahunya yang terjadi. Dong Eun memberitahu kalo ia menemuinya sebelum mengunggah di situs web Dinas Pendidikan. Dong Eun  tahu kalo Sunbae nggak bersalah tapi dulu ia juga nggak bersalah. Sunbae sudah dewasa sekarang tapi saat itu ia hanya 18 tahun. 


Yonjin kembali ke Dong Eun dan menduga kalo Dong Eun lah pelakunya. 



Di dalam sunbae mendapatkan banyak bunga sebagai ucapan selamat dan membuat pak Kim merasa sesak. Ia juga akan menjadi ayah dan seorang ayah akan melakukan apapun demi anaknya. Ia hanya perlu menunggu evaluasi sampai menjadi inspektur. Pak Kim menjanjikan kalo ia akan membantunya meski ia sudah pensiun dan meminta sunbae untuk membuka jendelanya. Sunbae nggak percaya. Menurutnya rumor cepat menyebar dalam pekerjaan mereka. Reputasi jadi rumor dan rumor jadi reputasi mereka. Ia melepas jam tangannya dan mengembalikannya pada ayahnya. Sementara itu pak Kim semakin sesak. Ia mengambil alat bantu napasnya tapi malah menjatuhkannya. Sunbae bahkan nggak menolongnya yang sudah jatuh. Ia minta ayahnya untuk tetap menjadi ayah terhormat yang menerima Medali Tanda Jasa.


Nggak lama kemudian ambulans datang dan membawa Pak Kim pergi. 




Dong Eun menekankan kalo yang terjadi pada Pak Kim bukan salahnya. Pelakunya adalah Yonjin. Yonjin memaki Dong Eun dan membuat Dong Eun berpikir kalo dia nggak berubah sama sekali. Ia mendekat dan mengajak Yonjin untuk membahas hal yang akan membuatnya penasaran. Ia memberitahu ibunya Yesol kalo putrinya polos, berhati lembut, dan baik hati. Dia akan menjadi hukumannya. Yonjin mengancam akan membunuh DOng Eun kalo dia berani menyentuh Yesol sehelai rambutnya saja. Dong Eun hanya tersenyum. Ia penasaran apa yang akan terjadi setelah Yonjin menghancurkan tubuhnya dan merusak jiwanya. Jangan bermimpi untuk memindahkan Yesol ke sekolah lain atau dirinya. Mulai sekarang Yonjin akan menderita seperti dirinya. 


Yonjin menyetir sendiri. Ia berhenti kemudian merokok tapi malah melubangi roknya. Kesal ia hanya bisa berteriak kesal. 



Hyejong akan melayat pak Kim. Ia naik bus ke sana dan diikuti sama Hyeonam yang duduk di belakangnya. Ia melihat sandi ponsel Hyejong. Hari sedang hujan. Secara nggak sengaja ia melihat dari pantulan kaca kalo Hyeonam sedang mengawasinya. Dan saat Hyejong menengok, Hyeonam pura-pura tidur. 



Doyeong pulang dengan diantar sama sopir. Ia turun dari mobil sambil mainan ponsel. Sopirnya memintanya untuk memegang payung sebentar sementara ia mengambil anggur dari kantor sekretaris dari tuan Shin dari Hanjinmaru. Doyeong nyuruh sopirnya untuk meminumnya. Harganya mungkin lebih dari sejuta won. Tangannya sudah penuh. Sang sopir merasa nggak enak. Selain itu ia nggak tahu cara minumnya. Doyeong menyuruhnya untuk membeli anggur 10,000 won dan keju di toserba. Minum anggur yang murah dahulu, baru minum yang itu. Dan ia akan belajar cara meminumnya. 


Sesampainya di rumah Doyeong melepas jam tangannya dan teringat DOng Eun saat bermain Go. Yesol mendatanginya dan ia lalu menggendongnya. Sementara itu Dong Eun mengawasi dari rumahnya. 



Di sebuah kafe Dong Eun menulis sebuah surat untuk Yonjin. Ia lalu bertemu dengan seseorang. Ia adalah petugas UKS. Ia sudah menerima fotonya dan akan menggunakan foto Sohi juga. Petugas merasa kalo itulah yang harusnya ia lakukan. Saat itu ia masih muda. Ia bertanya apa saat itu Dong Eun dekat dengan Sohi? 


Dong Eun ingat saat itu melihat Sohi di apotik membeli larutan hidrogen peroksida dan salep luka bakar. Ia menggaruk tangannya sampai berdarah dan mengenai lengan bajunya. Dong Eun memberitahu petugas kalo saat Sohi dirundung ia hanya penonton. Ia lalu menjadi korban tapi sekarang ia akan menjadi pelakunya. Sudah terlambat dan ia nggak mau menjadi penonton lagi. Petugas meras akalo itu akan menjadi pertarungan panjang. Ia meminta Dong EUn untuk memenangkannya. Baik DOng Eun yang berusia 18 tahun atau 36 tahun, ia tetap mendukung mereka. Dong Eun menjanjikan kalo ia akan memenangkannya. 




Selanjutnya Dong Eun menemui Myeong O. Ia setuju untuk membantunya makanya nggak memberitahu yang lain kalo ia bertemu dengan Dong EUn. Dong Eun mau langsung ke intinya tapi Myeong O mengajaknya makan. Dong EUn hanya melihat Myeong O makan. Ia sudah makan dan juga sudah minum. Myeong O lalu memberikan apa yang Dong Eun minta. Buku akun narkoba Sara dan info pria yang sangat disukai Hyejong. Dong Eun mau mengambilnya tapi Myeong O menahan dan menanyakan tentang rambutnya. Dong Eun hanya bilang kalo ada kecocokan. Myeong O nggak nyangka kalo Jaejun punya anak. Ia menanyakan anak itu tapi Dong Eun nggak mau ngasih tahu. Ia lalu memberikan sesuatu pada Myeong O. Kertas bertuliskan kamar mayat. Myeong O akan mendapatkan uang dari sana. Tapi Dong EUn nggak mau ngasih tahu siapa yang ada di sana. 


Myeong O yang penasaran lalu ke rumah sakit. Ternyata yang ada di sana adalah Sohi. Dia sudah di sana sepuluh tahun lebih dan tagihannya sudah 100 juta won lebih. Polisi menyimpulkan bunuh diri, tetapi orang tuanya nggak setuju. Mereka nggak menjawab telpon dari rumah sakit jadi mayatnya nggak bisa dipindahkan tanpa persetujuan keluarga. Myeong O mau melihat mayatnya tapi nggak diijinkan karena ia bukan keluarga kandung. Padahal ia sudah bilang kalo ia adalah temannya. 



Dokter meyarankan agar Myeong O ditemani anggota keluarga. Myeong O lalu pergi dari sana dan berpapasan dengan Yeojeong yang baru datang. Ia langsung ke kamar pasiennya dan kaget saat kamar itu kosong. Ia menanyakannya ke perawat dan dikasih tahu kalo pasien mendadak syok tadi pagi.


Yeojeong lalu ke rumah duka. Kelihatan banget ia sangat terpukul. Sampai nggak berasa kalo kopi yang ia pegang tumpah. 



Yonjin merasa nggak tenang di rumahnya. Yesol pulang dan ia langsung memeriksa apa ia dirundung di sekolah? Apa ada yang memukulnya? Meski gurunya melakukan sesuatu sebagai hukuman, itu nggak boleh. Ia juga bertanya apa ada yang menaruh benda sangat panas di tubuhnya? Yesol nggak ngerti dengan apa yang ibunya katakan dan merasa kalo itu sangat jahat dan harus dimarahi. Ia lalu pergi untuk bermain Among us sama temannya. 



Dong Eun ke mobil untuk melihat foto-foto yang Hyeonam ambil. Di catatannya ia menulis kalo Doyeong datang seminggu sekali setiap hari Jumat. Ia juga melihat foto yang Hyeonam ambil. 






Doyeong datang dan nggak melihat Dong Eun di dalam. Dan saat ia mau pergi Dong Eun malah datang. Mereka pun bermain bersama. Doyeong menyinggung Dong Eun yang sudah lama nggak ke sana. Katanya Dong Eun sibuk mencari nafkah. Dan saat Doyeong menanyakan pekerjaannya ia menjawab kalo ia mengkhianati para pria naif dan membuat mereka menangis. Doyeong pikir Dong Eun mendapat banyak uang dari sana. Dong Eun membantah, karena ia orang baik. Doyeong terus penasaran akan Dong Eun dan bertanya dari mana ia belajar main Go? Dari taman dekat rumah. 


Dong Eun memenangkan permainan. Sesuai kesepakatan, Doyeong membayarnya 20 ribu won. Setelah mendapatkan uangnya DOng Eun pun berniat pergi. Doyeong mengajaknya untuk bermain sekali lagi dan menaikkan uang taruhannya menjadi 50 ribu per babak. Dong Eun sempat terdiam memikirkan. Itu seperti berjudi. 


Saat bermain Go, kita diam-diam menunjukkan hasrat kita. Merayu dan dirayu. Saling m*n*l*nj*ngi. Jika lawan kita nggak membalas, maka...itu hanya jadi permainan Go.


Dan Dong Eun pun mengambilnya. 


Ringkas drama selanjutnya


Bersambung...

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)