All content from iQiyi
Ringkas drama sebelumnya
Di kantornya Lian Sen sedang memikirkan sesuatu. Maggie masuk dan memberikan laporan paket promosi terbaru untuk edisi valentine.
Lian Sen menerimanya dan membacanya. Ia bertanya-tanya apa yang disukai oleh gadis usia 20-an?
Maggie melihat kalo Lian Sen malah melamun. Ia memanggilnya untuk menyadarkannya.
Lian Sen mengingatkan kalo pelanggan Cinderella adalah gadis-gadis muda. Ia merasa kalo mereka bisa melakukan yang terbaik dengan memahami keinginan mereka.
Maggie mengangguk membenarkan. Lian Sen lalu menyuruh Maggie untuk membiarkan semua karyawan wanita untuk pulang dan mencaritahu apa hal paling romantis yang mereka inginkan? Tulis semua dan berikan padanya. Maggie mengiyakan.
Lian Sen menambahkan untuk menghindari Lin Lu. Maggie malah tersenyum mendengarnya. Ia mengiyakan lalu pamit.
Hari sudah malam dan Lian Sen sudah mendapatkan apa yang ditulis oleh para karyawan wanitanya. Melamar di laut Aegean, menarik tangan dan berlari dengan menunggang kuda.
Ia bahkan juga menempelkannya ke papan. Dia naik kereta 12 jam dan pergi ke tempat-tempat berbeda, ganya untuk bilang selamat ulang tahun untukku. Tapi putus setelahnya.
Saat itu keadaannya sangat buruk. Dia bekerja paruh waktu diam-diam membelikanku kalung Tiffany yang aku sukai dan itu sangat mahal.
Membelikanku 99 mawar.
Lian Sen menurutinya. Ia membelikan Lin Lu 99 bunga mawar. Lin Lu malah menanyakan apa maksudnya itu? Ternyata Lin Lu nggak suka.
Membawaku ke Eropa di hari ulang tahunku.
Lian Sen lalu mengatakan akan membawa Lin Lu ke Eropa.
Hal yang paling romantis adalag memberikan potongan ayam goreng terakhir padaku.
Lian Sen menyarankan sesuatu yang lain. Ia akan memberikan potongan ayam goreng terakhir buat Lin Lu makan.
Lin Lu tersenyum. Apa Lian Sen mau minta maaf padanya? Ia mengatakan kalo Lian Sen nggak usah repot-repot dan mengingatkan kalo mereka hanya berteman. Dan diantara teman nggak perlu saling peduli.
Lin Lu mengembalikan semua yang Lian Sen berikan padanya. Bunga, cokelat, ayam. Lian Sen sampai kesulitan membawanya sementara Lin Lu langsung masuk kamar gitu aja.
Lian Sen di kamarnya dan menelpon Fang. Fang memberitahu kalo apa yang dilihat seorang gadis bukanlah hadiah. Tapi rasa sayang saat Lian Sen memberikan pengakuan. Apa Lian Sen ngerti?
Lian Sen mengiyakan lalu menutup telponnya. Ia duduk dan memikirkannya.
Liang menemui seseorang di sebuah restoran. Ia memberikan sebuah laporan pada orang itu dan menyinggung kalo Li Dong (nama orang itu) adalah orang yang pandai berinvestasi. Ia berterima kasih karena Li Dong sudah memberikan dukungan pada Sally selama bertahun-tahun. Dan ia adalah pemegang saham terbesar kedua di Sally.
Liang yakin kalo Li Dong sangat paham akan internal perusahaan. Dan selama beberapa tahun terakhir, profit perusahaan berjalan sangat lambat. Dan penyebannya adalah nggak ada keberanian dari manajemennya dan nggak ada inovasi. Liang ingin Li Dong melihat proposalnya. Itu adalah masa depannya untuk 5 tahun kedepan. Perencanaan Sally.
Liang nggak tahu apa yang akan Li Dong katakan. Kalo Li Dong membiarkannya memimpin untuk melakukan itu, maka ia akan mewujudkannya tahun depan. Dan setiap tahun mereka akan membuat laba Sally meningkat sebesar 20%.
Li Dong memikirkannya dan merasa kalo Liang Zong punya kesiapan yang matang. Liang berharap kalo Li Dong bisa memberinya kesempatan.
Li Dong mengatakan kalo ia akan mempelajarinya. Ia bangkit dan menyalami Liang lalu pamit dengan membawa proposal itu.
Liang lalu mengambil ponselnya lagi dan menelpon. Ia mengabarkan kalo ia sudah sampai.
Lian Sen merasa nggak tenang di kantornya dan browsing cara mengaku pada gadis yang disukai.
1. Kalo kamu malu, biar temanmu membantumu.
Lian Sen lalu membayangkannya. Lin Lu mrnyeberang dan Zichen menghampirinya. Ia memberitahu Lin Lu kalo Sen ge menyukainya
Lin Lu tersenyum. Mereka lalu bernyayi lebay banget.
Ah, nggak boleh. Lian Sen lalu membaca cara selanjutnya.
2. Berpegangan tangan dengannya secara nggak sengaja dan membuat jembatan penghubung untuknya.
Lian Sen membayangkannya lagi. Ia dan Lin Lu menonton TV bersama. Lin Lu ketawa mulu sementara Lian Sen nggak tenang karena mikirin gimana caranya bisa pegangan tangan.
Tiba-tiba keripik yang Lin Lu pegang berhamburan. Lian Sen langsung menggenggam tangannya dan menatapnya serius. Lin Lu namak malah jadi takut.
Lian Sen mengatakan kalo belakangan ada rumor yang mengatakan kalo ia menyukai Lin Lu. Ia mengklarifikasi kalo itu bukan cuman rumor. Dia...memang menyukai Lin Lu.
Lin Lu berkedip lalu pelan-pelan menarik tangannya. Ih, serem.
Lian Sen menggeleng dan menyadarkan diri.
3. Kalo kamu nggak bisa membuka mulut, maka lakukan dengan tindakan.
Lagi-lagi Lian Sen menghayal. Ia menuruni tangga dan ketemu Lin Lu di bawah. Lin Lu sedang nulis dengan tutup pulpen di mulutnya.
Lian Sen memberikan surat yang tadi ia sembunyikan di punggungnya. Lin Lu yang nggak bisa ngomong cuman nunjuk-nunjuk. Intinya sih cuman mau nanya, surat itu buat dia?
Lian Sen mengangguk. Lin Lu mengambilnya dan membacanya. Bukannya tersentuh apa terharu, Lin Lu malah tertawa dan membuat Lian Sen nggak suka. Tangannya mulai mengepal saking geramnya.
Ih, kekanak-kanakan. Lian Sen mengambil jasnya lalu pergi.
Ringkas drama selanjutnya
Bersambung...
Lian Sen menerimanya dan membacanya. Ia bertanya-tanya apa yang disukai oleh gadis usia 20-an?
Maggie melihat kalo Lian Sen malah melamun. Ia memanggilnya untuk menyadarkannya.
Lian Sen mengingatkan kalo pelanggan Cinderella adalah gadis-gadis muda. Ia merasa kalo mereka bisa melakukan yang terbaik dengan memahami keinginan mereka.
Maggie mengangguk membenarkan. Lian Sen lalu menyuruh Maggie untuk membiarkan semua karyawan wanita untuk pulang dan mencaritahu apa hal paling romantis yang mereka inginkan? Tulis semua dan berikan padanya. Maggie mengiyakan.
Lian Sen menambahkan untuk menghindari Lin Lu. Maggie malah tersenyum mendengarnya. Ia mengiyakan lalu pamit.
Hari sudah malam dan Lian Sen sudah mendapatkan apa yang ditulis oleh para karyawan wanitanya. Melamar di laut Aegean, menarik tangan dan berlari dengan menunggang kuda.
Ia bahkan juga menempelkannya ke papan. Dia naik kereta 12 jam dan pergi ke tempat-tempat berbeda, ganya untuk bilang selamat ulang tahun untukku. Tapi putus setelahnya.
Saat itu keadaannya sangat buruk. Dia bekerja paruh waktu diam-diam membelikanku kalung Tiffany yang aku sukai dan itu sangat mahal.
Membelikanku 99 mawar.
Lian Sen menurutinya. Ia membelikan Lin Lu 99 bunga mawar. Lin Lu malah menanyakan apa maksudnya itu? Ternyata Lin Lu nggak suka.
Membawaku ke Eropa di hari ulang tahunku.
Lian Sen lalu mengatakan akan membawa Lin Lu ke Eropa.
Hal yang paling romantis adalag memberikan potongan ayam goreng terakhir padaku.
Lian Sen menyarankan sesuatu yang lain. Ia akan memberikan potongan ayam goreng terakhir buat Lin Lu makan.
Lin Lu tersenyum. Apa Lian Sen mau minta maaf padanya? Ia mengatakan kalo Lian Sen nggak usah repot-repot dan mengingatkan kalo mereka hanya berteman. Dan diantara teman nggak perlu saling peduli.
Lin Lu mengembalikan semua yang Lian Sen berikan padanya. Bunga, cokelat, ayam. Lian Sen sampai kesulitan membawanya sementara Lin Lu langsung masuk kamar gitu aja.
Lian Sen di kamarnya dan menelpon Fang. Fang memberitahu kalo apa yang dilihat seorang gadis bukanlah hadiah. Tapi rasa sayang saat Lian Sen memberikan pengakuan. Apa Lian Sen ngerti?
Lian Sen mengiyakan lalu menutup telponnya. Ia duduk dan memikirkannya.
Liang menemui seseorang di sebuah restoran. Ia memberikan sebuah laporan pada orang itu dan menyinggung kalo Li Dong (nama orang itu) adalah orang yang pandai berinvestasi. Ia berterima kasih karena Li Dong sudah memberikan dukungan pada Sally selama bertahun-tahun. Dan ia adalah pemegang saham terbesar kedua di Sally.
Liang yakin kalo Li Dong sangat paham akan internal perusahaan. Dan selama beberapa tahun terakhir, profit perusahaan berjalan sangat lambat. Dan penyebannya adalah nggak ada keberanian dari manajemennya dan nggak ada inovasi. Liang ingin Li Dong melihat proposalnya. Itu adalah masa depannya untuk 5 tahun kedepan. Perencanaan Sally.
Liang nggak tahu apa yang akan Li Dong katakan. Kalo Li Dong membiarkannya memimpin untuk melakukan itu, maka ia akan mewujudkannya tahun depan. Dan setiap tahun mereka akan membuat laba Sally meningkat sebesar 20%.
Li Dong memikirkannya dan merasa kalo Liang Zong punya kesiapan yang matang. Liang berharap kalo Li Dong bisa memberinya kesempatan.
Li Dong mengatakan kalo ia akan mempelajarinya. Ia bangkit dan menyalami Liang lalu pamit dengan membawa proposal itu.
Liang lalu mengambil ponselnya lagi dan menelpon. Ia mengabarkan kalo ia sudah sampai.
Lian Sen merasa nggak tenang di kantornya dan browsing cara mengaku pada gadis yang disukai.
1. Kalo kamu malu, biar temanmu membantumu.
Lian Sen lalu membayangkannya. Lin Lu mrnyeberang dan Zichen menghampirinya. Ia memberitahu Lin Lu kalo Sen ge menyukainya
Lin Lu tersenyum. Mereka lalu bernyayi lebay banget.
Ah, nggak boleh. Lian Sen lalu membaca cara selanjutnya.
2. Berpegangan tangan dengannya secara nggak sengaja dan membuat jembatan penghubung untuknya.
Lian Sen membayangkannya lagi. Ia dan Lin Lu menonton TV bersama. Lin Lu ketawa mulu sementara Lian Sen nggak tenang karena mikirin gimana caranya bisa pegangan tangan.
Tiba-tiba keripik yang Lin Lu pegang berhamburan. Lian Sen langsung menggenggam tangannya dan menatapnya serius. Lin Lu namak malah jadi takut.
Lian Sen mengatakan kalo belakangan ada rumor yang mengatakan kalo ia menyukai Lin Lu. Ia mengklarifikasi kalo itu bukan cuman rumor. Dia...memang menyukai Lin Lu.
Lin Lu berkedip lalu pelan-pelan menarik tangannya. Ih, serem.
Lian Sen menggeleng dan menyadarkan diri.
3. Kalo kamu nggak bisa membuka mulut, maka lakukan dengan tindakan.
Lagi-lagi Lian Sen menghayal. Ia menuruni tangga dan ketemu Lin Lu di bawah. Lin Lu sedang nulis dengan tutup pulpen di mulutnya.
Lian Sen memberikan surat yang tadi ia sembunyikan di punggungnya. Lin Lu yang nggak bisa ngomong cuman nunjuk-nunjuk. Intinya sih cuman mau nanya, surat itu buat dia?
Lian Sen mengangguk. Lin Lu mengambilnya dan membacanya. Bukannya tersentuh apa terharu, Lin Lu malah tertawa dan membuat Lian Sen nggak suka. Tangannya mulai mengepal saking geramnya.
Ih, kekanak-kanakan. Lian Sen mengambil jasnya lalu pergi.
Ringkas drama selanjutnya
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊