Sinopsis Pachinko Episode 4

Anysti
0

All content from Apple TV




Ringkas drama sebelumnya


Busan 1931 


Secara nggak sengaja Hansu bertemu dengan Isak di tempat membuat setelan. Hansu minta dilayani lebih dulu sebelum pendeta (maksudnya Isak). Isak sendiri nggak masalah karena sedang nggak buru-buru. Keduanya pun ditinggalkan berdua. Isak heran apa penampilannya kentara banget kalo dia pendeta? Hansu sinis. Kerjaannya lancar karena ia selalu tahu situasi. Ia dengar ada pendatang baru yang bawa penyakit… Isak memberitahu kalo ia sudah sembuh dan minta Hansu untuk nggak khawatir. Hansu lalu mengomentari pakaian Isak yang nggak cocok untuknya. Isak hanya tersenyum dan memberitahu kalo setelan itu milik mendiang kakaknya. Namanya Samoel. Selama hidup dia nggak pernah sakit. Gerakan Kemerdekaan. Dia ditangkap dan setelah itu nggak ada yang melihatnya. 

##

Martir? Tapi bagi Isak ia hanyalah kakaknya. Hansu bilang penampilan sangat penting karena yang akan diingat adalah kesan pertama. Isak lalu menanyakan penampilannya. Hansu bilang Isak kayak pria yang nggek penting. Bajunya nggak cocok. Terikat ke masa lalu itu menyedihkan. Isak meragukan kalo mereka masih membahas setelan. Hansu nyuruh Isak untuk beli setelan baru dan ia akan membayarnya. Isak menolak. Ia bisa bayar sendiri. Pemilik toko kembali. Isak memesan setelan baru yang mau ia pakai untuk upacara pernikahannya. Ia juga minta jas yang ia pakai untuk dikelim. Siapa tahu bisa dipakai sama putranya kelak. 

##

Isak mengajak ibu dan Sunja untuk menemui pendeta. Ia meminta pendeta untuk menikahkan mereka dan memberitahu kondisi Sunja saat ini. Awalnya pendeta mengutuk Sunja dan bahkan nggak mau memberi restu. Isak pikir pendeta nggak perlu sekejam itu. Sunja meminta pendeta untuk mengampuninya. Pendeta mau menikahkan mereka setelah meminta Sunja untuk berjanji untuk senantiasa berjalan di jalan Tuhan. 

##

Ibu pulang sendiri. Di pasar ia mampir untuk membeli beras. Penjualnya nggak mau ngasih. Kalo orang-orang Jepang itu tahu dan persediaannya nggak cukup… Ia pun menawarkan biji-bijiannya yang lain. Ibu ngasih tahu kalo putrinya akan menikah. Penjual itu senang dengarnya dan mau ngasih jawawut yang baru masuk dengan harga jelai. Ibu sedih. Ia ngasih tahu kalo putrinya akan ikut suaminya pergi ke Jepang. Ia ingin memberinya makanan dari negaranya sebelum pergi. Akhirnya penjual itu mau memberikan berasnya pada ibu. Ia bahkan memberinya 3 mangkuk. 

##

Sesampainya di rumah, ibu langsung mencuci dan memasak berasnya menjadi nasi. Dan setelah matang, ia pun menyajikannya untuk Sunja dan suaminya. Seperti biasa, Isak mengajak Sunja untuk berdoa dulu sebelum makan. Sunja nangis melihat nasi buatan ibunya. Isak juga nggak bisa membayangkan gimana mereka bisa bertahan tanpa masakan ibu Sunja. Mungkin itu yang membuatnya menjadi orang yang tangguh. Sunja bertanya tentang kakak ipar Isak. Apa ia pandai memasak? Kayaknya enggak. Isak bilang ia lahir dari keluarga yang kaya. Keduanya mulai makan. Sunja kembali nangis setelah suapan pertama. 

##

Sunja mencuci bersama Donghee dan Bokhee. Donghee sangat bersemangat membicarakan kala ia menikah nanti. Dokhee kesal dengarnya dan mengingatkannya akan kenyataan kalo orang miskin kayak mereka hanya bisa menikah dengan orang miskin juga. Dan anak mereka nanti akan menderita dan miskin seperti mereka. Gegara itu Donghee jadi nangis. Bokhee juga nangis meski Sunja nggak bisa melihatnya. Mungkin mereka sedih karena akan berpisah sama Sunja. 

##

Solomon bersiap-siap sambil mendengarkan radio. Ia nampak sangat optimis. 

##

Ibu mengemasi pakaian Sunja sambil menahan tangis. Ia juga memasukkan uang (kayaknya) juga. Sunja (neneknya Solomon) mengemasi pakaian. Pakaiannya ada banyak tapi yang muat cuman dikit. Ibu sudah selesai berkemas. Nggak tahu kenapa ia balik lagi dan membungkusnya. 

##

Solomon masuk ke ruang rapat. Ternyata sudah ada Naomi di sana. Solomon menyinggung hubungan Naomi dengan Tom dan menyombongkan keberhasilannya. Seseorang datang dan menanyakan berapa lama kesepakatannya? Naomi membantu jawab kalo ia sudah mengirimkannya lewat memo. Orang itu lalu pergi. Setelahnya Naomi bicara tentang Arimoto dari sebelum bekerja di Shiffley, bekerja di Shiffley dan akhirnya di pecat. Nggak diterima di perusahaan manapun dan akhirnya bergabung dengan mereka. Di sini adalah tempat orang-orang terbuang. Solomon membalikkan kenapa Naomi ada di sana sedang ia dari sekolah yang bagus dan latar belakang yang bagus. Naomi tersenyum. Karena itulah ia diincar sama bank top di negara mereka. Tapi berada di sini membuatnya mudah untuk mendapatkan kesuksesan. 

##

Sunja belanja di pasar untuk terakhir kali. Ahjumma yang biasa ia beli ikannya menghadiahi Sunja dengan nggak usah membayar. Sesaat Sunja melihat sekitar kayak berharap melihat Hansu. Saat mau pergi, mendadak ia dihentikan sama seorang polisi. Nggak tahu apa yang diomongin. Pedagang di dekatnya ngasih tahu Sunja apa yang dimaksud sama polisi itu. Polisi itu mengantar Sunja untuk menemui Hansu. Setelahnya polisi itu membiarkan mereka berdua dan menutup pintu. Sunja nggak mau terlihat berdua sama Hansu dan Hansu pun membuka pintunya kembali. Ia berusaha mempengaruhi Sunja kalo Isak menikahinya bukan karena murah hati. Pria sakit-sakitan hanya akan membebaninya. Sunja nggak suka Hansu menjelekkan suaminya yang bisa melakukan apa yang Hansu nggak bisa. 

##

Hansu sesumbar kalo ia menawarkan jauh lebih banyak. Sunja justru merasa muak dengar rumor tentang apa yang Hansu lakukan di sana. Hansu lantas meremehkan kehidupan Sunja dan suaminya di sana nanti kalo dia nggak punya uang. Dia dan putranya akan menderita. Ia yakin kalo Sunja nggak akan bisa melupakannya. Ia lalu minta agar Sunja nggak pergi karena mengandung anaknya. Sunja membantah dan menekankan kalo itu bukan anak Hansu tapi anaknya. Hansu menyebut Sunja b#d#h seperti suaminya. Ia nyuruh Sunja untuk pergi ke Osaka dan ia yakin kalo Sunja akan memanggilnya dan memohon agar diselamatkan olehnya. Sementara ia nggak akan sekalipun ingat sama nama Sunja. 

##

Saatnya pergi. Sunja pamit sama ahjussi di pondokan dan sama Donghee. Ia minta sama Donghee untuk menjaga ibunya. Bokhee memberinya sesuatu bentuk bebek. Katanya bebek itu setia. Ia mendoakan agar Sunja membangun kehidupan yang baik di sana. Ibu menyudahi dan mengantar Sunja bersama suaminya. Sunja terdiam sesaat dan melihat kamar tidurnya. 

##

Sunja terdiam mengingat masa lalunya. Ayahnya Solomon memanggilnya dan mengajaknya pergi. 

##

Nenek pemilik tanah datang ke ruang rapat. Tom dan yang lain memberinya kartu nama, termasuk Solomon. Nenek menyudahi dan minta agar proses kesepakatan dilanjutkan. 

##

Isak nyuruh Sunja dan ibunya untuk nunggu sementara ia mengurus dokumen. Seorang penyayi terkenal lewat dan nggak sengaja menjatuhkan selendangnya. Sunja mengambilnya dan mengembalikannya. Penyanyi itu sangat ramah. Ia berterima kasih pada Sunja. Ternyata selendang itu pemberian orang yang sangat ia sayangi. Ia juga nanya-nanya perihal kehamilan Sunja. Sunja memberitahu kalo ia baru saja menikah. Penyayi itu bilang ia akan bernyanyi untuk semua orang malam ini. 

##

Tom memimpin rapat kesepakatan. Nenek pemilik tanah duduk bersama pemilik tanah yang lain. Ada 10 salinan kontrak. Nenek mengambil kacamatanya dan membaca kontrak itu. Ahjussi di sebelahnya meremehkan yang nenek lakukan secara itu sudah mereka lihat. Nenek mengingatkan kalo mereka bahkan nggak membacanya. 

##

Ibu ngasih beberapa wejangan ke Sunja. Ia juga ngash cincin dari ibunya ayah buat Sunja tapi Sunja minta ibu untuk menyimpannya. Ia menunjukkan arloji dari Hansu. Ibu langsung tahu kalo itu dari ayahnya anaknya Sunja. Sunja menangis membenarkan. Ibu nyuruh Sunja untuk melupakannya dan tetap memberikan cincin itu. Ayah juga pasti ingin Sunja menyimpannya. Wanita itu harus punya uang simpanan. Mereka nggak kayak pria kalo nanti terjadi sesuatu. Kapalnya tiba. Sunja nangis dalam pelukan ibu. Apalagi saat ibu bilang kalo mereka nggak tahu kapan akan ketemu lagi. Sunja dan suaminya naik ke kapal. Melihat begitu banyak orang membuat Sunja mual dan akhirnya muntah. 

##

Nenek pemilik tanah sudah selesai membaca kontrak itu dan merasa ragu untuk menandatanganinya. Wanita di sebelahnya mehegurnya yang membuat semua orang menunggunya. Mungkin mereka punya janji penting lainnya. Nenek melihat pri di depannya. Solomon lalu ngasih tahu kalo nenek menang. Ia, anak-anak dan cucunya nggak akan mengkhawatirkan tentang masalah uang lagi. Nenek malah merasa takut dengarnya. Solomon lalu ngasih tahu nenek tentang neneknya yang setelah mendengar perkataan nenek akhirnya terbang ke negaranya. Neneknya yang 50 tahun yang lalu datang tanpa membawa apa-apa sekarang pulang dengan kursi kelas satu. 

##

Isak merawat Sunja. Mereka dihina sama seorang pria yang lewat. Katanya kapal jadi bau gegara mereka. Isak mau mengambilkan air untuk Sunja tapi Sunja nggak ingin dia pergi dan menggenggam tangannya. Isak menenangkan kalo ia akan segera kembali lalu melepaskan tangan Sunja. Sementara itu di dermaga Hansu berdiri di belakang ibu melihat kapal yang ditumpangi Sunja perlahan menjauh. 

##

Penyanyi wanita yang pernah Sunja temui sedang makan bersama beberapa pria. Pria yang ada di sebelahnya menyentuh pundaknya. Wanita itu dengan tenang menyudahi makannya lalu bangkit dan mulai bernyanyi. Isak belum juga mendapatkan air. Ia bertemu dengan beberapa pekerja yang naik kapal dengan diongkosi tempat mereka bekerja nanti. 

##

Nenek pemilik tanah cerita kalo dulu ayahnya datang duluan ke Jepang. Ia dan ibunya menyusul beberapa tahun kemudian. Ayahnya bekerja di tambang Chikuho. Nenek cerita gimana susahnya hidup mereka dulu. Katanya orang Korea jorok dan berisik. Mereka dianggap kayak kecoak yang harus diinjak. Nenek menatap Solomon dan bertanya apa Solomon juga seperti itu? Solomon bingung jawabnya. 

##

Wanita penyanyi itu menatap orang-orang yang menatapnya. Ia lalu melihat pria yang menyentuhnya tadi. Mendadak ia terdiam lalu mengubah lagunya menjadi lagu Korea. Isak sudah memberi minum Sunja. Para pekerja tadi mendengar suara penyanyi wanita tadi dan mulai bertepuk tangan sampai menepuk dinding. Para orang Jepang yang mendengarkan lagu penyanyi wanita itu merasa marah dan nyuruh para penjaga untuk membawanya turun dari panggung. 

##

Nenek pemilik tanah mendesak Solomon untuk mengatakan apa yang akan ia lakukan kalo yang duduk di sana adalah neneknya. Ditatap sama orang-orang congkak dimana setiap tetes darahnya nggak ingin menekennya. 

##

Sunja sudah lebih tenang. Sementara itu penyanyi wanita itu kayak makin frustasi. Ia ternyata pegang pisau di tangannya dan menggunakannya untuk menusuk lehernya. Semuanya orang kaget. Sementara itu para pekerja penasaran kenapa musiknya berhenti? Sedang Sunja dah lemes banget. 

##

Solomon melarang nenek pemilik tanah untuk menekennya. Semua orang bingung karena nggak ngerti sama bahasanya. Nenek pemilik tanah merasa puas. Ia meninggalkan ruangan itu sambil tersenyum. Tom sama semua orang marah ke Solomon. Tom bahkan sampai mengamuk dan bilang kalo Solomon penipu. Solomon hanya diam saat semua orang meninggalkannya. Ia lalu berlari menuruni tangga. Ia membuang dasinya seakan nggak ingin terikat lagi. Sampai luar ia masih berlari padahal lagi hujan. Ia melepas jasnya di depan pemain band jalanan. Naomi menyusul Solomon pakai payung. Lega lihat Solomon nggak papa. Dia malah sedang menari di bawah hujan diiringi lagu band jalanan. 

##

Sunja sama ayahnya Solomon masih di dalam taksi. Mendadak Sunja minta berhenti padahal mereka belum sampai hotel. Sunja berjalan menghampiri laut. Kakinya tersapu ombak dan dia tertawa tapi nangis juga. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)