Sinopsis Air Mata di Ujung Sajadah Part 2

Anysti
0

All content from Beehave Pictures dan Multi Buana Kreasindo Productions






Ringkas drama sebelumnya


Tahun demi tahun terus berlalu. Nggak terasa 7 tahun sudah berlalu. Aqila selalu merayakan ulang tahun anaknya setiap tahunnya. Begitu juga dengan Arief sekeluarga. Pada papanya Bas minta hadiah lego. Arief menjanjikan akan membelikannya tapi nanti. Mereka lalu mengantar Bas bersekolah. 


Aqila mendapat panggilan video dari mama yang masuk ke rumah sakit. Ia pun segera pulang. Mama mengaku nggak kuat lagi. Ia meminta maaf pada Aqila dan memberitahu kalo anaknya masih hidup. Ia tinggal di Solo bersama dengan Arief. Mama memberikan foto dan kartu nama Arief. Mama memberitahu kalo sudah 3 tahun ini mereka hilang kontak. Arief bahkan memutus rekening yang ia kirim untuk anaknya. Aqila nangis mengetahui kalo mama membohonginya. Meski begitu ia memaafkannya. 




Bas ada tugas menyanyi di sekolah tapi eyangnya nggak bisa lagunya. Arief pulang. Bas langsung berlari ke arahnya. Arief menemui Yumna di dalam dan memberiitahu kalo bu Halimah meninggal. Ia mendengarnya dari teman kantor lamanya. Ia menelpon untuk memastikan dan memang bu Halimah sudah meninggal. Dan anaknya pulang ke Jakarta. 


Aqila pergi ke Solo untuk mencari anaknya. Ia mendatangi kantor Arief tapi katanya sudah nggak kerja di sana lagi. Padahal Arief ada di sana mengawasi Aqila. Sampai rumah Yumna yang mendengar tentang Aqila minta ke suaminya agar nggak membuka celah sekecil apapun agar Aqila bisa ketemu dengan anak mereka. Arief sendiri juga berharap agar Aqila nggak datang lagi. 









Hari berikutnya Aqila kembali datang. Arief melihatnya dan langsung berbalik. Aqila menemuinya dan mengeluhkannya yang menghindarinya. Ia menanyakan anaknya dan ingin menemuinya. Arief memperingatkan kalo Aqila akan lebih sakit lagi nanti saat dipanggil tante sama anak sendiri. 


Masih nggak mau menyerah, Aqila pun mengikuti Arief pulang kerja. Setelah sempat kehilangan jejak, akhirnya ia menemukannya setelah bertanya pada seseorang. Ia melihat Arief bicara dengan Yumna. Keduanya bertengkar. Ia lalu pergi. Di dalam Yumna marah karena Arief mengakui kalo Bas ada pada mereka. Ia khawatir kalo Aqila akan mengambil anak mereka. Arief mengaku nggak nggak punya pilihan karena Aqila bilang ingin melihat anaknya. Yumna mengingatkan kalo Arief adalah ayahnya. Ia harus bisa melindunginya. Ia juga harus melindungi ibu. Bagaimana kalo ibu tahu kalo Bas bukan cucu kandungnya. 


Keduanya lalu menghadap ibu dan memberitahukan semuanya. Ibu nangis. Arief menjelaskan kalo mereka nggak bilang karena nggak mau merusak kebahagiaan ibu. Ibu menanyakan ibu kandung Bas dan Arief memberitahukannya. Sambil nangis Yumna memberitahu kalo anaknya bu Halimah datang dan mau mengambil Bas darinya. Ibu mengatakan kalo Baskara adalah cucunya. Ia memeluk kedua anaknya sambil nangis. 






Aqila datang saat Bas mau berangkat sekolah bersama papa dan mamanya. Yumna meminta Bas untuk berangkat dengan papanya dulu. Setelahnya ia mempersilakan Aqila untuk masuk. Bibi meletakkan nampan dengan kasar di atas meja menandakan kalo ia nggak menyukai Aqila. Aqila mengatakan kalo ia ingin melihat anaknya. Ibu memperjelas, anak yang nggak pernah ia lihat selama 7 tahun ini? 


Ibu dan Yumna sama-sama merasa kalo Aqila tega. Tapi menurut Aqila justru mereka yang tega padanya. Padahal ia hanya ingin bertemu dengan anaknya. Ada darah dan dagingnya yang mengalir di tubuhnya. Yumna menimpali kalo ada darah dan keringat yang ia curahkan untuk Bas. Nggak ingin berdebat lagi, Aqila pun memutuskan untuk pergi. 






Aqila nggak ingin menyerah. Hari selanjutnya ia kembali datang ke tempat kerja Arief. Ia menjelaskan apa yang dialaminya. Ia dibohongi ibunya, ia nggak bisa bersama dengan anaknya dan anaknya nggak mengenalinya. Ia bahkan nggak dikasih kesempatan untuk menamai anak yang ia lahirkan. Ia hanya ingin bertemu dan berkenalan. Arief memberitahu kalo nama anaknya Baskara. Dan untuk bertemu ia menjanjikan kalo ia akan mempertimbangkannya. 


Gegara itu Arief jadi nggak bisa tenang saat bekerja sementara Aqila dan Yumna sama-sama nangis sehabis salat. Keduanya sama-sama nggak bisa kehilangan buah hati mereka. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)