Sinopsis Air Mata di Ujung Sajadah Part 1

Anysti
0

All content from Beehave Pictures dan Multi Buana Kreasindo Productions










Ringkas drama sebelumnya


Aqila dan sedang bersama dengan Arfan. Arfan Menunjukkan gambar Aqila dan menyatakan perasaannya. Aqila yang merasakah hal yang sama menerima perasaannya. Malamnya Arfan mengantarnya pulang. Sebelum berpisah mereka menulis perasaan mereka di udara. Nampak Aqila sangat bahagia. 


Sebenarnya Aqila mau langsung masuk ke kamar tapi malah ketahuan sama mamanya. Ia bilang kalo ia habis dari studio tapi saat mama melihat gelangnya ia pun nggak bisa mengelak lagi kalo ia habis nonton konser. Mama pun menyinggung orang yang sedang dekat dengan Aqila. Mahasiswa yatim piatu yang mendapatkan beasiswa dan bercita-cita menjadi seniman. Aqila sendiri nggak nyangka kalo selama ini mama memata-matainya. 


Mama nggak mempermasalahkan Aqila mau jatuh cinta sama siapa. Baginya seniman itu nggak punya masa depan. Ia mengungkit yang terjadi pada papa. Ia berjuang keras saat mereka jatuh dan akhirnya meninggal. Hanya cinta itu nggak cukup. Menurut mama Aqila harus mengikuti apa yang ia katakan selama Aqila tinggal dengannya. 


Aqila kesal karena dendam mama pada penderitaan dan melampiaskan semuanya padanya. Mama menunjukkan kalo itu yang membuat Aqila bahagia selama ini. Aqila membenarkan. Tapi ia juga menemukan kebahagiaan lain saat bersama dengan Arfan. Mama marah dan menampar Aqila. 


Akhirnya Aqila memutuskan untuk meninggalkan rumah. Ada Arfan yang menunggunya di depan. Aqila memastikan kalo Arfan benar-benar mencintainya dan memintanya untuk menikahinya. Keduanya lalu menikah di KUA. Nggak ada keluarga yang hadir. Aqila mengirim pesan ke mamanya untuk datang tapi mama nggak hadir. 








Usai menikah mereka tinggal di rumah susun. Rumah itu kecil tapi bisa membuat Aqila menjadi bahagia. Mereka melakukan pekerjaan rumah bersama. Aqila juga menyiapkan makanan untuk Arfan yang sedang melukis. Untuk memenuhi kebutuhan Arfan bekerja di sebuah restoran cepat saji. Aqila menyambutnya sepulang kerja dengan menunggunya di depan. Ia menyampaikan ke suaminya kalo ia ingin mengambil kuliah semester pendek agar bisa segera bekerja. Setelahnya ia juga ingin Arfan melanjutkan kuliahnya. 


Pagi itu Aqila merasa mual. Ia melihat kalender. Malamnya ia mengeceknya menggunakan alat tes kehamilan dan hasilnya positif. Ia ingin menunjukkannya ke suami dan menunggunya di depan seperti biasa. Sebelum pulang Arfan mampir untuk membelikan makanan untuk Aqila. Mendadak Aqila mendengar suara keras. Terjadi kecelakaan. Ia mendekat ke lokasi dan menyaksikan kalo yang mengalami kecelakaan adalah Arfan, suaminya. Tangisnya pecah saat itu juga. Ia memita Arfan untuk membuka matanya tapi nggak ada respon. Arfan meninggal. 





Hari-hari Aqila selanjutnya hanya diisi dengan tangis. Saat kandungannya semakin besar, ia meninggalkan rumahnya dan kembali pada mamanya. Aqila melahirkan. Mama bicara dengan dokter terkait kondisi Aqila. Setelahnya ia menelpon Arief. Nggak berselang lama Arief datang bersama Yumna, istrinya. Mama menyerahkan bayi Aqila pada mereka. Setelah menggendong bayi itu, Arief pun mengazaninya. Sementara itu Aqila masih belum sadarkan diri. 


Arief mengonfirmasi kalo mama beneran memberikan bayi itu pada mereka. Mama menyinggung Arief yang sudah lama bekerja padanya. Bahkan ayahnya juga. Ia menjanjikan akan menanggung semua biaya anak itu juga sekolahnya dan minta agar mereka segera meninggalkan Jakarta. Mama minta mereka untuk menyayangi cucunya seperti anak mereka sendiri. 





Hari terus berlalu. Aqila yang telah sadar menanyakan bayinya. Mama menenangkan dan memberitahu kalo bayinya meninggal terlilit tali pusar. Aqila menangis sejadi-jadinya. Nggak mungkin bayinya meninggal. Mama menyalahkan Aqila dan bilang kalo itu adalah karmanya. Mama meminta Aqila untuk menebusnya. Ia harus ke Eropa untuk melanjutkan kuliahnya. Sebelum pergi, Aqila mengunjungi makam anaknya untuk berpamitan. 


Nggak lama setelahnya Arief dan Yumna membawa bayi itu ke Solo. Ibu menjemput mereka. Di depan ibu, Arief dan Yumna mengatakan kalo itu adalah anak mereka yang mereka beri nama Baskara, artinya cahaya. Bersama ibu keduanya merawat Baskara bersama-sama. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)