Sinopsis Yellow episode 6

Anysti
0
All content from PlayList Global/ Naver TV Cast



Ringkas drama sebelumnya


When Two Guys Like the Same Girl





Soo A merekam kegiatan latihan Yellow dan mewawancarai personilnya. Japi, drum apa wanita?

Dasar Japi jawabannya malah wanita. Soo A kesal dan memintanya untuk mengulangi. Soo A menanyakan pertanyaan yang sama dan Japi tetap memilih wanita daripada drum. Kali ini bahkan menjawabnya dengan penuh semangat.

Pertanyaan selanjutnya, apa lirik yang menurut mereka paling menarik? Tae Min hanya senyum. Japi bahkan menyanyikannya. Tapi suranya enggak banget. Soo Ah melarangnya buat nyanyi lagi. Menurutnya Japi penyanyi adalah penyanyi yang buruk. Japi kesal dan menyuruh Soo A untuk pergi.

Soo A lalu beralih ke Tae Min. Apa persamaan antara kencan dan gitar? Tae Min menjawab kalo usaha bukanlah segalanya.


Dong Woo mau naik ke panggung tapi Soo A menahannya. Soo A menanyakan apa Dong Woo punya ritual khusus? Dong Woo mengaku lega kalo punya banyak plektrum gitar. Ia bahkan mempraktekkannya. Japi dan yang lain menegurnya dan mengingatkan kalo Dong Woo kan nggak menggunakan plektrum gitar? Dong Woo langsung terdiam.

Mereka berempat berkumpul. Arti studio musik itu buat mereka adalah... ? Tae Min menjawab pertama kali. Studio itu adalah segalanya untuk mereka dan mereka bersyukur karenanya. Ji Hoon mengaku ingin mendekor ulang tempat itu menjadi gaya Eropa.

Dong Woo nggak setuju. Dia maunya gaya Asia. Ia ingin duduk di lantai. Japi malah inginnya mengeluarkan semuanya. Ji Hoon setuju. Akan lebih keren lagi kalo mereka menaruh drumnya di luar. Japi nggak terima. Kenapa musti drumnya? Yang harusnya disingkirkan itu Ji Hoon.

Ji Hoon dan yang lain hanya tertawa. Dia bercanda doang tadi. Japi memanggil Soo A dan menyuruhnya untuk menyingkirkan Ji Hoon. Soo A nggak bisa. Itu mustahil.


Syuting selanjutnya adalah pertunjukkan mereka saat berlatih. Dan selesai. Habis itu saatnya makan. Kali ini mereka makan pizza. Semuanya langsung menuju meja makan. Soo A meletakkan kameranya menghadap para personil Yellow yang lagi makan tanpa matikannya.



Ji Hoon bangkit dan ingin melihat video yang dihasilkan Soo A tadi. Setelah melihatnya ternyata kameranya belum di pause.

Ji Hoon nggak sengaja melihat perhatin Tae Min ke Soo A. Tae Min menggulung lengan baju Soo A saat Soo A makan. Nggak tahu kenapa ia merasa nggak suka atau mungkin juga cemburu.

Ji Hoon: Kenapa aku nggak menyadarinya?




Soo A menunjukkan sebuah foto di ponselnya ke Tae Min dan menanyakan pendapatnya. Tae Min hanya mengangguk sambil senyum. Bukan foto itu yang dia lihat tapi wajah Soo A.

Di lain waktu saat mereka berempat mau memilih menu makan. Japi mau pesan tteikbokki. Ji Hoon dan Dong Woo setuju. Tae Min yang sedang mainan ponsel melarang karena Soo A nggak bisa makan pedas. Ia menyarankan yang lain saja.

Pas malam hari Soo A ketiduran di sofa. Ji Hoon sedang membaca sesuatu di dekatnya. Tae Min datang dan duduk di sebelah Ji Hoon. Ia melihat Soo A yang sudah tidur lalu menyelimutinya.

Ji Hoon: Kalo dipikirin lagi, kamu selalu menunjukkan perasaanmu. Aku benar-benar nggak menyadarinya.




Ji Hoon meletakkan kamera itu dan memikirkan sesuatu. Ia lalu ngajak semuanya untuk latihan lagi. Japi dan Dong Woo pergi sikat gigi dulu sementara Soo A mengganti baterai kameranya. Ji Hoon duduk dan menata mic. Tae Min mengambil gitarnya dan siap latihan lagi.

Ji Hoon to the point menanyakan sejak kapan Tae Min mulai suka Soo A? Tae Min hanya tersenyum dan memberitahu sejak Soo A mulai mengekori Ji Hoon. Ji Hoon nggak habis pikir kenapa orang hebat seperti Tae Min suka sama gadis sembrono kayak Soo A.

Tae Min menghela nafas lalu meletakkan gitarnya. Ia menatap Ji Hoon dan menanyakan gimana dengan Ji Hoon sendiri? Selama ini Ji Hoon membiarkan Soo A mengejarnya selama setahun dan mengabaikannya. Kenapa sekarang tiba-tiba tertarik ke Soo a?

Ji Hoon tersenyum. Apa maksudnya? Tae Min hanya merasa kalo timingnya nggak tepat. Ji Hoon baru putus sama pacarnya. Wajah Ji Hoon tahu-tahu berubah dengar Tae Min menyinggung Yoo Reum. Dia menatap Tae Min tajam.



Japi dan yang lain datang dan ngajak mulai latihan. Nggak tahu kenapa latihan kali ini nggak bisa berjalan baik. Tae Min selalu merusak saat Ji Hoon mau mulai nyanyi. Soo A saja bisa merasakan kalo ada yang nggak beres antara Tae Min dan Ji Hoon.

Japi bingung lihat Ji Hoon dan Tae Min. Mereka kenapa, sih? Lagi bermesraan atau apa? Tae Min dan Ji Hoon saling memalingkan wajah. Nggak mau menatap satu sama lain.


Hari sudah mau malam. Mereka selesai latihan. Soo A mengambil tasnya dan bilang mau ke toserba dulu. Siapa yang mau ikut? Tae Min mengatakan kalo dia akan menemani Soo A. Ji Hoon nggak mau kalah. Dia bangkit dan mengangkat tangannya. Dia juga akan ikut. Soo A mengiyakan meski sedikit bingung. Nggak biasa-biasanya Ji Hoon begitu.

Mereka bertiga duduk di halte. Tae Min duduk di sebelah kanan Soo A. Ji Hoon nggak suka dan memilih duduk di sebelah kiri Soo A. Ia mendesak Soo A agar Tae Min sedikit menjauh. Soo A nggak ngerti kenapa dengan Ji Hoon. Masih ada tempat disana. Kenapa duduk dipinggir? Mereka berdua saling mendorong dan membuat Soo A terjepit di tengah-tengah.


Soo A sudah selesai belanja. Tae Min mengambil kantong belanja yang Soo A pedang dan berniat membantu membawakannya. Ji Hoon nggak mau kalah. Ia mengambil tas Soo A dan membawakannya.

Soo A nggak ngerti kenapa Ji Hoon mengambil tasnya? Ji Hoon memeluk tas Soo A dan mengaku kedinginan. Soo A merasa kalo mereka berdua hari ini aneh. Tiba-tiba Soo A merasa sakit perut. Dia pamit mau ke toilet dulu. Lima menit.


Ji Hoon duduk di tangga sambil nunggu Soo A. Ia mengambil es krim dan memakannya sambil mainan ponsel. Tae Min memanggil Ji Hoon dan memberitahu kalo sejak kecil dia nggak suka kalah. Jadi ia akan mengupayakan yang terbaik dalam segala hal. Ia merasa lebih baik kalo menang.

Ji Hoon hanya tersenyum dengar Tae Min menyombongkan kesempurnaannya. Tae Min tersenyum pedih. Apa Ji Hoon tahu kapan pertama kalinya dia merasakan kekalahan? Ji Hoon cuek, kapan?

Tae Min memberitahu saat pertama kalinya Ji Hoon gabung dengan Yellow band. Ji Hoon langsung menatap Tae Min. Tae Min melanjutkan kalo ia masih merasa dikalahkan setiap saat. Kadang ia bertanya-tanya, mungkinkah mengalahkan seorang jenius?



Ji Hoon kembali tersenyum dan menilai kalo Tae Min pintar membenarkan diri sendiri. Ia merasa kalo dia bukanlah orang yang jenius. Menurutnya Tae Min hanya kurang giat dan jangan menjadikannya sebagai alasan.

Tae Min mengaku tahu. Makanya ia akan mengusahalan semampunya seperti apa yang ia upayakan dulu. Ji Hoon tersenyum sambil ngangguk. Itu baru Tae Min yang dia kenal. Tae Min lalu menyebut nama Soo A dan bertekad akan memikatnya terlepas dari perasaan Ji Hoon ke Soo A.

Seketika senyum Ji Hoon hilang. Ia menatap Tae Min. Tae Min melanjutkan kalo ia akan kesal kalo ada sesuatu yang nggak bisa ia kalahkan dari Ji Hoon dengan usahanya. Ji Hoon kembali tersenyum nggak habis pikir.



Soo A selesai dari toilet dan memanggil mereka. Ia melihat es krim yang Ji Hoon makan dan pingin juga. Tae Min dan Ji Hoon sama-sama mencarikan diantara belanjaan yang mereka bawa. Ji Hoon menemukannya lebih dulu dan memasukkannya ke mulut Soo A.

Soo A merasa kalo mereka berdua terlihat serius. Lagi ngomongin apa? Ji Hoon dan Tae Min saling diam dan nggak ada yang mau jawab. Soo A menatap mereka bingung.

Aku bintang jatuh yang melompati angkasa.


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)