All content from GMM tv/ Amazon Prime
Ringkas drama sebelumnya
Veekit dan Mirin mengerjakan proposal mereka. Lah Mirin malah fokus sama Veekit yang ia nilai baik dan lembut. Nggak kayak pertama ketemu, egois. Veekit menegur Mirin yang nggak mendengarnya. Lah Vee malah mendekat dan membuatnya tersipu. meski sudah dibilangin kalo Mirin tersipu, Vee malah menatapnya lebih dalam. Ia sampai meletakkan tangannya di pipinya Mirin dan merasakan kalo pipinya hangat.
Mirin keluar dan bilang mau ngambil minum. Vee menunjukkan kalo sudah ada di meja. Tapi dia nggak tahu kalo itu hanya alasan biar dia bisa keluar. Akhirnya Vee sendiri yang minum.
Aku suka saat kamu tersipu
Non pulang dan memberitahu ibunya kalo Veekit sudah mendapatkan Big Noi. Ibunya nggak percaya kalo Big Noi itu beneran ada. Ia meyakinkan Non kalo Tanya adalah pilihan terbaik. Biarkan saja Veekit dengan anggapannya sendiri. Ia yakin kalo Veekit akan menjadi lelucon saat rapat nanti.
Setelahnya Non mencari tentang Big Noi tapi nggak menemukan apapun. Ia lalu menelpon Manit dan Maewkwak dan minta mereka untuk mencari tahu tentang Big Noi. Meski sulit mereka tetap mengiyakan. Mereka yakin kalo Non akan menjadi CEO selanjutnya alih-alih Veekit yang mereka nilai kekanakan dan ceroboh.
Sementara itu Veekit dan Mirin begadang di kantor. Mirin sampai ketiduran di meja. Veekit mendekat dan memperhatikan wajahnya. Nggak kelihatan apa-apa. Ia lalu menyentuhnya dan berandai ia bisa melihat senyumannya. Mirin terbangun saat Veekit jalan ke jendela. Ia pikir Veekit ingin melihatnya tersenyum.
Mirin menunggu Veekit dengan membawa dokumen dan brownis. Non mendekatinya dan membuatnya nggak sengaja mengatakan tentang pertemuannya dengan Big Noi. Vee melihat mereka dan mendekat. Ia nyuruh Mirin untuk segera ke mobil. Non menyinggung tentang mereka yang berencana untuk menemui Big Noi. Ia sengaja memprovokasi Veekit yang sepertinya takut kehilangan sekretarisnya saat Veekit memintanya untuk nggak mengganggu sekretarisnya. Tapi bagus juga sekretarisnya yang membuatnya tertarik dengan pekerjaannya.
Vee menekankan kalo ia yang Non anggap main-main membawanya pada suksesnya perusahaannya. Ia lalu meninggalkan Non dan bilang kalo ia sibuk.
Di mobil Mirin merasa was-was kalo Veekit marah padanya. Ia menjelaskan tentang yang terjadi tadi tapi Veekit menyudahi dan menekankan kalo ia nggak peduli mereka mau bicara apa tapi jangan ngomongin soal pekerjaan. Saat dalam perjalanan Mirin masih menyinggung tentang tadi dan Veekit menyuruhnya diam karena ia sedang fokus untuk presentasi.
Mereka akhirnya bertemu dengan bibi Noi. Bibi melihat kalo brownis yang Mirin bawa itu untuk menyuapnya. Ia mengambilnya lalu nyuruh Veekit untuk mengatakan tentang investasinya. Veekit mengatakan kalo ia sedang mengembangkan aplikasi untuk membantu para penyandang disabilitas. Big Noi nggak tertarik karena orang difabel nggak setara dengan investasinya.
Mirin mengambil brownisnya lagi dan minta bibi Noi untuk mendengarkan mereka lagi karena mereka sudah begadang semalaman untuk mengerjakan proposal mereka. Veekit minta bibi Noi untuk memberinya kesempatan. Ia mencoba melihat reaksi bibi Noi tapi ia sama sekali nggak bisa melihat wajahnya. Bibi Noi mendesaknya untuk segera mengatakannya.
Veekit lalu menjelaskan tentang tujuan apliksai tersebut tapi selalu dibantah sama bibi Noi. Menurutnya Veekit nggak cukup memahami kaum difabel. Mereka kebanyakan orang sakit dan sudah tua. Apa iya mereka harus punya ponsel pintar agar bisa menggunakan aplikasinya? Bibi Noi mengambil brownisnya lagi dan mau pergi. Veekit menghentikannya dengan bilang kalo ia juga punya gangguan. Ia nggak bisa melihat wajah orang. Ia buta wajah. Ia mengalaminya sejak ia kecil sekitar 10 tahun. Saat itu ia ditinggalkan sama ibunya. Ia bisa melihat pakaian dan gerakan orang tapi ia nggak bisa melihat ekspresi orang. Apa yang orang itu pikirkan tentangnya ia sama sekali nggak tahu.
Bibi Noi mengonfirmasi apa Mirin tahu? Veekit melanjutkan kalo hanya keluarga yang tahu. Lah Mirin malah nangis. Veekit mendekat dan menyentuh pipinya. Ia malah jadi sedih. Ia nggak suka pipi Mirin dingin. Mirin menyadari kalo karena itulah Veekit minta agar ia selalu di dekatnya untuk memberitahu siapa yang ada di dekatnya dan bagaimana ekspresi mereka.
Keadaan sudah lebih tenang. Bibi Noi mengambil proposal Veekit. Ia akan mempelajarinya. Dan ia akan berinvestasi kalo ia pikir itu menarik. Setelah Bibi Noi pergi, Veekit menanyakan ke Mirin tentang ekspresi bibi Noi tadi. Saat dengar kalo bibi Noi kasihan padanya, ia nggak menyukainya. Ia juga nggak suka Mirin nangis. Mirin memberitahu kalo ia nangis bukan karena kasihan padanya tapi ia mengerti betapa terasingnya ia. Ia menjanjikan kalo ia akan membantunya mulai sekarang. Veekit mengatakan kalo nggak nangis aja sudah membantunya.
Dalam perjalanan pulang Mirin mencari sebuah alat yang bisa membantu Veekit tapi ia nggak bisa ngasih tahu nama alatnya. Ia lalu menyadari kalo Veekit nggak pernah senyum karena ia nggak tahu orang yang ada di depannya sedang senyum apa enggak. Ia lalu memberitahu kalo ia sedang tersenyum sekarang. Veekit meletakkan tangannya di pipi Mirin. Ia merasa kalo pipinya hangat. Artinya Mirin sedang tersipu. Ia lalu menyuruhnya untuk senyum yang lebar. Ia merasa kalo pipinya Mirin bergerak dan ia menyukainya.
Mereka akhirnya sampai di depan rumah Mirin. Mirin menyarankan agar Veekit mencari investor lain seandainya Big Noi menolak mereka. Veekit nggak mau mencari investor lain. Kalo nanti Big noi setuju maka artinya aplikasi mereka bagus. Tapi kalo ditolak artinya mereka harus memperbaikinya lagi.
Mirin senyum-senyum sendiri saat makan sama ibu dan nenek. Mereka mengira kalo Mirin sedang pacaran karena dua hari ini nggak pulang. Mirin membantah dan memberitahu kalo ia sedang bekerja. Ia lalu cerita kalo bibi Noi ternyata adalah seorang investor yang terkenal. Ibu dan nenek sudah mengetahuinya ternyata. Karena itulah nenek nyuruh Mirin agar baik ke bibi Noi.
Mirin membantu ibunya membuat kue sambil membicarakan tentang Veekit. Mirin mengatakan kalo ia hanya simpati pada Veekit. Mereka nggak setara karena mereka dari keluarga kaya. Ibu lalu menyinggung tentang Mirin yang menggunakan nama ibunya Veekit. Apa yang akan terjadi kalo Veekit tahu semuanya. Dan meski ia kaya, ia nggak bisa menemukan ibunya. Mirin membenarkan apa yang ibunya katakan. Ia menjanjikan kalo ia akan berhenti setelah sekepakatan ini.
Mirin mau berangkat kerja. Ia berencana untuk membantu Veekit sebaik mungkin kemudian mengundurkan diri. Sesampainya di kantor ia menunjukkan alat yang dimaksudnya. Alat untuk melatih anjing. Veekit marah dan nggak mau. Ia bahkan menyebut Mirin b*doh. Mirin menjelaskan tujuannya dan perlahan membuat Veekit mengerti. Kalo ia mengklik sekali maka Veekit harus tersenyum. Untuk pada siapa dan arahnya ia akan memberitahunya. Tapi kalo ia mengjlik dua kali maka Veekit nggak boleh tersenyum.
Veekit menanyakan bagaimana kalo Mirin nggak ada suatu hari nanti? Mirin terdiam. Ia merasa siapapun bisa menggunakan alat itu. Dan tentang cokelat panas ia akan memberikan resepnya. Veekit menekankan kalo ia nggak akan membuat cokelat panas itu sendiri karena Mirin nggak akan ke mana-mana. Ia mengambil alat itu dari tangan Mirin dan mengklikya sekali. Saatnya Mirin tersenyum.
Non rapat bersama dengan Manit dan Maewkwak dan Manit. Mereka memastikam kalo Big Noi adalah wanita. Tapi nggak ada yang melihatnya selama 6 sampai tujuh tahun terakhir.
Veekit dan Mirin keluar. Mereka menyapa semua pegawai. Non dan sekretarisnya juga melihatnya. Tanya datang. Ia menemui Non terkait dengan investasinya. Ia melihat Veekit tersenyum dan menghampirinya. Mirin mengklik sekali tapi Veekit nggak mau tersenyum. Non mengajak Veekit dan Mirin untuk makan siang bersama mereka tapi Veekit langsung menolaknya. Ia sibuk menyapa para pegawainya. Tanya menyindir Veekit yang baru belajar senyum. Veekit menunjukkan kalo Mirin yang membuatnya melakukannya.
Mirin mengkliknya lagi tapi Veekit masih nggak mau tersenyum. Tanya menyinggung tentang investor Veekit dan berharap dia nggak terlalu kaya biar ia nggak perlu bersaing dengannya. Vee sendiri berharap investornya menyukai aplikasinya karena investasi satu juta juga sangat berharga. Ia lalu pamit karena mau menyapa pegawainya lagi. Ia menarik tangan Mirin dan pergi dari sana. Tanya merasa sangat kesal. Ia berharap semuanya berjalan cepat karena saat ia menjadi pemegang saham terbesar hal pertama yang mau ia lakukan adalah memecat sekretarisnya Veekit.
Mirin merasa cemas karena mereka belum dapat kabar dari bibi Noi sedangkan rapatnya besok. Mirin menyarankan agar mereka mencari investor lain tapi Veekit nggak mau. Ia hanya menginginkan Big Noi.
Epilog
Mirin berlarian saat di taman hiburan dan menabrak Veekit yang juga tengah lari. Veekit nyuruh Mirin untuk minta maaf padanya karena sudah menyakitinya. Mirin merasa kalo Veekit juga menyakitinya dan menyuruhnya minta maaf. Veekit nggak mau melakukannya. Ibu mereka datang dan saling minta maaf. Mereka juga nyuruh anak mereka untuk meminta maaf. Veekit dan Mirin melakukannya. Tapi setelah berpisah mereka malah saling mengejek.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊