Sinopsis The Tale of the Nine Tailed episode 14 part 3

Anysti
0

All content from tvN 








Ringkas drama sebelumnya 


Hye Ja merawat ketua tim sepenuh hati. Ketua tim yang separuh sadar meminta maaf karena telah mengganggu Hye Ja. Ia rasa Hye Ja bisa membawanya ke rumah sakit. Hye Ja memberitahu kalo nggak ada gunanya ke rumah sakit karena itu bukan jenis penyakit yang normal. 


Saat sudah selesai dan mau pergi mendadak ketua tim mengaku kedinginan. Hye Ja memintanya untuk bertahan dan memberitahu kalo pertarungan kejam itu akan segera berakhir. Ia memintanya untuk bertahan sampai saat itu. 


Ketua tim meraih tangan Gue Ha dan menahannya. Ia merasa kalo ia benar kalo Hye Ja bukan wanita biasa. Hye Ja nggak menjawab. Dia hanya menatap tangannya yang digenggam sama ketua tim. 


Hyun Ui Ong mendadak membuka pintu. Melihat mereka pegangan tangan membuatnya nggak nyaman dan memalingkan wajah. Hye Ja buru-buru menarik tangannya dan menyelimuti ketua tim. Hyun Ui Ong mengaku hanya ingin tahu kenapa Hye Ja nggak ada di restoran. Dia minta maaf karena.. 


Dia kaget lihat wajah ketua tim dan meminta Hye Ja untuk keluar. Sampai luar ia menanyakan apa Hye Ja tahu dua siapa? Hye Ja nggak ngerti sama apa yang Hyun Ui Ong bicarakan. Hyun Ui Ong memberitahu kalo dia adalah suaminya dari kehidupan lampaunya. Pria yang sangat ia rindukan. 


Hye Ja kaget banget. 




Di sel direktur mohon-mohon minta dikeluarkan dan bilang kalo dia sekarat. Kantor polisi dalam keadaan lengang. Sama sekali nggak ada orang di sana. 


Mendadak detektif Baek datang. Dia menanyakan apa direktur nggak papa? Ia melihat kalo seluruh tubuh direktur dipenuhi sama bintik-bintik. 


Direktur minta detektif Baek agar membawanya ke rumah sakit. Detektif memberitahu kalo itu nggak akan ada gunanya. Tingkat kematian 100%. Direktur merasa makin tersiksa. Mendadak ia terdiam melihat sepatu detektif Baek. Sejak kapan polisi memakai sepatu sebersih itu? 







Detektif kesal banget sama busana b*doh para polisi. Direktur bangkit dan melihat detektif Baek lagi. Tiba-tiba dia berubah jadi Rang. Ia menanyakan siapa yang mengirimnya. Yeon atau... . Rang heran. Kenapa itu penting sedang direktur sedang sekarat. 


Direktur tersenyum. Ia yakin kalo Rang nggak datang untuk melihat nya mati. Rang mengaku suka menonton kematian. Ia menunjukkan popcorn yang dibawanya. Ia memberitahu kalo ia juga dengan sengaja datang ke rumah duka. Rang membukanya dan memakannya sambil tersenyum. Direktur menanyakan apa yang Rang inginkan dan memintanya untuk mengatakannya padanya. 


Rang malah tertawa dan melemparkan popcorn padanya. Beraninya kriminal mencoba membuat kesepakatan. Ia lalu menanyakan apa direktur masih menginginkan menjadi kuat melalui Imoogi? Direktur memberitahu kalo Imoogi mati maka penyakit itu juga akan hilang. 


"Mungkin"


Direktur meminta Rang untuk mengeluarkannya dari sana. Rang bertanya Kenapa? Direktur mengingatkan kalo ia sudah melayani Imoogi lebih dari yang Rang duga. Bahkan nggak ada yang mengenalnya sebanyak dirinya. 


"Terus?"


Rang menanyakan apa direktur mendapatkan kebebasan dengan menggerakkan gusinya dan menyembuhkan penyakitnya secara gratis? Dia nggak mau. Ia mengaku nggak suka berkelahi. Ia benci men dapat bekas luka. 


Direktur tersenyum. Ia mengaku ngerti. Ternyata itulah kenapa Rang datang. Untuk menjaga tangannya tetap bersih. Rang tersenyum dingin. 


Melalui kamera CCTV tampak detektif Baek membukakan pintu sel direktur lalu pergi. 





Seorang detektif mendatangi detektif Baek dan memberitahukan kalo dia kabur. Detektif Baek berbalik dan menanyakan siapa yang dimaksud? Detektif itu langsung mundur. Dia memberi tahu kalo yang kabur tersangka pembunuhan berantai. 


Detektif Baek menanyakan siapa yang membiarkannya keluar? Seyektig mengaku melihat dari rekaman CCTV dan itu detektif Baek. Detektif Baek kaget banget. Apa?






Yeon dan Ji Ah ada di restoran babat Gopbuni. Mereka memesan kombo dan sebotol soju. Ji Ah minta agar meminta dibanyakin. 


Nggak lama kemudian makanan mereka datang. Bahkan dibakar di depan keduanya. Ji Ah senang banget lihatnya dan Yeon banyak diam menatapnya. 


Ji Ah langsung nyicip. Yeon mencoba sesuap lalu kembali.menatap Ji Ah. Ji Ah bertanya Kenapa? 


"Karena kamu cantik!"


Ji Ah tersenyum lalu menuang minuman untuknya dan untuk Yeon. Ia lalu meminta Yeon untuk berjanji padanya. Yeon menanyakan janji yang Ji Ah ingin. Ji Ah mengajak Yeon untuk kembali ke sana saat salju pertama turun. Yeon terdiam tapi akhirnya mengiyakan. Ji Ah juga meminta Yeon untuk menghabiskan natal bersamanya. Mereka akan kembali ke pantai yang mereka kunjungi waktu itu. 


Yeon tersenyum dan kembali mengiyakan. Ji Ah melanjutkan kalo di hari tahun baru Yeon akan datang dan makan tteokguk dengan orang tuanya. Dan di hari ulang tahunnya ..  . Yeon menanyakan apa yang Ji Ah inginkan. Ji Ah tersenyum lalu membisikkan sesuatu ke Yeon. Yeon tersenyum dengarnya. Ia mengiyakan dan menjanjikan akan membelikannya. 


Ji Ah lalu menanyakan apa yang harus Yeon lakukan untuk menepati semua janjinya? Ia mengulurkan jari kelingkingnya. Yeon mengaitkannya dengan jari kelingkingnya. Mereka harus berumur panjang. Ji Ah tersenyum lalu mengajak Yeon bersulang. Yeon meminum minumannya lalu menatap Ji Ah lagi. 






Hwan memberikan sebuket bunga pada Kim Jagga. Kim Jagga menanyakan apa itu? Apa dia pernah minta? Hwan meletakkannya di pangkuan Kim Jagga. Ia.menyesalkan harusnya Kim Jagga ngasih tahu kako hari ini adalah hari ulang tahunnya. 


Kim Jagga menanyakan siapa yang meratakan ulang tahun lunar di jaman sekarang ini? Hanya oara ibu yang ingat. Hwan duduk dan membuka kue yang dibawanya. Mendadak Kim Jagga merasa sedih. Sekarang ia tinggal sendiri di apartemennya dengan dua ikan tropis. Hwan menanyakan apa mereka punya nama? 


"Dukbae dan Chunsam"


Hwan tersenyum dengarnya. Kim Jagga menambahkan kako mereka berdua adalah Kim. Ia memberitahu kalo ia janji untuk membelikan mereka akuarium besar dengan gajinya. Bisa nggak Hwan mengadopsi mereka? Hwan terdiam. Ia menyalakan lilin dan nyuruh Kim Jagga untuk membuat sebuah harapan. 


Kim Jagga minta agar diijinkan mendapat kue dari Jae Hwan tahun depan pada hari ulang tahunnya. Ia lalu meniup lilin itu sampai apinya padam. 


Hwan melihat kalo ada bintik merah di leher Kim Jagga. 







Yeon menuang soju terakhir. Ji Ah mengambil gelasnya. Itu mungkin soju terakhir yang mereka minum bersama. Ia merasa harus menikmatinya. Yeon menghela nafas dan menatap Ji Ah. Kenapa Ji Ah mengatakannya? 


Ji Ah memberitahu kalo makhluk yang ada di dalam dirinya tadi mengatakan kalo ia punya 2 hari. Dan setelah itu ia nggak akan menjadi apa-apa selain cangkang kosong. Yeon meyakinkan kalo itu nggak akan terjadi. Ji Ah berpikir akan lebih baik kalo dia menghilang. Kalo ia mati maka Imoogi akan menghilang. Semua orang yang ia cintai, keluarganya, teman-temannya dan Yeon nggak akan terluka. 


Yeon mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan Ji Ah. Ia melarangnya untuk berpikir seperti itu lagi. Ji Ah melanjutkan kalo seperti itu gimana Yeon akan hidup sendiri? Yeon memikirkannya. Ia akan menyalahkan diri sendiri untuk waktu yang sangat lama karena gagal melindungi Ji Ah lagi. 


Ji Ah tersenyum dan mengaku akan merasakan hal yang sama. Ia merasa nggak bisa hidup layak tanpa Yeon. Karena itulah mereka harus saling melindungi. Ia menggenggam tangan Yeon balik dan melarang Yeon memberikan apa yang Imoogi harapkan. 






Ji Ah dapat telpon dari Hwan. Mereka lalu datang ke taman tempat Hwan dan Kim jagga berada. Ji Ah melihat Kim Jagga yang terdiam sambil.bawa bunga. Ia mengingatkan agar Ji Ah jangan datang. Kenapa dia datang ji Ah nangis. Dia mendekat dan menanyakan kenapa Kim Jagga bisa seperti itu? 


Kim Jagga menyingkirkan tangan JI Ah dan melarangnya menyentuhnya karena itu menular. Ji Ah nggak peduli dan meluk Kim Jagga. 





Rang sambil sama direktur. Ia berpesan agar mereka jangan pernah ketemu lagi. Direktur menyiapkan senjatanya. Siapa yang menyangka kalo saat terakhirnya bersama Rang akan berakhir seperti itu. Ia lalu menyimpan senjata api itu. Rang tersenyum senang. Ia membenarkan yang direktur lakukan. Ia harusnya mati di tangannya. Ia meminta direktur untuk berusaha bertahan hidup. 


Direktur menangkap kalo sepertinya Rang sudah baikan sama kakaknya. Apa dia bisa menangani konsekuensinya? Rang membantah. Ia yakin kalo Yeon nggak akan memaafkannya. Ia mungkin juga nggak akan pernah melihatnya lagi. Tapi itu lebih baik daripada dia yang mati. Direktur menyuruh Rang untuk melakukannya dengan baik. Melodramatis seperti dirinya nggak akan pernah menemui akhir yang indah. 


Yeon tersenyum. Ia memberitahu kalo ceplukan sudah habis. Yang tersisa hanyalah kehidupan manusia yang satu ini. Jangan mengomelinya. Direktur bertekad untuk menghabiskan semua yang ia miliki sebelum ia mati. Ia lalu pergi dari mobil Rang. 


Rang melihat direktur berjalan menjauh. Ingat apa yang ia katakan pada  Yeon untuk melindungi Ji Ah sendiri. Ia akan membebaskan Yu Ri dan menyelamatkan Yeon. 






Hye Ja dan Hyun Ui Ong mengupas bawang. Ia heran. Gimana mungkin ia nggak mengenalinya? Dia nggak tahu betapa kasarnya Hye Ja padanya. Hyun Ui Ong mengingatkan kalo Hye Ja yang sangat merindukannya pasti menyeretnya ke sana. Hye Ja nangis. Apa gunanya itu? Ia memang menemukannya tapi lihat yang terjadi. 


Hyun Ui Ong bertanya-tanya apa semua itu hanya kebetulan? Setiap takdir yang terjalin dengan Yeon dan Ji Ah berkumpul di satu tempat. Kekasih dari kehidupan masa lampaunya, teman-temannya, dan musuh mereka. Ia menghela nafas dan mengaku takut kalo peristiwa lampau ditanggung di masa depan. 





Ji Ah membawa Kim Jagga pulang dan nenidurkannya. Untuk saat ini ia akan tinggal di sana bersamanya. Kim Jagga Me nyuruh Ji Ah agar menyuruh Hwan pergi. Ji Ah melarang Hwan untuk berada di sana karena terlalu berbahaya untuknya. 


Hwan pikir ia akan tertular kalo itu menular. Atau mungkin ia baru dalam tahap pra-gejala. Ia nggak mau pergi dan akan menjaga Kim Jagga. Ia bahkan mendorong JI Ah dan menggantikan tempatnya. Kim Jagga butuh seseorang untuk merawatnya. 


Ji Ah bilang kalo ia akan keluar untuk bicara dan nyuruh Hwan untuk menjaga Kim Jagga. 






Ji Ah menghampiri Yeon dan menanyakan ketua tim. Yeon memberitahu kalo ketua tim memuntahkan telur tapi masih belum membaik. Ji Ah menanyakan telur apa itu? 


"Telur bayi ular!"


Yeon memberitahu kalo itu memakan orang dari dalam. Ji Ah ngeri dengarnya. Ia mengaku nggak bisa melihat mereka mati seperti itu. Yeon meletakkan tangannya di pundak JI Ah dan meyakinkan kalo semuanya akan segera berakhir. Begitu Imoogi mengambil umpan, ia akan ... . Yeon nggak bisa melanjutkannya. Ia membelai rambut Ji Ah dan memintanya menunggu sampai saat itu tiba. Tunggulah sebentar. 




Imoogi berada di luar rumah dan memikirkan apa yang Yeon tawarkan untuk bergandengan tangan dan membunuh penjaga gerbang sungai Samdo. Yeon memintanya untuk menghubunginya kalo berubah pikiran. Ia punya waktu sampai matahari terbit besok. Ia tersenyum mengingatnya. 




Yeon terdiam menatap ponselnya. Ia menunggu telpon dari Imoogi. 




Ji Ah menyuapi Kim Jagga. Kim Jagga merasa kalo dia dikutuk. Mendadak ia terbatuk. Ji Ah dan Hwan panik. 




Yeon masih nunggu telpon Imoogi. Nggak terasa pagi pun datang. Yeon yang lelah bangkit dan mau pergi. Mendadak ponselnya bunyi. 






Ia lalu pergi ke rumah Imoogi untuk menemuinya. Mereka saling berhadapan. Imoogi mengatakan kalo dia setuju. Mereka akan menyerang penjaga gerbang sungai Samdo bersama-sama. 


Yeon menatapnya tajam. Imoogi mengulurkan tangannya mengajak salaman sebagai tanda kesepakatan. Yeon memberikan tangannya dan menjaganya. 




Rang heran dengar cerita Shin Ju tentang Yeon dan Imoogi. Ia nggak yakin dan bahkan berpikir kalo Shin Ju bercanda. Nggak boleh! Ia memberitahu kalo itu misi bunuh diri. Yeon akan membunuh Imoogi dan mengorbankan nyawanya. 




Imoogi membatin kalo Yeon akhirnya terperangkap dalam perangkap yang ia buat sendiri. Yeon juga membatin kalo begitulah mereka akan menginjak panggung yang sama. Sebuah tahap di mana seseorang nggak akan bisa mundur sampai salah satunya mati. 






Di rumah Ji Ah kedatangan direktur yang menodongkan senjata ke kepalanya. Ji Ah menanyakan apa yang direktur lakukan di sana? Direktur mengatakan kalo Ji Ah harus mati agar ia bisa hidup. Ia akan mengakhiri semua itu sendiri. 


Ji Ah menggeleng dan melarang direktur untuk melakukannya. Kalo dia... . Direktur mengucapkan selamat tinggal dan setelah itu melepaskan tembakan. Terdengar suara tembakan beberapa kali. 


Epilog





Ji Ah pulang kerja. Hujan mendadak turun. Ia kesal padahal di ramalan cuaca nggak turun hujan.  Ia meriksa tasnya dan nggak menemukan payung. Terpaksa ia menggunakan tasnya sebagai pelindung. 


Yeon mendadak datang dan memayunginya. Ji Ah kaget dan menanyakan kapan dia datang? Yeon menjawab begitu mulai turun hujan yang nggak terduga. Ji Ah tersenyum dan menanyakan apa Yeon mau mengantarkannya pulang? Yeon mengangguk mengiyakan. Ia berpesan agar Ji Ah jangan sampai kehujanan.  


Mereka lalu jalan bersama. Ji Ah menanyakan apa JI Ah sudah menyelesaikan pekerjaannya? Ji Ah mengiyakan. Ia hanya perlu mengedit frame dengan cepat. 


Yeon menanyakan siapa yang mencegah Ji Ah bersatu lagu sama keluarganya? 


"Ketua tim!"


"Sama aku!"


Ji Ah nggak ngeh. Yeon memberitahu kalo dia nggak membawa mobilnya hari ini. Ji Ah ngerti. Ia menanyakan apa Yeon jalan ke sana? Yeon memberitahu kalo hanya butuh 20 menit berjalan kaki ke rumahnya Ji Ah. Sekarang orang tuanya ada di sana jadi mereka hanya punya sedikit waktu untuk keluar. JI Ah tersenyum dengarnya. 


Yeon mendadak meluk Ji Ah erat. Dia minta dibelikan ramyeon dan ia akan membebaskan Ji Ah. Ji Ah yang sesak mengiyakan. 







Mereka makan semangkuk ramyeon berdua. Berasa berebutan. Ji Ah merasa kalo satu kayaknya nggak cukup. Yeon membantah. Sebenarnya enggak. Ji Ah mengungkit kako harusnya mereka beli dua. 


Yeon memberitahu kalo dia hal yang membuat ramyeon terasa lebih enak. Apa Ji Ah tahu? Ji Ah menjawab Kimchi dan menanyakan yang lainnya pada Yeon. 


"Orang yang makannya lahap!" 


Sambil nunjuk Ji Ah. Ji Ah tertawa dengarnya. Ia mengatakan kalo akan membuatnya lebih enak. Ia mengambil mangkuknya dan mulai menyumpit. Mau memakannya tapi nggak tega dan akhirnya menyuapkannya ke Yeon sedang ia makan gimbab. 


Yeon mengaku senang Ji Ah menikmatinya. Ji Ah mengiyakan. Ia harus menahan kaldu. Yeon bertanya Kenapa dan nyuruh Ji Ah makan lagi. Ji Ah mengaku nggak pingin minum soju. Yeon memuji Ji Ah pintar. Ia lalu memberi tahu kalo ramyeon nggak kusut, sia punya panjang 40 m. Itu adalah ketinggian bangunan 13 lantai. 


Ji Ah tersenyum. Sejak kapan itu berubah jadi Trivia Night? Yeon mengaku nggak pingin meski serangan dari mie berada di antara mereka. Ia makin dempet ke Ji Ah. Ji Ah tertawa. Siapa yang mengungkapkan perasaannya sama ramyeon? Ia membelai wajah Yeon. Apa harus dua romantis sepanjang waktu? 


Yeon sesumbar kalo dia sudah dikenal untuk itu sejak menjadi roh gunung. Ji Ah mengangguk paham dan menyandarkan kepalanya di pundak Yeon. Yeon memperhatikannya. Ia merasa kalo sudah lama nggak lihat Ji Ah sebahagian itu. Ji Ah mengangguk membenarkan. Orang tuanya menunggunya di rumah, dan Yeon ada di sana di sampingnya. Ia merasa kalo mimpi masa kecilnya menjadi kenyataan. Siapakah yang bisa mewujudkan impiannya? 


Yeon mengaku penasaran gimana rasanya menjadi manusia. Ia lalu memakan mienya lagi. Ji Ah meraih tangannya. Ia nggak peduli mau Yeon manusia apa Gumiho. Yang penting mereka bersama. Yeon tersenyum dengarnya sambil meluk JI Ah. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)