All content from YTV
Ringkas drama sebelumnya
Akane membersihkan kamar mandi sambil membayangkan kelanjutan hubungan Akikawa dan Shino setelah kehadiran wanita lain. Sama seperti Shino, ia juga ingin tahu lebih banyak lagi tentang Naoya. Dan saat ia mau keluar dari bak mandi, ia malah terpeleset.
Akane menunjukkan alur untuk kelanjutan manganya. Baik penanggung jawab maupun editornya menyukainya. Mereka juga memberikan saran terkait masa lalu dan masa depan Akikawa. Shino yang penasaran dengan masa lalu Akikawa akhirnya memutuskan untuk menggali lebih dalam tentang masa lalu Akikawa.
Sama halnya seperti Shino, Akane juga ingin tahu tentang Naoya. Karena itulah ia menyamar dan mengikuti Naoya dari pulang kerja. Naoya masuk ke sebuah toko dan membeli manisan. Selanjutnya ia ke tempat latihan baseball dan memberikan manisannya ke karyawan di sana. Akane juga melihat Naoya memukul bola. Ia pun berniat untuk menggambarnya tapi nggak jadi setelah melihat ekspresi lelah Naoya.
Saat Naoya mau meninggalkan tempat itu, Akane juga mau pergi tapi malah dipanggil sama yang punya tempat itu. Mereka bicara di tempat latihan. Akane memberitahu hubungannya dengan Naoya. Pemilik tempat itu mengira kalo Akane adalah gadis yang menyukai Naoya tapi ditolak. Sebelumnya banyak gadis yang datang ke sana karena ditolak sama Naoya dan ia menghibur mereka.
Ternyata Naoya adalah teman dari anak pemilik tempat itu. Anaknya pergi ke luar negeri. Meski begitu Naoya masih sering datang dan membawakannya manisan Jepang. Akane mencicip manisan yang dibawakan Naoya untuk pemilik tempat itu. Rasanya enak. Naoya adalah orang yang baik. Ia ingin tahu seperti apa Naoya saat masih kecil.
Alih-alih menjawab, pemilik tempat itu menanyakan Naoya versi Akane. Akane mengatakan kalo Naoya bekerja di perusahaan besar, ia pandai memasak dan baik pada wanita. Tapi ia merasa kalo Naoya membatasi diri dan nggak mau berhubungan romantis dengan wanita. Tapi saat melihat Naoya memukul tadi ia seperti melihat Naoya yang lain, yang nggak pernah ia lihat sebelumnya. Pemilik tempat itu memberitahu Naoya versinya. Belakangan ia melihat Naoya tampak bahagia. Mungkin karena ia bersama dengan Akane. Untuk itu ia nyuruh Akane untuk bertanya langsung pada Naoya dan ia akan mendapatkan jawabannya.
Lah Naoya malah balik lagi dan membuat Akane jadi bingung mau ngapain. Ternyata pemilik tempat itu yang nyuruh Naoya untuk kembali karena ada anak kucing yang hilang di sana. Akane menunjukkan manisan yang dimakannya dan bilang kalo ia sangat menikmatinya. Pemilik tempat itu lalu bilang kalo ia ada acara lusa dan nyuruh Naoya untuk minta ditemani sama Akane.
Keduanya berjalan pulang bersama. Akane meminta maaf. Ia ingin tahu banyak tentang Naoya padahal ia bukan pacarnya. Naoya mengingatkan kalo ia adalah bahan referensinya. Akane membenarkan. Tapi nggak tahu kenapa ia ingin mengenalnya secara pribadi. Ia ingin tahu masa lalunya yang membentuk masa kini. Kenapa ia selalu baik padanya. Melihat Naoya hanya menatapnya membuat Akane merasa nggak nyaman. Ia meminta maaf dan berjalan duluan.
Naoya bertanya apa permennya enak? Akane tersenyum dan mengiyakan. Naoya mengatakan kalo ia sangat suka manisan Jepang dari kecil. Tahu-tahu Naoya minta Akane untuk menemaninya lusa.
Akane memikirkan ajakan Naoya. Sementara itu Naoya membuka lacinya dan melihat jam tangannya. Sepertinya ia siap memakainya kembali.
Lusa pun tiba. Naoya mengajak Akane ke makam keluarganya. Hari ini adalah hari peringatan kematian orang tuanya. Jam yang ia pakai adalah peninggalan dari mereka. Dan yang dipakai Mei adalah milik ibunya. Mei sangat dekat dengan ibunya. Ini adalah pertama kalinya ia memakainya. Ia bersyukur atas keberadaannya. Akane mengerti. Ia juga memberi salam pada orang tua Naoya.
Setelahnya mereka pun berjalan meninggalkan makam. Naoya cerita kalo ibunya dan ibunya Mei itu kembar. Makanya Mei sangat mirip dengan ibunya. Ayahnya suka bermain bisbol dan mereka sering datang ke tempat itu. Ibunya juga sering menyemangati mereka. Setelah orang tuanya nggak ada, pemilik tempat itu selalu mengajaknya tiap tahun ke makam. Ia mungkin tahu beratnya hidup sendiri.
Perjalanan itu adalah hadiahnya untuk ulang tahun pernikahan mereka. Saat SMA ia bekerja paruh waktu untuk membelinya. Pagi itu saat mereka berangkat, ia hanya memberikan respons secara acuh nggak acuh. Ia nggak tahu kalo itu akan menjadi pertemuan terakhirnya dengan orang tuanya. Mereka meninggal dalam kecelakaan.
Saat ia mencoba untuk ikhlas, sebuah kartu pos datang dari perjalanan mereka. Berkat Nao mereka bisa menikmati perjalanan itu dan mengajak Nao untuk pergi bersama lain kali. Hati Naoya hancur. Kalo aja ia nggak ngasih liburan itu ke mereka. Dan saat ia bersama dengan keluarganya Mei, apa boleh ia jadi satu-satunya yang hidup?
Akane pikir karena itulah Naoya sangat baik. Karena ia kesepian. Naoya membenarkan kalo ia sangat kesepian nggak tertahankan. Akane mendadak memeluk Naoya dan mengaku senang bertemu dengannya. Bukan hanya untuk menganya tapi Naoya juga sudah mengubah hidupnya. Mungkin terdengar berlebihan tapi ia bersyukur atas keberadaannya. Naoya sudah menyelamatkannya.
Naoya ingat saat ia sendirian pulang sekolah. Ia merasa kalo seharusnya ia yang berterima kasih. Ia melepaskan pelukannya dan berterima kasih. Ia masih takut kehilangan lagi orang yang ia sayangi. Makanya nggak ada ruginya kalo nggak ada yang dekat dengannya. Karena itulah nggak ada orang yang mau ia sayangi. Itu adalah apa yang ia pikirkan selama ini. Tapi... Nggak tahu kenapa Naoya nggak bisa melanjutkannya.
Akane lalu ingat saat ibunya datang. Naoya nampak kesepian tapi ia nggak melihatnya karena fokus sama manganya. Seharusnya ia lebih usil. Secara campur tangan adalah salah satu bentuk kasih sayang.
Naoya kembali menyimpan jam tangannya di dalam laci. Akane datang dan meminta ijin untuk tidur dengannya. Naoya mengiyakan dan bergeser. Akane lalu menempati posisi di sampingnya. Ia berterima kasih karena Akane sudah mau menemaninya hari ini dan merasa kalo Akane pasti merasa lelah. Akane membantah. Naoya melanjutkan kalo ini pertama kalinya ia bicara seperti itu pada seseorang. Akane juga merasa senang Naoya mau berbagi tentang dirinya padanya. Ia lalu meminta ijin untuk memanggilnya Naoya (bukan dengan nama depannya). Naoya mengiyakan dan bertanya kenapa? Akane merasa malu dan bilang kalo hanya ingin saja. Dan malam itu mereka tidur sambil bergenggaman tangan.
Paginya Akane bangun dan melihat ada sarapan di atas meja yang sudah disiapkan sama Naoya. Ada catatannya juga. Ia berterima kasih atas yang kemarin dan mau mengajak Akane makan malam nanti malam.
Malamnya Akane ke tempat yang dijanjikan. Di sana mereka juga ketemu sama rekan-rekan Naoya karena mereka memang biasa makan di sana. Dan yang istimewa, Naoya mengenalkan Akane sebagai pacarnya. Seseorang lalu datang. Ia mengenal Akane dan Akane juga tampak terkejut melihat pria itu. Sementara itu Naoya malah tampak heran lihat mereka saling kenal.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊