All content from GMM tv/ Amazon Prime
Ringkas drama sebelumnya
Rahasia yang menunggu untuk menyerang
Veekit, Non, Mirin dan Tanya sibuk bersiap untuk rapat hari ini. Setelah siap Mirin ke rumahnya bibi Noi dan membawakannya brownis. Veekit datang dan menjemputnya. Mirin merasa sangat stres karena bibi Noi belum menghubungi mereka sementara Veekit lebih santai. Kalo mereka gagal maka nggak papa.
Keempatnya sampai di perusahaan pada saat yang sama. Tanya dan Non menyapa Veekit. Mirin menekan tombolnya tapi Veekit nggak mau tersenyum. Setelah bicara singkat ia lalu masuk duluan meninggalkan mereka.
Kakek memimpin rapat. Bibi Sroy dan Non menyudutkan Veekit karena investornya belum juga hadir. Dan saat Veekit sudah menyerah, bibi Noi mendadak datang. Ia mengaku terlambat karena sakit pinggang saat bangun tidur. Veekit lalu memperkenalkan investornya ke yang lain.Setelahnya bibi Noi ingin bicara secara personal dengan kakek dan minta semuanya untuk meninggalkan mereka.
Di luar Non memuji kemampuan Mirin dalam menemukan Big Noi. Veekit juga merasa bangga padanya. Beda dengan Veekit dan Non, Tanya malah meremehkan Mirin dan bicara buruk tentangnya. Veekit menegurnya. Tanya merasa tersinggung. Apalagi kakek yang nggak menghargainya sebagai investor. Veekit merasa kalo Tanya hanya menghabiskan waktu dan bukannya tertarik dengan aplikasi mereka.
Kakek keluar dan nyuruh Veekit dan Non untuk masuk. Ia juga menegur mereka yang ribut di depan ruang rapat. Keduanya mengiyakan. Sebelum masuk Veekit nyuruh Mirin untuk menunggunya di ruangannya. Tanya menyusul Mirin dan menyuruhnya untuk mengundurkan diri. Mirin nggak mau melakukannya karena Tanya bukan atasannya. Tanya mengancam akan melakukan apapun untuk mengusirnya.
Dalam rapat kakek mengumumkan kalo bibi Noi akan berinvestasi pada Veekit dan Non. Ia nyuruh Non untuk memberikan perencanaannya dan akan memberikan proyek yang lain untuknya dan Tanya. Bibi Noi juga memuji Veekit sebagai cucu kakek. Non nggak bilang apa-apa dan pamit.
Mirin ke atap. Ia menyampaikan kekesalannya ke Tanya. Ternyata ada Non juga di sana. Itu adalah tempat yang sering ia datangi. Mirin merasa nggak enak. Non memberinya saran terkait Tanya. Mirin tahu kalo mereka nggak menyukainya. Non membantah kalo ia nggak menyukai Mirin.
Veekit ke ruangannya dan nggak melihat Mirin di sana. Ia lalu menelponnya tapi ponsel Mirin ada di mejanya. Ia lalu memanggil nama Mirin keras-keras. Mirin seakan bisa mendengarnya. Ia mau keluar tapi pintunya malah terkunci. Non nggak sengaja menutup pintunya tadi. Ia mau menelpon sekretarisnya tapi ponselnya habis baterai. Ia lalu nyuruh Mirin untuk menelpon Aew eas tapi dia kan nggak bawa ponsel.
Veekit ke ruangannya Non dan melihat kalo dia juga nggak ada di sana. Sekretarisnya memberitahu kalo mungkin ia ke atap.
Non dan Mirin mengobrol sambil menunggu petugas berpatroli membukakan pintu. Non biasanya datang ke sana untuk beristirahat. Ia yang selalu sibuk nggak punya banyak waktu untuk beristirahat. Paling lama 20 menit. Mirin prihatin dengarnya tapi Non nggak suka orang melihatnya seperti itu. Ia lalu menanyakan pekerjaan Mirin dengan Veekit. MIrin berterima kasih pada Non karena membantunya di hari ia diwawancara. Menurut Non, kalo Veekit nggak menjadikannya sekretaris mungkin ia akan jadi sekretarisnya. Non lalu memuji Mirin yang bisa memenuhi keinginan Veekit. Ia bahkan membuatnya tersenyum. Andai saja ia punya keberuntungan seperti yang dimiliki Veekit. Seenggaknya ia harus berusaha keras.
Veekit mendadak datang. Ia mengira Non berniat mencuri Mirin darinya. Ia nggak suka dengan kebersamaan mereka dan menarik Mirin dari sana untuk membuatkannya cokelat panas.
Sampai di ruangannya Veekit menanyakan apa yang Mirin dan Non bicarakan. Mirin nggak mau ngasih tahu karena itu adalah rahasianya Non. Vee kesal dan memberinya banyak dokumen keuangan yang harus diperiksa sekarang juga. Ia bahkan nggak memperbolehkan Mirin untuk pergi ke manapun termasuk toilet kecuali ia memberitahunya. Mirin nggak mau memberitahunya dan menerima hukumannya. Sementara itu di ruangannya Non malah berpikir untuk mencuri sekretarisnya Veekit.
Mirin dan Veekit masih di kantor pada malam harinya. Veekit terbangun dan melihat Mirin tertidur sambil duduk. Ia duduk di sebelahnya seketika Mirin terjatuh di bahunya. Veekit nampak menikmati momen itu. Sampai saat petugas kantor datang untuk meriksa apakah Vee sudah pulang apa belum. Vee kaget dan langsung mendorong Mirin. Keduanya bertengkar gerara itu. Vee menyadari kalo Mirin kelelahan dan mengajaknya pulang.
Mereka bertemu dengan Non di depan lift. Ia juga tertidur tadi. Vee malah mengatakan sesuatu yang membuat Non salah paham kalo mereka tidur bersama. Mirin menjelaskan yang terjadi dan malah membuat Non kesal lihatnya karena mereka sangat akrab. Di lift mendadak macet. Non memanggil petugas dan mereka menjanjikan akan memperbaikinya. Veekit menyalahkan Mirin yang selalu terjebak. Tadi di atap dan sekarang di lift. Ia menyarankan agar Mirin melepaskan hewan yang ditangkap seperti burung dan ikan agar hidupnya nggak penuh halangan.
Mirin menunjukkan kalo bukan hanya ia yang terjebak tapi mereka bertiga. Keduanya kembali bertengkar lagi seakan mereka adalah pasangan. Non jadi merasa kalo ia orang ketiga. Lift kembali menyala. Vee menanyakan apa Non merasa diremehkan? Non nggak sempat menjawab karena mereka keburu keluar.
Non menekankan kalo ia nggak merasa dimeremhkan tapi ia frustasi. Ia lau jalan melewati Veekit. Veekit merasa kalo suara Non terdengar serius dan menanyakan raut wajahnya ke Mirin. Mirin memberitahu kalo dia sangat serius.
Orang suruhannya ibunya Non menemukan nama asli Mirin dan melaporkannya.
Mirin sampai rumah. Ia yang tadinya lelah berubah semangat menceritakan tentang pekerjaannya. Ibu lalu mendesaknya untuk mengundurkan diri. Ia salah dengan menggunakan nama ibunya. Ia juga tahu keberadaan ibunya tapi nggak bisa memberitahunya karena janjinya pada ibunya. Mirin nggak bisa mengatakan apapun. Ibu mengingatkan kalo ia harus berhenti sebelum semuanya semakin jauh. Mirin mengiyakan. Tapi sebelumnya ia mau menemui ibunya Veekit untuk memberitahu tentang kehidupan Veekit yang dimintanya.
Esok harinya Mirin ke gereja tanpa menyadari kalo orang suruhan ibunya Non mengikutinya sejak ia meninggalkan rumah. Ia memberikan kue dan menunjukkan foto Veekit. Ke depannya ia nggak bisa melakukannya lagi karena ia akan mengundurkan diri. Ibu Veekit malah meminta Mirin untuk nggak meninggalkannya seperti dirinya. Ia ingin Mirin membantunya mengawasi Veekit dari jauh.
Sementara itu di rumah Veekit sedang memantau tentang aplikasi mencari orang hilang.
Mirin menyarankan agar ibu Veekit kembali. Ia yakin Veekit yang sudha dewasa bisa mengurusnya dengan baik. Ibu nggak mau. Ia merasa kalo keadaannya akan lebih sulit. Ia menenangkan kalo nggak ada yang tahu keberadaannya selain Mirin dan ibunya.
Orangnya ibunya Non memberitahukan informasi yang didapatkannya. Ia bahkan juga menunjukkan foto gereja dan foto Mirin bersama ibunya Veekit. Ibunya Non menyuruhnya untuk mencari informasi lagi dan merahasiakannya karena ia akan menggunakannya di hari Veekit nggak boleh melakukan kesalahan.
Epilog
Hari saat Neeraumpan menikah, Sroy menemuinya dan mengintimidasinya. Ia menekankan kalo ia nggak akan pernah menerimanya menikahi adiknya.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊