All content from NETFLIX
@novoduce |
Ringkas drama sebelumnya
Tae O datang ke rumah Song I habis pulang sekolah. Di depan rumah Song I ada dua karangan bunga besar. Di depan pintu ada tempelan kertas yang bertuliskan beristirahat dengan tenang. Sedang berduka.
Tae O nggak tahu apa yang terjadi sampai paman dan bibi Song I yang sedang buru-buru nggak sengaja menabraknya.
Mereka masuk dan membiarkan pintu terbuka. Bibi langsung memeluk ibu Song I. Mereka semua nangis. Di dekat mereka ada Song I yang duduk dengan mata kosong. Tae O terdiam menatap Song I.
"Saat itulah aku sadar kalo aku harus menemani Song I"
Tae O duduk disamping Song I dan memberikan sesuatu padanya. Song I menerimanya dan membacanya. Panduan Program Pertukaran Budaya. Tae O memberitahu kalo guru yang menyuruhnya untuk menyerahkannya untuk berjaga-jaga.
"Pendaftarannya memang sudah ditutup. Tapi mereka menunggu kalo kamu tertarik"
Song I menghela nafas. Dia nggak bisa pergi apalagi sekarang ibunya sendiri. Song I mengembalikannya ke Tae O. Dia emang nggak mau pergi kok.
Tae O menerimanya. Dia mengaku nggak tahu gimana caranya menghibur Song I. Song I melarang Tae O untuk menghiburnya segala. Ada banyak orang yang kehilangan ayahnya dulu.
Song I nggak sanggup menyelesaikan kalimatnya. Dia nunduk dan nangis. Air matanya menetes mengenai punggung tangannya.
Tae O mendongak ke atas.
"Kayaknya mau hujan. Gimana, nih? Kenapa harus hujan sekarang?"
Song I memukul kepala Tae O dan menyuruhnya diam. Berisik! Bukannya marah, Tae O malah senyum.
"Lihat tuh, tanganmu basah. Hujan juga menetesi wajahmu? Kenapa hujan hanya menetesimu?"
Tae O mengusap air mata di tangan dan di pipi Song I. Ia melihat payung di dekat Song I dan mengambilnya. Tae O membukanya untuk memayungi Song i.
Tae O memberitahu Song i kalo dulu ibunya juga meninggal di musim ini. Song i mengingat kalo Tae O dulu bilang kalo ibunya meninggal saat dia masih kecil. Tae O bahkan nggak ingat kapan itu.
Tae O membenarkan. Song i mengatakan kalo lebih baik nggak ingat. Kenangan menyulitkan. Song i merasa kalo lebih baik sekarang dia amnesia.
"Kalo kenangan dicuri juga nggak bagus. Walaupun nggak punya kenangan, nggak punya ibu juga nggak bagus."
Song i menatap Tae O. Dia tetap merasa pedih walaupun seolah nggak punya ibu. Tae O mengaku sudah terbiasa tanpa ibu dan yakin kalo Song i juga akan terbiasa. Maksudnya tanpa ayah.
Song i menatap Tae O dan nggak bilang apa-apa. Tae O tersenyum dan yakin kalo Song i bakal cepat lupa karena ada dia.
Berkat Tae O Song i bisa senyum lagi. Tiba-tiba Tae O bilang kalo Song i cantik kalo lagi senyum. Dia bahkan membelai rambut Song i segala.
Habis hujan. Tae O berlari sambil membawa dua buah roti. Song i ada di kelas lantai atas. Ia melihat Tae O dan memanggilnya. Apa Tae O dapat roti isi sosis?
Tae O menyembunyikan roti yang ia bawa di balik punggungnya. Dia nggak menjawab sehingga Song i mengira kalo Tae O nggak dapat. Tae O menunjukkan rotinya dan membuat Song i tersenyum. Ia menyuruh Tae O untuk segera naik dan memberikan roti itu padanya.
Song i melihat kalo langit mendung. Apa Tae O bawa payung? Tae O mengiyakan dan akan mengambilnya.
Tae O berlari menjauh. Ia masuk ke sebuah toko dan membeli payung.
Habis beli payung Tae O kembali ke kelas Song i. Ada gadis yang menyukai Tae O dan minta ijin pada Song i agar bisa pdkt sama Tae O.
Song i nggak ngerti kenapa butuh ijinnya untuk suka sama Tae O? Para gadis itu mengatakan kalo semua orang mengira Tae O dan Song i pacaran karena selama ini mereka sangat dekat.
Song i menyangkal berita itu. Ia menegaskan kalo nggak asa hubungan apa-apa antara dirinya dan Tae O. Para gadis itu memuji Tae O yang tampan. Mana mungkin Song i nggak menyukainya?
Diam-diam Tae O tersenyum mendengarkannya dari luar kelas.
"Kalian kan nggak tahu wajahnya Tae O pas masih kecil. Nilainya 0 sampai rata-rata."
Gadis yang suka sama Tae O memastikan apa benar Song i nggak suka samaTae O. Song i nggak langsung menjawabnya. Hal itu memberikan harapan ke Tae O. Tapi akhirnya Song i membenarkan kalo dia memang nggak punya perasaan ke Tae O. Song i mengakui kalo Tae O baik dan manis. Tapi Tae O bukanlah tipenya.
Tae O jadi kecewa dengarnya. Dia berbalik dan pergi.
Pas pulang sekolah hujan beneran turun. Song i nggak bawa payung dan berniat buat nelpon Tae O.
Panjang umur. Tae O tiba-tiba datang dan berdiri di sebelah Song i. Song i mematikan telponnya dan ngajak Tae O buat berbagi payung sama dia.
"Nggak mau!"
Tae O membuka payungnya dan memakainya sendiri. Dia berjalan meninggalkan Song i yang bingung dengannya. Tae O tiba-tiba berbalik dan menatap Song i.
"Hujan-hujanan sono!!!"
Song i memanggil Tae O dan mengejarnya.
"Tae O! Kenapa, sih?"
Tae O malas jawab dan terus menghindari song i. Song i terus mendekatinya dan minta berbagi payung. Tae O nggak mau.
"Apa itu?"
Song i terkecoh. Tae O kembali berlari menjauh dan Song i mengejarnya lagi. Dia berhasik mengambil payung Tae O dan membawanya kabur.
Tae O mengejarnya dan minta payungnya dibalikin. Song i nggak mau. Dia malah membuka dan menutup payung itu biar Tae O menjauh. Tae O melepaskan tasnya dan melemparkannya ke Song i. Song i mengambilnya dan membuangnya. Habis itu mereka kejar-kejaran lagi rebutan payung.
Flashback end...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊