All content from tvN
Ringkas drama sebelumnya
Yeon datang ke tempat yang Rang minta untuk ketemu. Nggak jauh dari sama direktur mengawasi di dalam mobil. Ia lalu mengambil ponselnya dan melihat yang terjadi selanjutnya.
Ji Ah datang ke kantor. Ia lalu melihat Tae Ri sedang bersama Hwan dan Kim Jagga. Ia mengambil minum lalu menghampiri mereka. Kim Jagga mengajaknya ikut makan. Ji Ah sedikit heran. Sejak kapan mereka menjadi makin dekat?
Kim Jagga memberitahu kalo Tae Ri sangat hebat. Dia tahu semuanya dari Sejarah, budaya, seni Dan agama. Ia berpikir kalo Dae Ri adalah ensiklopedia manusia.
Ji Ah menambahkan kalo Tae Ri juga cukup berguna di lapangan. Hwan memberitahu kalo untuk menemukan contoh pengalaman masa lalu di luar negeri, Tae Ri menerjemahkan tesis berbahasa Inggris, Prancis dan Mandarin sepanjang malam. Ji Ah menanyakan rahasianya Tae Ri.
Tae Ri memberitahu kalo saat ia masih kecil, ia nggak bisa keluar rumah karena masalah kesehatannya. Selain pengasuhnya, ia nggak punya siapapun di rumah. Karena itulah ia membaca banyak buku.
Ji Ah mengangguk paham. Ia lalu mengambil sepotong roti dan memakannya. Tae Ri menatapnya sambil senyum.
Ketua tim datang. Ia menyapa mereka semua dan menghampiri mereka. Melihat ada roti bakar ia juga ingin memakannya. Kim Jagga menahannya. Ketua tim hanya ingin makan satu dan melarang Kim Jagga untuk pelit. Sambil makan ia mengumumkan ke tim Urban Legend kalo hari ini mereka akan berkumpul.
Ji Ah dan Kim Jagga kompak bilang nggak mau ikut. Ketua tim menolak ketidakhadiran. Pengumpulan berita, penulisan naskah dan pengeditan, nggaj ada alasan untuk hari ini. Karena mereka akan mengadakan penyambutan untuk Tae Ri.
Ketua tim pergi setelah mengatakannya. Ji Ah melihat Tae Ri dan tersenyum sambil makan.
Yeon melihat Rang yang sedang membuat kopi. Ia menanyakan apa yang sedang dilakukannya di sana? Rang berbalik dan memberitahu kalo ia sedang membuat kopi. Yeon menanyakan kenapa ada banyak bunga? Ia merasa kalo itu nggak cocok untuk Rang.
Rang mengaku ingin Yeon menikmati aroma kampungnya. Dia mempersilakan Yeon untuk mengambil sesukanya untuk wanitanya. Biasanya wanita suka bunga. Yeon menolak. Nggak perlu. Ia lalu berjalan dan melihat bunga yang berjajar di meja.
Sementara Yeon nggak melihat Rang mengambil racun dari direktur dan membereskannya ke kopi untuk Yeon. Ia lalu menghampiri Yeon dan diawasi sama direktur.
Yeon menanyakan apa Rang sudah tahu letak ceplukannya? Rang menanyakan kenapa Yeon terburu-buru? Yeon mengaku nggak punya waktu untuk mengobrol. Ia mau mengambil kopinya tapi Rang mencegahnya. Ia mengaku juga nggak punya waktu. Tapi tetap saja ja ingin Yeon mendengarkannya. Yeon meletakkan cangkirnya dan bertanya ada apa?
Sambil menatap Yeon dalam Rang menanyakan apa arti dirinya bagi Yeon? Yeon menghela nafas dan menanyakan apa kali ini yang membuatnya kesal? Ia merasa kalo ia sudah cukup membantu. Sekarang masalahnya apa? Rang mendesak Yeon untuk menjawabnya.
Yeon mendekat dan menjawab kalo Rang adalah keluarganya. Hanya karena mereka berbagi ayah, Rang bersikap seolah berhak mengganggunya. Rang adalah keluarga yang menyebalkan. Jangan harap ja akan mengatakan hal baik padanya gegara ia mendudukkannya di antara bunga. Ia meminta Rang untuk bersikap kekanakan karena ia sudah muak. Yeon bahkan sampai menggebrak meja.
Rang merasa kalo Yeon sangat kejam padanya sementara ia sangat baik pada wanitanya. Yeon membenarkan. Ji Ah jauh lebih kuat dari Rang. Dia punya sejarah keluarga yang tragis seperti Rang tapi dia nggak merengek seperti Rang. Rang merasa kalo itu aneh. Menurutnya Yeon nggak pernah menjadi kakak yang baik baginya tapi ia tampak sangat berkilau baginya. Yeon nampak sempurna dan ia ingin menjadi seperti Yeon.
Yeon memalingkan wajahnya. Rang mempersilakan Yeon untuk meminum kopinya. Yeon menanyakan apa yang Rang masukkan dalam kopi itu? Dengan mata berkaca-kaca Rang menatap Yeon. Yeon memintanya untuk santai saja karena ia hanya bercanda. Ia mengambil cangkirnya dan meminum kopinya sementara Rang hanya diam menatapnya. Ia lalu menatap ke kamera CCTV yang terhubung sama ponsel direktur.
Direktur menatapnya sambil senyum.
Yeon menanyakan dimana ceplukannya? Rang memintanya untuk menunggu dan ia akan segera menemukannya. Yeon menunjuk Rang dan memperingatkannha agar jangan macam-macam.
Rang menyinggung Yeon yang menyelamatkannya di hutan Agui. Dan itulah yang ia pikirkan saat itu. Ia lalu bangkit dan bilang kalo ia harus mati untuk Rang suatu hari nanti. Ia akan bertaruh nyawa untuknya. Tapi apa Yeon tahu kalo ia berubah pikiran saat ia hampir mati untuk Yeon. Ia ingin hidup. Karena itulah...Ia ingin Yeon mati.
Yeon langsung menatap Rang. Rang mengambil vas bunga dan menghantamkannya pada Yeon. Yeon menggunakan lengannya untuk melindungi kepalanya. Ia lalu bangkit dan bertanya apa Rang pingin berkelahi?
Rang merasa kalo ia nggak akan bisa mengalahkan Yeon kalo mereka berkelahi. Ia lalu menyerahkan racun yang sudah ia tambahkan ke dalam kopi Yeon. Yeon menatap Rang dan langsung tahu kalo kopinya... . Ia lalu jatuh saat itu juga. Rang mendekat dan menyesalkan kalo aja Yeon sedikit saja mencemaskannya seperti saat mencemaskan JI Ah, maka ia nggak mungkin melakukannya.
Yeon memaki Rang lalu nggak jatuh. Racun itu menggelinding. Rang menatapnya lalu nggak sadarkan diri. Sementara Rang menatapnya dengan mata merah.
Direktur malah menyaksikannya sambil senyum. Ia menyimpan ponselnya lalu pergi. Ia menyentuh Yeon pakai kaki, memastikan kalo dia sudah tidur. Setelah memastikan ia lalu menelpon Imoogi. Rang menatap sang kakak dengan tatapan sendu.
Direktur melapor kalo mereka sudah menangkap Lee Yeon. Imoogi memintanya untuk menunggu sampai ia tiba dan melarang direktur untuk menghubungi nomor itu lagi.
Imoogi tersenyum lalu kembali bergabung dengan yang lain.
Direktur kesal dengarnya. Dikiranya dia bawahannya? Ia menyimpan ponselnya lalu tersenyum menatap Yeon.
Tae Ri kembali ke acara makan-makan sama timnya. Ia duduk di sebelah ketua tim. Ketua tim nyuruh yang lain untuk mengisi gelas masing-masing sedang ia menuangkan minuman untuk Tae Ri. Mereka lalu bersulang. Ketua tim berandai-andai ja punya anak seperti Tae Ri. Tampan, pintar dan...tubuhnya kekar.
Hwan memberitahu kalo ia hampir mengagumi ketua tim. Dia sama sekali nggak berubah.
Tae Ri tiba-tiba bangkit dan pergi. Ji Ah melihatnya dan mengikuti dengan alasan mau menghirup udara segar. Di luar ia melihat Tae Ri dan menanyakan kemana ia mau pergi? Tae Ri berhenti dan menghela nafas. Ia berbalik dan menatap Ji Ah. Ia memberitahu kalo ia harus menemui seseorang. Nggak akan lama.
Ji Ah menyesalkan dari mana Tae Ri belajar sikap seperti itu? Ia melarangnya untuk pergi begitu saja di tengah acara makan. Apalagi pesta itu untuknya. Tae Ri lalu Me minta maaf. Ji Ah memberitahu kalo ada banyak hal yang ingin ia tanyakan pada Tae Ri.
Tae Ri menanyakan contohnya? Ji Ah menanyakan buku kesukaannya.
"A Lover's Discourse"
Ji Ah tahu kalo itu karya Roland Barthes. Tae Ri terkejut Ji Ah sudah membacanya. Ji Ah mengaku tertipu sama judulnya. Ia kira itu panduan untuk kencan tapi ternyata untuk memahami cinta yang dibicarakan, minimal mereka harus memahami sastra.
Tae Ri tersenyum dan memberitahu kalo di sana juga terdapat frasa indah. Dia memuji orang lain karena sempurna, dia mengagungkan dirinya karena telah memilih orang lain yang sempurna ini.
Ji Ah menatap Tae Ri tajam dan memberitahu kalo ia memuji bom soju. Ia lalu membawa Tae Ri kembali ke tempat tadi.
Rang melihat jam tangannya. Sudah lama tapi Imoogi nggaj juga datang. Ia bangkit dan memberitahu kalo waktunya tinggal 5 menit lagi. Ia meminta direktur untuk mengakhiri kontraknya.
Direktur memberitahu kalo akhirnya adalah jantung Yeon. Ia mendekat dan menunjuk jantung Yeon pakai pisau. Rang mengingatkan kalo ia sudah menepati janjinya dan membawakannya Lee Yeon. Ia mendesak agar direktur mengatakan kako kontraknya sudah berakhir. Direktur memberitahu kalo ia sedang menunggu Imoogi.
Rang marah karena direktur telah meremehkannya. Direktur tersenyum. Tahu itu membuat Rang menjadi g*la. Ia bahkan nggak bisa membunuh orang yang berhutang padanya.
Direktur menghampiri Rang sambil tersenyum. Rang membalas senyumnya. Ia mengaku dengar kalo direktur terlahir sebagai budak. Ia nggak bisa melakukan apapun tanpa pemiliknya.
Direktur kesal dan minta Rang untuk menjaga bicaranya. Rang harus menurutnya kalo ia menyuruhnya untuk membayar hutangnya. Rang nggak mau berhenti. Ia mengejek Direktur yang menjilat Imoogi yang telah membunuh keluarganya. Ia menanyakan gimana rasanya saat orang tua, istri dan anak-anaknya menjerit sampai mati? Nangis?
Direktur kembali meminta Rang untuk menutup mulutnya. Rang mendesaknya untuk bilang kaki kontrak mereka berakhir. Direktur mengiyakan dan bilang akan mengakhiri kontraknya dengan caranya sendiri. Ia mau menusuk dada Yeon dengan pisau tapi Rang mencegahnya dan melemparinya sampai menghantam meja bunga.
Direktur menatap Rang dan menanyakan apa dia sudah g*la? Rang merasa kalo ia nggak bisa melakukannya. Ia mungkin benar-benar br*ngs*k tapi ia nggak bisa mengorbankan keluarganya seperti Direktur. Direktur mencoba untuk bangkit dan memberitahu kalo Rang akan mati. Rang memberitahu kalo ia nggak akan mati. Direktur memberitahu kalo rubah akan mati kalo melanggar kontrak.
Mendadak Rang berubah menjadi Yeon. Ia memberitahu kalo Rubah juga bisa berubah bentuk. Ia mengaku benci melakukannya karena itu membuatnya kehilangan harga diri. Direktur lalu melihat Yeon yang tergeletak di lantai. Ia bangun dan dia adalah Rang. Ia mengejek Yeon yang selalu bicara soal harga dirinya.
Yeon memarahi Rang yang katanya hanya akan minum kopi sedikit tapi marah tertidur pulas. Direktur syok. Ia bertanya-tanya sejak kapan... . Yeon menjawab tadi malam di rumahnya.
Jadi ternyata sebelumnya Yeon menemui Rang di bar. Rang yang sudah mau pergi menanyakan kenapa Yeon di sana? Yeon mendekat dan meminta maaf karena baru tahu kalo Rang adalah salah satu sandera. Ia nggak tahu kalo Rang hampir mati.
Mata Rang berkaca-kaca dan Yeon lalu membelai pipinya. Ia mengajaknya untuk menghadapinya bersama.
Yeon menggeleng. Ia nggak bisa melanggar kontrak nggak peduli apa yang akan ia lakukan. Yeon meyakinkan kalo Rang bisa melakukannya. Rang menanyakan caranya. Yeon memintanya untuk bertukar tempat dengannya. Turuti keinginan Imoogi dan bawa dia padanya.
Rang akhirnya mendatangi Direktur dan bilang akan melakukannya. Direktur lalu memberinya racun dan meminta Rang untuk tidur di sana malam ini. Rang bangkit dan mengikuti Direktur.
Dan saat melewati kaca nampaklah kalo dia adalah Yeon.
Rang bangkit. Direktur marah. Beraninya mereka melakukan itu. Ia lalu mengambil pisaunya yang tadi jatuh dan mau menusuk Yeon. Yeon menangkap tangannya dan memutar pisaunya menghadap direktur. Ia menusuk direktur dengan pisaunya sendiri.
Direktur kesakitan dan menyuruh Rang untuk membunuh Yeon sekarang juga. Yeon mencekik direktur dan melarangnya untuk mengusik adiknya. Kalo meneruskannya maka direktur benar-benar akan mati. Ia memberitahu kalo pilihannya ada pada direktur. Ia akan membunuh Rang dan mati di tangannya atau mengubah kontraknya.
Direktur menatap Yeon lalu minta tolong pada Rang untuk membayar hutangnya. Rang menatap cincin itu di tangannya lalu menghampiri mereka. Ia menyingkirkan tangan Yeon dari leher direktur. Direktur lalu meminta Rang untuk membawanya ke tempat ceplukan.
Ia yang sudah sekarat jalan duluan dan Rang menyusul kemudian. Nggak lama kemudian mereka sampai. Rang tersenyum melihat ceplukan di depan mata.
Acara makan-makan sudah selesai. Kim Jagga, Hwan sama ketua tim mabuk berat dan pulang duluan. Tae Ri menghentikan taksi dan mau buru-buru pergi tapi Ji Ah menahannya. Ia mau mengantarnya dan bilang sudah menelpon sopir. Tae Ri tersenyum dan menolak.
Ji Ah kembali menarik lengan bajunya Tae Ri dan menahannya. Ia akhirnya nggak bisa menolak lagi. Ji Ah meminta maaf pada sopir taksi dan ia pun pergi.
Suasana mendadak terasa nggak nyaman. Tae Ri bertanya pada Ji Ah apa dia punya pacar? Ji Ah mengangguk membenarkan. Tae Ri menanyakan seperti apa pacarnya Ji Ah? Ji Ah tersenyum dan menjawab kalo dia seperti pria dalam dongeng.
Tae Ri menyuruh mereka untuk putus karena dongeng untuk orang dewasa biasanya berakhir dengan kejam. Ji Ah hanya diam dan menatap Tae Ri.
Direktur pergi. Yeon dan Rang melihatnya dan bilang sampai jumpa. Yeon juga bilang terima kasih. Dia menceritakan semuanya. Rang lalu melihat cincin di tangannya menghilang. Sudah berakhir.
Yeon menepuk dada Rang dan memujinya yang pandai berakting. Ia bisa menjadi aktor. Rang tersenyum. Apa sebaiknya ia mencobanya? Mereka saling tersenyum lalu melihat ceplukan di samping keduanya.
Ji Ah mendapat kiriman foto dari Yeon yang sudah mendapatkan ceplukan itu. Ia lalu bilang ke Tae Ri agar nggak mencoba berlagak gagah di depannya. Karena baginya Tae Ri nggak lebih dari musuh orang tuanya.
Tae Ri tersenyum. Ternyata Ji Ah sudah tahu siapa dirinya. Ia lalu tersenyum mengerikan menyadari karena itulah Ji Ah nggak melepaskannya hari ini.
Memang sebelumnya Yeon memintanya untuk melakukan sesuatu yang hanya bisa ia lakukan. Ji Ah memikirkannya. Sesuatu yang hanya bisa ia lakukan? Yeon meminta Ji Ah untuk membuat Imoogi sibuk selagi ia mencari ceplukan.
Ji Ah menanyakan dimana Imoogi? Yeon pikir Imoogi mungkin di tempat yang lebih dekat dengan Ji Ah melebihi dugaannya. Ji Ah memikirkannya. Di tempat yang dekat dengannya? Maksudnya....
Tae Ri tersenyum.dan mendekat ke Ji Ah. Ji Ah sangat nggak berdaya mengingat ia tahu siapa dirinya. Ji Ah menatapnya tanpa rasa takut dan mengatakan kalo Yeon memberitahunya kalo Imoogi nggak bisa membunuhnya.
Imoogi mengangguk membenarkan. Ia meraih tangan Ji Ah paksa dan memberitahu kalo ia menyukainya. Ji Ah mau menarik tangannya tapi Imoogi nggak mau mekepaskannya. Ia malah mencium tangan Ji Ah lalu tersenyum menatapnya.
Ji Ah menarik tangannya. Imoogi lalu pergi meninggalkannya. Ia menghela nafas lega lalu menghentikan taksi. Ji Ah berlari sekuat tenaga pulang ke rumah. Yeon berdiri di depan rumahnya dan tersenyum menatapnya. Ia merentangkan kedua tangannya dan Ji Ah menghambur dalam pelukannya. Hatinya dupenuhi rasa haru.
Yeon melepaskan pelukannya dan mengangguk. Mereka lalu masuk bersama. Di depan pintu Ji Ah melihat dua pasang sepatu milih ayah dan ibu. Ji Ah lalu masuk dan melihat ayah juga ibu.
Ji Ah terdiam. Dia nangis manggil ayah sama ibu. Ia menghampiri mereka dan meluk keduanya. Yeon diam tersenyum menatap Ji Ah akhirnya bisa bertemu lagi dengan orang tuanya.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊