Sinopsis The Tale of the Nine Tailed episode 12 part 1

Anysti
0

All content from tvN 






Ringkas drama sebelumnya


Ji Ah melihat ibu sama ayah ada di rumah saat ia pulang. Ia menghampiri mereka dan memeluk keduanya. Sambil nangis ia menanyakan apa itu nyata? Mereka beneran ibu sama ayahnya? Ayah dan ibu hanya diam. Ia melepaskan pelukannya dan menatap mereka. Ji Ah manggil ibu dan menanyakan apa ibu nggak mengenalinya? 


Ibu hanya menatap Ji Ah. Ji Ah lalu beralih ke ayah dan memberitahu kalo dia adalah Ji Ah, putrinya. Sama seperti ibu, ayah juga hanya diam. Ji Ah mengaku paham. Sudah lebih dari 20 tahun. Ibu mengatakan kalo putri mereka sudah tumbuh dewasa. 


Ji Ah menatap ibu. Ayah menghapus air matanya dan bilang kalo putri mereka masih cengeng. Ji Ah nangis lagi tahu mereka mengenalinya. Ibu memberitahu kalo orang tua pasti mengenali anaknya. 


Tangis ketiganya pecah. Ji Ah kembali memeluk mereka. Ibu meminta maaf karena telah membuat Ji Ah menunggu lama. Sambil nangis Ji Ah mengaku kangen pada mereka. 




Yeon tersenyum lega lalu pergi. Di luar ia bertemu dengan Shin Ju yang sudah menunggunya. Ia memuji perbuatan hebat yang dilakukan Yeon dan adiknya. Dan untuk pertama kalinya dalam 20 tahun PD Nam akan tidur dengan tenang. Yeon sesumbar kaki ia sudah berniat pasti terlaksana. 


Shin Ju mengonfirmasi kalo kesepakatan Rang juga selesai. Yeon membenarkan. Sempurna. Yeon minta dipuji lagi. Ia berputar menikmatinya. Shin Ju merasa kalo hidup itu nggak adil. Gimana bisa Yeon tampan dan juga pandai memecahkan masalah. Matanya sampai buta lihatnya. 


Yeon hanya tertawa. 




Di mobil Rang nggak henti-hentinya menatap tangannya dimana cincin itu telah menghilang untuk selamanya. Yu Ri menanyakan kalo Rang sudah baikan sama Yeon? Rang membenarkan kalo lebih tepatnya ia membiarkannya berlalu. 


Yu Ri mengaku nggak suka sama Yeon. Rang langsung menatapnya dan menanyakan alasannya. Yu Ri mengungkit kalo Yeon sudah menyakiti Rang sejak lama. Rang nggak kan tinggal bersamanya, kan?


Rang hanya tersenyum sambil menggeleng. Emangnya ia g*la? Yu Ri meminta agar Rang nggak mengabaikannya setelah kakaknya kembali. Rang menggoda gimana kalo ia mengabaikannya? Yu Ri mengancam akan menggigitnya. Rang tersenyum. Ia merasa kalo ia gagal membesarkan Yu Ri. Yu Ri hanya tersenyum. 


5 tahun lalu






Yu Ri nampak berantakan di suatu ruangan. Rang datang dan memberinya sepiring makanan. Yu Ri menatapnya tajam lalu menggigit tangan Rang. Rang menyingkirkan kepalanya dan menunjukkan menggigit yang benar. Ia menggigit tangan Yu Ri dan Yu Ri menjerit ketakutan. 


Rang melepaskan Yu Ri. Rang memberitahu Yu Ri kalo itulah yang harus ia lakukan. Kalo ada yang menggigitnya maka Yu Ri harus balas menggigit. Dunia ini kejam untuk mereka yang nggak bisa berteriak saat digigit. 


Yu Ri menegaskan kalo dia nggak pernah minta Rang untuk menyelamatkannya. Sambil senyum Rang membenarkan. Mereka yang menerima seseorang meski nggak ingin, dan memberi makan juga merawat mereka hanya untuk membuangnya nanti adalah yang terburuk menurutnya. Rang bangkit dan menyuruh Yu Ri untuk pergi setelah selesai makan. 


Rang pergi setelah mengatakan itu. Yu Ri nggak ngeh. Ia lalu menatap makanan itu. Ia mengambilnya dan mulai memakannya. 




Sekarang penampilan Yu Ri sudah berubah tapi. Ia berjalan di belakang Rang. Rang berbalik dan menatapnya. Ia mengungkit apa yang pernah ia bilang agar Yu Ri jangan mengikutinya. Yu Ri memalingkan wajahnya. Tapi saat Rang kembali berjalan, ia mengikutinya lagi. 


Rang kesal dan berlari. Yu Ri ikut lari dan mengejar Rang. Keduanya tersenyum. Rang mempercepat larinya dan Yu Ri melakukan hal yang sama. 





Suatu ketika Rang memberikan tusuk rambut ke Yu Ri. Yu Ri mengambilnya. Rang menyuruh Yu Ri untuk menyerangnya. Yu Ri menurut dan menggunakan tusuk rambut itu untuk menyerang Rang. Rang berhasil menghindar dan bahkan membuat Yu Ri hampir jatuh. 


Rang menolong Yu Ri dan menunjukkan titik-titik yang harusnya Yu Ri serang. Dada kanan dan kiri lalu leher. Ia memberitahu kalo itu adalah jugularis dan meminta Yu Ri untuk mengingatnya. 


Yu Ri kembali menyerang Rang Tapi Rang masih bisa menghindar dan menangkap tangannya. Ia menyuruh Yu Ri untuk melakukannya lagi dan lagi sampai akhirnya Yu Ri bisa mengenai leher Rang tanpa ada perlawanan dari Rang. 


Rang tersenyum dan menunjukkan kalo Yu Ri berhasil. 




Di kesempatan lain Yu Ri menghampiri Rang yang berada di dalam mobil. Ia masuk dan memberitahu Rang kalo ja berhasil mengenai jugularis hanya dalam sekali coba. Rang tersenyum dan mengujinya. Yu Ri senang dapat pujian dari Rang. Ia memeluk Rang dan mengecup pipinya. 


Rang tersenyum dan membelai rambut Yu Ri. 




Rang tersenyum ingat itu semua. Ia lalu menatap Yu Ri yang sedang menyetir dan menawarkan untuk membelikannya Jokbal. Yu Ri menolak karena itu mengingatkannya pada masa lalu yang menyakitkan. Ia maunya bossam. Rang nggak mau. Ia mau malam ini untuk Jokbal. 


Yu Ri kesal dan memalingkan wajahnya. Rang menggodanya dengan meraih setir. Yu Ri terkejut. Ia mengeluh dan melarang Rang melakukannya. Ia lalu menawarkan untuk makan setengah-setengah. 


"Setuju"




Ji Ah membawa ayah dan ibu ke kamarnya. Ibu melihat kliping tentang hilangnya mereka. Apa itu? Ji Ah memberitahu kalo pada awalnya ja membagikan brosur tapi nggak ada yang mempercayainya. Ia lalu menjadi produser acara TV untuk mencari mereka. Dan ia berhasil. 


Ibu dan ayah menatapnya dengan tatapan sendu. Ibu memeluk Ji Ah dan memberitahu kalo mereka sangat bangga padanya. 







Ketiganya kembali ke ruang tamu. Ji Ah menanyakan tubuh ayah sama ibu. Apa ada yang sakit? Ibu meminta Ji Ah untuk nggak khawatir karena mereka baik-baik saja. Ji Ah tersenyum. Kalo iya ia mau mengajak mereka ke dokter. 


Ayah melihat kotak musik pemberian mereka dulu dan memperhatikannya. Ia membawanya dan menghampiri Ji Ah. Kotak musik itu, kecelakaan di bukit Rubah rasanya seperti baru terjadi kemarin. Dunia mereka tampaknya sama tapi ternyata 20 tahun sudah berlalu. 


Ji Ah menanyakan di mana mereka selama ini? Ibu mengaku nggak tahu. Ia merasa seperti terbangun dari tidur bertahun-tahun. Dan ternyata ayah juga. Ji Ah lalu mengambil bunga anyelir buatannya duku dan menunjukkannya ke ayah. Bukankah ayah yang menulisnya? 


Ayah melihatnya dan membacanya. Ia lalu memberi tahu Ji Ah saat ia terbangun seorang pria berkulit putih mendekatinya. Dia bilang ayah bisa bertemu dengan Ji Ah kalo menulis pesan itu. Ibu pikir pria itu yang pasti membantunya. 


Ji Ah membantahnya. Bukan dia. Itu Yeon. Yeonlah orang yang menyelamatkan mereka. Ibu mengonfirmasi kalo Yeon adalah orang yang tadi mereka temui. Ji Ah membenarkan. Ibu menanyakan orang seperti apa Yeon itu? 


Sambil membayangkan Ji Ah memberitahu kalo Yeon adalah orang yang hanya peduli padanya. Dia yang menunggunya untuk waktu yang sangat lama. Dan orang yang mengorbankan hidupnya untuk Ji Ah. 


Ibu menanyakan kalo dia adalah pacarnya Ji Ah. Ji Ah mengangguk membenarkan. Ibu tersenyum menyadari kalo putrinya benar-benar dewasa. 


Ayah mengaku kesal. Ia selalu ingin menjadi cinta pertamanya Ji Ah dan berharap untuk mengomelinya. Ji Ah malah minta ayah mengomelinya karena ia sangat ingin mendengar omelan mereka. Ayah tersenyum. Ia memberitahu kalo ada begitu banyak hal yang ingin ia lakukan untuk Ji Ah. 


Ji Ah memintanya untuk melakukannya mulai sekarang karena ayah sudah kembali. Ayah mengangguk membenarkan. Ibu memeluk Ji Ah dan mengaku sangat bangga padanya. Putrinya. Ia tumbuh dengan tegar dan menjadi produser keren. Ji Ah tersenyum dan bersandar pada ibu. 






Yeon duduk di rumahnya sambil memegang gelas minuman. Ji Ah menelpon via video. Ia meletakkan gelasnya dan menjawabnya. Kenapa melakukan obrolan video? Ji Ah yang tiduran di kasur mengaku khawatir sama anak anjingnya yang tidur sendirian. 


"Anak anjing?"


Ji Ah mengajaknya untuk melakukan semua yang pasangan lain lakukan. Membuat nama panggilan masing-masing dan beli cincin pasangan. Ia juga mengajak Yeon untuk melakukan hal kuno di telpon. 


Yeon memalingkan wajahnya menahan senyum. Ia lalu menatap Ji Ah dan menanyakan contohnya. Ji Ah mendekat dan memberikan kecupan pada Yeon. Kayak gitu. Yeon tersenyum lihatnya. Ia merasa kalo Ji Ah pasti sangat senang hari ini. 


Ji Ah mengangguk membenarkan. Ia merasa sangat senang serasa sampai bisa terbang. Yeon menutup wajahnya pakai kedua tangannya dan meminta agar Ji Ah jangan terbang jauh. Ia lalu mengintip Ji Ah dan melanjutkan kalo anak anjingnya akan nangis nanti. Ji Ah tertawa dengarnya. 


Yeon menatapnya dengan perasaan lega. Ji Ah berterima kasih padanya karena sudah menepati janji untuk menemukan ayah dan ibunya. Yeon berharap kalo semua malam Ji Ah akan sebaik malam ini. Ia akan memastikan itu terjadi. 


Tiba-tiba ibu memanggil Ji Ah dan menyuruhnya tidur. Ji Ah lalu pamit ke Yeon. Dia harus pergi. Yeon melambaikan tangannya dan berharap Ji Ah tidur nyenyak. JI Ah mengatakan hal yang sama dan minta Yeon untuk memimpikannya. Yeon melambaikan tangannya. 


Panggilan mereka terputus dan Ji Ah pergi setelahnya. 


Menangkap ekor





Di mobil dalam perjalanan pulang Direktur maki-maki Yeon yang membuatnya hampir mati. Kesal banget. 


Sampai di depan rumah Imoogi mendadak nelpon. Ia menjawabnya dan memberitahu kalo ia mau menelponnya. Ia mengaku hampir menangkapnya tapi mereka malah menipunya. Ia membenarkan telah melakukan kesalahan kecil. 


Imoogi mengatakan kalo direktur telah kehilangan ceplukan dan juga sandera. Ia nggak punya banyak pilihan lagi gegara direktur. Direktur meyakinkan kalo ia bisa mengembalikan semuanya dan meminta Imoogi untuk percaya padanya. Imoogi menanyakan keberadaannya sekarang. 


Direktur berbohong dan bilang kalo ia di jalan. Imoogi mengingatkan kalo ia bisa mendengar semuanya. Ia bisa dengar gimana susahnya perasaan direktur sekarang ini. Ia menyuruh direktur untuk masuk dan ia akan tahu apakah hidup atau mati yang menunggunya. Direktur terdiam. Ia menjalankan mobilnya dan merasa yakin kalo ia nggak akan mati karena telah berkorban banyak untuk tetap hidup. 







Malam ini Ji Ah tidur sama ayah dan ibu. Dalam mimpinya ia merasa berada di tempat asing. Rumah direktur. Ia sendiri bingung kenapa ia ada di sana? 


Di lantai ia melihat sesuatu. Ia mengabaikannya dan mau pergi. Mendadak ada yang menahan kakinya. Seorang wanita dengan darah di tubuhnya. Ia ketakutan dan menarik kakinya lalu menaiki tangga dan bersembunyi di sebuah kamar. 


Mendadak pintunya nggak bisa di buka. Seseorang mengucapkan selamat datang padanya. Ji Ah berbalik dan melihat Tae Ri, Imoogi. Imoogi memberitahu kalo ia lebih suka dipanggil Tae Ri daripada Imoogi. Nama pertama yang JI Ah panggil. 








Ji Ah yang sedang tidur merasa gelisah. 


Itukah yang ia lakukan? Ia menanyakan gimana Imoogi membawanya ke sana? Imoogi membantah dan memberitahu kalo JI ahlah yang memanggilnya. Ji Ah nggak ngeh. Imoogi memperjelas kalo itu adalah mimpinya Ji Ah dan mereka saling berkomunikasi. 


Ji Ah memberitahu kalo ia nggak tertarik untuk berkomunikasi sama Imoogi. Imoogi tersenyum dan mendekat selangkah. Ia memberitahu kalo mereka saling terhubung oleh takdir. Ji Ah menyuruh Imoogi untuk menghilang. 


Kaca di sebelah mereka mendadak pecah. Imoogi menghadapinya dan menyuruh Ji Ah untuk memperhatikannya baik-baik. Ia adalah Ji Ah. Ji Ah melihat cermin itu. Ia ada dalam bayangan cermin. Dam ada sisik di wajahnya. 





Saat itu juga Ji Ah terbangun. Ia lalu melihat di sampingnya ada ayab dan ibu. Karena nggak bisa tidur ia pun keluar. Di cermin ia memperhatikan wajahnya. 





Yeon berjalan mondar-mandir di dekat ceplukan dan merasa harus menangkap Imoogi dan itu harus dilakukan dengan cara yang nggak membuat Ji Ah terluka. Tapi dari mana ia harus memulainya? 


Ia lalu nelpon direktur. Ia  juga merasa nggak senang. Ia menghubunginya karena menurutnya direktur membutuhkan sesuatu seperti ceplukan tapi kalo nggak mau ya lupakan saja. Sepertinya direktur setuju. Mereka akan ketemuan. 


Di dalam mobil direktur merasa nggak peduli. Ia hanya membutuhkan ceplukan. Mau Imoogi apa Lee Yeon. 






Ji Ah memberikan ponsel baru untuk ibu. Ia mengaku nggak sempat ke toko ponsel jadi seseorang memesannya untuknya. Ibu seperti heran. Mereka mengirimkan ponselnya? Ji Ah membenarkan dan memberitahu kalo mereka mengirimkannya dalam waktu sejam setelah dipesan. 


Ibu merasa kagum lihatnya. Ji Ah menyalakan ponselnya dan menunjukkan ke ibu nomornya. Kalo itu ditekan maka ibu akan menelponnya. Ia juga mempraktekkannya dan menunjukkan ponselnya ke ibu. Ibu mengambil ponselnya. 


Ji Ah berpesan agar ibu nggak menjawab telpon orang lain dan jangan membuka pintu untuk orang asing juga. Ibu meminta JI Ah untuk nggak khawatir dan menyuruhnya untuk berangkat kerja. Ia bangkit dan memberitahu Ji Ah kalo mereka memang butuh waktu untuk terbiasa hidup di tahun 2020 tapi mereka bukan anak-anak. Ji Ah meletakkan tangannya di lengan ibu dan memberitahu kalo ibu bisa bersandar padanya. Ibu tersenyum mengiyakan. 


Ayah datang dan bilang ke Ji Ah kalo mereka harus makan dengan dia. Ji Ah menanyakan siapa yang ayah maksud? Yeon?







Yeon sedang menyetir. Ada Ji Ah di sampingnya. Ji Ah memberitahukan apa yang ia mimpikan semalam. Imoogi muncuk dalam mimpinya dan mengatakan Takdir dan hubungan. Menurutnya itu bukan mimpi biasa. Wajahnya bersisik ular dan itu sangat mengerikan. Gimana kalo sesuatu di dalam hatinya terus memanggilnya? 


Ji Ah bertanya-tanya kenapa harus dia? Dan Yeon di sebelahnya hanya diam. Ia berjanji akan menangkapnya gimanapun caranya. Ia lalu menggenggam tangan Ji Ah dan memintanya untuk percaya padanya. Ji Ah mengangguk mengiyakan. Percaya kok. 


Ia lalu menanyakan apa Yeon ada waktu untuk makan malam? Ibu dan ayahnya ingin bertemu dengan pacarnya. Ih Yeon malah nggak langsung ngeh. Malah nanya itu Aku? Ji Ah tertawa dan mengangguk mengiyakan. 







Anastasia sedang makan. Shin Ju sudah selesai dan mau pulang. Imoogi mendadak datang bawa kucing dan minta agar Shin Ju memeriksa kucing itu. Shin Ju meminta maaf dan bilang kalo ia mau keluar. 


Kucing nya mengepang. Dia terluka. Imoogi memberitahu kako dia kucing liar. Sepertinya dia terjebak dalam perangkap. Ia menjanjikan akan membayar biaya perawatannya dan memohon agar Shin Ju mau memeriksanya. Jebal. 


Shi Ju kagum banget sama Tae Ri. Menurutnya dua adalah pria muda yang baik. Ia meletakkan tasnya dan minta Tae Ri untuk membawa kucingnya ke meja periksa. Ia memeriksanya dan menyalakan lampu. Ia memberitahu Tae Ri kalo lukanya nggak terlalu dalam. 


Kucing itu mengeong dan Shin Ju mengajaknya bicara. Siapa yang melakukan itu? Ia sangat terkejut mendengar siapa yang melakukannya? Ia bahkan sampai menanyakannya dua kali agar bisa yakin. Ia menatap Tae Ri seakan nggak percaya. 


Tae Ri menanyakan ada apa? Apa kucing bisa bicara? Shin Ju menanyakan dimana dia menemukannya? Tae Ri menjawab di jalur pendakian. Anastasia menggonggong dan nampak nggak tenang. Shin Ju akhirnya mengetahui kalo Tae Ri adalah Imoogi. 







Yeon dan Ji Ah makan sama Hwan dan Kim Jagga di tempatnya Hye Ja. Mereka dikasih roti iga daun teratai secara gratis karena itu adalah peristiwa yang membahagiakan. Mereka berterima kasih dan Hye Ja lalu pergi. 


Hwan menanyakan pekerjaannya. Kim Jagga menyela dan minta dikasih tahu tarif perjamnya karena mereka cukup mahal. Yeon mengatakan kalo ia akan menambahkan nol dengan upah minimum saat ini. Kim Jagga langsung terdiam. Hwan kaget. 86.000 won? 


Yeon mengangguk membenarkan. Kim Jagga berubah ramah menanyakan mereka harus gimana dulu? Yeon menyuruhnya untuk melakukan yang terbaik sebagai orang penyiaran. Dapatkan informasi tentang seseorang. 


Hwan menanyakan Siapa? Yeon mendekat dan memberitahu mereka. Imoogi. Tabel, legenda, cerita rakyat, cerita anak-anak, bahkan komik juga bagus. Ia meminta mereka untuk membawakannya semua yang ada tentang Imoogi. 


Kim Jagga menanyakan alasannya. Yeon memberi tahu kalo ia akan menemukan kelemahan Imoogi. 









Shi Ju membuka salep untuk mengobati kucing itu. Imoogi melihat nya gemetaran dan menegurnya. Shin Ju nggak bilang apa-apa dan fokus sama kucingnya. Imoogi merasa kalo dokter hewan seharusnya nggak seperti itu. Shin Ju bangkit dan permisi. Ia berbalik dan mau mengambil alat medisnya. 


Imoogi memperingatkan kalo Shin Ju akan mati kalo menyentuhnya. Seketika Shin Ju terdiam. Imoogi menghampirinya. Ia lalu berbalik dan menatapnya. Ia menyakini kalo Shin Ju tahu siapa dirinya. Koo Shin Ju, kaki tangan Lee Yeon. Ia tahu kalo Shin Jj paham sama binatang. 


Shin Ju menanyakan mau Imoogi. Imoogi memberitahu kalo ia dan Yeon sedang bermain tangkap ekor. Secara cepat ia mencekik Shin Ju dan merasa kalo Shin Ju adalah seorang sandera yang bagus. Shin Ju meraih tangan Imoogi dan menantangnya untuk membunuhnya. Ia lebih baik mati daripada menjadi kelemahan untuk Lee Yeon-nim. 


Imoogi tersenyum dan melepaskan Shin Ju. Itulah dirinya. Shin Ju mengaku nggak takut dan minta Imoogi untuk membunuhnya. Imoogi berpikir kalo seperti nya itu bisa menjadi saran. Ia mendekat dan seperti mrnusuk Shin Ju. memberitahu kalo suatu hari, saat Imoogi di dalam dirinya memanggil Shin Ju, Shin Ju akan...


Tiba-tiba mata Shin Ju seperti kosong. Ternyata Ia sendirian di sana. Tapi kucing itu masih ada di mejanya. 


Ringkas drama selanjutnya


Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)