Sinopsis The Tale of the Nine Tailed episode 11 part 2

Anysti
0

All content from tvN 








Ringkas drama sebelumnya


Rang membawa ayah tiri Geomdoong ke rumah Direktur. Dia dilempar gitu aja ke ruang tamu. Direktur turun dari tangga dan menanyakan apa itu? Rang rasa sudah jelas. Dia manusia segar. Direktur menanyakan siapa dia tapi Rang nggak mau ngasih tahu. Bukan urusannya. Nggak akan ada masalah nanti. Dia minta diganti sama ceplukan dan dijadikan makanan darurat. 


Direktur berterima kasih atas hadiahnya. Rang memperhatikan sekitar dan nggak menemukan pohon ceplukan. Ia pikir Direktur telah memindahkannya. Direktur menanyakan Rang ingin melihatnya sendiri? Rang membalikkan. Direktur bisa menunjukkannya padanya? Direktur rasa nggak ada gunanya saling menyimpan rahasia. 


Ia lalu menunjukkan sebuah buku. Kalo dilihat sekilas nampak seperti biji biasa karena mengunci tubuh dan jiwa seseorang. Ia menyebutnya mengunci tubuh dan jiwa manusia. Hanya Imoogi yang bisa membuatnya. 


Direktur memasukkan biji itu ke dalam mulut ayah tiri Geomdoong dan secara ajaib pria itu berubah menjadi asap hitam dan akhirnya menjelma menjadi buah ceplukan. Direktur mengambilnya kemudian menghirupnya. Manusia yang jahat. Dia sering ke penjara seolah itu rumahnya. Ia lalu mengetahui kalo Rang menyelamatkan anak itu. 


Rang tersenyum dan merasa harus punya alasan sebelum pergi ke neraka. Direktur hanya menatapnya. 






Geomdoong makan dengan lahapnya. Yu Ri nampak nggak suka melihatnya. Shin Ju yang duduk di dekatnya menawarkan untuk menambah susu dan Geomdoong langsung mengiyakan. Shin Ju memberikannya dan mempersilakan Geomdoong untuk minum sepuasnya. 


Yu Ri melarangnya minum terlalu banyak karena susu itu miliknya. Geomdoong menanyakan kenapa wanita itu nggak pulang? Yu Ri nyuruh Geomdoong aja yang pulang. Kalo enggak dia akan memakan hatinya. Shin Ju terkejut Yu Ri mengatakannya. 


Geomdoong menunduk sedih dan bilang kalo sekarang dia nggak punya rumah. Yu Ri malas dengarnya dan melarangnya untuk bersikap menyedihkan. Di Seoul ini nggak cuman Geomdoong yang nggak punya rumah. Geomdoong malah bertanya apa Yu Ri juga nggak punya rumah? 


Yu Ri menekankan kalo dia nggak membicarakan tentang dirinya. Ia lalu menunjuk Shin Ju. 


Shin Ju meminta mereka untuk berhenti bertengkar. Ia mendekat dan mengonfirmasi kalo namanya Su Ho Dan menanyakan di mana ibunya. Geomdoong yang masih polos dengan jujurnya memberitahu Shin Ju kalo dulu ibunya dipukuli tiap hari. Ia lalu kabur dengan pria yang nggak Geomdoong kenal. Karena itulah ayah tirinya marah padanya. Shin Ju pikir kalo sekarang Su Ho nggak punya tempat tujuan. 


Yu Ri mengeluhkan Rang yang melakukan itu padanya. Shin Ju nggak mau membuat Geomdoong kepikiran dan menyuruhnya untuk minum susunya. 







Ji Ah dan Yeon jalan bersama sambil gan dengan tangan tapi Ji Ahnya malah melamun mulu. Yeon menanyakan apa yang ia pikirkan. Ji Ah menanyakan apa Yeon tahu dongeng putri duyung? Yeon mengonfirmasi kalo itu ditulis oleh Andersen. Ji Ah membenarkan. Ia memberitahu kalo ia selalu membenci ceritanya sejak kecil. Dia bisa saja selamat seandainya membunuh pangeran. Tapi kenapa putri duyung memilih menjadi bisa laut? 


Yeon menanyakan apa yang akan Ji Ah lakukan kalo dia jadi putri duyung itu* sambil senyum Ji Ah memberitahu kalo ia dulu berpikir akan membunuh pangeran untuk menyelamatkan diri sendiri. Yeon tersenyum dan berpikir kalo sekarang Ji Ah berubah pikiran. 


Ji Ah pikir karena memiliki Pangeran, membuatnya sadar kalo menyukai panutannya lebih dari dugaannya. Kalo pangeran menghilang, dongeng bisa berakhir bahagia. 


Yeon berhenti melangkah dan menatap Ji Ah. Kalo dia putri duyung, ia akan membunuh penyihir yang mengutuknya. Ia nggak mau dimanipulasi sama orang seperti itu. 


Ji Ah tertunduk. Ia lalu menunjukkan racun yang diberikan oleh direktur dan memberitahu kalo ia dikutuk. Kalo ia memberikan Yeon maka dia akan mengembalikan orang tuanya. Yeon tersenyum dan mengambil racun itu. Ia melarang Ji Ah untuk memikirkan mereka dan menyuruh Ji Ah untuk mengatakan apa keinginannya. Ji Ah memberitahu kalo ia ingin menemukan suaranya dan menginginkan panutannya. Dan ia juga nggak ingin berubah menjadi bisa laut. Ia menawarkan Yeon untuk menangkap penyihir itu dengannya. 









Direktur mengeluhkan Rang yang punya waktu untuk melakukan itu. Ia mengingatkan kalo kontrak mereka hanya tersisa 24 jam. Rang merasa kalo itu bisa menjadi hari terakhir dalam hidupnya. Apa pedulinya kalo ia menjalani hari dengan maksimal atau membuang waktu? Direktur nggak nyangka Rang mau mempertaruhkan nyawanya demi kakak yang ia benci. 


Rang hanya tersenyum. Direktur memberitahu kalo hari ini Imoogi ketemu sama Lee Yeon. Dia memberitahu Yeon kalo mereka punya 3 sandera. Ji Ah dan orang tuanya dan juga Rang. Tapi di mana Yeon sekarang? Direktur jenjang teh dan menyindir apa Yeon nelpon Rang karena khawatir? Rang tersenyum dan memintanya untuk nggak bercanda. 


Direktur menertawakan Rang yang ditelantarkan lagi. 


Rang ingat kalo Yeon membenarkan telah menelantarkannya. Dan saat mereka minum dulu. Ia meminta maaf karena menyelamatkan Yeon saat ibu kandungnya menelantarkannya. Mata Rang berkaca-kaca. Ia merasa kalo Yeon... . Ia ingat saat Yeon menyelamatkannya di Hutan kelaparan. Yeon menekankan kalo ia nggak akan pernah menelantarkannya. Rang memberitahu kalo Yeon bilang nggak akan pernah menelantarkannya. 


Direktur hanya tersenyum. Ia menghampiri Rang dan merasa kalo Rang lah yang paling tahu kalo itu nggak benar. Rang tertunduk dan mengingat gimana Yeon datang Saat ia diserang sama makhluk-makhluk kelaparan itu. 


Ia memberitahu kalo Yeon menyelamatkannya di Hutan Agui. Direktur menghasut kalo itu hanya sandiwaranya untuk menyelamatkan Ji Ah dan memberitahu kalo Rang hanya properti. 


Rang marah dan menyuruh Direktur untuk menutup mulutnya. Direktur kembali mengatakan kalo Yeon akan melakukan apapun untuk menyelamatkan Ji Ah sekalipun haris membunuh Rang. 


Rang ingat kejadian sebelumnya saat Yeon mengancam akan membunuh Rang kalo dia main-main sama Ji Ah. 


Direktur merasa nggak habis pikir Rang akan menyerahkan nyawanya untuk kakak yang hanya peduli sama wanitanya. 


Rang nampak sedih. 






Shin Ju sedang membersihkan Geomdoong. Di sebelahnya Yi Ri malas lihatnya. Rang mendadak nelpon. Ia merasa senang tapi yang Rang cari ternyata malah Shin Ju. Ia lalu memberitahu Shin Ju kalo Rang ingin bicara dengannya. Shin Ju yang sedang memangku Geomdoong hanya mendekatkan telinganya. 


Yu Ri meletakkan ponselnya ke telinga Shin Ju. Rang sedang menyetir dan menanyakan keberadaan Yeon sekarang. Shin Ju memberitahu kalo Yeon sedang menemui PD Nam. Rang kesal dan menanyakan di mana mereka. Shin Ju mengatakan kalo ia akan menanyakannya dan nelpon Rang balik. 




Hyun Ui Ong menghampiri Taluipa dan memberitahu kalo totalnya ada 132 orang. Nggak nyangka sebanyak itulah yang nggak ada di daftar. Taluipa memberitahu kalo sebentar lagi akan lebih banyak. Ia menyalahkan seseorang sebagai inti gangguan dan itu baru permulaan. Hyun Ui Ong menyarankan agar mereka segera menyingkirkannya. Ia meminta Taluipa untuk mengatakan apa yang harus ia lakukan. 


Taluipa mengatakan kalo Hyun Ui Ong nggak bisa melakukannya. Kalo ingin menangkapnya maka Hyun Ui Ong harus melakukan latihan yang paling dibencinya. 







Yeon mendadak datang dan menanyakan apa itu? Hyun Ui Ong menyapa Yeon. 


Ternyata Yeon nggak datang sendiri. Seseorang masuk dan dia adalah Ji Ah. Ia menyusul dan berdiri di sebelah Yeon. 


Hyun Ui Ong kaget. Dia bangkit dan menunjuk-nunjuk Ji Ah. Ji Ah membungkuk dan memberi salam pada Hyun Ui Ong dan Taluipa. Ia lalu memperkenalkan diri. 


Taluipa menatapnya tajam. Haduh berasa ketemu sama mertua. 


Yeon ngasih kode ke Hyun Ui Ong agar ngomong sesuatu. Hyun Ui Ong paham. Ia mengaku banyak dengar tentangnya dari Yeon. 


Taluipa tiba-tiba teriak. Ia memarahi Yeon. Beraninya membawa manusia ke sana. Yeon membenarkan kalo Ji Ah memang manusia tapi juga orang yang mereka rubutkan. Taluipa melirik Hyun Ui Ong. Ia lalu memberitahu kalo itu bukan tempat yang boleh dimasuki sama manusia dan nyuruh Ji Ah untuk pergi. 


Ji Ah mengaku tahu kalo Taluipa sangat peduli akan peraturan dan prinsip. Dan alasannya ke sana meski itu nggak sopan adalah... . Taluipa memotong dan menyindir apa itu seperti tempat mewujudkan keinginannya? 


Ji Ah terdiam dimarahi begitu. Yeon mau mengatakan sesuatu tapi Hyun Ui Ong melarang. 


Taluipa tersenyum dan menanyakan apa Ji Ah ingin tahu kapan ia akan mati? Ji Ah menolak. Dia nggak mau ada bocoran dalam hidupnya. Ia bahkan nggak meramal nasibnya. 


"Terus?"


Ji Ah memberitahu kalo ia terpisah dengan orang tuanya saat usianya 9 tahun. 


Taluipa kembali memotong. Dikiranya ini audisi? Kenapa menceritakan kisah hidupnya? Ji Ah tetap melanjutkannya. Ia dengar sesuatu milik Imoogi ada di tubuhnya. Taluipa meyakini kalo itu juga pasti takdirnya. 


Ji Ah memberitahu kalo ia berniat menentang takdir itu dengan segenap kekuatannya. Taluipa terdiam. Ji Ah melanjutkan kalo karena itu meski tahu kalo manusia nggak boleh datang ke sana, ia tetap datang. 


Taluipa kalo JI ah sama Yeon sama aja. Yeon membenarkan kalo mereka serasi. Ih Hyun Ui Ong tertawa dengar nya. 






Taluipa mengakui keberanian JI ah karena nggak terintimidasi olehnya. Ia lalu menanyakan apa mau Ji Ah? Ji Ah duduk di dekat Taluipa dan minta dipinjami penerawangannya. Ia ingin tahu keberadaan orang tuanya. Taluipa kaget dengar nya. 


Ji Ah memberitahu kalo ia nggak memintanya dengan gratis. Taluipa nggak yakin Ji Ah mampu membayarnya untuk itu. Ji Ah mengatakan kalo ia ingin ingin memakaimua sekalipun Taluipa mengambil semua miliknya. Tapi ia nggak punya apa-apa. 


Taluipa merasa nggak habis pikir. Gimana Ji Ah akan membuat kesepakatan kalo nggak punya apa-apa ? Ji Ah menjanjikan akan menangkap Imoogi. Ia akan melakukannya bersama Yeon. Taluipa langsung menatap Yeon tajam. 




Nggak lama kemudian Ji Ah keluar dari kantor imigrasi dengan diantar sama Hyun Ui Ong. Lega banget akhirnya ia selamat. Dan sebenarnya kakinya gemetaran tadi. Hyun Ui Ong tertawa dan mengaku nggak tahu. 


Ji Ah tersenyum. Dikiranya masa lalu dan akhirat hanya ada dalam kartun tapi ternyata itu semua nyata. Hyun Ui Ong memberitahu rumor orang yang melakukan lebih banyak dosa hidup lebih baik nggak berlaku saat ia mati. Ji Ah menanyakan mereka mengirim orang mati ke sungai Styx dari sana? 


Hyun Ui Ong memberitahu kalo ia memberi mereka presentasi tentang pergi ke akhirat dan ia menangkap mereka yang menolak untuk pergi. Ia juga menghibur istrinya. Ji Ah tersenyum lega. Orang pertama yang ditemui orang mati saat datang ke sana adalah orang yang semangat Hyun Ui Ong. Hyun Ui Ong merasa tersanjung dengar nya. Ia lalu menyinggung Ji Ah yang terpisah sama orang tuanya saat masih kecil tapi bisa tumbuh dengan baik. Ia meyakini kalo orang tua JI ah pasti bangga kalo melihatnya sekarang. 


Ji Ah bertanya-tanya apa mereka bisa melihatnya? Hyun Ui Ong memintanya untuk percaya pada Yeon dan menunggu. Ji Ah mengangguk.  





Yeon duduk bersama Taluipa. Ia merasa kalo nenek nggak seperti biasanya. Taluipa menanyakan seperti apa Ia? 


"Imoogi dengan watakmu, kamu pasti sudah mengubahnya menjadi batu. Ia mengaku melihat roh gunung utara berubah menjadi pilar baru setelah Taluioa memergoki mereka mengg*la. Tapi kenapa? Kenapa Taluipa membiarkannya? 


Taluipa menjawab kalo itu karena ia nggak ingin melihat Yeon mengg*la. Yeon menanyakan maksudnya. Taluioa memberitahu kalo Imoogi juga ada di tubuhnya JI ah. Imoogi. 


Yeon terdiam ia menanyakan apa ada cara untuk mengeluarkannya dari tubuh Ji Ah? Taluipa menjawab nggak ada. Nggak tahu harus mati atau Imoogi  yang pergi sendiri. Yeon nggak mu percaya. Ia yakin kalo Taluipa melihat sesuatu mendengar gimana makhluk itu bisa keluar dari tubuh manusia. 


Taluipa mengejeknya. Lepas dari apapun usaha Yeon, Imoogi sudah mrmbhka matanya, anak itu akan dikorbankan dan Yeon akan menderita lagi. Ia meyakinkan kalo itu adalah takdirnya. 


Yeon menghela nafas. Itukah alasannya melarangnya mencarinya? Sejak awal Taluipa bilang kalo ia dan Ji Ah nggak seharusnya ketemu. Taluipa khawatir kalo ia akan terluka lagi kalo ia terseret ke takdir yang sama lagi. Taluipa memalingkan wajahnya. Yeon berterima kasih padanya. Tapi ia tetap memilihnya. Ia menunggu seumur hidup untuk bertemu sama Ji Ah. 






Ia lalu bangkit dan melangkah pergi. Taluipa mengatakan kalo sekalipun ia bertanya berkali-kali, Yeon akan selalu mengambil pilihan yang sama. Yeon menghela nafas dan mengangguk. Taluipa lalu memberitahu. Ceplukan. Yeon lalu berbalik dan menatap Taluipa. Ia diberitahu kalo orang tua JI Ah terjebak di dalam ceplukan. 


Yeon tersenyum lalu menerbangkan ciuman ke Taluipa. Ia lalu keluar dan mengajak Ji Ah pergi. Mereka pamit sama Hyun Ui Ong dan pergi. 




Hyun Ui Ong berpesan pada Ji Ah, kalo terjadi sesuatu, ia nyuruh Ji Ah ke sana dan memanggil namanya Hyun Ui Ong tiga kali. Ji Ah mengalahkan takdir atau enggak, ia ingin yakin pada mereka. Ji Ah mengangguk dan berterima kasih. Ia lalu pamit dan pergi bersama Yeon. 







Mereka masuk ke mobil. Ji Ah menanyakan apa Yeon menemukan sesuatu? Yeon mengiyakan. Ceplukan. Ji Ah heran. Ceplukan? Ia lalu ingat melihat ceplukan saat di rumah direktur. Ia mengonfirmasi kalo ayah sama ibunya ada di dalam ceplukan? 


Yeon mengangguk membenarkan. Ji Ah sedikit heran. Gimana bisa? Yeon memberitahu kalo tanaman itu mengunci daging dan darah manusia. Dengan itu Imoogi memperpanjang hidup pengikutnya. 


Ji Ah lalu mengajak Yeon ke sana dan memberitahu kalo pohon itu ada di ruang tamu. Ia pernah melihatnya. Yeon merasa yakin kalo itu sudah dipindahkan karena ia nggak melihatnya saat ke sana. Ji Ah terdiam kecewa. Yeon memakai sabuk pengamannya dan pergi dari sana. 




Rang datang dengan jalan kaki. Ia teringat kalo waktu yang tersisa untuk kontrak mereka hanya tinggal 24 jam. 





Tae Ri sedang membaca sesuatu di kafe sambil minum kopi. Ia lalu melambai ke seorang anak perempuan. Ia lalu menerima telpon dari direktur. Ia meracuni persaudaraan mereka dan menanyakan kalo Rang akan memihak mereka? 


Direktur merasa sangat yakin karena Rang sangat terobsesi pada kakaknya. Ia memberitahu kalo itu lebih rumit dari dugaannya. Imoogi menanyakan apa Direktur yakin Rang sangat menyayangi kakaknya sampai bisa membunuhnya? Direktur minta Imoogi untuk menyerahkan Rang padanya. Ia menjanjikan akan membawakan jantung Yeon padanya 


Imoogi berpesan agar Direktur jangan meremehkan Yeon. Ia mengungkit kalo ia mati di tangannya dulu karena meremehkannya. Direktur mengingatkan kalo karena itulah ia memasang 3 jebakan. Mereka hanya perlu satu jebakan saja dan itu akan berhasil. Ia duduk dan memberitahu kalo ia akan terjun ke politik setelah semua itu selesai. Ia mengaku bosan memimpin stasiun penyiaran dan ingin kompensasi yang layak. Imoogi mengiyakan. 


Direktur menutup telponnya dan menyebut Imoogi monster. 





Rang berada di mobil. Teringat lagi apa yang Direktur katakan. Dimana Yeon selama ini? Apa Yeon menelponnya karena khawatir? Ia meyakinkan kalo Rang ditelantarkan lagi. Apa Rang benar-benar akan menyerahkan nyawanya demi kakak yang hanya peduli sama wanitanya? 


Ia lalu mendapat telpon dari Yeon yang menanyakan apa Ia pernah melihat ceplukan fi rumah Imoogi? Orang tua JI Ah terjebak di sana. Apa Rang tahu sesuatu? 


Rang nampak kecewa. Apa hanya itu yang Yeon ingin katakan? Yeon mendesak Rang untuk memberitahu. Dia tahu apa enggak? Rang mengaku tahu. Yeon makin tertarik dan menanyakan ke mana mereka memindahkannya? Rang mengaku nggak tahu kalo soal itu. 


Yeon lalu menyuruhnya untuk menutup telponnya. Rang memberitahu kalo ia bisa mencari tahu. Direktur sangat menghargainya melebihi nyawanya sendiri. Ia lalu mengajak Yeon ketemu besok dan ia akan memberitahunya. 





Yeon terdiam menatap ponselnya. Ia lalu melihat Ji Ah dan menghampirinya. Ia memberitahu kalo Rang akan mencari tahu dan mereka akan ketemu besok. Ji Ah menanyakan dimana dan jam berapa. Ia menawarkan untuk menemani Yeon. Yen meletakkan ganhanya di pundak Ji Ah. Ia meminta agar Ji Ah menyerahkan padanya dan memintanya untuk melakukan hal yang bisa Ia lakukan. 


Ji Ah terdiam. Mendadak ada tamu. Yeon membukakan. Ternyata Hwan dan Kim Jagga. Yeon menanyakan kenapa mereka datang? Kim Jagga menyinggung teman mereka yang punya pacar Gumiho dan mereka hanya terlalu khawatir. 






Mereka masuk dan memanggil Ji Ah. Yeon heran Gimana mereka bisa ke sana? Hwan memberitahu kalo Ji Ah pernah periksa latar belakang sidik jarinya. Ji Ah merasa kalo mereka nggak perlu ke sana. 


Kim Jagga mengatakan kalo mereka ke sana untuk memastikan kalo tuan putri aman. Ia sendiri berada nggak pernah bisa menerima Gumiho sebagai pacarnya Ji Ah. Ia lalu melihat ruang tamu dan berubah menjadi bisa menerima. Ia takjub melihat ruang tamu yang begitu luas. 


Hwan memberikan paper bag yang dibawanya pada Yeon. Mereka pikir mereka harus membawa hadiah. Yeon mengambilnya dan menanyakan apa itu? Hwan memberitahu kalo itu camilan. Dan ternyata isinya adalah ulat Hongkong. Hwan memberitahu kalo ja menanyai produser acara hewan dan diberitahu kalo itu adalah makanan favorit rubah. Mereka mendebarkan antara ulat Hongkong dan jangkrik. Ia meminta Yeon untuk menikmatinya. 


Yeon hanya tersenyum dan mengembalikannya. 


Ji Ah menanyakan apa mereka sudah makan malam? Hwan me ngaku belum. Ji Ah menawarkan akan memesan makanan. 




Rang sedang berada di bar. Waktunya semakin sedikit. Ia me lihat jam tangannya. Ia minum sambil melihat bunga di sebelahnya. Ingat apa yang Taluipa katakan. Rubah nggak bisa lepas dari kontrak mereka kecuali Rang mati. 








Yeon dan Ji Ah mengambil makanan di depan pintu. Gopchang Gobbuni. Yeon heran itu dibungkus dengan kain. Ji Ah tersenyum. Mengajak Yeon untuk memberi mereka makanan dulu. 


Keduanya menjamu Hwan dan Kim Jagga dengan makanan itu. Sambil makan Hwan menyinggung kalo Direktur adalah kaki tangan dalam kasus mumi itu? Ji Ah memberitahu kalo ia menanyakan tentang kuku yang ditemukannya di rumahnya pada direktur dan dia mengakuinya. 


Hwan menyarankan agar Ji Ah melaporkannya ke polisi. Kim Jagga rasa itu nggak bisa. Apa yang harus Ji Ah katakan? Bilang kalo bos mereka sebenarnya dari Goryeo? Dia pengikut Imoogi yang legendaris dan membunuh orang? Siapa yang akan percaya? Hwan membenarkan. Ia lalu menanyakan gimana kalo mereka melalaikan kacamata alis harimau pada detektif Baek? Dia akan percaya pada apa yang mereka katakan setelah tahu kalo masa lalu itu nyata. 


Yeon berbisik ke Ji Ah menanyakan apa Hwan lulusan universitas terbaik di negeri ini? Ji Ah menjawab kalo dia baik. 


Kim Jagga menanyakan kenapa Yeon nggak makan? Ia nggak makan ulat Hongkong atau gopchang. Apa dia makan hati manusia? Yeon menatap Kim Jagga tajam dan mengatakan kalo sekarang Ia ingin memakannya. Kim Jagga lalu terdiam. 


Yeon memakan makanannya. Dan ternyata rasanya lebih lezat dari yang ia duga. Hwan merasa kalo pertanyaannya mungkin nggak sopan. Tapi apa Yeon punya ekor? Ia merasa masih nggak percaya kalo Yeon adalah Gumiho. 


Ji Ah memberitahu kalo Yeon punya ekor dan ja pernah melihatnya. Hwan nampak tertarik dan menanyakan apa Yeon bisa berubah dengan menempelkan daun di dahinya? 


Yeon memberitahu kalo itu rajin. Ia bisa berubah tapi nggak mau karena itu nggak pantas. Hwan memberikan daun itu ke Yeon dan menyorakinya minta ditunjukkan. Ji Ah minta Hwan berhenti dan menyuruhnya untuk makan aja. 





Hari makin malam. Rang meninggalkan bunga dan minumannya. Ia menemui direktur dan mengatakan akan melakukannya. Direktur merasa senang mendengarnya. Tapi kenapa Rang mendadak berubah pikiran? 


Rang mengaku ingin hidup. Direktur duduk dan menanyakan Rang siap mengeluarkan jantung kakaknya? Rang menolak. Ia akan mempercayakan itu pada direktur. Ia akan membantunya memancing Yeon. 


Direktur tersenyum dan merasa kalo Rang terlalu berhati lembut. Ia lalu memberinya racun yang sama dengan yang ia berikan pada Ji Ah. Ia nyuruh Rang untuk memancing Yeon ke tempat yang ia ceritakan. Sekarang mereka berdua bertindak bersama. Ia menyarankan agar Rang tidur di sana malam ini. Ia lalu bangkit dan berjalan duluan. 


Rang bangkit dan mengikuti Direktur. 


Ringkas drama selanjutnya


Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)