All content from jtbc
Manajer mengumumkan kalo nanti malam meteka akan makan malam bersama dan meminta pada semuanya agar segera menyelesaikan pekerjaan mereka.
Ki Tae mengangkat tangannya dan menanyakan dalam rangka apa makan malamnya? Manajer memperbolehkan Ki Tae untuk nggak ikut kalo emang ada acara. Ki Tae langsung bilang enggak.
Dan untuk Da Jung manajer mengharuskannya untuk datang. Awalnya Da Jung nggak paham. Tapi akhirnya ia mengiyakan meski nggak ngeh kenapa dia doang yang diharuskan datang?
Ki Tae juga merasa penasaran. Yu Mi tiba-tiba ngomong kalo mungkin makan malam staf nanti untuk menghibur Da Jung. Tapi Da Jung merasa kalo sepertinya bukan itu.
Ternyata pemain yang kemarin mau minta maaf pada Da Jung. Para pemain yang lain juga ikut hadir. Dan parahnya permintaan maaf itu direkam.
Yang lain langsung teriak-teriak nyuruh Da Jung untuk nyiram balik. Da Jung bingung. Ja Young tahu kalo Da Jung diminta hadir untuk itu. Ia sudah menduga kalo mereka nggak akan menghibitnya.
Ki Tae juga menyayangkan. Ia pikir itu adalah makan malam penting. Ia sampai melewatkan pelajaran Bahasa Mandarin untuk bisa datang ke acara itu.
Ji Hun yang semeja dengan Ki Tae dan Ja Young cuman geleng-geleng mendengarnya. Yu Mi sok menengahi. Ia mengingatkan kalo Da Jung sudah menjalani hari yang melelahkan sebelumnya. Ia meminta mereka untuk memberi dukungan sebagai teman kerja. Ia lalu ikut yang lain menyuarakan agar Da Jung meyiramkan airnya.
Pria itu bangkit dan janji nggak akan pernah melempar air ke pembaca berita lagi. Da Jung merasa nggak bisa melakukannya.
Direktur tahu-tahu bangkit dan minta Da Jung untuk membayangkan perasaan orang itu sekarang ini. Ia mendesak Da Jung untuk menerima permintaan maaf itu dengan menyiram air dan mengakhirinya.
Orang itu mendesak Da Jung untuk segera melakukannya karena ia merasa sangat malu. Da Jung akhirnya mengiyakan dan akan melakukannya. Semua orang langsung bertepuk tangan. Ia lalu mengayunkan gelasnya seakan siap untuk menyiram.
Tapi pada hitungan terakhir ia hanya berpura-pura menyiram. Tuing tuing... . Dan sambil menghadap ke kamera ia mengajak semuanya untuk bersulang untuk kemenangan Seum.
Semua orang langsung bertepuk tangan sambil tertawa. Ih Ji Hun tertawanya kayak seneng banget.
Acara terus berlanjut. Da Jung satu meja dengan Ji Hun dan direktur. Ketua tim Seum berterima kasih pada Direktur dan mengungkit kalo gegara video itu mereka menerima bantak keluhan. Ia juga berterima kasih pada Da Jung-ssi yang telah setuju untuk merekam videonya.
Da Jung mengiyakan dan mengaku nggak masalah. Direktur tiba-tiba bilang kalo orang-orang sinis karena Da Jung sudah tua dan menjadi ibu. Karena itulah merupakan sebuah kesempatan bagus untuk Da Jung memberikan kesan yang baik juga. Da Jung merasa nggak nyaman gegara itu. Ji Hun ternyata menyadarinya.
Direktur sama sekali nggak mau berhenti. Dia terus mengatakan perkataan yang menyakitkan hati. Kesannya mereka memanfaatkan video itu untuk kepentingan mereka sendiri. Direktur memanfaatkannya agar Da Jung diberi wawancara eksklusif sama Ji Hun. Ketua tim langsung setuju. Ia memastikan kalo Ji Hun bisa melakukannya. Ji Hun mengangguk mengiyakan. Ia merasa kalo itu bagus.
Direktur lalu memanggil Yu Mi dan memintanya untuk duduk di sebelahnya dan menyuruh Da Jung untuk pergi dari sana kalo sudah selesai. Da Jung mengiyakan. Ia bangkit dan bertukar tempat duduk dengan Yu Mi.
Ih Ji Hun kelihatan malas lihatnya. Direktur memperkenalkan Yu Mi ke ketua sebagai kandidat teratas musim ini yang diterima JBC. Yu Mi lalu memperkenalkan diri. Ketua mengucapkan selamat dan memuji kalo Yu Mi masih sangat muda. Ia menanyakan usianya.
Yu Mi memberitahu kalo usianya 24 tahun. Ketua memuji kulit Yu Mi yang bagus. Direktur memberi tahu kalo Yu Mi lah yang akan melakukan wawancara eksklusif dengan Ji Hun. Ji Hun seperti nggak nyangka karena itu nggak sesuai dengan yang ia harapkan. Ih Yu Mi dah senyum-senyum aja.
Ji Hun lalu bilang kalo ia ingin Da Jung yang mewawancarainya. Semua orang langsung terdiam. Direktur membeei tahu kalo Da Jung nggak punya reputasi yang bagus sekarang ini. Menurutnya Ji Hun nggak akan diuntungkan kalo berurusan dengan Da Jung. Sambil senyum Ji Hun bilang kalo baginya itu nggak penting.
Direktur mencoba untuk mempengaruhi Ji Hun kalo lebih baik diwawancarai oleh seorang wanita muda daripada seorang ahjumma. Ji Hun mengeluhkan kalo ia juga makin tua dan merasa lebih nyaman berada di dekat ahjumma. Ia menuangkan minuman untuk direktur sambil memohon.
Direktur merasa kalo Ji Hun sangat lucu. Ketua memutuskan kalo Da Jung yang akan melakukan wawancara berikutnya. Ji Hun lalu tersenyum sambil menatap Da Jung.
Wu Young sedang bermain basket bersama dengan Shi Wu. Nggak tahu kenapa Shi Wu diam mulu dari tadi. Ia merasa kalo hal itu pasti sangat mengganggunya. Ia menenangkan kalo anak-anak akan berhenti dan memintanya untuk nggak khawatir.
Shi Wu nggak sependapat. Gimana mungkin? Mereka membicarakan ibunya. Wu Young menanyakan apa Sih Wu mengkhawatirkan ibunya? Ia menyarankan agar Shi Wu menelpon ibunya. Shi Wu mengaku merasa canggung. Ia nggak tahu apa yang harus ia katakan pada ibunya.
Wu Young mencontohkan kalo Shi Wu bisa bilang kalo dia cemas lalu ia bisa menanyakan kondisi ibunya. Shi Wu hanya mengeluh. Wu Young memberitahu kalo untuk orang tua, mendengar pertanyaan seperti itu akan menghiburnya saat keadaan terasa sulit.
Shi Wu nggak ngerti. Ia mau pergi kalo Wu Young nggak mau main basket. Ia mengambil tasnya lalu pergi.
Sesampainya di rumah ia langsung duduk di sofa. Ia menelpon ibunya tapi nggak tahu harus ngomong apa. Da Jung memintanya untuk bilang kalo butuh apa-apa. Shi Wu memberitahu kalo alasannya nelpon bukan itu. Ia mengaku ingin tahu apa ibu nggak papa?
Da Jung kayak nggak nyangka Shi Wu nelpon karena mencemaskannya? Shi Wu membantah. Nggak kayak gitu juga. Da Jung menenangkan. Ia tahu kalo itulah alasan Shi Wu nelpon.
Shi Wu meminta ibu untuk nggak membuatnya khawatir kalo emang ibu tahu. Da Jung mengiyakan. Ia mengaku bersemangat habis ditelpon sama putranya. Ia memberitahu kalo ia akan pulang telat hari ini dan nyuruh Shi Wu untuk tidur lebih awal. Shi Wu mengiyakan dan minta ibu hati-hati.
Mereka lalu menutup pembicaraan mereka. Ji Hun mendadak berkomentar kalo putra Da Jung sangat baik. Da jung nggak nyangka Ji Hun mendengarnya. Ji Hun sesumbar kalo pendengarannya baik. Da Jung merasa kalo Ji Hun nggak perlu minta maaf karena itu membuatnya malu.
Ji Hun cuman senyum dan menyalahkan Da Jung karena dia yang mulai. Da Jung lalu menyinggung Ji Hun beneran mau ia mewawancarainya? Ji Jin malah tersinggung. Dikiranya dia bohong kalo dia menua tanpa alasan? Ia membenarkan kalo dia masih muda.
Da Jung berterima kasih karena Ji Yun sampai bilang dirinya tua untuk membantu ahjumma kayak dia. Ji Hun kembali tersenyum. Ia akan menerima kalo Da Jung berterima kasih. Tapi dia kayak nggak terima. Itu doang? Da Jung menekankan kalo itulah akhirnya. Ia bersyukur tapi ia bisa mengurus dirinya sendiri.
Ji Hun memaksakan senyumnya dan mengangguk.
Shi Ah bilang ke Ji Ho ia lalu kalo dia bisa mengurus diri sendiri dan melarangnya untuk melakukan itu lagi. Ia lalu duduk di sebelah Ji Ho dan menyuruhnya mendekat. Ia lalu membuka plester.
Hal itu membawa Ji Ho ke kenangan masa kecilnya. Dia nangis di hadapan beberapa anak laki-laki. Mereka habis dari kebun binatang dan melihat gajah dengan ayah mereka dan Ji Ho enggak karena dia nggak punya ayah yang akan membawanya ke kebun binatang.
Ji Ho nangis. Shi Ah mendadak muncul dan menyuruh mereka untuk berhenti mengganggunya. Ia bahkan mendorong mereka dan berdiri di samping Ji Ho.
Anak-anak itu marah karena Shi Ah menghentikan mereka. Apa Shi Ah ibunya? Pacarnya? Shi Ah memukul kepala anak itu dan mengingatkan kalo ia nggak akan membiarkannya kalo mereka mengganggu Ji Ho lagi.
Anak itu nangis. Shi Ah menggenggam tangannya dan membawanya pergi dari sana. Anak itu kembali bilang kalo Ji Ho nggak punya ayah dan ia bicara apa adanya. Tapi kenapa Shi Ah memukulnya?
Shi Ah kesal. Ia menghampiri anak itu dan memukulinya.
Ji Ho melihat Shi Ah dan tersenyum. Shi Ah mengira kalo Ji Ho senang wajahnya dipukul. Ia lalu menempelkan plester itu ke wajahnya Ji Ho.
Ji Ho memberitahu kalo ia mendadak ingat sama saat mereka masih kecil. Dulu Shi Ah memukuli anak-anak karena ingin membantunya. Shi Ah mrngatakan kalo dia nggak memukuli siapapun. Ji Ho heran dengar Shi Ah nggak ingat apa-apa. Ia mengingatkan kalo Shi Ah sangat menakutkan saat itu.
Shi Ah bangkit dan meninggalkan Ji Ho.
Ji Ho mengambil makanan kotak dan menanyakan apa Shi Ah sudah makan? Shi Ah menjawab belum. Ia berniat membelikannya tapi malah keburu ada pelanggan. Wu Young.
Ia membawa sekotak belanjaan dan merasa kalo Shi Ah pasti berat kalo memindahkan itu semua. Tapi Shi Ah nggak merasa begitu.
Wu Young menatap Shi Ah dan pingin memarahinya. Dia itu pelajar. Kalo buruh uang harusnya minta sama orang tuanya. Tapi ia nggak bisa mengatakannya karena dia harus jadi temannya. Ia lalu mengonfirmasi kalo Shi Ah butuh yang bukan karena dalam masalah kan?
Shi Ah marah dan menanyakan masalah apa yang ia hadapi? Wu Young lega dengar kalo Shi Ah nggak dalam masalah. Dia cuman pingin dengar itu doang. Ih Shi Ah kesal. Ia lalu meninggalkan Wu Young dan melayani pelanggan lainnya.
Wu Young kalu menghampiri Ji Ho. Karena Ji Ho memegang makanan kotak ia pikir Ji Ho ingin membelinya untuk dia makan dan menawarkan untuk membelikannya. Ji Ho meletakkannya. Wu Young mengambilnya dan melihat kalo itu adalah makanan sehat dan membawanya ke Shi Ah.
Shi Ah memindainya. Wu Young membayarnya dan memberikannya pada Shi Ah. Ia berpesan agar lupa makan meskipun ia sedang bekerja. Ia juga meminta Shi Ah untuk langsung pulang setelah selesai kerja.
Wu Young langsung pergi setelah mengatakannya. Shi Ah memanggilnya tapi ia nggak menghiraukannya.
Ja Sung dipukul sama ayahnya. Apa dia harus bersikap baik ke gurunya Ja Sung demi dia? Ayah mengancam kalo Ja Sung merusak reputasinya lagi maka ayah nggak akan membiarkannya main basket lagi.
Ja Sung nggak bilang apa-apa sampai ayah meninggalkannya.
Yu Mi menemani direktur minum. Direktur mengatakan kalo ia mengandalkannya. Yu Mi menjanjikan kalo ia akan bekerja dengan baik. Yu Mi sudah merasa nggak nyaman tapi direktur terus memaksanya untuk minum.
Ji Hun melihat apa yang Direktur lakukan dan kurang suka. Ia mau bangkit dan menghampiri mereka tapi keduluan sama Da Jung. Ia mengambil gelas Ja Young dan menyuruh Ja Young dan Yu Mi pergi.
Direktur langsung meletakkan gelasnya dan marah ke Da Jung karena menganggapnya merusak suasana. Da Jung tersenyum dan sesumbar kalo ahjumma adalah orang terbaik untuk memeriahkan suasana. Direktur mengaku nggak percaya.
Da Jung lalu membuka botol minum dan menuangkannya untuk direktur dan manajer. Ia bahkan melakukannya sambil menari-nari dan mengocoknya.
Ji Hun diam-diam memperhatikan dan menilai kalo Da Jung beneran tahu dimana caranya menjaga diri.
Da Jung terus menemani mereka minum sampai wajahnya panas. Lah Ji Hun malah senyum mulu lihatnya.
Pesta sudah selesai. Da Jung mengantar direktur ke taksi. Direktur nggak mau pulang dan masih mau minum sama Da Jung. Da Jung mengaku juga pinginnya gitu. Sambil menunjukkan ponselnya ia memberitahu kalo istrinya direktur terus menelpon. Ia menawarkan untuk menjawabnya.
Direktur merebut ponselnya dan menyimpannya. Da Jung lalu memberinya minuman pereda dengar dan menyuruh Direktur untuk meminumnya agar bisa sadar saat pulang. Direktur menerimanya. Da Jung lalu mendorongnya ke taksi.
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊