Sinopsis Was It Love? Episode 16 Part 2

Anysti
0


All content from jtbc




Ringkas drama sebelumnya 


A Rin sedang makan di mobil. Gwang Su menunjukkan padanya berita terkait Cheon Jagga dan Ae Jung yang berkaitan dengan film mereka. A Rin menyesalkan padahal dia sudah nggak jadi mundur demi film itu tapi malah ada masalah lagi. Membuat nafsu makannya hilang.

Jun dan manajernya baru datang dan langsung diserbu sama wartawan dan ditanya-tanya soal Cheon Ok Man yang ternyata adalah ayah kandung dari anak itu dan Ae Jung adalah wanita yang ada dalam novelnya. Kwae Nam berusaha memberitahu mereka kalo Jin sedang sibuk tapi mereka nggak mau dengar. Jin enggan menjawabnya.

A Rin mendadak muncul dan mengalihkan. Ia marah pada para wartawan yang melewati batas privasi. Ia menekankan kalo wanita itu dan anaknya bukanlah kaum selebritas. Para wartawan terkejut melihat reaksi A Rin.

Gwang Su memberitahu kalo A Rin sedang berakting tapi para wartawan nggak berpikiran begitu. Sepertinya itu sungguhan. Sekali lagi A Rin minta mereka agar nggak melewati batas.

Jin tersenyum melihat A Rin membelanya. Mereka lalu pergi meninggalkan para wartawan.





Nenek sedang melipat pakaian sambil menonton berita tentang Cheon Ok Man yang membalikkan fakta padahal sebenarnya ia adalah pelaku. Ia meninggalkan pacarnya yang sedang hamil dan wanita itu membesarkan anaknya seorang diri.

Nenek merasa kalo itu nggak benar. Ha Ni pulang. Nenek buru-buru mematikan TV-nya. Ha Ni melarang nenek melakukannya. Justru aneh kalo dia nggak tahu tentang apa yang terjadi pada orang tuanya sedangkan semua orang sudah mengetahuinya.

Ha Ni lalu mengambil makanan. Nenek khawatir dan menanyakan apa terjadi sesuatu di sekolah? Apa teman-temannya mengganggunya? Ha Ni membantahnya. Ia memberi tahu kalo semuanya baik-baik aja

Nenek pikir teman-teman Ha Ni belum melihat berita itu. Ha Ni kembali membantahnya. Teman-temannya sudah tahu. Ia menyesalkan karena ia hanya diam saat teman-temannya mengatakan kalo ayahnya adalah orang jahat meski ia tahu kalo itu nggak benar. Ia nggak tahu gimana menjelaskannya. Ia bisa melihatnya dari matanya.

Nenek merangkul Ha Ni. Ia menyakinkan kalo ia Ha Ni dan ibunya tahu kalo ayahnya orang yang baik. Ia meyakinkan kalo kebenaran akan terungkap.




Ae Jung minum di tempatnya Suk Hee. Ia bingung antara harus melindungi Dae O atau Ha Ni. Ha Ni akan terluka kalo ia melindungi Dae O. Tapi kalo ia melindungi Ha Ni maka Dae O yang akan terluka. Ia lalu menanyakan pendapat Su Hee. Ia pikir ia akan bahagia tapi hidupnya tetap sama.

Suk Hee mengatakan hal yang biasa ia katakan tiap kali Ae Jung mengatakannya. Suatu saat ia akan bahagia karena ia sudah melakukan yang terbaik.

Ae Jung menanyakan gimana Suk Hee bisa tahu? Suk Hee menghampirinya dan memberi tahu kalo ia sudah sering melihatnya. Ia menggenggam tangan Ae Jung dan yakin kalo Ae Jung akan melindungi keduanya karena ia adalah Noh Ae Jung.

2013





Suk Hee sedang minum seorang diri dengan gambar hasil USG di tangannya. Ia seperti merasa frustasi.

Di meja sebelah ada Ha Ni yang sedang menggambar, Ae Jung dan ibunya. Nenek mengeluhkan usahanya usahanya yang nggak lancar dan kemungkinan mereka kan diusir lagi.

Ae Jung menenangkan kalo pasti ada rumah bagi mereka bertiga. Ha Ni yang masih kecil bahkan ngerti kalo mereka akan diusir lagi karena mereka nggak punya uang. Nenek menyadari kalo ia sudah salah bicara dan membantah apa yang Ha Ni katakan.

Suk Hee menawarkan agar mereka tinggal di rumahnya. Rumahnya terlalu besar untuk ditinggali sendiri. Ia juga punya kamar di tokonya. Nenek berpikir kalo itu bukanlah hal yang mudah. Suk Hee mengungkit nenek yang selalu memberinya ayam gratis tiap ia ke sana.

Ae Jung memberitahu kalo itu karena Suk Hee adalah pelanggan spesial mereka. Tapi apa Suk Hee bisamempercayai mereka? Suk Hee menyinggung tentang kepercayaan Ae Jung untuk menyerah pada mimpi, anak dan hidupnya. Adakah alasan untuk nggak mempercayainya?




Dae O mengajak Ha Ni ketemuan tanpa sepengetahuan ibunya. Lah yang ngajak ketemuan malah telat datangnya. Ia mengajak Ha Ni ngobrol sambil makan tapi Ha Ni menolak. Dia sedang diet jadi nggak makan setelah pukul 18:00. Ia menanyakan apa yang ingin Dae O bicarakan? Melihat dari wajahnya sepertinya ia sedang banyak pikiran.

Dae O terdiam mendengar Ha Ni sangat dewasa. Ia menanyakan keadaannya. Ha Ni nyuruh Dae O untuk mengkhawatirkan ibunya dan bukannya dirinya. Ia mengingatkan kalo ia nggak butuh ayah. Ia hanya memberinya kesempatan untuk menjadi suami ibunya bukan ayahnya. Dae O lalu menyadari kalo Ha Mi masih belum bisa mempercayainya. Ia memang buruk.

Ha Ni membantahnya. Ia percaya Dae O yang sangat mencintai ibunya nggak akan menulis novel seperti itu. Dae O berdalih kalo itu karena Ibunya meninggalkannya. Itulah kenapa ia membencinya dalam waktu yang lama. Tapi bagi ibunya ia lah yang meninggalkannya. Itu hanya sebuah salah paham. Ia meminta maaf karena membuat Ha Ni tersiksa dengan salah paham itu.

Ha Ni seperti nggak nyangka kalo itu hanya sebuah salah paham. Ia melarang Dae O untuk melihat dirinya seperti itu. Ia mengakui kalo hidupnya tanpa seorang ayah memang nggak mudah. Tapi ia bahagia berkat ibu dan neneknya. Ia berharap agar mulai sekarang Dae O dan ibunya bahagia selamanya.

Dae O tersentuh dengarnya sampai pingin nangis.



Ha Ni pulangnya diantar sama Dae O sampai depan rumah. Sebelum ia masuk Dae O memberinya paper bag tapi melarangnya untuk membukanya sekarang. Nanti aja

Dae O lalu menyuruhnya untuk masuk karena ibu dan neneknya pasti sudah menunggu. Ha Ni membuka pintu pagar. Dae O kikuk mengucapkan selamat tidur. Ha Ni juga mengatakan hal yang sama. Dae O terus melihatnya sampai akhirnya ia masuk ke rumah barulah ia pergi.

Ringkas drama selanjutnya 

Bersambung...

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)