Postingan Terbaru

Kamis, 02 Februari 2023

Sinopsis Was It Love? Episode 2 Part 4


All content from jtbc





Ringkas drama sebelumnya


Ae Jung menunjukkan surat bukti isi pada kepala editor. Ia menekankan kalo dia nggak akan melepas hal cipta sekalipun dibayar dengan uang pembatalan 10 kali lipat. Kepala editor meremehkan. Ia memberitahu kalo saat itu Cheon Jagga menandatangani sebesar ratusan ribu won untuk minuman. Kontrak itu sendiri sudah lama dan nggak sah. Ae Jung mau apa dengan surat yang nggak punya kekuatan di mata hukum itu?

Demi nama baik Cheon Jagga dan sebagai kepala editornya, tadinya ia ... e Jung juga tadinya maunya gitu. Tapi ia nggak bisa. Kepala editor nggak habis pikir. Ae Jung g*la?

Ae Jung membenarkan. Emang dia dah g*la. Dia sudah nggak punya apa-apa sekarang. Ia hanya minta kepala editor agar bilang pada Cheon Jagga kako dia punya bagian di buku itu. Karena itulah ia yang harus melakukannya.



Kepala editor lalu menyampaikannya pada Cheon Jagga yang sedang dirias. Ia menyampaikan kalo Noh Ae Jung adalah wanita g*la yang bahkan nggak bisa diajak bicara. Dia bahkan punya surat konyol yang Cheon Jagga tandatangani secara diam-diam. Tadinya dia pingin menyelesaikannya sendiri tapi Ae Jung sangat sulit untuk ditangani.

Dae O merasa kalo makin banyak hal yang kepala editor lakukan tanpa sepengetahuannya. Kepala editor yang kadung keceplosan membantahnya. Ia hanya berniat untuk menyelesaikan masalah itu dengan baik sebagai agennya. Dae O menanyakan gimana dia akan menangani Ae Jung? Ia menyuruh kepala editor untuk mengatur rapat dengannya.

Kepala editor pikir Cheon Jagga akan bekerja sama dengan Ae Jung. Dae O membantahnya. Sambil makan ia memberitahu kalo ia punya uang untuk membayar biaya penalti. Ia ingin memberitahu levelnya. Kepala editor bertepuk tangan dan memujinya.

Dae O menekankan kalo pertama-tama dia nyuruh kepala editor untuk mengatur rapat dan menyediakan kursi terbaik untuk Ae Jung. Fighting!!!





Ae Jung dan Hye Jin beneran datang ke konser buku Cheon Jagga. Hye Jin senang banget dan merasa kalo Cheon Jagga akan berubah pikiran. Ae Jung memintanya untuk tenang dan jangan lengah sampai akhir. Enggak sampai mereka mendapatkan jawaban yang mereka mau. Hye Jin mengitakan.

Jin tiba-tiba datang dengan memakai topi. Ia menutup wajahnya dan mencari Ae Jung di antara banyaknya penonton.
Lampu dimatikan dan acara dimulai. Semua orang bertepuk tangan menyaksikan penghargaan yang telah diraih oleh Cheon Jagga.

Dae O menatap Ae Jung dari balik tirai. Ih Ae Jung hanya nyinyir. Presenter datang dan menyampaikan segala sesuatu yang telah dicapai oleh Cheon Jagga. Novelnya terjual dari 5 juta kopi di seluruh dunia. Dae O meralat, 5,92 juta kopi. Presenter menyampaikan ulang lalu memanggil Cheon Ok Man, penulis yang menulis Pacar.



Dae O memasuki panggung diiringi tepuk tangan riuh dari penggemarnya. Hye Jin sampai berpikir kalo dia sangat tampan. Presenter menyampaikan kekayaannya, akhirnya ia menampakkan diri dan menyapa semua penggemarnya yang telah berkumpul. Ia pikir Cheon Jagga adalah penulis yang nggak berwajah. Tapi ternyata dia punya wajah dan sangat tampan. Ia menyesalkan, harusnya Cheon Jagga menunjukkan wajahnya dari awal.

Sambil menatap Ae Jung Dae O membenarkan. Mungkin dengan begitu mereka akan lebih cepat bertemu. Ia lalu bangkit dan meminta maaf karena ia terlambat. I'm sorry, I'm late!

Semuanya bertepuk tangan. Dae O kembali duduk dengan senyum kesombongan. Hye Jin merasa kalo semua penggemarnya mencintainya.

Jin menemukan Ae Jung dan menatapnya.




Presenter berniat memulai pertanyaan pertama. Ia menyinggung tentang buku Cheon Jagga yang belum terbit dan nggak banyak orang yang tahu. Dan di antara penggemar lamanya, itu adalah karyanya yang sangat terkenal. Itu juga adalah karya pertamanya. Cinta itu nggak ada. Dan yang menarik adalah ada sebuah rumor yang mengatakan kako karya debutnya adalah autibiografinya.

Cheon Jagga menjawab kalo itu mengandung sedikit fiksi. Tapi bisa juga dibilang begitu. Itu adalah karya yang ia buat setelah berpisah dengan wanita yang ia cintai selama 14 tahun. Ih, Dae O menjawabnya dengan mata yang menatap tajam ke arah Ae Jung.

Presenter menyimpulkan kalo yang Cheon Jagga maksud adalah prajurit wanita yang disukai oleh pahlawan? Cheon Jagga membenarkan. Presenter mengingatkan kalo wanita itu adalah pembunuh sadis? Pembunuh yang kidal? Cheon Jagga membenarkan semuanya.

Presenter menyinggung tentang bagian perkenalannya yang sangat tragis.

Dia menghilang, meninggalkanku secara tiba-tiba. Karena wanita yang merenggut segalanya dariku, aku jatuh sakit. Dae O kembali mengatakannya sambil menatap Ae Jung sehingga membuat Ae Jung merasa nggak nyaman.

Cheon Jagga melanjutkan kalo setelah itu ia merasa sangat frustasi dan berlari setiap hari. Saat itu ia merasa kalo lebih baik mati. Tapi berkat itu ia bisa menulis novel dan memulai karir menulisnya. Ironis.

Presenter menangkap kalo wanita itu adalah orang penting yang membuat karirnya sampai di sana. Cheon Jagga membenarkan. Kadang dia berpikir, kalo wanita itu membaca Novelnya, apa yang akan dia pikirkan? Presenter pikir mungkin wanita itu sedang membaca novel Cheon Jagga di suatu tempat. Cheon Jagga menanyakan apa ia harus menanyakannya? Karena ia nggak bisa menanyakannya secara langsung, maka ia akan menanyakannya pada pembaca yang ada di sana.




Presenter lalu mempersilakan Cheon Jagga untuk memilih siapa yang ingin ia tanya. Dae O menunjuk Hye Jin. Wah Hye Jin pikir ia yang akan ditanya. Tapi ternyata bukan. Cheon Jagga menunjuk sebelahnya. Dia nyuruh staf untuk memberi mic pada Ae Jung.

Ae Jung ragu mau mengambil mic nya. Jin kaget karena orang yang Dae O pilih adalah Ae Jung. Dae O menanyakan kalo Ae Jung adalah tokoh utama pria di novel itu, gimana perasaannya?

Ae Jung terdiam. Dae O tersenyum dan melarangnya berpikir terlalu keras. Ia memintanya membagikan opininya. Presenter nggak mempermasalahkan kalo dia nggak mau menjawab. Kesempatan akan diberikan pada yang lain. Yang lain mulai mengangkat tangan mereka.

"Rasanya pasti mengerikan"

Dae O dan presenter berpikir kalo itu masuk akal karena wanita yang menyakiti pria itu tampak seperti penjahat yang nggak pernah ada di novel romansa. Dae O membenarkan.

Ae Jung membantahnya. Yang Ia maksud adalah wanita itulah yang merasa ngeri. Semua orang kaget dengarnya. Nggak terkecuali Dae O sendiri. Ae Jung mengulangi apa yang Dae O bilang tadi kalo wanita itu pergi merengut segalanya darinya. Tapi pemikirannya beda. Bisa saja Cheon Jagga yang pergi dan merenggut segalanya darinya.


Semuanya langsung terdiam. Ae Jung nggak sanggup dan memilih pergi. Jin juga diam-diam ikut pergi. Dan sesampainya di luar, ia malah lupa menutup wajahnya sehingga orang-orang mengenalinya. Mereka pada minta foto. Padahal saat itu dia sudah melihat Ae Jung. Dan akhirnya ia kembali masuk ke gedung.


Acara sudah selesai tapi Cheon Jagga masih ada di atas panggung. Presenter kembali dan menanyakan apa dia nggak papa? Ia merasa kalo wanita tadi sangat aneh. Mendadak dia sangat fokus dan bilang bisa saja kamu yang pergi dan merenggut segalanya darinya. Bisa-bisa orang akan menganggapnya sebagai mantannya.

Dae O kaget dengarnya. Presenter juga malah menangkap kalo tanggapan Cheon Jagga juga jadi aneh.




Ae Jung jalan seorang diri. Terngiang kalimat Dae O,

"Dia menghilang"

Kembali ke masa lalu. Hujan turun. Ae Jung berdiri di bawah payung kuning. Matanya tertuju pada sebuah kamar yang lampunya menyala. Entah apa yang ia lihat sampai payung yang ia pegang terjatuh seketika.
.
Ia berjalan seorang diri di bawah hujan.

"Siapa yang menghilang duluan?"

"meninggalkannya secara tiba-tiba"

"Siapa yang pergi duluan?"

"Karena wanita yang merenggut segalanya dariku, aku jatuh sakit"

Ae Jung terdiam padahal orang-orang sudah pada menyeberang. Kakinya melangkah bersamaan dengan langkah Ae Jung di masa lalu yang merasa mantap dengan langkah yang diambilnya.

Mobil mulai melaju. Sebuah mobil mengklaksonnya. Ia hanya menatapnya lalu terjatuh.




Di rumah Ha Ni sedang mengocok telur. Ia nggak bisa berhenti memikirkan obrolan nenek dengan Oh Ssaem tadi siang. Kata nenek Oh Ssaem masih sama dengan 14 tahun yang lalu. Dan Oh Ssaem yang bilang kalo dulu dia selalu menunggu ibunya. Nenek lalu mengundang Oh Ssaem untuk datang ke rumah setelah pulang kerja kalo ada waktu. Nenek mengajak Oh Ssaem untuk makan bersama.

Nenek memanggil Ha Ni dan menyuruhnya untuk mengambil piring-piring lamanya di dalam kardus kuning di loteng.

Ha Ni mengiyakan dan langsung bangkit. Ia bertanya apa nenek dan Oh Ssaem saling kenal? Nenek yang sedang memotong sayur langsung berhenti memotong. Ia mengingatkan apa yang dia bilang tadi kalo dulu mereka tinggal di wilayah yang sama. Ia mendesak Ha Ni untuk segera mengambilkannya piring.


Ha Ni segera ke atas dan mencari kardus yang nenek maksud. Dan saat ia mengambil kardus yang di atasnya malah menjatuhkannya. Semua isinya keluar.  Ha Ni membereskannya. Ada tanda pengenal ibunya, foto ibunya bersama teman-temannya, kaos, poster. Dulu ibunya adalah seorang produser dan pemeran utamanya adalah Ryu Jin.




Ae Jung tersadar di rumah sakit. Dia kaget melihat bos Nine Capital si dekatnya. Ternyata Ae Jung hampir tertabrak mobilnya. Ia menjanjikan akan mengganti semua kerugiannya.

Samar-samar Ae Jung teringat kejadian itu. Sesaat sebelum ia pingsan setelah jatuh, Bos Nine Capital menghampirinya. Ae Jung nggak nyangka kalo bos Nine Capital mengawasinya. Ia lalu meminta agar hutangnya dilupakan. Ia nggak mungkin menagihnya sebesar satu miliar won untuk kecelakaan kecil itu.

Ae Jung menyayangkan. Tadinya dia pikir beruntung karena tertabrak mobilnya. Ia meminta agar dibayarkan biaya rumah sakitnya karena ia harus pergi ke suatu tempat.

Ae Jung mau melepas infusnya tapi bos Nine Capital menahan. Ia melarang Ae Jung kemana-mana Ka rena dia nggak boleh banyak bergerak. Ia memintanya untuk beristirahat di sana.

Ae Jung menyingkirkan tangannya lalu mencabut jarum infusnya. Ih, itu kan sakit???

Ia turun dari tempat tidur dan memberitahu kalo dia harus ketemu dengan Cheon Ok Man. Ia harus menjalankan misi yang bos Nine Capital berikan. Ia mau melakukan hal yang ia suruh tapi dia malah menginginkannya beristirahat dan bahkan memberikan ganti rugi. Kenapa juga dia terus membuatnya merasa tenang? Ae Jung merasa kalo dia sudah hampir runtuh. Kalo dia membuatnya tenang maka ia akan benar-benar runtuh. Ia bahkan kaget dengan dirinya sendiri yang masih sanggup bertahan.

Ae Jung akhirnya pergi dan bos Nine Capital hanya melihatnya saja.




Dengan naik taksi akhirnya Ae Jung sampai di kafe tempat ia janjian dengan Dae O. Anehnya Dae O nggak ada di sana padahal Ae Jung sudah dayang di waktu yang tepat.
**

Dae O sendiri masih sibuk menandatangani bukunya untuk para penggemarnya. Ae Jung masih tetap menunggu. Tapi saat Dae O selesai dengan acara tandatangannya, kepala editor malah mengajukan reporter Cine31 yang mau membuat tayangan spesial temtang Cheon Jagga. Tapi ia pikir mereka harus membatalkannya karena Cheon Jagga ada rapat dengan Tomb Film.

Di luar dugaan. Dae O malah mengambil tayangan spesial itu dan membatalkan rapatnya dengan Tomb Film.






Ae Jung akhirnya meninggalkan kafe. Ia duduk di tangga depan dan masih menunggu Dae O. Hujan mendadak turun.

Ha Ni sudah membereskan kardus itu. Terakhir ia menemukan sebuah buku catatan. Di depan tertulis untuk anakku nanti. Ayah Oh. Ibu Noh. Lah dia kaget. Ia lalu membukanya. Ayah Oh Yeon Wu. Ibu Noh Ae Jung. Tiba-tiba jatuhlah foto janin hasil USG. 2 September 2006.

Ae Jung masih bertahan di depannya. Mendadak seseorang datang dan memayunginya. Ae Jung mendongak dan melihat orang itu.

Ha Ni mengambil foto janin itu. 2 September 2006. Ha Ni yang berharga.

Ae Jung dan Ha Ni sama-sama syok. Ha Ni bingung. Gimana bisa Oh Ssaem ada di sana?

Ada yang menekan bel. Oh Ssaem datang bertamu dengan membawa kue.

Dan orang yang memayungi Ae Jung adalah Dae O.

Ringkas drama selanjutnya


Bersambung...

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊