Postingan Terbaru

Selasa, 28 Februari 2023

Sinopsis 18 Again episode 9 part 2


All content from jtbc 




Ringkas drama sebelumnya


Ki Tae mendatangi Pelatih Jung dan memintanya untuk melakukan wawancara terkait kabar kalo ia menerima uang suap untuk pendaftaran siswa ke universitas Hankuk. Pelatih Jung mengaku nggak melakukannya. Ia menolak wawancara dan berniat pergi. 

.

Ki Tae menyusulnya sambil memperingatkan kalo itu sangat penting. Pelatih Jung kekeuh bilang nggak melakukannya dan minta agar kameranya dimatikan. 





Il Kwon sampai di parkiran sambil telponan. Ia diminta sama karyawannya untuk segera datang karena ada polisi di bar. Il Kwon mengiyakan dan bilang akan segera ke sana. 


Ia lalu dapat telpon dari pelatih Jung yang menyalahkannya atas kedatangan reporter JBC ke sekolahnya untuk menyelidiki atas tuntutaan korupsi. Il Kwon kaget dengarnya. 


Il Kwon sedang menuruni tangga. Di depan ia melihat Ae Rin sedang telponan dengan Da Jung membahas perihal bar itu yang memang miliknya. Pekerja paruh waktu sudah memastikannya. Il Kwon langsung tahu kalo semua itu gegara Da Jung. 


Ia kembali ke mobilnya dan ngamuk-ngamuk di sana. Dia dendam banget sama Da Jung. Saat itu Juga Da Jung mengirim pesan dan memintanya datang ke gedung olahraga. Ia akan memberinya kesempatan terakhir. 


Il Kwon mengiyakan. Ia juga akan memberikan kesempatan terakhir pada Da Jung. Ia pun segera pergi ke sana. 






Sesampainya di sana Da Jung sudah berdiri menunggunya. Il Kwon mendekat ke Da Jung dan mengambil tasnya lalu menumpahkan isinya. Ia mengambil ponsel Da Jung. Da Jung memberitahu kalo ia nggak merekamnya. 


Il Kwon bangkit dan siap untuk mendengarkan kesempatan terakhir yang akan Da Jung berikan padanya. Da Jung menyinggung pekerja paruh waktu Il Kwon yang sudah bersaksi untuk mereka. Bar il Kwon akan digeledah dan disita atas operasi ilegal. Maka itu akan mengekspos tindak menerima suap dari orang tua dan membayar pelatih universitas. Ia menyarankan agar il Kwon menyerahkan diri sebelum terlambat. 


Il Kwon hanya menertawakannya. Ia menyindir Da Jung yang sudah bekerja keras. Ia memberitahu kalo bar itu milik kakaknya. Da Jung nggak bisa menangkapnya meski ia melaporkannya. 


Da Jung merasa masih mungkin kalo para orang tua bersaksi. Il Kwon kembali menertawakannya. Ia memberitahu kalo ia membiarkan anak-anak mereka bermain basket. Siapa yang akan berpaling dari guru sehebat itu? Da Jung merasa nggak habis pikir. Il Kwon berani menyebut dirinya seorang guru saat menerima suap agar anak-anak bermain di pertandingan dan kuliah? 


Il Kwon menanyakan kapan ia pernah menjanjikan itu? Ia memberitahu kalo para orang tua itu nggaj percaya pada anak-anak mereka dan terus mendatanginya. Ia hanya mengambil uang mereka dan menghibur mereka, bilang anak mereka bisa kuliah. Mereka mungkin bahagia membayangkan anak-anak di kampus. Ia pikir itu adalah imbalan yang sepadan. 


Da Jung gedheg dengarnya. Gimana bisa orang kayak Il Kwon jadi guru? Il Kwon membalikkan. Berani sekali Da Jung mengajari seorang guru? Ia lalu memperingatkan kalo ia nggak akan jatuh sendiri. Kalo hal buruk terjadi padanya maka ia juga akan bilang kalo ia mendapat uang dari Da Jung. Dipikirnya Da Jung bisa mempertahankan pekerjaannya sebagai pembaca berita? 


Da Jung menekankan kalo ia nggak pernah membayar Il Kwon. Il Kwon nggak yakin. Ia akan mengatakan kalo ia mendapatkan yang lain. Da Jung menatap Il Kwon tajam dan memberitahu kalo ia sudah melewatkan kesempatan terakhirnya. Il Kwon merasa kalo Da Jung sangat menyebalkan. Memangnya dia siapa bisa memberinya kesempatan? Ia mendekat dan mau menyerang Da Jung. 




Mendadak pintu terbuka. Seseorang masuk. Dok Jin. Ia mengeluhkan ngapain Dok Jin ke sana? Dengan sangat tegas Dok Jin bilang kalo dia mau menjebloskan guru korup ke penjara. 


Il Kwon berpikir kalo mungkin ia kurang memukulinya saat ia masih muda. Dok Jin heran. Gimana bisa Il Kwon nggak berubah selama ini. Ia menanyakan kapan Il Kwon akan dewasa? Il Kwon tiba-tiba meninju wajah Dok Jin sampai ia jatuh. Nggak hanya itu. Ia juga menendangi Dok Jin beberapa kali. 


Da Jung mendekat dan minta ia untuk menghentikannya tapi Il Kwon malah mendorongnya. Ia mau pergi tapi Dok Jin menahan kakinya dan malah di tendang lagi. Ia lalu memukuli Dok Jin lagi tanpa henti. 





Tiba-tiba seseorang memintanya untuk berhenti. Ayahnya Ja Sung. Il Kwon menanyakan sudah berapa lama ia ada di sana? Ayah menyatakan kalo ia akan bersaksi. Il Kwon memberitahu kalo apa yang ayahnya Ja Sung dengar tadi semua adalah salah paham. Mereka terus mengganggu tim basket dan ia hanya pengarangnya untuk menakuti mereka. Ia lalu mengingatkan kalo Ja akan membawa Ja Sung ke universitas Hankuk. Ja Sung harus masuk universitas Hankuk. 


Ayah Ja Sung menyindir kalo Il Kwon bahkan nggak pantas jadi guru. Il Kwon menakuti akan membiarkan Gi Young mengambil tempatnya Ja Sung. Ayahnya Gi Young muncul dan juga menyatakan akan bersaksi. Demikian juga dengan para orang tua yang lain. 


Il Kwon makin bingung melihat mereka. Dok Jin yang babak belur merasa lega lihat para orang tua mendukung ia dan Da Jung. 


Pada rapat sebelumnya





Da Jung memberitahu kalo ia akan melaporkan Il Kwon pada program berita terkini. Dan kalo masalah itu membesar, maka mereka mungkin akan mempercepat penyelidikan. 


Ayah Gi Young menanyakan apa menurut Da Jung dengan melaporkannya ke stasiun tv bisa menyelesaikan masalah itu? Da Jung dengan yakin menjawab bisa selama semua orang memberikan kesaksian. 


Seorang ibu mengaku nggak yakin harus memihak siapa. Ayahnya Ja Sung juga merasa nggak percaya pada semua yang Da Jung katakan. Da Jung lalu mengatakan akan menunjukkan pria macam apa Choi Il Kwon itu. 







Il Kwon minta semua untuk mendengarkannya dulu. Ia akan menjelaskan semuanya. Ayah Gi Young memberitahu kalo ia menyimpan semua tanda terima minuman yang ia bayar untuk mereka. Il Kwon membantah dan bilang kalo ayah Gi Young hanya ingin membeli minuman untuk mereka. Ia lalu menawarkan memberikan tempat Ja Sung di Universitas Hankuk pada Gi Young dan memintanya untuk memikirkannya. 


Dengan keras ayah Gi Young menolak untuk pergi. Ia akan memastikan untuk mengurung Il Kwon dan para pelatih dari universitas Hankuk. 


Il Kwon meremehkan apa mereka pikir ada yang akan mempercayai mereka? Ia mengancam akan menuntut mereka atas pencemaran nama baik. Dan lagi ia akan memastikan kalo putra mereka nggak akan bisa bermain basket seumur hidup. 


Da Jung kesal banget mendengarnya. Dah g*la. Il Kwon kesal. Ia mengaku sangat ingin memukul Da Jung tapi ia berusaha untuk menahan. Sambil menunjuk Da Jung dia nyuruh Da Jung untuk menutup mulutnya. Da Jung menatapnya tajam. Ia yakin kalo Il Kwon tahu kalo itu sudah berakhir untuknya. Ia memintanya untuk sadar dan mengakui kejahatannya. 


Il Kwon marah. Beraninya Da Jung memperlakukannya seorang guru seperti penjahat. Ia mau menyerang Da Jung tapi Da Jung berhasil menangkap tangannya dan menjatuhkannya. Ia mengunci Il Kwon agar nggak bisa membahayakan. 





Pada saat itu juga para polisi masuk untuk melaporkan pelecehan. Ae Rin menunjukkan pelakunya yaitu Il Kwon. Il Kwon nggak terima dan menunjukkan yang terjadi. 


Dok Jin menekankan kalo itu adalah pembelaan diri. Ia menunjuk Il Kwon telah memukulinya dan Da Jung membantunya. Bahkan semua orang di sana menyaksikannya. Semua orang membenarkan. 


Polisi langsung menghampiri Il Kwon dan membawanya. Biarpun begitu dia tetap merasa nggak bersalah dan nggak terima dengan penangkapannya. 






Di depan ia bertemu dengan Wu Young. Dok Jin langsung tertunduk. Ia ingat saat ia merundung Dok Jin. Dengan sengaja ia melempar bola ke Dok Jin dan menyuruhnya untuk berhati-hati. Dae Young balas melempar bola ke Il Kwon. Ia menyarankan agar Il Kwon pindah kalo dia lebih suka main dodgeball. Jangan mengambil tempat pemain utama dengan merampas kesempatan mereka yang lebih baik. 


Il Kwon nggak menjawab dan pergi begitu saja. 


Di luar ia melihat ayah Dae Young bicara dengan pelatih. Pelatih meminta uang pada ayah tapi ayah menolak. Il Kwon mengenali kalo itu ayah Dae Young. Ia berpikir kalo Dae Young juga mendapat tempat karena ayahnya membayar pelatih. 


Tapi yang terjadi nggak seperti yang ia duga. Dengan tegas ayah menyatakan kalo dia nggak bisa melakukannya. Pelatih menasehati ayah kalo saat membesarkan pemain basket, lima juta won itu bukan apa-apa. Ayah merasa nggak habis pikir. Gimana bisa seorang guru menuntut orang tua untuk suap dan menganggapnya bukan apa- apa? Dan kalo sampai pelatih mendiskrimani putranya karena ia nggak membayarnya maka ayah akan langsung memberitahu sekolah. 


Il Kwon akhirnya hanya bisa pasrah dibawa sama polisi. 





Ki Tae melaporkan bar Il Kwon dalam siarannya. Juga perihal suap ujian masuk kuliah yang dilakukan oleh Il Kwon Dan penyerangan terhadap orang tua. Ia bahkan mewawancarai Dok Jin. 


Akhirnya Il Kwon dan para pelatih lain yang terlibat dihukum penjara. Selain itu asosiasi basket juga akan menyelidiki tiap SMA di Korea un tik memastikan nggak ada kecurangan ujian masuk universitas. Sementara para orang tua yang membayar suap akan menjalani masa percobaan. 







Ayah Il Kwon mengunjungi Il Kwon di penjara. Ia mengaku tahu kalo kelak Il Kwon akan membuat masalah. Ia selalu mengecewakannya dan masih melakukannya. Il Kwon menanyakan apa ayah pernah mempercayainya? Pernah memihaknya? 


Ayah mengiyakan kalo Il Kwon membuatnya bangga. Il Kwon ingat ayahnya memarahinya. Ia sudah mengeluarkan banyak uang tapi Il Kwon hanya menjadi pelatih SMA rendahan. Ia merasa kalo Il Kwon menyedihkan. 


Ayah kembali mengatakannya. Il Kwon nggak tahan. Ia menyalahkan ayah atas apa yang terjadi. Ayah menganggap Il Kwon telah gagal lalu meninggalkannya. Il Kwon hanya bisa nangis. 





Kepala sekolah mengumpulkan anak basket beserta orang tua mereka. Ia meminta maaf atas kesalahan yang telah membuat anak dan orang tua menjadi menderita. Sebagai gantinya ia menjanjikan akan membawa perubahan sehat pada tim basket mereka mulai sekarang. Ia lalu memperkenalkan pelatih baru dan perwakilan orang tua yang akan membantu mengubahnya. 


Pelatih baru maju bersama Dok Jin selaku perwakilan dari orang tua. Dok Jin menyerahkan pernyataan orang tua pada pelatih. Mereka nggak akan memberikannya yang meski pelatih memintanya. Pelatih mengiyakan. Mereka lalu bersalaman untuk menandai hal itu. 




Setelah bubar Ja Sung bertanya pada ayah apa ayah nggak papa? Mengingat ayah diinterogasi sama polisi dan orang-orang di perusahaan...


Ayah memberi tahu kalo perusahaannya kuat dan nggak akan hancur gegara itu. Ia minta agar Ja Sung nggak mencemaskannya dan memintanya untuk berusaha sendiri mulai sekarang. Ja Sung mengiyakan. Ayah menepuk lengannya lalu pergi. 






Shi Wu bicara pada ibunya dan berterima kasih. Da Jung tersenyum dan membuat Shi Wu ikut tersenyum juga. 


Wu Young yang melihatnya juga tersenyum. 





Pelatih berpamitan dengan Dok Jin. Dok Jin sendiri nggak ngerti kenapa dia jadi perwakilan sedang ia bukan ayah kandung Wu Young. Ternyata di belakang ada Ok Ssaem. Ia memanggil Dok Jin. Dok Jin langsung berbalik dan menyapanya. Ia khawatir Ok Ssaem mendengar perkataannya dan menanyakan sejak kapan Ok Ssaem ada di sana? 


Ok Ssaem bilang sejak awal. Ia memuji Dok Jin sangat keren hari ini. Ia tahu Dok Jin bekerja sangat keras untuk menyelesaikan masalah itu. Walau sudah terlambat tapi ia tetap ingin berterima kasih. Dan untuk hari ini juga. 


Setelah mengatakan itu Ok Ssaem lalu pamit. Dok Jin membulatkan tekadnya dan memanggil Ok Ssaem. Ia melangkah menghampirinya dengan soundtrack nya sendiri dan ...hadeuh..malah ditabrak sama beberapa siswa. Tapi tetep lanjut lagi setelah mereka lewat. 


Dok Jin menawarkan Ok Ssaem untuk minum kopi lain kali. Ok Ssaem tersenyum dan mengiyakan. Ia lalu pamit setelahnya. 




Ja Sung memanggil Shi Wu. Ia ingin meminta maaf atas segalanya yang ia lakukan pada Shi Wu. Fakta bahwa Shi Wu melihatnya dipukul sama ayahnya melukai harga dirinya. Ia menekankan kalo itu bukan salahnya Shi Wu tapi ia malah melampiaskan amarahnya pada Shi Wu. Ia sungguh-sungguh meminta maaf. 


Keduanya seperti merasa lega menyelesaikan masalah mereka selama ini. 







Da Jung ketemu sama Jin Chul, rekan Dae Young. Mereka lalu duduk bersama. Da Jung menanyakan kabarnya dan anaknya. Jin Chul mengaku baik. Ia mengungkit hadiah yang Da Jung kirim untuk mereka melalui Dae Young. Ia merasa kalo mereka menerima banyak hal dari Da Jung tapi nggak bisa membalasnya. 


Sambil senyum Da Jung merasa kalo itu nggak perlu. Mendadak Jin Chul membicarakan Dae Young. Ia merasa kalo Dae Young pasti sangat kesal setelah dipecat dari perusahaan. Da Jung terkejut. Dia nggak tahu kalo Dae Young dipecat dari perusahaan. 


Jin Chul membeei tahu kalo Dae Young nggak mendapatkan promosi yang ditunggunya dan dipindahkan ke Busan. Dia menemui kepala untuk mengajukan keluhan. 


Dae Young menahan hinaan dari Kepala tentang keluarganya. Tapi kepala terus membicarakan Dae Young yang dianggapnya gagal menjalani hidup. Dae Young nggak bisa menahannya lagi. Ia menghampiri kepala dan menarik kerah bajunya. Ia membenturkan kepalanya di kepala Kepala dan mengatakan mengundurkan diri. 


Da Jung terdiam. Dae Young melakukannya karena nggak tahan keluarganya dikutuk. Dan pada hari itu juga ia memukul pak Kepala dan dipecat dari perusahaan. 


Ringkas drama selanjutnya


Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊