Postingan Terbaru

Senin, 06 Februari 2023

Sinopsis Was It Love? Episode 6 Part 1

 


All content from jtbc

Busnya sudah datang tapi Ae Jung dan Yeon Wu nggak naik. Yeon Wu nggak tahu tentang filmnya. Sepertinya ia sangat menyukai Ae Jung. Ae Jung hanya terdiam. Dan mereka terlihat oleh Dae O yang berada di mobil nggak jauh dari halte.

Dae O menghela nafas dan pergi. Sedetik kemudian dia buru-buru mengerem. Ia melaju mundur melewati genangan air. Yeon Wu sigap memutar tubuh Ae Jung agar nggak terkena cipratan air.

Ae Jung kesal banget sama yang ada di mobil. Dia yang nggak tahu kalo itu adalah Dae O menyuruhnya untuk membuka kaca mobilnya. Ae Jung sampai berpikir kalo dia mabuk. Dae O nggak ingin ketahuan. Ia pun buru-buru kabur. Ae Jung teriak-teriak menyebutkan pelat mobilnya, 1780.
**

Keduanya lalu berjalan pulang bersama. Ae Jung mengeluhkan pengemudi tadi yang merusak suasana hatinya. Dia jadi pingin melaporkannya. Yeon Wu bersyukur mereka nggak papa. Ae Jung merasa kalo badannya memang nggak papa. Tapi hatinya terluka. Padahal sudah lama sejak hatinya menikmati emosi kayak tadi. Tapi orangnya di malah merusak modemnya.

Ih, Yeon Wu malah tersenyum mendengarkan semua keluh kesah Ae Jung. Duh, manisnya, sih? Ae Jung nggak mau menanggapi dan mengajaknya untuk segera pulang.

Yeon Wu menahan Ae Jung dan memberinya sebuah buku. Memikirkanmu,  segalanya bagiku. Ia berharap perasaan Ae Jung akan menjadi lebih baik setelah membacanya. Butuh waktu 14 tahun baginya untuk memberikan itu pada Ae Jung.

Ae Jung langsung menatap Yeon Wu. Seperti biasa Yeon Wu selalu tersenyum padanya. Ia mempersilakannya untuk membaca kapanpun ia mau dan nggak usah buru-buru. Ae Jung tersenyum dan mengiyakan.




Ha Ni datang ke kamar Yeon Wu rapi orangnya nggak ada. Ih, dasar Ha Ni. Dah tahu orangnya nggak ada malah masih tetap masuk. Ia pikir kamar Oh Ssaem sangat rapi. Dan secara nggak sengaja Ha Ni menemukan buku yang sama dengan yang ia temukan di berkas milik ibunya. Bedanya di depannya ada judul Kelas Pengasuhan Untuk Mahasiswa. Untuk anakku nanti.

Ha Ni kaget. Dan saat itu tiba-tiba Yeon Wu datang. Buku itu seketika jatuh. Yeon Wu mengambil bukunya yang dijatuhkan oleh Ha Ni. Ia memberi tahu kalo itu adalah tugasnya saat kuliah.

Ha Ni nampak kecewa. Yeon Wu membalik halamannya dan baru ingat kalo ada nama Ha Ni dan ibunya di sana. Ha Ni menyimpulkan kalo bukan Oh Ssaem orangnya. Yeon Wu mau menjelaskan tapi Ha Ni nggak mau mendengarkan. Ia mengaku sudah mengerti. Ia lalu pamit dan pergi.

Ae Jung yang sedang mengambil minum melihat Ha Ni habis dari kamar Yeon Wu. Ia menegurnya dan menanyakan apa tahun Ia lakukan? Nggak lama kemudian Yeon Wu turun dan mau bicara dengan Ha Ni. M

Melihat Yeon Wu membuat Ae Jung merasa nggak nyaman. Ia keluar dengan alasan mau me nelpon. Ha Ni juga mengabaikan Yeon Wu dan langsung masuk kamar.

Buku yang sama ada di tempat tidur Ha Ni. Ia menyesalkan halaman depannya yang robek. Usahanya sia-sia.




Di kamarnya Ae Jung telponan dengan Hye Jin dan diberitahu kalo Cheon Jagga mau menemuinya tadi. Dia sudah berhasil membuat janji dengan Joo A Rin. Ae Jung senang dengarnya dan menanyakan caranya.

Hye Jin memberitahu kalo dari tadi Cheon Jagga terus menanyakan keberadaan Ae Jung dan ia memberi tahu kalo Ae Jung sedang menonton film. Tapi ternyata mereka malah nggak ketemu.

Dae O mencuci mobilnya sambil ngomel Ae Jung yang nggak langsung pulang setelah nonton film. Tambah kesal lagi saat mengingat suasana tadi. Ae Jung lalu menelponnya tapi ia malah mematikan ponselnya.

Di rumahnya Ae Jung juga kesal pada Dae O. Tadi menelponnya beberapa kali tapi saat ditelpon malah nggak menjawab. Ia lalu meletakkan ponselnya.

Dilihatnya buku Yeon Wu dan mengambilnya. Teringat apa yang Yeon Wu katakan saat memberikannya. Butuh waktu 14 tahun untuk memberikannya. Ia membukanya dan menemukan sepucuk surat di dalamnya. Sepertinya aku sangat menyukai Noona.

Ae Jung membukanya tapi nggak jadi mengambil suratnya. Ia bilang ke diri sendiri kalo ia nggak akan membacanya. Ia mengembalikan surat itu ke tempatnya lalu penutupnya.


Esok harinya Jin datang ke sekolah Ha Ni dengan membawa banyak hadiah. Ia turun dari mobil dan menghampiri Ha Ni saat melihatnya. Tapi ternyata anak itu bukan Ha Ni.

Jin lalu kembali ke mobil. Ia menyesalkan apa yang sudah ia lakukan. Ia nggak tahu apa yang akan ia katakan pada Ha Ni.
**





Ha Ni membuang buku yang ia temukan di loteng. Dong Chan datang dan menyayangkan Ha Ni yang membuang barang penting itu. Ha Ni membuangnya lagi dan memberi tahu kalo barang itu nggak berguna. Cuma tipuan. Dong Chan menanyakan dari mana Ha Ni tahunya? Apa Ha Ni menanyakannya?

Ha Ni meyakini kalo Oh Ssaem bukanlah ayahnya. Menurutnya orang semangat Oh Ssaem nggak mungkin ayah yang meninggalkannya. Dong Chan ikut sedih lihatnya. Ia lalu memberikan minuman yang ia gunakan selama ini untuk menghibur Ha Ni. Ia sudah menduga kalo hari ini Ha Ni akan kesal.

Ha Ni menerimanya tapi langsung membuangnya lagi setelah melihat ada gambar wajah Jin di sana. Ia melarang Dong Chan untuk membelinya lagi. Ia nggak suka dengan pria itu. Dong Chan lalu membuangnya lagi.

Di dekat mereka ada sebuah kardus dan setelah dibuka isinya adalah seekor anjing. Dong Chan pikir anjing itu sengaja dibuang. Mereka sudah hampir terlambat. Dong Chan menarik Ha Ni agar segera pergi ke sekolah. Ha Ni merasa berat karena memikirkan anjing itu. Dong Chan meyakinkan kalo seseorang akan mengambilnya. Se karang mereka harus segera ke sekolah. Ha Ni nggak mau. Ia khawatir kalo nggak ada yang mengambil bagaimana?

Akhirnya mereka mendatangi bar Suk Hee. Ha Nj meminta ijin untuk menitipkan anjing itu selama beberapa hari. Mereka sedang sangat sibuk soalnya. Dong Chan membenarkan apa yang Ha Ni katakan. Mereka akan dapat masalah kalo terlambat. Poin mereka akan dikurangi.

Suk Hee memberitahu kalo tempatnya baru buka jam 18.00. Doa lalu me nyuruh dua makan itu untuk pergi. Ha Ni menahan. Apa bibi nggak kasihan padanya? Ha Ni menunjukkan wajah anjing itu dan merasa kalo anjing itu sungguh kasihan. Suk Hee menyuruh Ha Ni untuk memeliharanya sendiri kalo kasihan.

Ha Ni mengaku nggak bisa karena untuk biaya sehari-hari saja pas-pasan. Ibu dan neneknya selalu bertengkar karena uang. Suk Hee berbalik dan menanyakan kenapa Ha Ni menitipkannya padanya?

Dong Chan ikut bicara. Ia meminta Suk Hee untuk merawatnya sampai mereka menemukan tempat tinggal untuk anjing itu. Suk Hee tetap nggak mau dan nyuruh Dong Chan untuk merawatnya sendiri. Dong Chan juga nggak bisa karena di rumahnya juga banyak masalah. Ha Ni memberikan penawaran kalo Ding Chan yang akan membersihkan kotorannya. Dong Chan protes. Kok Dia? Ha Ni bertanya apa Dong Chan nggak mau? Dong Chan tersenyum dan bilang suka.

Suk Hee kembali bilang nggak mau karena dia nggak suka hewan peliharaan. Ha Ni dan Dong Chan merengek berharap Suk Hee mau menerimanya.





Ae Jung mendatangi rumah Dae O. Di depan dia melihat mobil Dae O dan mengenali pelat mobilnya 1780. Pelat mobil yang sama dengan yang semalam. Dae O keluar dari kamarnya dan mau mer*k*k. Ae Jung menunjuknya sambil memanggil 1780. Dae O jadi gugup. Ia menjatuhkan r*k*knya dan mau masuk rumah lagi.

Mereka bicara di luar. Ae Jung menyinggung tentang Dae O yang sudah membuat janji dengan Jo A Rin. Ia sangat berterima kasih atas hal itu. Dengan teebata-bata Dae K membenarkan dan mengaku sudah berusaha keras. Ia sesumbar kalo ia juga diundang di malam Cheonmyeong. Itu adalah acara mewah.

Ae Jung lalu kagum pada Dae O. Itu adalah acara yang akan dihadiri sama semua orang penting di industri film. Ia kembali memuji kehebatan Dae O. Hal itu makin membuat Dae O jadi besar kepala. Ia merasa kalo itu sama sekali nggak sulit.

Dae O meregangkan lehernya. Ia sudah berterima kasih dan sekarang ia meminta Dae O untuk meminta maaf padanya. Dae O pura-pura nggak tahu. Ae Jung menuduhnya psikopat, jadi g*la kalo lihat air atau hujan. Ae Jung mengingatkan kalo semalam Dae O mencipratkan air pada mereka dan kabur. Dae O beralasan kalo hal itu bisa saja terjadi saat menyetir kala hujan. Ae Jung mengingatkan kalo Dae O sengaja mundur.

Lah, Dae O malah nggak ingat kalo dia mundur. Ae Jung makin kesal. Untungnya nggak ada mobil lain. Kalo enggak maka sudah pasti akan terjadi tabrakan dan dia akan terluka. Ia dan Yeon Wu juga dan itu akan menjadi pembantaian.

Dae O merasa nggak mau kalah. Dia juga menyalahkan Ae Jung yang sudah merusak moral. Bukannya bekerja malah nonton film dengan pria. Ae Jung nggak terima. Kenapa menonton film bisa merusak moral? Dae O mengungkit tentang tatapan mata Ae Jung saat menatap Yeon Wu semalam.

Ae Jung terdiam. Dae O menanyakan apa yang terjadi semalam? Apa pria itu menyatakan cinta? Apa mereka pacaran? Ae Jung menghela nafas panjang. Ia mengingatkan kalo Dae O sudah melewati batas dan ikut campur. Dae O ngomongnya makin nyebelin sehingga AE Jung pingin memukulnya. Ia berpesan agar De I nggak berbuat hal aneh kalo nggak mau dipukul sampai mati.

Dae O menanyakan hal aneh yang Ae Jung maksud. Ia mengaku sedih kalo Ae Jung membicarakannya. Ae Jung merasa nggak bisa membiarkannya. Ia ingin membuat peraturan karena Dae O terlalu banyak ingin tahu.

Ae Jung pergi duluan sambil melempar tatapan tajam pada Dae O. Dae O melambaikan tangannya sambil senyum. Ia lalu mengeluarkan tulisan yang dibuat oleh Ae Jung tadi. Peraturan selama produksi. Dia merasa kalo Ae Jung menganggapnya sebagai bencana. Ia mengiyakan dan akan mengikuti semuanya.

Ringkas drama selanjutnya

Bersambung...

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊