All content from jtbc
Pagi harinya
Dae O membuka mata. Dia menyesalkan Yeon Wu yang menyerangnya semalam padahal nggak tahu kejadian sebenarnya gimana.
Dia mencoba untuk bangun tapi badannya sakit semua. Ia lalu berpikir kalo dia aja parah kayak gitu gimana dengan Yeon Wu? Barangkali dah masuk UGD.
Yeon Wu malah lagi lari-lari. Dia melihat wajahnya dan mau mengobati bibirnya. Ia mencari obat di laci saat Ae Jung bangun. Ia menanyakan apa yang Yeon Wu lakukan? Yeon Wu memberitahu kalo ia mencari salep. Ae Jung memperhatikan Yeon Wu dan bertanya kenapa? Yeon Wu hanya mengatakan kalo ia terbentur.
Ae Jung langsung merasa khawatir. Ia mengobati bibir Yeon Wu sambil menasehati kalo ia harus merawat dirinya dengan baik karena ia adalah seorang guru yang harus bertemu dengan murid-murid setiap hari. Ia khawatir pada apa yang akan murid Yeon Wu katakan kalo melihatnya.
Yeon Wu menatap Ae Jung tajam dan membuatnya nggak nyaman. Ia tersenyum dan mengaku merasa menang. Tapi saat AE Jung bertanya menang apa, Yeon Wu nggak mau menjawab dan pergi.
Nenek melihat Ae Jung bicara dengan Yeon Wu dan menghampiri Ae Jung setelah Yeon Wu pergi. Ia menanyakan apa Ae Jung pernah membuang catatan? Ae Jung nggak paham. Nenek menjelaskan kalo saat ia membuang sampah daur ulang, ...
Nenek mau mengambil buku catatan Ae Jung yang ia perankan di dalam laci tapi ternyata sudah nggak ada.
Catatan itu rupanya sudah ada pada Ha Ni. Ia meletakkannya di rumah anjingnya. Ia menyesalkan nenek yang telah mengambil barang yang sudah dibuang. Suk Hee datang dan melihat Ha Ni sedang membelai anjingnya. Ia merasa kalo Ha Ni sangat menyayanginya.
Ha Ni membenarkan karena ia yang memungutnya. Ia menjanjikan akan bertanggung jawab. Suk Hee memperhatikan Ha Ni. Ia merasa kalo Ha Ni sudah seperti ibu dari anjing itu.
Ha Ni membenarkan kalo mulai sekarang ia adalah ibu juga ayah anjing itu. Suk Hee tersenyum. Menurutnya perkataan Ha Ni mirip dengan ibunya. Itu adalah perkataan yang selalu ibunya katakan. Dia adalah ibu sekaligus ayah untuk Ha Ni. Ia memberitahu kalo itu bukanlah hal yang mudah. Ha Ni terdiam mendengarkan apa yang Suk Hee katakan.
Suk Hee melanjutkan kalo artinya ibu Ha Ni akan memberikan semuanya. Yang bagus, yang baik, yang mau Ha Ni makan, yang ingin Ha Ni miliki dan yang ia lakukan. Dan ibunya pernah mengatakan setelah melakukan semuanya yang tersisa untuknya hanya satu hal, yaitu Ha Ni.
Suk Hee lalu menghampiri Ha Ni dan memberinya sebuah amplop. Ha Ni pikir isinya uang jajan tapi ternyata tagihan semua keperluan anjingnya. Ha Ni memberitahu kalo ia nggak punya uang. Suk Hee hanya minta Ha Ni untuk membayarnya nanti sama seperti ibunya. Ia memuji Ha Ni yang sudah punya hutang di usianya yang baru 14 tahun.
Di kantor Tae O terus memperhatikan Ae Jung. Ia bahkan membuka bukunya dengan keras untuk mendapatkan perhatiannya. Hye Jin mengangkat tangannya dan menanyakan wajahnya yang seperti itu. Dae O memberitahu kalo dia seperti itu karena seorang wanita. Ae Jung langsung menatapnya. Dengan santainya Dae O mengatakan kalo hal seperti itu biasa terjadi pada pria yang memperebutkan wanita.
Ae Jung nggak ngerti apa yang Dae O bicarakan. Hye Jin mengaku merasakannya saat membaca novel Dae O. Ia berpikir kalo Dae O adalah orang yang sangat romantis. Ia suka bagian saat Cheon Su menyatakan cinta pada Hae Ok di pinggir jurang. Ia pikir itu sangat romantis.
Dae O menilai kalo Hye Jin sangat jeli. Ia membenarkan kalo bagian itu ia ambil dari pengalamannya. Ia memberitahukan yang sebenarnya ia nggak sampai di pinggir jurang, cuman hampir masuk IGD. Dae O menatap Ae Jung dan melanjutkan kalo itu terjadi karena ia mau makan bersamanya.
Ae Jung menatap Dae O kesal. Hye Jin kembali memuji Dae O sebagai pria yang sangat romantis. Ia lalu menanyakan kenapa putus kalo saling mencintai? Dae O mengaku nggak tahu. Ia malah bertanya balik pada Ae Jung.
Ae Jung yang nggak mau mendengarkannya lagi menanyakan pada Hye Jin apa ia sudah menyelesaikan proposal anggaran? Hye Jin menjawab belum. Dae O menyudahi. Ia menyimpulkan kalo nanti malam mereka akan rapat semalaman. Ia rasa mereka perlu tahu alasan detil kenapa Cheon Su dan Hae Ok pisah.
Ae Jung angkat bicara. Ia pikir mereka nggak perlu sampai begadang karena hal itu. Dae O menanyakan alasan Ae Jung nggak bisa begadang bersamanya. Ae Jung membantahnya. Ia merasa kalo itu adalah ide bagus. Dia memberi tahu Hye Jin kalo Dae O akan rapat semalaman dan menyuruh Hye Jin untuk menyiapkan banyak camilan manis.
Hye Jin mengiyakan. Dae O menyudahi. Karena tanggal rapat sudah ditentukan, dan untuk makan siangnya...
Ae Jung memotong dan pamit karena ia harus dinas ke luar. Dae O nggak jadi makan siang bareng dan memutuskan untuk makan sendiri-sendiri.
Sampai luar Ae Jung masih merasa kesal. Nggak ngerti apa yang sebenarnya terjadi dengan Dae O yang membuatnya nggak nyaman.
Dae O tahu-tahu menyusulnya dan menanyakan alasan Ae Jung menghindarinya. Ae Jung membantahnya tapi Dae O meyakini kalo Ae Jung sedang melakukannya. Ia mengingatkan kalo Ae Jung nggak memberitahukan alasan kenapa mereka putus. Ae Jung meminta untuk bicaranya besok kalo itu hanya karena naskah. Ia mengingatkan kalo mereka akan rapat besok.
Dae O mengiyakan. Ia lalu menyinggung tentang revisi. Apakah sudah bagus? Ia memberitahu kalo ia merevisinya sambil memikirkan Ae Jung. Ae Jung langsung terhenti. Apa Dae O harus mengatakannya? Dae O ingin agar Ae Jung juga mengingat betapa indahnya masa lalu mereka. Biar mereka bisa bicara lagi.
Ae Jung menyudahi. Ia menekankan kalo ia nggak ingat apapun. Nggak ada kenangan indah yang bisa ia pakai untuk bernostalgia. Jadi sekalipun Dae O menulis semua kenangannya, ia tetap nggak akan ingat. Ia meminta maaf dan memberitahu kalo sebenarnya ia sudah nggak ingat kenapa mereka putusnya. Dan ia hanya menggunakannya sebagai alasan. Ia menyesalkan harusnya nggak memanfaatkan Dae O. Sayangnya nggak ada jalan lain.
Dae O mengklaim kalo Ae Jung berbohong. Ia menuntut alasan Ae Jung sangat membencinya kalo nggak ingat apa-apa. Ia meyakini kalo Ae Jung masih menyukainya kalo membencinya seperti itu.
Ae Jung yang hampir nangis membantah dan menegaskan kalo dia nggak menyukai Dae O. Ia mengeluh sangat sibuk dan meminta agar Dae O nggak mengganggunya. Ia harus kerja dan mengurus anaknya.
Dae O menyuruh Ae Jung untuk melakukan semua itu. Ia merasa nggak sedang menghalanginya. Ae Jung mulai melunak. Dae O kembali menyuruhnya untuk menjalani hidupnya seperti biasa. Ia hanya akan menyukai Ae Jung dan akan tetap menyukainya. Ia juga meminta Ae Jung untuk nggak salah paham karena ia sendiri juga nggak mau bernostalgia. Ia akan merasa sedih kalo ia mengingat malam ia menyatakan cinta.
Dae O nggak ngomong lagi dan pergi. Ae Jung malah diam di tempat.
2005
Dae O makan dengan Ae Jung. Ae Jung menyukai undangannya dan makan dengan lahap. Dae O menanyakan apa Ae Jung hanya akan makan? Ae Jung mengingatkan kalo Dae O lah yang mengajaknya makan.
Dae O mendekati Ae Jung yang sedang membaca di perpustakaan. Ia mengajak Ae Jung untuk makan dengannya.
Di lain kesempatan, Dae O yang sedang naik sepeda mendadak berhenti tepat di depan Ae Jung. Ia mengajak Ae Jung untuk makan dengannya.
Dan di kelas juga. Tiba-tiba ia berdiri di depan kelas dan di depan banyak orang ia mengajak Ae Jung untuk makan dengannya. Aku lapar.
Ae Jung mengingatkan kalo Dae O nggak mengatakan hal lain selain makan. Dae O membenarkan. Ae Jung mengatakan kako ia mau makan dengan Dae O karena ingin melupakan kejadian trip dan menjadi teman baik.
Dae O nampak sedih. Ia mengalihkan dengan membahas Ae Jung yang sangat suka dengan kerang. Ae Jung memberi tahu kalo kerang adalah makanan kesukaannya nomor satu.
Dae O memakan makanannya dan mengartikan kalo ia akan menjadi nomor satunya Ae Jung. Ia meminta Ae Jung untuk menepati perkataannya. Ia menyatakan cinta dengan mempertaruhkan nyawanya.
Dae O memakan kerang itu dan seketika semua menjadi gelap. Dae O dilarikan ke rumah sakit. Ternyata ia alergi kerang. Ae Jung memarahinya karena memakannya meski tahu kalo dia alergi. Dae O mengingatkan kalo dia sudah mengatakan kalo ia mempertaruhkan nyawanya untuk menjadi pacar Ae Jung. Ia meminta Ae Jung untuk menepati janjinya. Kalo enggak itu nggak adil.
Dae O menyatakan kalo ia menyukai Ae Jung. Ia yang merasa sangat gatal bahkan memaksakan senyumnya.
Ae Jung yang ingat semuanya menatap Dae O yang kian jauh darinya.
Ae Jung ke sekolah dan bertemu dengan Koo Daepyo. Lah dia malah bertanya kenapa Koo Daepyo di sana? (Bukannya situ yang kasih saran?)
Sampai di ruang rapat sontak Koo Daepyo jadi pusat perhatian ibu-ibu karena ketampanannya. Yeon Wu memimpin rapat dan menyinggung apa yang sudah mereka bahas sebelumnya kalo mereka akan memilih ketua untuk memimpin komite orang tua murid selama satu tahun. Ia mempersilakan mereka untuk mengajukan calon.
Kandidatnya ada ibunya Chan Yeong, ayahnya Dong Chan. Orang yang mengajukan ayah Dong Chan berpikir kalo ia terpilih maka ayah lain akan bersedia untuk berpartisipasi.
Yeon Wu sudah mau melakukan pengambilan suara tapi Koo Daepyo tiba-tiba mencalonkan ibunya Ha Ni. Ae Jung langsung menatapnya nggak yakin.
**
Sementara itu Ha Ni sedang bersama dengan Dong Chan. Ha Ni mengeluhkan kalo ia nggak bisa mendapatkan 10.000 won dengan mengumpulkan botol kosong. Ia terpikir untuk mencari pekerjaan paruh waktu.
Dong Chan menanyakan apa Ha Ni nggak mencari ayahnya lagi? Ha Nj hanya diam. Dong Chan mengungkit kalo mereka sudah tahu kalo Oh Ssaem bukan ayahnya. Bukannya ada seorang aktor lagi? Ha Ni malah murung. Dia memberitahu kalo ia dilarang menghubunginya.
Tiba-tiba ada sekelompok anak yang menyiram mereka pakai air dan menertawakan mereka karena nggak punya ayah dan ibu. Apa mereka pacaran?
Ha Ni terpancing dan mau menyerang mereka tapi Dong Chan menahan dan memintanya untuk mengabaikan mereka. Tiba-tiba ada yang datang dan memberitahu kalo ibu Chan Yeong...
Di tempat rapat ibunya Chan Yeong merasa gerah karena perolehan suaranya rendah. Dan bahkan yang terpilih sebagai ketua bukanlah dirinya tapi ayahnya Dong Chan. Semua orang bertepuk tangan kecuali dirinya.
Koo Daepyo bangkit dan berterima kasih pada semuanya. Setelah kembali duduk ia mengangkat tangannya. Ia merasa kesulitan kalo harus sendirian dan ia ingin memilih wakil ketua yang bisa ia tanyai dan mintai tolong.
Ibunya Chan Yeong mendadak bangkit. Sebagai satu-satunya orang yang berpengalaman menjadi ketua komite akan menjadi wakil ketua dan membantu ayah Dong Chan.
Koo Daepyo menolak. Sambil melihat Ae Jung ia mengatakan kalo ia mau ibunya Ha Ni yang membantunya. Ibunya Chan Yeong makin gerah jadinya. Koo Daepyo beralasan kalo ibunya Ha Ni adalah produser di studio film. Ia yakin kalo ibunya Ha Ni bisa membantu mereka dalam berbagai acara budaya nantinya. Semua ibu hanya diam. Ae Jung berbisik terima kasih.
Ringkas drama selanjutnya
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊