Sinopsis Was It Love? Episode 4 Part 2

Anysti
0


All content from jtbc



Ringkas drama sebelumnya


Sampai luar Ae Jung berpamitan pada Dae O secara formal dan sampai jumpa di rapat berikutnya, Cheon Jagga. Ih, Dae O malah langsung menanyakan kapan? Kayak nggak sabar banget buat ketemu lagi sama Ae Jung. Alasannya sih karena dia sibuk dan harus mengatur jadwal dulu kalo ingin ketemu dengannya.

Ae Jung mencoba untuk sabar. Dia juga punya banyak hal yang harus di urus. Dan saat pekerjaannya selesai ia akan menghubunginya lagi. Lah Dae O malah menanyakan kenapa pekerjaannya banyak? Ae Jung mulai kesal tapi masih menahannya. Mencari artis, investor, sutradara, staf dan masih banyak lagi. Ia meminta agar Dae O nggak menekannya.

Nggak cukup hanya di situ saja. Dae O menanyakan siapa sutradaranya. Ae Jung malas membahasnya. Dia menyuruh Dae O untuk menulis skenario saja lalu pergi. Dae O kekeuh ingin tahu karena ia adalah si pemilik karya. Ae Jung yang belum tahu akan membahasnya dengan investor dan akan mengajarinya nanti.

Dae O menahan Ae Jung yang akan bertemu dengan preman itu lagi. Ae Jung membantahnya. Dia bukan preman tapi investornya.
**






Akhirnya Dae O menemani Ae Jung untuk menemui Koo Daepyo di rumahnya. Suasana terasa nggak nyaman karena kehadirannya. Dia santai banget makan biskuit dan minum teh sementara Ae Jung dan Koo Daepyo akan membahas mengenai pekerjaan.

Ae Jung memberikan surat kontrak dengan Cheon Ok Man Jagganim. Koo Daepyo mengaku senang mendengarnya. Apalagi Ae Jung juga membawa tamu yang nggak terduga. Ae Jung menyindir kalo Cheon Jagga sangat tertarik dengan investasi lebih dari yang seharusnya.

Dae O beralasan kalo ia adalah pekerja keras. Ia ingin tahu yang apa yang digunakan untuk membuat karyanya. Koo Daepyo menuangkan alkohol ke dalam cangkirnya dan hal itu membuat Ae Jung takut. Dia berbisik menyuruh Dae O untuk diam. Dia sendiri tetap santai.

Koo Daepyo menenangkan kalo dia nggak akan berinvestasi dengan uang haram. Ia lalu menanyakan apa yang membuat Cheon Jagga berubah pikiran mengingat sebelumnya ia menolak untuk bekerja sama. Sambil menatap Ae Jung ia menjawab kalo ceritanya bisa menjadi cerita orang lain. Ia lalu menyampaikan kalo ia nggak akan menjadi penulis skenario tapi juga akan menyutradarainya sendiri. Itu adalah ceritanya. Karena itulah nggak ada orang di industri film Korea yang akan menyutradarainya sebaik dirinya.

Koo Daepyo nggak langsung menjawabnya. Ia menyuruh Ae Jung untuk memutuskannya karena ia sangat mengenal Cheon Ok Man Jagganim. Ae Jung menatap Dae O. Ia memberitahukan tentang Cheon Ok Man Jagga sambil mengingat masa lalu.

Film pertamanya juga disutradarai oleh Dae O. Dia yang saking fokusnya merekam gambar sampai terjatuh dan membuat tangannya sakit. Semua orang langsung turun dan melihat keadaannya. Dan yang Dae O khawatirkan adalah kameranya. Ia lega masih merekam. Tadinya dia pikir akan merusak semuanya. Ia lalu rebahan sambil senyum. Padahal kepalanya bocor lho cingu.

Dulu mereka memimpikan hal yang sama. Mereka teman yang didorong oleh hasrat.

Kecintaannya pada film, dia sutradara yang bertanggung jawab. Dia membuat hal yang nggak mungkin menjadi mungkin.

Syuting nggak bisa dilanjutkan karena lampu di gedung mati. Semua itu sudah pada minta istirahat tapi Ae Jung menahan mereka dan meminta agar mereka menunggu sebentar lagi. Dan tiba-tiba semua lampu menyala. Dae O berhasil bicara dengan pengelola gedung.

Semua orang langsung menyukainya sambil menyerukan namanya. Ae Jung ikut melakukan hal yang Sama. Dae O mendekati mereka sambil menari dan mengajak semuanya untuk menyelesaikannya.

Dae O menatap Ae Jung seperti nggak nyangka Ae Jung mendeskripsikan dirinya sebagai sosok yang seperti itu.

Menurut Ae Jung, kalo Cheon Jagga masih sama seperti dulu, maka Koo Daepyo bisa mempercayainya. Di dalam ingatannya, Cheon Jagga adalah sutradara yang hebat dan berbakat. Dae O menghela nafas menahan senyumnya. Koo Daepyo akhirnya setuju. Dan musi Ae Jung tinggal satu lagi. Membuat Ryu Jin bermain di filmnya.

Dae O kaget dengarnya. Ae Jung kesal dan menyuruhnya untuk diam.




Ae Jung dan Dae O berjalan pulang sambil membahas hal tadi. Dae O merasa nggak mungkin orang yang akan ke Hollywood akan bergabung dengan mereka. Kenapa Ae Jung setuju dengan syarat yang diajukan oleh preman itu? Ae Jung menekankan kalo Koo Daepyo bukan preman tapi investor yang percaya padanya. Dia nggak mau mengecewakannya. Mereka hanya harus mencoba dulu.

Dae O kesal karena Ae Jung memihak Koo Daepyo. Ih Ae Jung kesal. Ia mengingatkan kalo mereka berada dipihak yang sama. Tapi Dae O nggak berpikiran hal yang sama. Koo Daepyo adalah musuh yang akan menyiksa mereka dengan kekuatan uangnya. Ia menekankan kalo orang yang bisa berhubungan dengan Ryu Jin dan merahnya cuman dia.

Ae Jung langsung tertarik mendengar Dae O masih berhubungan dengan Ryu Jin. Ia menyesalkan Dae O yang baru bilang sekarang. Dia tadinya bingung gimana bisa menghubunginya. Ia lalu menyuruh Dae O untuk mengatur waktu agar ia bisa menemui Ryu Jin. Dia bahkan mintanya sekarang juga. Itu malah membuat Dae O jadi sombong kalo cuman dia yang ada dilihatnya Ae Jung. Dia nyuruh Ae Jung untuk bilang padanya kalo mau ketemu sama Ryu Jin. Apalagi kalo malam-malam.

Ae Jung merasa kalo langitnya bagus. Ia menyuruh Dae O untuk diam lalu memotret langit. Ia ingin mengingat momen itu. 20 April 2020. Langit waktu Noh Ae Jung mulai berkarya.

Ih, Dae O langsung mematung lihat Ae Jung tersenyum manis.



Yeon Wu sedang berkumpul dengan teman-temannya. Padahal biasanya dia nggak pernah melakukannya. Mereka berpikir Yeon Wu akan berhenti mengajar dan akan mengambil alih bisnis keluarga. Sebenarnya ia mau meminta tolong pada seorang temannya yang di perusahaannya punya banyak pemilik kanal youtube terkenal dan minta dikenalkan. Temannya yang lain berpikir kalo ada pemilik kanal youtube yang Yeon Wu suka.

Yeon Wu membantahnya. Ia ingin mengundangnya untuk kelas spesial di sekolahnya. Mereka langsung tertawa karena sudah menduganya. Teman Yeon Wu yang dimintai tolong tadi setuju asalkan Yeon Wu mau melakukan kencan buta dengan sepupunya yang melihat fotonya di buku kelulusan SMA mereka. Sepupunya itu sudah satu tahun menyukainya. Dia adalah putri dari Ma Dong Sik. Ia yakin kalo ibunya Yeon Wu akan menyukainya.

Yeon Wu meminta maaf. Ia akan membalasnya dengan hal lain saja. Ada wanita yang ia sukai. Mereka kaget dan minta diberitahu namanya dan ditunjukkan fotonya. Yeon Wu hanya tersenyum dan akan ia tunjukkan lagi lain kali.




Ha Ni dan Dong Chan mengumpulkan botol di bar milik Suk Hee. Dia nggak ngerti kapan mereka bisa mengumpulkan uang untuk tes DNA cuman dengan menjual itu? Dia benci jadi miskin.

Dong Chan menanyakan pria yang Ha Nj telpon sebelumnya. Apa sudah membalas pesannya? Ha Ni melihat ponsel 2G-nya dan membenarkan. Dikiranya dia akan mendapat jawabannya. Ia lalu bangkit dan melempar ponsel itu.

Dong Chan bangkit dan mau mengambil ponsel itu. Lah kok nggak ada? Ternyata Ha Ni nggak benar-benar melemparnya. Ponselnya masih ada di tangannya Ha Ni. Ia lalu menjatuhkannya bersama botol. Dong Chan mengambilnya. Ia pikir mungkin ada hal lain di dalamnya. Ia yakin mereka akan menemukan sesuatu kalo terus mencari.

Sebuah mobil melintas. Dong Chan menemukan sebuah pesan. Ibu Ha Ni mengajak Ryu Jin untuk bertemu. Apa yang akan mereka bicarakan? Apa orang itu ayahnya Ha Ni? Ia menyarankan agar mereka menelpon lagi dan menanyakannya. Ia yakin kalo Gtu Jin tahu sesuatu.

Suk Hee tahu-tahu muncul dan bertanya Apa yang mereka mau tanyakan? Ha Ni dan Dong Chan langsung bangkit. Mereka berubah tegang. Ha Ni memberi tahu kalo Dong Chan suka siswi di kelas sebelah. Dia akan bergerak dan menanyakannya.

Dong Chan ingin membantahnya tapi nggak jadi setelah diberi senyuman oleh Ha Ni. Suk Hee menanyakan pada Dong Chan apa perempuan yang disukainya benar ada di kelas sebelah? Ding Chan membenarkan. Suk Hee lalu menyuruh mereka untuk masuk dan makan tteokbokki. Ia lalu bangkit dan kembali lagi. Ia minta 10 persen kalo mereka menjual botol kosong itu sebagai komisi.

Ha Ni protes. Ia meminta Suk Hee untuk memikirkannya karena itu nggak banyak.



Di rumah Koo Daepyo pingin menelpon Dong Chan tapi ragu. Nggak lama kemudian Dong Chan pulang. Koo Daepyo menegurnya dan menanyakan apa dia sudah makan atau belum. Dong Chan menjawab sudah. Dengan temannya.

Ia melihat tangan ayahnya yang dibebat dan menanyakan gimana dia bisa kenal dengan ibunya Ha Ni. Ia meminta agar ayah nggak mengganggunya karena dia adalah ibu dari sahabatnya.




Dae O menemui Jin yang sedang berolahraga di gym dan menunjukkan naskahnya. Ia mencarinya semalaman dan itu adalah karya debutnya. Ia juga nggak punya alasan untuk menolak Ae Jung. Jin menanyakan gimana dengan Hollywood? Ia mengingatkan kalo sebelumnya De O bilang akan sukses di sana dan membuat Ae Jung berlutut padanya dan membuatnya menangis darah.

Lah, Dae O malah lupa pernah mengatakannya. Jin membenarkan kalo Dae O kejam, kayak orang g*la karena pingin balas dendam dengan mencekiknya... . Dae O merasa nggak habis pikir melihat Jin yang marah. Apa dia nggak suka ia bekerja dengan Ae Jung? Jin membantahnya. Ia malah nggak peduli.

Dae O lalu mendekat dan minta Jin untuk bergabung juga. Anggap sebagai film Ter akhir sebelum ke Hollywood. Jin menolak karena mengganggap proyek itu terlalu kecil. Ia ingin berpikir rasional. Dae O merengek memintanya on untuk bergabung. Nggak ada orang lain lagi yang bisa memahami skenario itu selain dirinya. Tahu sendiri gimana sulitnya ia menulisnya saat itu.

Dae O terus membujuk Jin dengan membawanya pada masa lalu saat mereka membuat film ersama dulu. Selain ity Ae Jung juga adalah junoor favoritnya.

Jin nggak mau dan mempercepat laju treadmillnya. Dae O mematikannya. Jin merasa kalo Dae O punya tujuan lain selain menyelesaikan ceritanya. Dae O mengaku nggak tahu. Ia memberitahu kalo Ae Jung sedang kesusahan. Investornya nggak mau berinvestasi kalo nggak ada mereka. Dan Ae Jung nggak ajan bisa mencapai impiannya memproduksi film. Atau mereka pura-pura nggak tahu saja?

Jin mengingatkan tentang balas dendam Dae O. Kenapa jadi bersimpati? Dae O membantahnya. Jin menanyakan apa Dae O masih menyukai Ae Jung? Dae O terus membantahnya. Kalo aja Ae Jung nggak menghilang saat itu, apa jadinya mereka sekarang? Dae O hanya diam.

Ringkas drama selanjutnya


Bersambung...

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)