All content from jtbc
Ringkas drama sebelumnya
Ae Rin nelpon Da Jung yang sedang di kantor dan memintanya untuk ketemuan malam ini di depan rumahnya. Ada sesuatu yang harus ia ketahui. Da Jung mengiyakan.
Pagi ini Shi Ah telat lagi. Ih apa ini? Ja Sung menunggunya di depan gerbang. Gegara telat, Shi Ah dan yang lain dihukum berlari mengelilingi lapangan agar bisa kembali ke kelas.
Ja Sung berlari di sebelah Shi Ah. Ia menanyakan kenapa Shi Ah selalu telat ke sekolah? Shi Ah melarangnya mengajaknya bicara karena ia hampir kehabisan nafas. Ja Sung menawarkan mau membawakan tasnya tapi Shi Ah nggak mau.
Ji Ho tahu-tahu datang dan mengambil tas Shi Ah. Shi Ah heran lihat Ji Ho ikut lari karena ia nggak terlambat. Ji Ho mengaku melakukannya sukarela. Ia menyindir kalo belakangan Shi Ah selalu telat waktu. Ih, Shi Ah malas dengarnya.
Songsaengnim memarahi Ja Sung dan Shi Ah dan menyuruh mereka untuk fokus lari. Shi Ah lalu mempercepat larinya.
Ja Sung melemparkan tasnya ke Ji Ho. Minta dibawakan juga kalo dia sukarela. Ji Ho nggak mau dan menjatuhkan tasnya. Ja Sung terpaksa balik lagi dan mengambil tasnya.
Seusai kelas musik Shi Ah pergi bersama teman-temannya. Ji Ho mengambil kotak pensil milik Shi Ah yang tertinggal. Pada saat yang sama Ja Sung juga mengambilnya. Ia menyindir Ji Ho yang jadi sukarelawan pekerja keras.
Ji Ho menyuruhnya untuk melepaskannya. Dua-duanya nggak ada yang mau mengalah malah saling tarik-menarik.
Shi Ah yang kembali heran melihat apa yang mereka lakukan pada kotak pensilnya. Ia mengambilnya dan pergi. Ja Sung juga ikutan pergi meninggalkan Ji Ho.
Shi Ah berjalan bersama Ji Ho. Mereka menghampiri Bo Bae yang ssdang melihat sesuatu di lapangan basket. Ternyata Shi Wu sama Wu Young sedang mencoba untuk masuk tim basket. Shi Ah heran dengarnya.
Shi Wu sama Wu Young menghadap Il Kwon. Keduanya akan menghadapi tes terakhir mereka yaitu permainan satu lawan satu. Dan Wu Young dapat giliran pertama.
Permainan dimulai dan Wu Young berhasil memasukkan bola. Nggak tahu kenapa Il Kwon melihat kalo teknik yang Wu Young pakai sama sama yang dipakai Dae Young dulu. Ia lalu ingat apa yang Ae Rin katakan kalo Wu Young adalah Dae Young.
Shi Ah yang melihat Wu Young tersenyum.
Sekarang giliran Shi Wu. Shi Ah merasa tegang. Begitu juga sama Shi Wu. Ia memejamkan matanya dan mengambil nafas dalam. Dan saat ia membuka matanya dan mulai bermain ja juga berhasil.
Keduanya kembali menghadap Il Kwon. Ia akan bicara dengan orang tua mereka terlebih dahulu. Dan kalo nggak ada masalah pekan ini mereka akan bergabung sama tim.
Wu Young sama Shi Wu merasa sangat senang. Meski pada awalnya Shi Wu merasa sangat gugup.
Ja Sung melihat mereka sinis. Wu Young melihat Shi Ah dan melambaikan tangan padanya. Lah kok yang membalas malah Bo Bae? Kalo Ja Sung sama Ji Ho sih lihat kalo Wu Young melambai ke Shi Ah dan mereka nampak nggak suka.
Malamnya Wu Young mengantar Shi Wu pulang. Shi Wu meresahkan pelatih yang mau bicara sama orang tua. Ia khawatir teman-teman akan mengenali ibunya dan mungkin ibunya akan mendengar hal buruk saat datang ke sekolah. Ayahnya sendiri sedang ada di Busan. Ia malah berpikir untuk minta kakeknya yang datang.
Lah sekarang malah giliran Wu Young yang resah.
Shi Wu beneran mengajak Wu Young untuk ketemu sama kakeknya. Shi Wu membantu kakek menyiapkan jus sementara Wu Young diminta untuk menunggu di ruang tamu. Di sana Wu Young melihat foto ibu. Di sofa pakaian ayah berantakan.
Ayah balik lagi dan membereskannya. Ia minta dimaklumi kalo rumahnya berantakan karena ia tinggal sendiri.
Mereka bertiga akhirnya duduk bersama. Kakek merasa senang akhirnya Shi Wu memutuskan untuk main basket sama seperti ayahnya. Kalo aja neneknya tahu pasti akan sangat bahagia.
Wu Young kembali menatap foto ibu. Ayah memberi tahu Sih Wu kalo ayahnya adalah pemain basket yang luar biasa. Hanya itu yang bisa mereka banggakan darinya. Dan selain itu dia nggak unggul dalam hal apapun. Nggak pernah dengar kalo dinasehati, pembuat onar, ... . Ih Wu Young sampai terbaik dengarnya.
Kakek melanjutkan agar Shi Wu jangan sampai mewarisi sifat ayahnya yang seperti itu. Shi Wu mengangguk mengiyakan. Ia lalu menyampaikan maksud kedatangannya untuk meminta kakek menghadiri acara pertemuan orang tua dan guru. Itu penting kalo ia ingin bergabung sama tim basket. Kakek berpikir kalo seorang pria tua pergi, ia bahkan nggak akan ngerti apa yanh mereka katakan. Ia meyakini kalo itu sangat berbeda dari saat ayahnya bermain. Mereka akan nelpon orang tua untuk minta uang.
Wu Young heran dengar mereka minta uang dari ayah. Ia menanyakan apa kakek pernah ngasih uang ke pelatih? Ayah membantahnya. Ia nggak pernah memberi mereka uang. Ia tahu kalo putranya mahir dengan kemampuannya. Harusnya orang tua percaya sama anak mereka agar anak mereka juga bisa merasa percaya diri.
Shi Wu mengangguk membenarkan.
Kakek mengherankan kenapa Shi Wu nggak ngasih tahu orang tuanya tentang pertemuan itu? Shi Wu pikir ibunya akan sibuk dan ayahnya di Busan untuk urusan bisnis.
Ayah heran dengarnya karena Dae Young nggak kenal siapapun di sana. Ia menasehati agar Shi Wu menanyakannya dulu ke ibu dan ayahnya. Kalo mereka nggak bisa datang barulah kakek akan menggantikan mereka.
Shi Wu lega dengarnya dan berterima kasih ke kakek.
Mereka meninggalkan rumah kakek. Wu Young menasehati agar Shi Wu memberitahu ibunya kalo ia main basket. Ibunya akan cemas kalo Shi Wu nggak memberi tahunya. Dia akan terluka. Begitulah orang tua. Mereka nggak pingin anak-anak mereka khawatir.
Shi Wu membenarkan dan mengiyakan.
Da Jung akhirnya menemui Ae Rin. Nggak tahu apa yang mereka bicarakan, Ae Rin nampak bersemangat mengatakan sesuatu dan Da Jung merasa cemas setelahnya.
Mereka ketemu sama Shi Wu dan Wu Young. Da Jung menatap Wu Young dan Shi Wu dengan tatapan kecewa. Ia menghampiri mereka dan mengaku sudah dengar semuanya. Kalo... .
Wu Young menyela. Sambil menatap Ae Rin ia bilang ke Da Jung kalo ia ingin membahasnya secara 4 mata. Pun kalo Da Jung sudah mendengar semuanya ia harus mendengarkan alasannya.
Da Jung nggak ngeh. Kenapa? Wu Young pikir kalo Da Jung marah, ia harus mendengarkan penjelasannya dahulu. Dajjng nggak ngeh. Kenapa ia harus marah karena dia main basket sama Shi Wu?
Wu Young kaget ternyata Ae Rin nggak memberitahu Da Jung.
Da Jung merasa terluka karena mendengarnya dari Ae Rin dan bukannya dari Shi Wu sendiri. Shi Wu meminta maaf. Da Jung tersenyum dan menanyakan ia baru pulang dari main basket?
Dengan bangga Shi Wu memberitahu ibunya kalo ia lulus uji coba tim basket. Ih Da Jung senang banget. Ia menghampiri anaknya dan merasa sangat bangga padanya. Ia menanyakan apa yang ia mau makan? Shi Wu memberitahu kalo dia pingin nasi goreng Kimchi. Da Jung mengajakmya pulang dan akan membuatkannya.
Wu Young dan Ae Rin bicara berdua setelahnya. Ae Rin tahu kalo Wu Young pikir ia menceritakan semuanya. Wu Young mengaku hanya merasa bersalah. Ia meminta maaf karena telah salah paham.
Ae Rin mengaku nggak papa. Dia memang pingin ngasih tahu Da Jung tapi ia nggak bisa memberitahunya.
Pertama-tama Ae Rin menanyakan pendapat Da Jung tentang Wu Young. Da Jung nggak ngeh kenapa mendadak Ae Rin menanyakan perihal anaknya Dok Jin? Ae Rin mendesak Da Jung untuk menjawabnya.
Sambil senyum Da Jung mengatakan kalo dia sedikit kasar, mungkin karena Wu Young tinggal lama di luar negeri. Dan menurutnya dia anak yang baik.
Da Jung ingat saat Wu Young muncul saat ia dalam bahaya. Ingat saat dia digangguin sama beberapa pria mabuk.
Saat Wu Young menyemangatinya. Sulit meraih mimpi dan jangan berkecil hati sama hal-hal seperti itu. Ia melarang Da Jung untuk khawatir sama Shi Ah dan Shi Wu dan fokus sama sama pekerjaannya. Ia akan mengurus anak-anak di sekolah.
Da Jung memberitahu kalo Wu Young menenangkannya saat ia mengalami kesulitan,
Ia lalu ingat saat Wu Young datang ke pengadilan membawakan suratnya Dae Young.
Saat Shi Ah sakit, Wu Young menggendongnya dan membawanya ke rumah sakit.
Ae Rin terdiam mendengar itu semua. Wu Young ada saat Da Jung membutuhkan seseorang. Da Jung membenarkannya. Ia merasa sangat berterima kasih padanya.
Dan begitulah Ae Rin nggak jadi mengatakannya. Da Jung merasa heran kenapa mendadak Ae Rin membicarakan tentang Wu Young. Ia jadi curiga kalo jangan-jangan pemuda yang Ae Rin bicarakan tempo hari adalah Wu Young?
Ae Rin kesal dengarnya. Dipikirnya dia apa? Dia lalu memberitahu kalo Wu Young main basket sama Shi Wu. Mereka bahkan sibuk latihan untuk masuk uji coba tim. Ia yang merasa kalo Da Jung nggak tahu menelponnya dan pingin mengatakannya.
Kembali ke Ae Rin yang bersama Wu Young
Ae Rin berpikir kalo Wu Young mungkin benar. Memang lebih baik Da Jung nggak usah tahu yang sebenarnya. Ia pingin memperjelas sesuatu. Apa Dae Young pingin rujuk sama Da Jung?
Wu Young nggak tahu gimana caranya secara dia satu sekolah sama anak-anak mereka. Ae Rin merasa kalo Dae Young masih cinta sama Da Jung. Wu Young membantahnya. Dia cuman pingin melakukan semua yang nggak bisa ia lakukan untuk Da Jung sekarang. Ia lalu ngajak Ae Rin untuk jalan.
Ae Rin nggak habis pikir gimana caranya Dae Young bisa kembali muda dan minta dikasih tahu rahasianya. Wu Young juga nggak tahu. Uh padahal Ae Rin juga pingin jadi lebih muda.
Wu Young merasa kalo Ae Rin masih sama kayak dulu. Kalo sekarang dia pakai seragam sekolah ia akan terlihat seperti saat SMA.
Ae Rin menyindir kalo Dae Young tahu caranya menjalani kehidupan sosial yang baik. Mereka lalu jalan sambil bercanda.
Il Kwon melihat foto saat SMA. Ia melihat Ae Rin dan merasa kalo dia sama kayak dulu. Ia lalu membaiknya dan melihat Dae Young. Wajahnya sama sama Wu Young. Ia lalu ingat apa yang Ae Rin bilang kalo Wu Young adalah Dae Young. Apalagi teknik main basketnya sama sama Dae Young.
Da Jung datang ke bar yang diminta Il Kwon. Katanya untuk membicarakan masalah basket anaknya. Di sana sudah ada beberapa orang yang kata Il Kwon mereka adalah pelatih tim universitas.
Da Jung menyapa mereka. Il Kwon menegurnya yang tampak canggung padahal itu demi Shi Wu. Katanya Da Jung dapat perlakuan khusus. Nggak semua orang tua bisa ia pertemukan sama pelatih tim universitas.
Para pelatih mengenalinya sebagai reporter bom air. Mereka malah mengomentari tubuhnya dan meragukan kalo dia sudah punya anak mengingat pinggangnya yang nggak seperti ibu lainnya. Mereka lalu minta Da Jung untuk menuangkan minum untuk mereka.
Da Jung Me minta maaf. Ia menekankan kalo ja di sana sebagai ibu Shi Wu dan dia nggak datang untuk menuangkan minuman. Ia meminta mereka agar nggak kelewatan.
Mereka merasa tersinggung dan berniat membiarkannya bicara dengan Il Kwon. Semoga pertemuan orang tau dan murid mereka berjalan lancar. Mereka lalu bangkit dan pamit.
Il Kwon bangkit dan menahan mereka. Ia bahkan nyuruh Da Jung untuk minta maaf pada mereka. Da Jung bangkit dan minta maaf dengan terpaksa. Ia lalu pamit dan berniat untuk ketemu sama mereka di tempat lain untuk selanjutnya.
Il Kwon menyusul Da Jung dan menghentikannya. Da Jung mengancam akan melaporkannya ke polisi. Il Kwon meremehkan kalo Da Jung nggak banyak tahu soal olahraga. Memang seperti itulah saat ia masih menjadi pemain dan bahkan lebih buruk lagi. Ia menekankan kalo semuanya akan kembali pada putranya kalo Da Jung terus bersikap seperti itu.
Da Jung terdiam memikirkannya. Il Kwon lalu menyudahi ia memberikan catatan rekening dan menyuruh Da Jung untuk mengirim sejumlah uang ke alamat itu. Da Jung protes. Buat apa?
Il Kwon memberitahu kalo Da Jung harus membayar biar Shi Wu bisa main. Da Jung merasa nggak habis pikir. Jadi kayak gini caranya Il Kwon melatih anak-anak? Il Kwon memberitahu kalo itu bukan dia doang. Ia sudah mengatur acara malam ini buat Shi Wu tapi Da Jung malah mengacaukannya. Dan kalo Da Jung nggak mengirimkan uangnya maka ia akan mengakhiri karir basket Sun Wu. Bukankah prioritasnya membuat Shi Wu sukses? Apa Da Jung akan membiarkan uang menghalangi mimpi Shi Wu? Ia mengingatkan kalo Shi Wu adalah ibunya.
Da Jung berjalan pulang sambil memikirkannya. Dia mau nelpon Dae Young tapi nggak jadi.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊