All content from jtbc
Ringkas drama sebelumnya
Pertandingan ulang SMA Nasional KBF
Para pemain sedang melakukan pemanasan. Shi Ah datang bersama teman-temannya. Il Kwon nyuruh mereka untuk berkumpul. Ia memberitahu kalo mereka akan tereliminasi kalo kalah dan minta semuanya untuk melakukan yang terbaik. Semuanya kompak mengiyakan.
Ia lalu mengumumkan kalo ada perubahan dalam daftar pemain. Dia menempatkan Wu Young dan Shi Wu dalam pemain cadangan. Wu Young dan Shi Wu hanya terdiam.
Permainan dimulai. Tim SMA Serim selalu gagal menembak bola. Ja Sung menatap ayah di bangku penonton menatapnya tajam. Permainan terus berlanjut. SMA Serim ketinggalan jauh dari lawannya yang terus mendapat angka. Il Kwon juga dapat tatapan tajam dari kepala sekolah yang juga melihat pertandingan.
Sebelumnya kepala sekolah menyesalkan apa mereka akan bermain seperti itu? Ia menunjukkan kalo mereka tertinggal 15 poin. Kalo sampai mereka kalah dalam pertandingan kali ini dan tereliminasi di babak penyisihan, maka mereka akan mengganti pelatih tim itu.
Il Kwon merasa pusing. Ia lalu menatap Shi Wu dan Wu Young.
Ayah datang. Ia mencari Wu Young dan Shi Wu di lapangan tapi nggak ada.
Il Kwon nyuruh Wu Young dan Shi Wu untuk bersiap. Ia lalu minta pergantian pemain. Wu Young menepuk pundak Shi Wu dan mengajaknya segera bermain.
Shi Wu dan teman-temannya juga ayah senang melihat Wu Young dan Shi Wu turun ke lapangan. Mereka juga men dapat banyak dukungan.
Wu Young mengatur beberapa pemain sementara ia mendribel bola dan akhirnya bisa menambahkan poin. Nggak hanya Wu Young, Shi Wu juga sukses menembakkan bola dan membuat kemenangan mereka semakin dekat. Semua orang bertepuk tangan. Selanjutnya Wu Young menambah poin lagi dan lagi berkat Ja Sung yang menghadang pemain lain.
Wu Young senang melihat Ja Sung dan Shi Wu menjadi dekat.
Ayah memperhatikan Wu Young selama bermain. Mendadak ibu muncul di sebelah ayah dan menyombongkan putranya yang luar biasa. Ayah membenarkan. Itu karena ibu yang membesarkannya. Ibu luar biasa.
Ibu tersenyum dan meralat kalo ia membesarkannya bersama ayah. Mereka lalu tersenyum bersama.
Tapi kenyataannya lain. Ibu nggak ada di sebelah ayah.
Waktu hampir habis. Terakhir Wu Young menembak bola dan masuk. Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan untuk tim SMA Serim. Semua orang senang melihatnya. Shi Wu menghampiri Wu Young dan memeluknya. Itu mengingatkannya pada Shi Wu kecil yang suka memeluknya dulu.
Shi Wu memujinya kalo dia keren banget hari ini. Dengan mata berkaca-kaca Wu Young membalas kalo Shi Wu juga. Ia lalu membalas pelukannya sambil menepuk punggungnya. Duh, pingin nangis.
Setelah Shi Wu melepaskan pelukannya dan pergi, Wu Young menatap ayah. Dengan bahasa isyarat dia bilang ke ayah kalo ayah bilang merasa paling bahagia saat melihat nya bermain. Ia ingin menunjukkannya lagi.
Ayah nangis lihat Wu Young. Begitu juga sama Wu Young. Ia lalu minta maaf ke ayah karena butuh waktu lama. Sama seperti Ayah, Wu Young juga nggak bisa menahan tangisnya.
Ayah menunggu Wu Young setelah pertandingan. Wu Young menuruni tangga lalu memeluk ayah. Sambil nangis ayah meminta maaf ke Dae Young. Bersama-sama mereka nangis sambil saling minta maaf.
Epilog
Da Jung berjalan sambil nelpon Shi Wu. Ia nggak bisa melihat permainan terakhirnya. Ia akan menyaksikannya. Pertandingan hari ini adalah babak penyisihan terakhir.
Shi Wu tersenyum dan menanyakan keberadaan ibunya. Da Jung memberitahu kalo sudah lama ia nggak ke stadion jadi agak tersesat. Ia menjanjikan kalo ia akan segera ke sana.
Seseorang tiba-tiba memanggilnya. Dae Young pada masa itu berlari ke arahnya. Dirinya di masa lalu nangis melihat Dae Young mendatanginya. Ia menyesalkan kalo harusnya Dae Young nggak datang.
Dae Young menenangkan. Nggak papa. Itu adalah keputusannya. Ia meletakkan tangannya di kedua lengan Da Jung dan melarangnya menangis. Baginya Da Jung adalah masa depannya. Bayi mereka adalah masa depannya. Ia meminta Da Jung untuk percaya padanya.
Da Jung nangis lihat kenangannya. Ia lalu berjalan melewatinya.
Tiba-tiba seseorang menabraknya. Ia lalu melihat Wu Young. Perlahan Wu Young menghampirinya.
Da Jung ingat saat Dae Young pertama kali mengajaknya pacaran. Saat Dae Young membawakan tasnya saat ia dihukum lari keliling lapangan gegara terlambat masuk sekolah. Saat Dae Young janji akan selalu menjaganya.
Wu Young kian dekat. Da Jung ingat saat Dae Young memayunginya saat Da Jung bilang cinta padanya, saat Dae Young membelai rambutnya dan bilang kalo ia baik-baik aja. Maaf karena telah membuatnya melalui banyak hal.
Da Jung dan Wu Young saling tatap.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊