Sinopsis The Forbidden Flower Episode 4

Anysti
0

All content from WeTV




Ringkas drama sebelumnya


Xiaoran pulang. Dih kaget tahu ada bibi Zhang di kamarnya dan menanyakan dari mana aja dirinya. Xiaoran tetap santai. Ia menyalakan lampu dan menanyakan ibunya. Bibi Zhang memberitahu kalo ibunya pergi dinas dan nggak akan pulang selama 2 hari. Xiaoran mencari tahu apa bibi Zhang sudah memberitahu ibunya? 


Bibi Zhang menanyakan kemana perginya Xiaoran dan mengancam akan melaporkannya pada ibunya. Xiaoran gantian menyudutkan bibi Zhang dan bertanya balik ke mana saja ia selama ini? Bibi Zhang jadi gugup. Apalagi saat Xiaoran menyebut tentang ayam panggang. Ia lalu memberi solusi agar mereka bekerja sama dan saling merahasiakannya. Ia lalu nyuruh bibi Zhang untuk pergi dengan alasan mau istirahat. 




Esok harinya, Xiaoran langsung mengambil ponselnya begitu bangun tidur dan mengirim pesan ke Xiaohan menanyakan jam berapa ia selesai kerja? Xiaohan hanya membalas, sampai ketemu di pantai. Xiaoran tersenyum bacanya. Selanjutnya Xiaoran turun. Bibi Zhang sedang memasak di dapur. Xiaoran mengambil minum dan menanyakan menu hari ini. Belakangan cuaca panas. Xiaoran minta bibi untuk membuat sup yang bisa meredakan panas. 


Ia lalu mendekat dan menanyakan jam berapa ia keluar hari ini? Bibi Zhang gugup dan menjawab kalo ia nggak akan keluar lagi. Xiaoran merebut tomat bibi Zhang dan menyayangkan. Ia akan keluar pagi ini dan minta bibi untuk merahasiakannya. Bibi Zhang bingung mau jawabnya. Xiaoran lalu menyinggung tentang paman sebelah yang menurutnya baik. Bibi Zhang yang datang ke kota untuk bekerja beruntung bisa bertemu dengannya biar nggak kesepian. 


Ia lalu membicarakan ibunya yang terlalu sensitif. Ia dikurung di rumah sehingga membuatnya bosan. Ia memberitahu kalo ia bekerja paruh waktu di sebuah studio dan mengajari anak-anak melukis sampai kadang lupa waktu. Karena itulah ia meminta bibi Zhang untuk merahasiakannya. 






Xiaoran memilih baju terbaiknya dan berdandan untuk menemui Xiaohan. Setelah menemukan baju yang tepat dan merasa sudah cantik, ia pun pergi menemui Xiaohan. Xiaohan sendiri sudah ada di sana. Ia nggak menjawab saat Xiaoran menyapanya dan bertanya apa ini adalah kencan resmi? Seorang anak perempuan datang dan meminta Xiaohan untuk membeli bunga mawarnya untuk Xiaoran tapi Xiaohan nggak ingin membeli. Anak itu kecewa dan kemudian pergi. 


Merasa ada yang aneh, Xiaoran menarik lengan baju Xiaohan dan menanyakan ada apa. Xiaohan memberitahu kalo hari ini ia bertemu dengan salah satu murid Xiaoran di jalan dan dikasih tahu kalo gurunya sangat hebat. Ia baru saja lulus tapi sudah bisa mengajar. Usianya juga baru 20. Xiaohan mengkonfirmasikannya pada Xiaoran. 


Xiaoran hanya terdiam. Xiaohan mendekat dan menuntut alasan kenapa Xiaoran membohonginya. Ia lalu meminta Xiaoran untuk menganggap kalo apa yang ia katakan semalam nggak pernah terjadi. Dan ia pun meninggalkan Xiaoran. Xiaoran mengusap bawah bibirnya lalu tersenyum. 



Xiaoran membuka sebuah buku tebal dan membacanya. Tanda pertama saat cinta sejati muncul, pria akan menjadi pemalu dan wanita akan menjadi berani. Ia lalu membuka brankas dan membuka sebuah lukisan bunga yang dibelakangnya tertulis kalimat yang sama seperti yang ia baca tadi. 



Xaioran kembali mengajar. Kali ini ia menjelaskan tentang seniman Amerika O'Keeffe yang pernah bilang kalo hidupnya seperti sudah dijalani beberapa kali. Sejak kecil ia memiliki bakat seni yang sangat kuat. Tapi ia nggak bisa menunjukkan bakatnya karena putus sekolah berulang kali disebabkan oleh kelelahan dan sakit. Sampai akhirnya ia bertemu dengan Alfred, suaminya. Saat Alfred melihat lukisannya untuk kali pertama, jantungnya berdegub kencang. Ia nggak segan mendeskripsikan lukisannya dengan paling murni, paling halus dan paling tulus. Mereka lalu bertemu. O'Keeffe menjadi model Alfred. Dia memotretnya siang dan malam. Misalnya saat wajahnya diam, tulang s*langkanya yang menonjol, dan tangannya yang kurus. Kisah cinta yang berapi-api itu juga menginspirasi bakat kreatif dari O'Kneeffe. 





Malamnya Xiaoran datang ke tempat Xiaohan dengan membawa lukisan. Dari depan ia melihat bayangan Xiaohan sedang minum. Ia pun mengetuk pintunya. Xiaohan turun dari tangga dan melihat Xiaoran tersenyum ke arahnya. ia berjalan ke pintu dan membukakannya. Sambil berkacak pinggang ia menanyakan urusan Xiaoran datang padanya. 


Xiaoran masuk dan memberitahu kalo ia melukisnya hari ini dan mengantarkan bingkai. Xiaohan menyesalkan Xiaoran yang datang selarut ini. Kan bisa diantar besok atau nelpon biar ia yang ambil. Xiaoran bilang nggak papa. Sekalian ia mampir. Xiaohan menerimanya dan menayakan harganya. Ia mengambil dompetnya tapi Xiaoran menolak. Ia menunjukkan gaun yang dipakainya nggak ada sakunya. Ia lalu minta Xiaohan untuk mentransfernya ke WeChatnya. Ia nggak diblokir, kan. 


Xiaohan berbalik. Xiaoran meminta maaf karena sudah membohonginya. dan walaupun Xiaohan menolaknya, ia masih merasa kalo ia adalah orang yang baik. Xiaohan kembali menghadap Xiaoran. Ia merasa Xiaoran berpikir terlalu banyak dan menyuruhnya pulang. Xiaoran sudah mau pergi tapikemudian balik lagi dan minta Xiaohan untuk mengantarnya. Ia menunjukkan kalo di luar gelap dan berbahaya. Xiaohan menatapnya sambil menghela nafas. Ia lalu minta Xiaoran untuk hati-hati ada anak tangga. 



Mereka lalu berjalan bersama. Sambil jalan Xiaoran menanyakan pekerjaan Xiaohan dan berniat membantu. Dia sedang butuh uang. Xiaohan kan nggak tahu kalo biaya untuk melukis itu sangat besar. Ada bahan yang harus ia beli. Xiaohan lalu memberitahu kalo ia akan membantu orang tua memotong rambut. Tapi mungkin nggak akan dapat banyak uang. Xiaoran menawarkan untuk membagi hasilnya nanti tapi Xiaohan malah bilang kalo semuanya buat Xiaoran. 








Hari selanjutnya Xiaoran beneran membantu Xiaohan memotong rambut. Ia bahkan membawakan cermin besar dari studio biar pelanggannya Xiaohan bisa melihat hasilnya. Selain itu Xiaoran juga membantu menyapu rambut. Ih iseng banget menjepit kaos Xiaohan dan menyapu dekat sepatunya. 


Setelah selesai Xiaoran membelikan air minum untuk Xiaohan dan duduk di sebelahnya. Xiaohan mau pindah tapi Xiaoran menahannya dengan kakinya. Xiaohan lalu memberikan semua uang yang ia dapatkan hari ini pada Xiaoran. Xiaoran merasa nggak enak dan nggak bisa menerima uang Xiaohan begitu saja. Ia mengambil gunting dan bilang mau memotong rambutnya. Lah emangnya bisa? Xiaoran mengungkit kalo Xiaohan juga bukan profesional. Ia mengambil gunting itu lagi dan menantang Xiaohan siapa dari mereka yang lebih baik, tukang kebun apa guru studio. 


Ia lalu dudk di pangkuan Xiaohan dan menyuruhnya untuk memejamkan matanya. Xiaohan menurut. Perlahan Xiaoran mulai memotong rambut Xiaohan. Ih Xiaohan malah kayak jadi tegang gitu. 




Semuanya sudah selesai. Bersama-sama keduanya membereskan peralatan. Saat habis beberes mendadak Xiaoran merasa pusing dan hampir jatuh. Beruntung Xiaohan menangkapnya. Ia menanyakan apa Xiaoran anemia? Xiaoran membantah. Xiaohan mau bertanya lagi tapi tiba-tiba hujan turun. Ia lalu menarik Xiaoran untuk masuk ke rumah. 


Sampai di dalam Xiaohan memberikan handuk dan air minum untuk Xiaoran. Xiaoran minta ijin untuk mandi di tempatnya Xiaohan. Heh? Xiaohan nggak bolehin. Katanya kamar mandinya kecil dan nggak akan nyaman untuk Xiaoran. Mendadak Xiaoran bersin. Ia mengingatkan kalo ia seorang wanita. Ia bisa sakit kalo kena air hujan. Xiaohan lalu mendorong Xiaoran untuk pergi ke kamar mandi. 





Di kamar mandi Xiaoran mengingat buku yang dibacanya lalu memanggil Xiaohan. Kamar mandinya terlalu kecil dan nggak ada tempat untuk menggantung baju. Ia nggak bisa menggantung bajunya. Masa iya ditaruh gitu aja? Nanti basah kalo ditaruh di toilet. Kalo basah nanti ia sakit. bisa bahaya kalo sampai ia masuk angin. 


Xiaoran melongok di balik tirai dan minta Xiaohan untuk megangin bajunya. Ih Xiaoran langsung disambit bantal sama Xiaohan. Xiaoran memintanya untuk baik sampai akhir kalo mau jadi orang baik. 


Ih setelahnya malah kita dikasih lihat Xiaohan mengeringkan baju Xiaoran dengan pengering rambut. Xiaoran mengintip dari tirai kamar mandi dan tersenyum. Ia mengetuk pintu dan meminta bajunya kembali secara ia sudah selesai mandi. Xiaohan memberikannya tanpa menoleh. Nggak lama kemudian Xiaoran keluar dan menghadap Xiaohan. Ia sudah memakai baju. 




Sekarang giliran Xiaohan yang mau mandi. Xiaoran menawarkan untuk megangin bajunya tapi Xiaohan menolak. Ia akan memakainya di luar. Ih nggak takut apa kalo ia membawa pergi bajunya. Emangnya Jaka Tarub? Tahu-tahu Xiaohan keluar. Xiaoran sampai terduduk. 


Xiaohan membantunya bangkit dan menanyakan apa lagi yang akan ia lakukan? Kalo ia mengiyakan apa yang ia inginkan maka orang yang akan terluka adalah Xiaoran sendiri. Xiaohan mau pergi tapi Xiaoran menahan. Ia mengaku nggak takut karena ia menyukai Xiaohan dan ingin bersamanya. Xiaohan mendekat. Xiaoran mau menciumnya tapi Xiaohan menghindar. Ia menekankan kalo ia nggak mau Xiaoran hanya karena impulsif sesaat. Karena kalo ia menerimanya maka ua harus bertanggung jawab. Ia meminta Xiaoran untuk nggak lagi mencarinya sebelum benar-benar memikirkannya. 


Xiaoran di luar rumah. Ia melihat ke dalam dan akhirnya pergi. 




Di hari lainnya Xiaoran yang sedang belanja bertemu dengan ibu dari temannya. Ia menanyakan kesehatan Xiaoran. Xiaoran mengaku sangat sehat. Ibu itu lega dengarnya. Xiaoran lalu menanyakan temannya Yuanyuan, anak dari ibu itu. Sudah lama ia nggak bertemu dengannya. Ibu itu merasa nggak nyaman dan memberitahu kalo Yuanyuan sudah nggak ada. Ternyata sudah bertahun-tahun yang lalu. Xiaoran merasa nggak enak. Ia lalu memberikan apa yang dibelinya untuk ibu itu dan mendoakan agar mereka selalu sehat. 


Han Yu membeli banyak camilan. Ia melihat Xiaoran dan menyapanya tapi Xiaoran seperti nggak mau ketemu dengannya dan ingin menghindar. Han Yu mengomentari pakaian Xiaoran yang menurutnya aneh, membuatnya nggak mengenalinya. Ia menanyakan siapa yang barusan bicara dengannya. Xiaoran memberitahu kalo dia adalah ibu dari temannya dan melarangnya untuk menunjuknya. Han Yu malah menanyakan siapa temannya? Apa ia mengenalnya? Xiaoran menyudahi dan menanyakan kenapa Han Yu ada di desa Xiaozhou? Han Yu mengingatkan kalo pamannya membuka restoran barat di sana. Ia bahkan akan membawanya ke sana. 





Petugas toko memanggil Han Yu dan memberitahu kalo ada yang mengambil barang dari keranjangnya. Mereka lalu ke depan dan melihat pelakunya adalah anak perempuan. Dia mengambil bahan lukis dan memasukkannya ke dalam tasnya. Han Yu kesal banget dan mau melaporkannya ke polisi. Petugas menumpahkan isi tas anak itu dan saat itulah Xiaoran melihat gambar Raja Kera buatannya. 


Ia menyudahi dan meminta maaf pada pihak toko. Ia juga yang akan membayar apa yang anak itu ambil. Han Yu menegur Xiaoran dan mengingatkan kalo ia bahkan nggak kenal sama anak itu. Xiaoran membantah dan mengaku kenal sama anak itu. Ia adalah kerabat dari temannya. Han Yu menanyakan siapa temannya tapi Xiaoran nggak mau ngasih tahu. Han Yu sendiri mendapat telpon dari pamannya lalu pamit ke Xiaoran. 


Setelah membayar Xiaoran lalu mengajak anak itu pergi dari sana. Sampai di luar anak itu menanyakan siapa Xiaoran dan merasa nggak mengenalnya. Xiaoran membenarkan kalo ia nggak mengenalnya tapi ia mengenal gambar Raja Kera yang dibuat olehnya. Sekarang giliran Xiaoran yang nanya, apa ia kenal sama Xiaohan? 



Xiaoran membawa anak itu ke rumahnya Xiaohan. Ia mengetuk pintu dan Xiaohan membukakan. Dengan dinginnya ia bertanya apa ada urusan? Sambil senyum Xiaoran mengatakan kalo kali ini beneran ada urusan. Ia lalu menunjukkan anak perempuan tadi. Anak itu menghampiri Xiaohan dan memanggilnya papa. Ha papa???


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)