All content from jtbc
Annyeong!!! Masih dalam pencarian siapa ayahnya Ha Ni, nih Cingu?
Ha Ni yang digendong sama nenek diminta untuk menganggap kalo ayahnya sudah meninggal. Dia protes. Kenapa? Nenek hanya bilang kalo dalam menjalani hidup, kadang ada orang yang ingin dianggap sudah meninggal.
Lah, Ha Ni yang masih kecil kan nggak paham. Dia terus bertanya kenapa sama nenek. Nenek memberitahu kalo Ha Ni akan mengerti saat sia sudah dewasa nantinya.
Ha Ni ngambek. Dia turun dari punggung nenek lalu jalan duluan dan meninggalkan nenek.
Sejak saat itulah Ha Ni penasaran akan siapa ayahnya.
Dan saat sampai rumah ia malah melihat ibunya menangis karena memecahkan gelas. Ia menyadari kalo dari awal ia menyadari kalo itu akan membuat ibunya sedih.
Dan setelahnya mereka meniup lilin kue natal. Sejak saat itu prrmohonannya selalu sama pada tiap tahunnya. Ia ingin nggak penasaran lagi tentang ayahnya.
Dan saat Ha Ni membaca catatan tentang dirinya pada buku yang tertulis kalo ayahnya adalah Oh Yeon Wu, Oh Ssaem, permohonan nggak terkabul.
**
Malam itu Oh Ssaem datang ke rumahnya. Nenek nampak sangat senang. Nenek membukakan pintu dan Oh Ssaem melambaikan tangan sambil tersenyum lebar padanya. Sekarang ia benar-benar penasaran mengenai ayahnya.
Ae Jung yang dipayungi oleh Dae akhirnya bicara berdua. Ae Jung menunjukkan sebuah dokumen dan mengakui kalo Dae O adalah orang yang hebat dan ia bukan apa-apa dibandingkan dengan dirinya. Karena itulah ia kesana walaupun kesal karena Dae O sudah berhasil.
Dae O melihat apa yang Ae Jung tunjukkan dan menanyakan apa itu satu-satunya yang ingin ditunjukkannya? Ae Jung membenarkan. Ia menekankan kalo dia nggak meminta ijin tapi memperingatkan. Seseorang yang menulis cerita tentang dirinya tanpa ijin nggak berhak menolak.
Dae O membacanya sekilas dan mengiyakan. Dia paham dengan tujuan Ae Jung. Tapi ia punya alasan lain. Apa Ae Jung akan menjawab kalo ia bertanya?
Ae Jung hanya terdiam dan menatap Dae O.
**
Kita lalu dibawa pulang ke rumah Ha Ni dan diperlihatkan foto Ha Ni dari semasa ia kecil. Ih, Ha Ni lucu. Oh Ssaem melihat foto-fotoitu sambil senyum. Ada jadwal Ae Jung juga di kalender Tomb Film.
Ha Ni menyajikan makanan sambil memperhatikan Oh Ssaem. Nenek selesai memasak.
Ae Jung menuangkan minuman untuk Dae O dan memberinya waktu sampai minumannya habis dan setelah itu ia memintanya untuk menjawab mengenai tawarannya.
Dae O mengiyakan. Dia juga akan menanyakan satu hal pada Ae Jung. Kemana saja dia selama ini? Kemana kamu selama 14 tahun ini?
Ae Jung hanya terdiam. Ia lalu tersenyum dan menyimpulkan kalo Dae O mau bekerja sama dengannya. Dan setelahnya ia akan mengatakan alasan mereka putus. Lah, sekarang giliran Dae O yang terdiam. Sedetik kemudian dia malah tertawa.
Ae Jung tersinggung. Apa perkataannya lucu? Dae Hyun penggaris bawahi, dipikirnya Ae Jung bisa tawar-menawar kontrak dengannya dengan penyebab putusnya mereka? Dipikirnya ia masih menyukainya? Ia menekankan kalo ia adalah Cheon Ok Man dan bukannya Dae O yang AE jung kenal dulu. Ia penulis terkenal Cheon Ok Man.
"Terus?"
Dae O merasa kalo mendengar alasan putusnya mereka nggak sepadan dengan meneken kontrak. Ia juga nggak mendapatkan apapun. Ia malah mendesak Ae Jung untuk mengakui kalo ia sedang kesulitan dan memohon pertolongannya. Mana tahu ia mau mengecap surat itu karena cerita lama mereka.
Ae Jung tersenyum lalu menyiram wajah Dae Oh dengan minuman di gelasnya. Ia lalu bangkit dan mengingatkan kalo Ia akan pergi setelah minumannya habis. Ia lalu mengambil tasnya dan pamit.
Dae O marah dan memanggil Ae Jung dengan suara tinggi. Ae Jung juga nggak mau kalah. Dia nggak tahu apa yang Cheon Jagga pikirkan tapi ia ke sana bukan buat mengemis. Ia ingin mengajukan tawaran film. Dari awal ia nggak mau Dae O teken kontrak dengannya cuman karena kasihan. Ia hanya khawatir Dae O masih menyukainya karena penasaran mengenai apa yang terjadi 14 tahun yang lalu. Tapi ia bersyukur. Salah satu dari hal terbaik dalam hidupnya adalah putus dengannya.
Dae O merasa nggak habis pikir.
Ae Jung melanjutkan, nggak peduli Dae O menolaknya apa enggak, ia harus tahu alasannya. Ia menyinggung novel Cinta Itu Nggak Ada yang sangat bernilai untuk Dae O karena itu adalah debutnya sebagai penulis. Tapi novel itu nggak terkenal. Karena itulah selama ini novel itu tetap selama ini.
Dae O nggak ngerti dengan apa yang AE Jung katakan. Ae Jung memperjelas kalo buku yang Dae O tulis dari sudut pandang tokoh utama pria dengan kata lain itu hanya ditulis dari sudut pandangnya karena ia nggak pernah tahu alasan mereka putus.
Dae O hanya terdiam karena apa yang AE Jung katakan adalah benar. Ae Jung mengatakan kako Dae O harus bekerja bersamanya bila ingin cerita itu selesai. Harusnya dia malu sebagai penulis kalo dia nggak peduli pada karyanya sendiri. Tapi sekarang Ia nggak akan pernah bisa menyelesaikan ceritanya karena Ae Jung sudah nggak tertarik membuat film dengan orang br*ngs*k seperti dirinya.
Ae Jung lalu pergi tanpa memberikan kesempatan pada Dae O untuk mengatakan pembelaan.
Sementara itu Jin yang nggak bisa keluar dari toilet akhirnya menelpon Kwae Nam. Lah, Kwae Nam yang berada di kantor malah teriak-teriak menanyakan siapa yang berani mengunci pacar nasional di toilet?
"Wanita yang kulewatkan"
Nenek menyajikan masakannya di atas meja makan. Oh Ssaem merasa sungkan melihat banyaknya makanan yang nenek sajikan. Ha Ni memberitahu Oh Ssaem agar nggak berharap banyak. Ia memberi tahu kalo kemampuan memasak neneknya buruk.
Nenek protes. Kenapa masakannya? Ha Ni meminta nenek untuk menanyakannya pada semua restoran nenek yang bangkrut. Ih, nenek kesal dan menjejakkan makanan ke mulut Ha Ni. Ia menekankan kalo itu bukan karena kemampuannya tapi karena vieus yang merebak, yang menyulitkan penjualan ayam dan babi. Ia hanya nggak beruntung.
Ha Ni nggak ngerti kenapa nenek meluapkan itu padanya?
Nenek lalu kembali bicara dengan Oh Ssaem. Setelah melewati banyak hal, sekarang ja menjadi menggosok kulit di sauna dekat rumahnya. Ia mengingatkan kalo dulu ia membuka usaha tempat pemandian dan terkenal karena handal dalam menggosok kulit.
Oh Ssaem mengiyakan. Ia juga pernah ke sana. Ha Ni mendadak ikut bicara dan menanyakan ibunya. Oh Ssaem kaget dapat pertanyaan seperti itu. Ha Ni kembali menanyakan apa Oh Ssaem punya kenangan dengan ibunya?
Nenek nggak ingin Ha Ni banyak bicara dan menjejakkan tahu ke mulutnya. Oh Ssaem bilang kalo dia juga suka tahu. Selera Ha Ni sama dengannya. Ha Ni makin penasaran dan menanyakan apa lagi yang Oh Ssaem sukai.
Nenek kembali menjejalkan makanan ke mulut Ha Ni dan memprosesnya karena terlalu penasaran. Oh Ssaem kan harus makan.
Nenek lalu menanyakan apa Oh Ssaem sudah menikah? Oh Ssaem memberi tahu kalo ia belum menikah. Nenek lalu menanyakan tempat tinggal Oh Ssaem. Oh Ssaem memberi tahu kalo ia tinggal di dekat sana tapi ia akan segera pindah kalo ada tempat yang bagus.
Nenek memberitahu kalo di rumahnya juga ada beberapa kamar kosong. Mereka juga pernah menyewakan kamar sebelumnya. Pemilik rumah adalah teman lama Ae Jung. Jadi ja bisa minta diskon. Ha Ni menegur nenek.
Oh Ssaem ngga tahu apa ia boleh tinggal di sana? Ha Ni merasa kalo nenek harus minta ijin pada ibu. Nenek merasa kalo itu nggak perlu karena ibunya dan Oh Ssaem sangat akrab. Ha Ni nggak paham arti dari akrab yang nenek maksud.
Makan malam sudah selesai. Oh Ssaem sudah sampai luar dan Ha Ni menyusulnya. Ia mengembalikan ponsel Oh Ssaem yang tertinggal. Oh Ssaem menerimanya dan berterima kasih. Dan saat Oh Ssaem mau pergi, Ha Ni kembali menahannya. Ia menanyakan hubungan Oh Ssaem dengan ibunya dulu?
Oh Ssaem hanya menatap Ha Ni. Teringat masa lalu. Oh Ssaem mendatangi tempat sauna atau rumah ibu dengan sepatu bayi di tangannya. Dan tempat itu sudah disewakan.
Oh Ssaem bingung jawabnya. Ia memberitahu kalo ibunya Ha Ni adalah orang yang ingin ia ...jaga. Ha Ni terdiam. Seketika ia melepaskan tangannya dari lengan baju Oh Ssaem.
Sekembalinya Ha Ni ke rumah dia jadi banyak bengong sambil mandangin kue dari Oh Ssaem sementara nenek meminta ijin pada teman ibunya, Suk Hee. Suk Hee mengijinkan. Ibu berterima kasih dan meyakinkan kalo ja nggak akan telat bayar sewa rumah.
Ha Ni menanyakan apa nenek yakin nggak papa Oh Ssaem tinggal dengan mereka? Atau nenek menawarinya karena ada alasan lain? Nenek yang nggak ingin menjawabnya mengalihkannya karena ibu pulang. Ia menuju pintu dan menyambut Ae Jung. Ha Ni juga menghampiri ibunya dan mengaku ingin bertanya.
Ae Jung menghentikan keduanya dan meminta maaf karena ia ingin menenangkan diri. Ia lalu masuk kamar meninggalkan ibu dan anaknya. Sampai kamar Ae jung langsung membenamkan wajahnya di tempat tidur dan teriak sekencang-kenvangnya. Ibu aja sampai bingung kenapa Ae Jung selalu marah tiap kali pulang ke rumah?
Dae O mencari sesuatu untuk dijadikan senjata menuntut Ae Jung. Dan karena mencarinya nggak hati-hati malah membuat jarinya terluka. Saat itulah ia menemukannya beserta sebuah foto lama.
Itu adalah foto saat ia masih kuliah. Ia sendiri bingung kenapa foto itu ada di sana? Ingatannya lalu kembali ke tahun 2005, saat Ae Jung mencuci sepatu yang kotor karena terkena muntahannya.
Dae O mendekat dan membuat Ae Jung tersudut. Ae Jung mendorong Dae O sampai membuatnya jatuh ke sungai. Ia seperti nggak bermaksud melakukannya. Tapi Dae O beranggapan kalo Ae Jung telah menolaknya dengan keras.
Ae Jung mengingatkan kalo dia bilang jangan meledek senior. Dae O kembali ke kenyataan kalo dia ditolak. Ae Jung membantahnya. Dia nggak... . Lah dia bingung harus bilang apa. Mendadak Dae O jadi senang karena menganggap Ae Jung nggak menolaknya. Ae Jung hanya merasa kalo tadi Dae O terlalu dekat dengannya. Maksudnya....
Dae O mengulurkan tangannya dan meminta Ae Jung untuk membantunya. Ia basah kuyup dan muali kedinginan. Ia meminta Ae Jung untuk membantunya naik kalo dia nggak menolaknya. Ae Jung menatap Dae O lama dan pelan-pelan ia mulai mengulurkan tangannya. Dan pada akhirnya ia hanya memeluknya lalu pamit pergi.
Dan sebelum acara selesai mereka akan melakukan foto bersama. Semua orang berkumpul termasuk Ae Jung dan Jin. Dan saat semua orang sudah berkumpul, fotografer nya malah memindahkan kameranya sehingga semua orang ikut pindah.
Dae O datang dan melambaikan tangannya pada Ae Jung. Ae Jung pindah ke bagian ujung yang lain biar nggak dekat dengan Dae O. Ih, Dae O malah dengan sengaja mendekati Ae Jung. Dia protes karena Ae Jung lari darinya. Ae Jung juga nggak terima Dae O mendekatinya.
Jin yang ada di barisan depan harus melihat ke arah Ae Jung tanpa Ae Jung sadari.
Dae O menyuruh Ae Jung untuk melihat ke kamera dan jangan melihatnya. Ae Jung yang gugup lalu menatap ke arah kamera. Dae O mengingatkan kalo kemarin Ae Jung menggenggam tangannya. Ae Jung membantahnya dan menyuruh Dae O untuk diam. Dae O menyudahi dan memutuskan menggenggam tangan Ae Jung. Ae Jung langsung menatapnya dan saat itu juga Jin menatapnya dan gambar pun diambil.
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊