All content from jtbc
Ringkas drama sebelumnya
Dok Jin datang ke bar sambil ngomel. Ia akan membantu Dae Young kali ini. Tapi kenapa Il Kwon mengadakan pertemuan orang tua murid di sana? Ia masuk ke ruangan yang dimaksud dan melihat Il Kwon sedang bersama dengan wanita.
Il Kwon mengeluhkan Dok Jin yang terlambat datang. Dok Jin malah menyinggung Il Kwon yang pacaran sama Ok Ssaem. Il Kwon membenarkan dan katanya sudah sekitar 1 bulan. Dok Jin menyesalkan Il Kwon yang bersama wanita lain tadi.
Dengan santainya Il Kwon mengaku hanya sedang berbisnis. Ia memprotes sikap Dok Jin yang nggak bisa memisahkan antara bisnis sama kehidupan bisnis. Dok Jin menanyakan apa Il Kwon juga kan seperti itu saat sudah menikah?
Ih Il Kwon risih dengarnya. Kenapa ia harus nikah? Menurutnya orang nggak berarti saat mereka punya anak. Sudah cukup banyak ia melihat orang tua untuk bersaksi. Mereka mohon-mohon padanya minta putranya dibiarkan bermain di pertandingan berikutnya atau minta bantuannya agar putranya masuk universitas. Ia nggak mau hidup seperti itu. Ia nggak akan membiarkan semua orang menginjaknya cuman gegara anak kecil.
Dok Jin kesal dan minum minuman di meja. Tiba-tiba Il Kwon ngasih resi sejumlah 1.512.000 won. Dok Jin yang kelewat kesal langsung membayarnya 2000 won untuk soda yang ia minum tadi.
Il Kwon lalu memberikan catatan rekening beberapa nama dan minta Dok Jin untuk mengirimkan uang ke sana. Ia harus melakukannya agar putranya bisa bermain.
Dok Jin paham tapi ia nggak mau mengirimkannya. Il Kwon nggak paham. Apa Dok Jin nggak pingin putranya main basket? Gimana dia bisa menyebut dirinya sebagai orang tua? Dok Jin nggak peduli. Lagian ia nggak pernah menganggapnya sebagai anaknya.
Il Kwon menyalahkan Dok Jin kalo sampai Wu Young nggak bisa main basket. Lagi-lagi Dok Jin nggak mau ambil pusing. Itu hidupnya kenapa jadi dia yang salah? Ia nggak mau bicara lagi dan meninggalkan Il Kwon.
Sampai rumah dia langsung disambut sama Wu Young yang menanyakan hasil dari pertemuannya tadi. Dok Jin mengungkit apa yang ia bilang sebelumnya kalo Il Kwon belum berubah. Wu Young pikir Il Kwon memukuli Dok Jin. Dok Jin membenarkan. Choi Il Kwon memanggilnya ke bar buat pertemuan orang tua dan guru lalu minum sama wanita.
Mereka lalu duduk. Dok Jin melanjutkan kalo Il Kwon juga memberinya tagihan dan menyuruhnya mengirim yang ke beberapa orang. Ia merasa kalo Ok Ssaem benar-benar tertipu.
Wu Young berpikir kalo Il Kwon sudah beneran lebih baik saat menjadi guru. Dok Jin membenarkan kalo dia emang jadi lebih baik. Dia bahkan menulis tangan informasi rekeningnya. Wu Young menanyakan tentang Da Jung. Dok Jin memberitahu kalo Il Kwon ketemu sama Da Jung sebelum dirinya.
Wu Young datang ke depan rumah Da Jung dan menunggunya. Duh nggak tenang banget. Dia lalu nelpon Shi Wu sebagai Dae Young dan menanyakan apa dia sudah tidur? Shi Wu menjawab belum.
Dae Young mengaku habis bicara sama Go Dok Jin-ssi di telpon yang katanya telah melakukan rapat dengan para pelatih basket. Ia ingin tahu pertemuannya dengan ibunya.
Shi Wu mengaku nggak tahu karena ibunya belum pulang. Dae Young lalu menutup telponnya dan pergi. Ia lalu melihat Da Jung sedang duduk di tangga dan menghampirinya. Sayang Da Jung melihatnya sebagai Wu Young.
Wu Young duduk di sebelahnya dan menanyakan apa yang Da Jung lakukan di sana? Da Jung memberitahu kalo itu adalah tempat persembunyiannya. Gimana sama Wu Young? Wu Young bohong kalo dia mau ketemu sama Shi Wu. Ia lalu melihat ke depan dan merasa kalo itu tempat persembunyian yang bagus. Ia kagum banget sama pemandangannya. Apalagi ... (sambil nepuk kaki Da Jung) sepertinya itu tempatnya.
Da Jung tersenyum dan menghela nafas. Ia memberitahu kalo itu ketiga kalinya Wu Young melihatnya mabuk. Mianhae!! Ia lalu meletakkan botol minumnya.
Wu Young mengaku nggak papa. Da Jung ingat sesuatu dan menanyakan apa Wu Young sudah berhenti minum? Wu Young mengaku langsung berhenti setelah mendengarkannya. Da Jung memuji Wu Young sebagai anak baik. Ia baik dan menyebalkan.
Oops, kayaknya salah ngomong nih. Wu Young langsung ketawa. Ia menghela nafas dan mengaku nggak papa. Tapi Da Jung merasa enggak. Wu Young kembali bilang nggak papa selama Da Jung juga nggak papa. Ia tahu kalo hari ini berat. Tapi nggak papa. Da Jung dan bekerja dengan baik hari ini.
Da Jung membantah kalo dia nggak minum gegara mengalami hari yang berat. Wu Young memintanya untuk berhenti berbohong karena itu kelihatan banget. Ih, emangnya Wu Young pembaca pikiran. Ia yakin banget tahu masalahnya.
Wu Young mengaku nggak tahu. Tapi apapun keputusannya Da Jung, ia berharap Da Jung bisa bertahan dengan keputusan itu. Itu juga yang dilakukan orang tuanya.
Da Jung mengangguk. Keputusan yang bisa Ia ikuti. Menarik. Gimana Wu Young selalu bersamanya tiap ia membutuhkan seseorang. Wu Young menatapnya. Bukannya dia bersyukur. Da Jung tersenyum. Emangnya Wu Young pingin dapat pujian?
Wu Young hanya tersenyum. Da Jung membenarkan dan berterima kasih. Wu Young lalu menggenggam tangan Da Jung. Da Jung kayak kaget. Maksudnya apa nih? Wu Young memberitahu kalo ia membagikan energinya.
Da Jung melihat tangannya. Ia harap itu nggak berlebihan. Wu Young tersenyum dan memberi tahu kalo ia memberinya jumlah yang tepat. Da Jung melihat tangannya pagi dan bilang kalo sekarang ia merasa penuh energi. Wu Young tertawa dengarnya. Da Jung memantapkan diri kalo ia bisa bekerja dengan baik.
Wu Young senang lihat Da Jung bisa senyum lagi.
Di kantor Dajung nelpon Il Kwon dan bilang pingin ketemu dengannya. Il Kwon mengiyakan. Ia mengaku senang Da Jung membuat keputusan yang tepat. Ia lalu ngajak Da Jung untuk ketemuan di sekolah malam ini.
Il Kwon lalu melihat Wu Young jalan ke arahnya. Saat Wu Young sudah melewatinya mendadak ia memanggilnya "Hong Dae Young"
Seketika langkah Wu Young terhenti. Perlahan Il Kwon berbalik dan menyadari kalo itu bukan dia. Dia Go Wu Young. Wu Young berbalik dan menatap Il Kwon. Il Kwon mengaku bingung belakangan. Apa dia Dae Young apa Wu Young. Ia menanyakan apa ayahnya pulang dengan selamat semalam?
Wu Young mengiyakan. Il Kwon hanya tersenyum. Ia lalu berbalik dan meninggalkan Wu Young. Dan saat Wu Young pergi Il Kwon berbalik dan menatapnya sambil senyum licik.
Da Jung nelpon Ae Rin dan menanyakan soal rekaman. Ae Rin heran kenapa Da Jung pingin melakukan itu? Da Jung yang sudah ada di sekolahan mengaku penasaran apakah rekaman itu bisa dijadikan bukti saat melaporkan makelar kuliah ilegal?
Ae Rin memberitahu kalo selama Sa Jung menjadi bagian dari percakapan itu, nggak perlu memberi tahunya dan itu bisa diterima. Tapi kenapa Da Jung menanyakan soal makelar kuliah ilegal?
Da Jung memberitahu kalo Il Kwon minta uang sebagai ganti Shi Wu bermain dalam pertandingan. Ae Rin kaget dengarnya. Dia sama sekali nggak nyangka. Ia merasa kalo apa yang mau Da Jung lakukan itu terlalu berbahaya. Gimana kalo Il Kwon tahu? Da Jung mengaku nggak papa. Ia akan merekam pembicaraan mereka. Ia meminta Ae Rin untuk membantunya nanti.
Ae Rin mengiyakan kalo dia akan membantu Da Jung tapi... . Da Jung menyela minta Ae Rin nggak khawatir dan memberitahu kalo mereka akan ketemu di sekolah dan meyakinkan nggak akan terjadi apa-apa. Ia lalu menutup telponnya.
Di rumah Wu Young sedang mencari tahu tentang melaporkan makelar masuk universitas untuk atlet. Pertama ia butuh bukti dan saksi. Ae Rin lalu nelpon dan memberitahu kalo barusan dia bicara sama Da Jung yang pingin melaporkan Il Kwon sebagai makelar ilegal. Sekarang dia ke sekolah untuk merekam pembicaraannya.
Wu Young paham dan langsung pergi.
Da Jung memberikan sejumlah uang ke Il Kwon dan menyalakan perekam di ponsel selagi Il Kwon menghitung uangnya. Ia meminta Da Jung agar nggak gugup karena mereka akan sering ketemu kedepannya. Da Jung mengiyakan sambil kelihat ponselnya yang mulai merekam.
Il Kwon protes karena uang yang Da Jung berikan bukan jumlah totalnya. Da Jung mengatakan kalo ia akan memberikan sisanya nanti. Ia datang untuk menanyakannya. Il Kwon merasa kalo Da Jung nggak sukses dugaannya. Ia lalu bangkit dan duduk di deoan Da Jung. Ia memintanya untuk nggak melakukannya kedepannya.
Da Jung menanyakan apa yang harus ia lakukan ke depannya? Il Kwon menunjukkan nomor rekening dan menyuruh Da Jung untuk mengirimkan uang tiap bulan ke rekening itu untuk menjamin tempat Shi Wu. Da Jung juga bisa menunjukkan apresiasinya dengan menambahkan jumlahnya. Da Jung menanyakan siapa lagi yang punya akses ke rekening itu selain Il Kwon?
Il Kwon menyinggung kejadian di bar dan menyebut pelatih Im dan Jung dari Universitas Hankuk. Mendadak Il Kwon melihat ponsel Da Jung menyala. Ia pikir mereka tampak kasar untuk Da Jung tapi ujian masuk universitas itu bisnis.
Da Jung mengangguk paham.
Il Kwon lalu dapat telpon dari pelatih Jung. Ia mau mengambil ponsel Da Jung tapi Da Jung menahan dan memberitahu kalo itu ponselnya. Il Kwon meminta maaf. Ponsel mereka sama ternyata. Ia meminta ijin untuk melihatnya. Ponselnya.
Sementara itu Wu Young baru sampai ke sekolah dengan baik taksi dan berlari ke sekolah.
Da Jung menanyakan kenapa Il Kwon pingin melihat ponselnya? Il Kwon mengecohnya dan mengambilnya paksa. Ia akhirnya tahu kalo Da Jung merekam pembicaraan mereka tadi.
Wu Young sampai di ruang konselor tapi di sana nggak ada Da Jung. Ia lalu mencari ke tempat lain.
Il Kwon mengejek apa yang mau Da Jung lakukan sama rekaman itu? Mau memerasnya? Da Jung mengatakan kalo ia bisa menghentikan Il Kwon di masa depan. Il Kwon meremehkan. Ia meyakinkan kalo Da Jung nggak akan bisa melakukannya lagi. Ia lalu menghapusnya.
Wu Young yang nggak bisa menemukan Da Jung akhirnya nelpon. Il Kwon cuman tertawa melihat panggilan dari Dae Young. Ia menanyakan apa Da Jung pingin tahu sesuatu yang menarik soal Dae Young?
Il Kwon menunjukkan ponsel Da Jung dan mematikan panggilannya.
Di tempatnya Ae Rin merasa sangat khawatir sama Da Jung. Nggak tahu kenapa ia merasa sangat gugup dan gelisah. Ia lalu ingat pernah bilang ke Il Kwon kalo Wu Young adalah Dae Young dan Dae Young adalah Wu Young.
Wu Young lalu berlari ke suatu tempat.
Da Jung sepertinya sudah dikasih tahu sama Il Kwon. Il Kwon heran Da Jung nggak tahu padahal ia tinggal sama pria itu.
Pada saat itu juga Wu Young masuk. Da Jung menatapnya sambil nangis sementara Il Kwon kayak puas banget lihat dia seakan hancur.
Epilog
Dae Young membereskan barang-barangnya di mobil. Tinggal tiga rumah lagi. Tiba-tiba ia melihat orang berkerumun dan mendekat. Ternyata Da Jung sedang syuting.
Sepertinya nggak berjalan lancar dan dia kena marah. Da Jung hanya bisa minta maaf dan sutradara terus aja memarahinya. Bahkan sampai meremehkannya.
Dae Young kesal lihatnya. Dia marah banget sama pria itu. Ia dapat telpon dan harus segera pergi. Dae Young berat ninggalin Da Jung. Tapi dia nggak punya pilihan lain. Harus kerja.
Malamnya ia mendatangi Da Jung di tangga. Ia sudah menduga akan menemukan Da Jung di sana. Sambil minum Da Jung menanyakan gimana caranya?
Dae Young menahan Da Jung untuk minum dan mengaku datang untuk minum bersama. Da Jung nggak percaya. Dia tahu kalo Dae Young datang buat minum. Kan dia peminum. Dae Young menatap Da Jung dalam.
"Nggak papa! Apapun itu semuanya akan baik-baik aja"
Da Jung manyun. Dae Young bahkan nggak tahu alasan kesulitannya. Dae Young pikir kalo dia nanya, Da Jung harus memikirkannya dan dia akan kesulitan lagi. Dia pingin mereka istirahat aja di saat kayak gini. Mereka bisa menikmati angin san minum bersama. Yang lebih penting adalah keadaan Da Jung. Kalo Dajung masih pingin membicarakannya, maka Dajung bisa bicara padanya kapanpun dia mau. Da Jung lalu menatap Dae Young pingin nangis.
De Young memuji apa yang sudah Da Jung lakukan hari ini. Dia menarik Da Jung dan merangkulnya. Nanti kena flu. Dajung lalu menyandarkan kepalanya di pundaknya Dae Young. Dia minta Dae Young untuk mengatakannya lagi.
"Apa?"
Bilang kalo semua baik-baik aja dan ia melakukannya dengan baik. Ia merasa kalo itu akan menenangkannya.
Dae Young menepuk lengan Da Jung dan mengatakan apa yang Da Jung minta.
"Nggak papa. Kamu melakukannya dengan baik"
Da Jung menggenggam tangan Dae Young dan menatapnya.
"Pada hari aku merindukannya, dia jadi bagian dari ingatanku. Kehangatan kita menghalangi angin malam yang dingin. Memiliki seseorang dipihakku menenangkanku di hari yang sulit"
Sekarang beda. Da Jung di sana sendirian. Ia tahu kalo kenangan itu nggak akan bertahan.
Mendadak di Young datang dan duduk di sebelahnya. Ia menanyakan apa yang Wu Young lakukan?
Tapi rasanya kenangannya bertahan.
Wu Young merasa kalo Da Jung bersyukur. Da Jung tersenyum. Wu Youngpingin dipuji saat seperti itu.
Rasanya bukan kenangan masa lalunya tapi masa kini. Itu terus bertahan selama ini.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊