All content from jtbc
Ae Jung sedang mencari sesuatu yang bisa digunakan sebagai senjata sedangkan Ha Ni menjaga Dong Chan. Nggak tahu tertidur atau gimana Dong Chan terus diam. Ha Ni beru saja untuk membangunkannya tapi dia nggak mau bangun. Ternyata badannya panas. Ha Ni memanggil ibunya dan memberitahu kalo Dong Chan demam. Ae Jung mendekat dan memeriksa keadaannya.
Dong Chan memimpikan masa kecilnya. Dimulai dengan upacara peringatan kematian. Dan saat ia di dalam lemari ia mendengar suara tembakan dan ibunya terjatuh bersimbah darah setelahnya.
Tepat saat itulah Dong Chan bangun. Ae Jung memeluknya dan menanyakan keadaannya. Dengan terbata-bata Dong Chan memberitahu kalo ia sepertinya mengenal pria tadi. Ia nggak tahu tapi wajahnya terasa familiar.
Ha Ni menggenggam tangan Dong Chan dan menguatkannya. Sambil nangis Dong Chan merasa kalo semuanya gegara dirinya. Ahjumma dan Ha Ni seperti ini karena dirinya. Ae Jung menenangkan dan memintanya untuk nggak khawatir. Ia meyakinkan kalo mereka akan keluar dari sana selamat.
Sementara itu Koo Daepyo sedang ada dalam perjalanan. Ia teringat permintaan penculik Dong Chan yang menginginkan barang peninggalan Tan Ziyi. Ia berhenti di bawah jembatan dan membuka korek api yang diberikan oleh Tan Ziyi sebelum meninggal. Di dalamnya ada micro SD.
Yeon Wu mau menelpon polisi tapi ragu. Ia teringat pesan Koo Daepyo kalo semuanya akan ada dalam bahaya kalo mereka ceroboh. Tapi saat ia ingat perkataan Dae O kalo terjadi sesuatu pada mereka... .
Jang Ssaem datang dan menanyakan daftar peserta estafet padanya. Yeon Wu menyerahkan semuanya pada Jang Ssaem dan memintanya untuk mengurus semuanya. Ia lalu pergi. Jang Ssaem memanggilnya karena lombanya sebentar lagi.
Koo Pa Do sampai di tempat yang diminta tapi malah diserang sama beberapa orang. Dengan mudahnya ia bisa melawan mereka dan naik ke lantai atas.
Tempat itu sepi. Dengan bahasa Mandarin Koo Pa Do memberitahu kalo ia sudah datang. Terdengar suara dari sebuah ruangan yang memanggilnya teman. Koo Daepyo masuk ke sana. Terlihat orang yang menembak Tan Ziyi sedang asik makan mie.
Koo Pa Do menunjukkan apa yang mereka mau. Micro SD. Anak buah pria itu mau mengambilnya tapi Koo Pa Do menahannya. Pria itu bangkit dan menghampiri Koo Pa Do dan memintanya untuk ikut dengannya.
Ia dibawa ke ruangan Dong Chan dan yang lain disekap. Ia langsung menghampiri mereka dan meriksa keadaan mereka. Bosnya datang. Koo Pa Do memberikan micro SD itu dan memintanya untuk membebaskan mereka.
Anak buah bos itu memeriksa Micro sd itu dan membenarkan. Tapi yang diinginkannya bukan hanya itu. Ia menginginkan Dong Chan agar bisa menjadikan Koo Pa Do sebagai pembunuh kakak dan kakak iparnya.
Koo Pa Do segera datang ke kamar Tan Ziyi setelah mendengar suara tembakan. Pria itu mau menyerang Koo Pa Do tapi Koo Pa Do berhasil melawannya. Dan saat ia menghampiri Tan Ziyi, pria tadi keluar dan mengumumkan kalo Tan Ziyi dibunuh dan pembunuhnya ada di kamar itu.
Sambil senyum pria itu memberitahu lagi kalo dia jugalah yang membunuh bos. Koo Daepyo marah dan menyerang mereka. Pertarungan pun tak terhindarkan lagi.
Ae Jung mau membantu tapi malah didorong hingga membentur lemari dan nggak sadarkan diri. Koo Daepyo khawatir dan memang punya. Ha Ni menangis sambil memanggil ibunya.
Melihat adegan itu membuat Dong Chan mengingat yang sebenarnya kalo bukan Koo Daepyo yang membunuh ibunya. Justru ia yang menyelamatkannya.
Koo Daepyo marah. Ia bangkit dan menyerang mereka satu persatu. Tiba-tiba pria tadi memanggilnya dan menjadikan Dong Chan sebagai sandera. Saat itulah dia lengah lalu dipukuli habis-habisan.
Pria itu menyayangkan apa yang Koo Pa Do lakukan padahal Dong Chan bukanlah darah dagingnya. Koo Daepyo bangkit tapi malah kembali dipukul hingga roboh.
Saat itulah Dong Chan menyadari kalo ayahnya bukanlah ayah kandungnya. Se telah ibunya tewas, ia dibawa oleh Koo Pa Do pergi dari sana. Koo Pa Do tetap melindunginya bahkan setelah tertembak.
Dong Chan nangis ingat itu. Koo Pa Do mengulurkan tangannya. Dong Chan lalu mendatanginya. Koo Pa Do menepuk punggungnya dan memberikan sesuatu tanpa sepengetahuan orang lain dan menenangkan kalo ia akan datang. Dong Chan mengangguk.
Ia lalu ditarik kembali oleh pamannya dan sekali lagi ia harus melihat ayahnya di pukul. Ia lalu dibawa pergi sementara Koo Pa Do, Ae Jung dan Ha Ni dikunci di sana. Selang gasnya dipotong dan pemantik dimasukkan ke dalam microwave.
Ha Ni menangis sambil memanggil ibunya. Nggak seberapa lama Koo Pa Do sadar. Ia terbatuk mencium bau gas lalu bangun dan berusaha untuk membuka pintu pakai bayu bata.
Ha Ni me manggil ibunya dan memberitahu kalo Koo ahjussi sudah bangun.
Dae O sampai di tempat dan melihat mobil Koo Daepyo di depan. Ia masuk dan memanggil-manggil Ae Jung dan Ha Ni. Ae Jung akhirnya sadar. Ia bangun dan memeluk Ha Ni sambil bilang untuk nggak khawatir.
Dae O mau menaiki tangga tapi malah mendengar suara di bawah dan akhirnya nggak jadi. Ia mencari sumber suara itu dan akhirnya menemukan tempat Ae Jung disekap. Di dalam Ae Jung dan Ha Ni juga mendengar suara Dae O yang memanggil-manggil mereka.
Koo Daepyo sebenarnya sudah merusak gerendel pintu tapi karena pintunya di kunci pakai gembok dari luar jadinya dia nggak bisa membukanya. Dae O berusaha untuk mencongkelnya tapi nggak bisa juga. Sampai akhirnya ia melihat alat pemadam kebakaran dan memakainya untuk merusak gembok.
Pintu akhirnya berhasil dibuka. Mereka berempat keluar bersama-sama. Ae Jung memeluk Ha Ni dan merasa lega mereka bisa keluar dari sana. Koo Daepyo pamit. Ia akan berterima kasih pada Cheon Jagga nanti. Setelah itu ia pun pergi.
Dae O menanyakan keadaan mereka. Ia nggak ngerti sama apa yang terjadi. Ae Jung menanyakan gimana Dae O bisa sampai di sana?
Ha Ni bangkit. Ia malah kembali masuk untuk mengambil sesuatu. Ae Jung melarang tapi Ha Ni keburu pergi. Dae O menahan Ae Jung agar tetap di sana lalu menyusul Ha Ni.
Koo Daepyo menelpon Pak Kim dan memintanya untuk melacak ponselnya. Ia akan menjelaskannya nanti.
Ringkas drama selanjutnya
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊