All content from jtbc
Sama seperti dulu Ae Jung ragu saat mau menjabat tangannya. Dan saat mereka sudah bersalaman mendadak air hancurnya menyala dan mengenai mereka.
Suasana berubah cair setelahnya. Mereka berlari menjauh. Yeon Wu yang baru datang memanggil Ae Jung dan menghampiri mereka. Sedang apa? Ae Jung memberitahu kalo dia ada kerjaan. Yeon Wu melihat pakaian Ae Jung basah.
Ae Jung pamit mau ke toilet. Di sama ia mengeringkan rambutnya sambil mengeluhkan air mancur uang mendadak menyala. Tiba-tiba ia tersenyum mengingat Dae O selalu mengatakan hal penting di dekat air.
Yeon Wu di telpon oleh ibunya tapi ia mengabaikannya. Ia mencari tahu tentang Dae O yang bekerja dengan Ae Jung, apakah ia sutradara? Dae O membantah dan memberitahu kalo ia adalah penulis. Dia akan menemukan namanya kalo mencarinya...
Yeon Wu mendadak menjabat tangannya. Dia mengira kalo Dae O adalah Cheon Ok Man Jagganim yang akan mengajar di SMP Hanbak. Ia selalu guru penanggung jawab mengucapkan terima kasih. Berkat Ae Jung sekolahnya akan dikunjungi olehnya.
Dae O malah tersenyum sinis. Yeon Wu berpikir kalo Dae O dekat dengan Ae Jung karena hanya memanggil namanya. Dae O membenarkan dan pamer kalo dia sudah lama mengenal Ae Jung. Yeon Wu lalu memperkenalkan diri dan hubungannya dengan Ae Jung adalah mereka tinggal bersama.
Nah, pikirannya Dae O dah kemana-mana. Dia menjabat tangan Yeon Wu dan Yeon Wu menggenggamnya terlalu erat sampai membuat Dae O sakit. Ia baru dilepaskan setelah Ae Jung datang. Dae O yang merasa nggak nyaman langsung pamit sambil mengibarkan tangannya yang sakit. Ae Jung memanggilnya karena pembicaraan mereka belum selesai tapi Dae O dah keburu pergi.
Ternyata ibunya Yeon Wu sedang makan malam dengan ibu dan anak yang mau ia jodohkan dengan Yeon Wu. Karena Yeon Di mengabaikan telponnya ia terpaksa membohongi mereka dengan bilang kalo Yeon Wu nggak bisa datang karena ibu mertua kepala sekolah meninggal dan Yeon Wu harus melayat. Sebagai gantinya ia mengundang mereka untuk makan malam di rumahnya lain kali.
Ibu dari gadis itu tahu kalo ibu hanya mencari alasan. Ia menyebutkan rumor yang ia dengar kalo ibu kesulitan mengendalikan putranya. Lah ibu langsung terdiam saking malunya.
Ibu dari gadis itu menenangkan kalo dia nggak akan menghubungkan Cheonmyeong Entertainment dengan suaminya.
Ae Jung yang berjalan pulang bersama Yeon Wu mengeluhkan perihal Dae O yang selalu pergi begitu saja padahal pekerjaannya masih banyak. Sejak dulu dia memang begitu. Menyimak apa yang Ae Jung katakan tadi membuat Yeon Wu menyimpulkan kalo mereka akrab. Terlebih lagi Cheon Jagga juga menyampaikan kalo mereka sudah mengenal lama.
Ae Jung menanyakan apa lagi yang mereka bicarakan? Yeon Wu menyebutkan mengenai kelas spesial dan ia berterima kasih padanya. Ae Jung lalu meminta Yeon Wu untuk mencari orang lain untuk mengisi kelas spesial dengan alasan kalo Cheon Jagga bukanlah orang yang sopan.
Yeon Wu akhirnya mengiyakan meski ia rasa bukan itu alasannya. Ae Jung nampak senang mendengarnya. Ia bahkan sampai melompat-lompat saking senangnya.
Mereka malah bertemu dengan nenek dan Ha Ni yang mau pergi. Nenek meledek mereka yang berkencan. Ae Jung nggak mau membahasnya dan mengalihkan mau ikut je sauna. Ia lalu menarik nenek dari sana.
Ha Ni menatap Yeon Wu tajam sehingga membuatnya nggak nyaman. Ha Ni menanyakan kenapa mereka bersama. Apa dia harus menganggapnya sebagai dua persennya? Yeon Ju makin nggak paham. Dua persen?
Ha Ni menyudahi. Ia mengucapkan selamat istirahat pada Oh Ssaem lalu menyusul ibu dan neneknya.
Ae Jung, Ha Ni dan nenek berada di sauna. Nenek bertemu dengan temannya dan memberitahu kaki dia libur hari ini. Ia membawakan makanan dan minuman untuk Ae Jung dan Ha Ni. Ia menyinggung tentang kemarahan Ae Jung atas kedatangan Yeon Wu kemarin. Tadinya ia merasa bersalah. Tapi sekarang Ia meyakini sesuatu.
Ae Jung menyela. Dia nyuruh ibu untuk kerja aja kalo cuman mau membual. Ha Ni lalu pamit mau mengeluarkan keringat dulu. Bahkan setelah Ha Ni pergi ibu terus membahas tentang Yeon Wu padahal Ae Jung sudah memberitahu kalo hal itu membuat Yeon Wu merasa nggak nyaman. Ibu membantahnya. Ia merasa nggak pernah membuat orang lain merasa nggak nyaman.
Ha Ni rebahan. Ia mengambil ponselnya dan melihat pesannya untuk Jin yang sampai sekarang belum dibalas. Ia lalu melakukan pencarian dan mencari nama Ryu Jin di internet. Ia kaget lihatnya karena sebelumnya ia pernah melihat nama itu di kotak kenangan ibunya. Ia memuji koneksi ibunya yang hebat banget.
Ibunya mendadak datang dan mengeluhkan sikap nenek. Ha Ni buru-buru menyembunyikan ponselnya. Ia lalu menanyakan apa ibu pernah pacaran dengan seseorang? Merayakan hari jadi, menonton bioskop dan pegangan tangan? Dan saat Ae Jung mengiyakan malah membuat Ha Ni makin penasaran. Dengan siapa? Pria yang lebih muda?
Ae Jung malah berpikir kalo Ha Ni punya pacar di sekolah dan usianya lebih muda. Lah tapi Ha Ni kan masih kelas satu. Anak itu masih SD? Ae Jung menanyakan namanya, nomor ponselnya, makanan kesukaan dan jumlah keluarganya. Ia akan memberitahu apa mereka cocok apa enggak karena dirawatnya kuat. Ih, Ha Ni membantahnya. Justru firasat ibu buruk sekali.
Ibu menggoda Ha Ni dengan menggelitikinya dan memintanya untuk mengaku. Ha Ni awalnya tertawa-tawa tapi lama-lama ia malah jadi marah dan pergi. Ae Jung menyadari kalo kadang hubungan bisa saja gagal.
Ryu Jin akan melakukan siaran radio. Dan pesan dari Ha Ni masih mengganggunya. Makin nggak nyaman lagi saat penyiar menyinggung tentangnya yang akan segera pergi ke Hollywood. Meski nggak nyaman , ia dan Kwae Nam nggak berusaha untuk membantahnya dan mengikutinya saja.
Suasana makin nggak mengenakan saat Ryu Jin melihat ada pertanyaan yang mirip dengan yang ia alami sekarang. Menghadapi anak yang nggak pernah kamu temui. Apalagi setelah itu Ha Ni kembali mengirim pesan dan menyebut-nyebut tentang Noh Ae Jung
Dae O yang sudah sampai di rumahnya juga merasa nggak tenang gegara Ae Jung. Dia terus ditelpon oleh kepala editor terkait keputusannya yang akan melepaskan Hollywood hanya untuk bekerja sama dengan Ae Jung. Dae O yang kesal menyatakan akan mengurus masalah itu sendiri.
Ia lalu teringat apa yang dikatakan Yeon Wu kalo dia tinggal bersama Ae Jung. Dia mikir nya Yeon Wu adalah suaminya Ae Jung. Sepertinya usianya lebih muda dari Ae Jung. Dan kenapa dia diam saja mengingat Ae Jung punya hutang yang sebanyak itu?
Nggak mau terus penasaran, Dae O lalu membuka buku alumni saat ia SD dan menelpon temannya yang sekarang bekerja sebagai polisi. Ia meminta tolong untuk mencari informasi seseorang. Temannya menolak karena itu ilegal.
Ia lalu menelpon temannya yang SMP yang bekerja di badan pusat statistik. Yang mengangkat kebetulan ibunya. Ia menanyakan tentang seorang guru di Seoul yang bernama Oh Yeon Wu. Lah, ibu teman Dae O punya masalah dengan pendengaran. Dae O bilangnya guru tapi ibu menanyakan dengarnya penghulu.
Karena nggak juga mendapatkan hasil, ia sampai menelpon teman main bolanya yang mana ayahnya bekerja di Badan Intelegensi Negara. Lah, ternyata ayah yang Dae O maksud sudah meninggal.
Pagi harinya Ae Jung dibangunkan oleh suara ponselnya. Dae O mengiriminya pesan minta diurus biaya pembayaran anggota pusat kebugaran, pijat dan terapi fisik. Insentif 10% dari total penjualan tiket. Batas revisi nya hanya 3 kali, makanannya harus organik dan ia nggak mau bekerja saat tingkat debu tinggi, karena ia nggak mau mengorbankan waktu tidurnya.
Ae Jung akhirnya menemui Dae O. Dia menyodorkan kontrak yang sudah ditambahi syarat-syarat yang Dae O minta. Ia mengerti kenapa Dae O buru-buru pergi semalam. Ia pasti kesal dan memikirkan semalaman untuk membalasnya.
Dae O teringat apa yang dia lakukan semalaman dan mengeluhkan kenapa cuman dia yang menderita?
Dae O menunjukkan kalo surat kontrak itu belum ia cap. Apa Ae Jung nggak akan berterima kasih padanya sebelum mereka memulai kerja sama? Ae Jung melakukan apa yang Dae O minta. Ia berterima kasih sambil memujinya. Tapi itu saja masih belum cukup. Ia menyinggung tentang mengajar di kelas spesial SMP. Ia kesal tapi ia akan melakukannya karena pria yang tinggal dengan Ae Jung sudah berterima kasih padanya ...
Ae Jung mendadak mengatakan kalo Dae O nggak perlu melakukannya karena kelas itu akan diisi oleh orang lain. Itu adalah urusan pribadinya. Ia nggak mau mencampuradukkan masalah pribadi dengan pekerjaan. Lah, Dae O hanya bisa terdiam. Padahal sebenarnya ia mau melakukannya.
Ringkas drama selanjutnya
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊