All content from jtbc
Ae Jung yang mau berangkat kerja bertemu dengan Yeon Wu yang habis lari. Yeon Wu melihat kalo wajah Ae Jung nampak pucat. Ae Jung menanyakan tentang Ha Ni di sekolah. Selama ini ia sibuk dan merasa kurang memperhatikannya. Kalo bisa ia ingin menghadiri komite orang tua murid untuk membantu Ha Ni.
Yeon Wu menenangkan, ia memberitahu kalo selama ini Ha Ni beradaptasi dengan baik. AE Jung lega dengarnya. Tapi Yeon Wu pikir Ae Jung lah yang punya masalah. Ia menyinggung tentang Ae Jung yang minum banyak semalam. Ae Jung memberitahu kalo semalam ia merayakan sesuatu. Mendadak Ae Jung malah jadi cemas. Ia takut melakukan sesuatu yang salah pada Yeon Wu.
Yeon Wu langsung ingat pada kejadian itu. Dia menjadi gelisah dan membuat Ae Jung menjadi yakin kako ia pasti melakukan sesuatu pada Yeon Wu. Ia menyesalkan karena nggak mengingatnya. Ia meminta maaf dan mau pergi tapi Yeon Wu mengejarnya.
Ae Jung meminta Yeon Wu agar melupakan semua yang terjadi semalam. Ia menjanjikan akan mengganti kerugiannya dengan cara apapun. Yeon Wu menghadang jalannya dan menanyakan dengan cara apa Ae Jung menggantinya? Ae Jung juga bingung harus melakukan apa.
Yeon Wu menawarkan untuk menonton bioskop dengannya. Ia mengingatkan kalo Ae Jung sudah berjanji. Ae Jung langsung mengiyakan (meski kelihatannya terpaksa) . Yeon Wu menanyakan film apa yang bagus? Laga? Komedi?
Ae Jung ditelpon oleh Song Daepyo dan diminta untuk bertemu. Ia meminta maaf dan menyesalkan harusnya ia yang menghubunginya lebih dulu. Song Daepyo yang datang bersama Kwae Nam memberinya kartu nama. Ia penasaran akan kehebatan Ae Jung sampai membuat Jin melepaskan debut Hollywood.
Ae Jung membantah kalo ia hebat. Justru ia masih harus berusaha keras. Ia menjanjikan akan membuat Jin lebih bersinar di film itu ketimbang film lainnya. Ia tahu kapan Jin paling bersinar. Kwae Nam merasa kalo Ae Jung mengatakan kalimat yang salah. Song Daepyo langsung menatapnya marah.
Kwae Nam menyinggung mereka yang satu universitas dulu. Ae Jung membenarkan dan memberitahukan kalo Jin adalah panutannya saat mereka masih di universitas. Song Daepyo yang marah langsung meletakkan cangkirnya dengan kasar. Kwae Nam yang sedang minum jadi keselek karena kaget.
Song Daepyo memberitahu kalo banyak orang yang menelpon setelah Jin debut. Ada yang mau pinjam uang, menjual produk. Dan menurutnya kejadian sekarang nggak berbeda. Jin hanya melakukannya karena kasihan pada yuniornya.
Ae Jung tertunduk sedih. Song Daepyo menyingkirkan cangkirnya. Ia merasa harus objektif karena ia adalah pebisnis. Ia menanyakan apa film itu pantas menggantikan debut Jin di Hollywood?
Ae Jung kembali ke kantor dengan membawa hasil kesepakatannya dengan Song Daepyo. Ia menunjukkannya pada Jin, Dae O dan Koo Daepyo. Itu adalah daftar aktris untuk pemeran utama wanita yang Song Daepyo ingin rekrut untuk film mereka. Dae O merasa kalo itu nggak masuk akal. Ia pikir Song Daepyo melakukan seenaknya pada Jin.
Hye Jin pikir mereka hanya harus merekrut salah satunya dan film mereka akan dipenuhi bintang. Koo Daepyo menanyakan apa yang akan terjadi kalo kerja gagal memenuhi permintaan Song Daepyo? Ae Jung memberitahu kalo Jin nggak bisa main di film mereka.
Jin bangkit dan berniat menemui Song Daepyo. Ae Jung melarangnya. Ia meyakinkan kalo dia baik-baik saja. Jin mengambil daftar itu dan mengaku keberatan dengannya. Ae Jung masih berpikiran positif. Kalo mereka berhasil membujuk salah satunya maka itu akan menguntungkan mereka. Jin tetap merasa berat.
Dae O nggak habis pikir karena Ae Jung nggak juga paham. Ia memberi tahu kalo hal itu nggak bisa diselesaikan hanya dengan kerja keras. Ae Jung membantahnya. Ia meyakinkan akan melakukan tugasnya agar film mereka berhasil. Jin, Dae O dan Koo Daepyo seakan nggak yakin dengan pernyataan AE Jung.
Ae Jung berada di toilet. Teringat apa yang Sinv Daepyo katakan, Tomb Film akan membayar biaya pelanggaran kontrak dengan Hollywood kalo sampai gagal merekrut salah satunya.
Ae Jung mencuci wajahnya dan meyakinkan diri sendiri kalo ia bisa.
Sementara itu Koo Daepyo, Dae O dan Jin sedang bicara bertiga. Jin berniat untuk membantu Ae Jung secara semua masalah itu terjadi karena dirinya. Ia yang akan membesarkannya.
Dae O dan Koo Daepyo kompak melarang. Koo Daepyo berpikir kalo itu salahnya. Ia salah ka rena memberi syarat Ae Jung untuk merekrut Jin. Harusnya ia mengubah pikirannya dan memilih aktor lain untuk film itu. Jin kesal pada Koo Daepyo. Padahal ia sudah menolak Hollywood untuk film itu.
Dae O menyudahi. Ia menegaskan akan mengurus itu. Mereka nggak tahu Ae Jung sangat bertanggung jawab? Kalo aktor utama dan investornya turun tangan, maka dia akan sangat marah. Jin pikir hal yang sama juga berlaku untuk Dae O. Sambil tersenyum Dae O memberitahu kalo ia adalah penanggung jawab san sutradara dari film itu. Kalo Jin turun tangan maka hanya akan memprovokasi Dong Daepyo. Ia mengingatkan kalo Song Daepyo ingin balas dendam padanya. Ia juga melarang Koo Pa Do untuk ikut campur.
Koo Pa Do langsung menatap Dae O dengan tatapan tajam sambil mengulangi apa yang Dae O katakan tadi. Jangan ikut campur. Jin aja juga jadi takut lihatnya. Dae O membantahnya. Yang Ia maksud adalah Koo Pa Do hanya paham mengenai peminjaman uang tapi nggak soal dunia hiburan. Hal seperti itu biasa di dunia hiburan.
Koo Pa Do menantang Dae O; apa dia punya solusi yang bagus untuk masalah itu? Dae O dengan santainya akan memikirkannya. Jin merasa kalo Dae O terlalu naif. Ia hanya penuh semangat padahal nggak punya nomor ponsel artis-artis terkenal. Koo Pa Do membenarkan. Menurutnya Dae O hanya bekerja di dalam ruangan sambil menulis cerita. Ia yakin kalo dia pasti nggak punya kenalan untuk membereskan masalah itu.
Dae O hanya bisa tertunduk.
Oh Ssaem sedang ada di mejanya. Dia mencari profil Cheon Ok Man di komputernya. Wakil kepsek meminta perhatian dari semuanya. Ia menyinggung perihal bu Kim yang sedang cuti melahirkan. Dan sekarang nggak ada guru yang bertanggung jawab pada pada komite orang tua murid. Ia harap akan ada yang menggantikannya.
Semuanya hanya diam. Yeon Wu ingat kalo sebelumnya Ae Jung bilang ingin menghadiri komite orang tua murid. Ia lalu mengangkat tangannya. Dan di saat yang bersamaan ada guru lain juga yang bersedia mrnempati posisi yang kosong itu. Dan karena kandidatnya ada Dia? Mereka pun memutuskannya dengan gunting batu kertas. Ih, Oh Ssaem menang.
Hal itu terlihat oleh Ha Ni yang sedang berusaha menelpon Jin. Dia bingung lihat Oh Ssaem bisa santai begitu. Dan panggilannya diabaikan oleh Jin. Ia menanyakan ke Dong Chan, alasan Jin mengabaikannya padahal waktu itu sudah datang ke sekolah.
Dong Chan pikir mungkin Jin Ahjussi punya kebenaran penting yang dia sembunyikan dari Ha Ni.
Ae Jung dan Hye Jin sedang dalam perjalanan. Mereka akan menemui Jo A Rin. Hye Jin sudah memeriksa kalo A Rin akan menghadiri acara pembukaan gerai sementara. Kalo mereka datang tepat waktu mungkin mereka bisa ketemu.
Ae Jung kesal karena setelah semua yang ia lakukan hasilnya hanya mungkin. Ia menyesalkan artis lainnya yang berhalangan, antara hamil, menikah dan dihukum karena mabuk saat mengemudi. Padahal dia sudah bilang ke semua kalo ia bisa melakukannya.
Hye Jin meragukan karena kabarnya A Rin membutuhkan waktu 6 bulan untuk membaca naskah
A Rin sedang menuruni eskalator di sebuah mall. Manajernya menunjukkan ada wartawan yang sedang memotretnya. Kebetulan ada anak kecil yang sedang menangis. Ia pikir akan bagus kalo A Rin membantunya.
Sesuai permintaan Manajernya, A Rin pun menghampiri anak itu. Anak itu menangis karena kehilangan ibunya. Mulutnya penuh dengan lelehan es krim. Ia bangkit dan memeluk A Rin padahal A Rin jijik melihatnya.
**
Di mobil manajer A Rin membersihkan pakaiannya yang terkena es krim tadi. A Rin mengeluhkan yang ja lakukan tadi. Manajernya mengingatkan kalo A Rin adalah malaikat Asia dan malaikat harus suka dengan anak kecil.
A Rin nggak suka. Ia lalu mengambil r*koknya. Manajernya mengingatkan kalo A Rin adalah seorang duta anti rokok. A Rin memintanya untuk diam. Manajer buru-buru memberikan asbak padanya. Ih, bau. Ia lalu menyemprotkan parfum pada A Rin. A Rin marah terkena semprotan parfum. Manajernya meminta maaf. Dilihatnya asbaknya sudah penuh. Ia pamit keluar untuk membuangnya dulu sambil berpesan agar A Rin jangan menyalakannya dulu kalo enggak abunya akan berjatuhan.
**
A Rin meneriaki manajernya yang sudah agak jauh agar membelikannya minuman segar karena mulutnya nggak enak. Manajernya mengiyakan. Ia mengeluhkan harusnya ia berhenti bekerja dengan A Rin.
Ae Jung dan Hye Jin melihat manajer A Sun dan menyapanya. Manajer nampak nggak tenang. Dilihatnya A Rin sudah menyalakan r*kok nya. Ae Jung dan Hye Jin memperkenalkan diri dari Tomb Film dan menawarkan naskah mereka dengan maksud ingin mengajak A Rin untuk bermain dalam film mereka.
Dari arah yang lain datanglah para penggemar A Rin. Manajer makin panik. Ia berseru agar A Rin menutup tirainya. Ia meninggalkan Ae Jung dan Hye Jin untuk kembali ke mobil. A Rin menanyakan kalo mereka nggak melihatnya?
Manajer mengaku nggak tahu. Dia menyuruh A Rin untuk mematikan rokoknya. Lah, A Rin malah membuangnya ke luar. Manajer mengeluhkannya lalu segera pergi.
Para penggemar itu berlari melewati Ae Jung dan Hye Jin.
Dae O bangun tidur dan melihat Ae Jung dan Hye Jin pulang dari luar dengan tampang berantakan. Ae Jung memberitahu kalo mereka mau merekrut artis tapi hampir mati sama penggemarnya. Dae O duduk dan menanyakan siapa orangnya?
Hye Jin menunjukkan artikel tentang A Rin di ponselnya pada Dae O. Jo A Rin, malaikat Asia. Dae O membacanya sekilas. Hye Jin memberitahu kalo nggak ada artis lain lagi. Semuanya jadwalnya nggak cocok. Dae O pikir Song Daepyo sengaja memilih artis yang nggak mungkin direkrut.
Ae Jung membantahnya. Menurutnya itu hanya kebetulan. Dae O mengeluhkan Ae Jung yang terlalu naif. Ia rasa Hye Jin pasti lelah. Hye Jin mengingatkan kalo mereka lelah dan muak tapi sebenarnya saling peduli. Baik Ae Jung maupun Dae O sama-sama membantahnya. Mereka lalu bangkit dan pergi.
Keduanya sama-sama meninggalkan kantor. Dae O meminta Ae Jung untuk nggak salah paham. Ia bukannya mencemaskannya. Tapi sebagai sutradara ia melihat kalo situasinya sangat mengesalkan. Ia meminta agar Ae Jung jangan salah paham dan jatuh hati padanya. Ae Jung malah merasa kalo Dae O sangat lucu. Percaya diri banget.
Dae O merasa kalo ia pantas untuk percaya diri. Lihat saja tingginya. Ae Jung menatapnya heran. Dae O lalu membayangkan tingginya dibandingkan dengan Jin, Yeon Wu dan Pa Do. Dia yang paling pendek. Ia menyadari kalo tingginya memang standar. Tapi wajahnya...Ae Jung menatapnya sinis, berasa nggak yakin. Dalam bayangan Dae O makin nggak percaya diri. Ia menyombongkan kalo ia adalah pria yang peka. Dan pria harus punya kepekaan.
Hujan mendadak turun. Dae O menawarkan untuk mengantar Ae Jung tapi Ae Jung menolak. Ka menekankan kalo ia pasti bisa mendapatkan Jo A Rin. Karena itulah ia meminta Dae O untuk nggak ikut campur. Ae Jung berlari meninggalkan Dae O dan menerjang hujan.
Dae O tiba-tiba datang dan memayunginya. Ae Jung nggak ngerti apa itu. Lah itu kan payung?? Dae O sesumbar kalo ia sudah berumur dan punya status di masyarakat. Nggak mungkin ia menariknya kembali.
Ae Jung melihat payung besar di depan minimarket dan teringat masa lalu.
Ringkas drama selanjutnya
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊