All content from WeTV
Ringkas drama sebelumnya
Xiaohan berdiri diluar. Langit gelap. Ada kilat. Kayaknya mau hujan.
Xiaoran masuk ke sebuah salon untuk mencuci rambut. Lah kaget saat tahu kalo yang mencuci rambutnya adalah seorang pria. Ia mencoba untuk mengajaknya bicara dengan menyinggung nuansa salon yang rada gelap dan interiornya unik. Xiaohan nggak menyahut. Sampai saat Xiaoran bertanya apa biasanya pria yang mencuci rambut di sana? Xiaohan bilang kalo ada wanita juga. Mereka memiliki nomor masing-masing. Xiaoran pun menanyakan nomornya. 33. Tepat sebelum selesai Xiaoran memberitahu kalo suaranya Xiaohan itu menarik.
Xiaohan nggak bilang apa-apa untuk menanggapinya. Ia membungkus rambut Xiaoran dengan handuk lalu meninggalkannya.
Sejak saat itu Xiaoran jadi sering memimpikan Xiaohan. Ia sendiri nggak ngerti kenapa ia terobsesi dengan orang yang bersamanya hanya selama 10 menit. Tapi secara nggak langsung pertemuan mereka membangkitkan semangat pada Xiaoran yang sudah sakit selama bertahun-tahun.
Selanjutnya Xiaoran mendatangi salon itu lagi untuk mencuci rambut. Ingin bertemu dengan Xiaohan lagi, Xiaoran pun meminta nomor 33 untuk mencuci rambutnya. Lah kok orangnya beda??? Ia nggak jadi mencuci rambut dan bertanya pada karyawan di depan kalo nomor 33 sebelumnya itu pria. Sama karyawannya ia lalu dikasih tahu kalo yang ia maksud adalah Xiaohan. Ia diminta untuk menggantikan sementara nomor 33 yang hari itu ada urusan. Ia juga dikasih tahu kalo Xiaohan punya salon sendiri di desa Xiaozhou.
Merasa masih penasaran, Xiaoran pun memutuskan untuk pergi ke desa Xiaozhou. Sesampainya di sana ia mencoba untuk bertanya pada orang-orang tapi nggak juga menemukannya. Akhirnya ia mencuci rambutnya di sebuah salon gegara dipanggil sama anak kecil di depan salon itu.
Sementara itu di rumah Xiaohan sedang membuat rumah kucing. Ih gini doang kelihatan seksi banget. Setelah selesai ia memasukkan kucingnya ke dalamnya kemudian beristirahat. Lah kucingnya malah keluar dan menghampiri Xiaohan. Bukannya pulang ke rumahnya malah terus datang padanya.
Saat itulah Xiaohan datang. Katanya mau cuci rambut. Padahal habis cuci rambut. Xiaoran masuk dan melihat-lihat di dalam. Lah kaget. Ada pohon kelapa. Xiaohan masuk untuk menyiapkan peralatan. Xiaoran masih melihat-lihat. Ada sebuah lukisan bunga di dinding.
Setelah selesai, Xiaohan memanggil Xiaoran dan mulai mencuci rambutnya. Sama seperti sebelumnya, Xiaoran merasakan sesuatu. Kucingnya Xiaohan datang lagi dan mendekat ke kakinya. Xiaoran berbasa-basi menanyakan tentang kucingnya dan Xiaohan bilang kalo kucingnya sedang jatuh cinta. Heh???
Proses cuci rambut selesai. Xiaohan melanjutkannya dengan mengeringkan rambut Xiaran. Seakan nggak mau berakhir, ia lalu menawarkan untuk potong rambut. Xiaoran nggak yakin kalo hasilnya bagus. Ia lalu minta potong poni.
Seorang wanita seksi datang dan mengajak Xiaohan untuk mekan dengannya. Xiaohan yang masih ada pelanggan minta waktu 10 menit. Wanita itu mengiyakan lalu naik ke atas untuk menunggu Xiaohan di sana.
Ih Xiaoran nengok ke arahnya mulu. Xiaohan menariknya kembali agar melihat ke depan. Ia lalu mulai menggunting. Nggak butuh waktu lama, proses itu pun selesai. Xiaoran cukup puas dengan hasilnya dan menanyakan berapa ia harus membayar. Xiaohan nggak mematok harga dan nyuruh Xiaoran untuk membayar berapapun.
Xiaoran selesai membayarnya. Lah Xiaohan langsung naik ke atas rupanya. Iseng Xiaoran dengan sengaja meninggalkan ponselnya di sana lalu pulang naik taksi ke rumah.
Sesampainya di depan Xiaoran melihat bibi Zhang bersama dengan paman sebelah. Paman membantu bibi Zhang membawakan belanjaan. Setelah paman itu pulang, Xiaoran memanggil bibi Zhang dan pulang bersamanya. Ia menanyakan tentang ponselnya yang nggak bisa dihubungi dan Xiaoran berbohong kalo ponselnya mati habis baterai.
Sampai di rumah bibi Zhang menelpon ibu Xiaoran dan melaporkan segala sesuatu tentang Xiaoran. Ponselnya mati habis baterai. Xiaoran nggak nafsu makan tapi masih meminum obatnya. Bibi Zhang juga diminta untuk memastikan kalo Xiaoran nggak sembarangan keluar.
Xiaoran mendengarkan semuanya dari kamarnya. Ia pun memikirkan cara agar bisa keluar lagi besok dan melihat paket. Ia mengganti nomor rumahnya agar bisa menjadikannya alasan keluar besok.
Hari berikutnya ia membawa paket itu turun saat bibi Zhang sedang memasak. Ia meminum obatnya lalu menunjukkan paket itu ke bibi Zhang dan memberitahu kalo paketnya salah kirim. Ia meminta bibi untuk mengirimkannya ke sebelah.
Setelah memasak bibi mengantarnya ke sebelah. Xiaoran mengawasinya dari atas. Nggak lama kemudian paman sebelah mengembalikan paket yang sudah dibuka dan bilang kalo itu bukan untuknya. Sekalian ia mengajak bibi untuk makan ke rumahnya. Anaknya baru saja mengirimkan ayam. Bibi mengiyakan. Tapi nanti setelah nonanya tidur siang.
Bibi ke kamar Xiaoran untuk mengantarkan sup. Karena melihat kalo Xiaoran sedang tidur siang, ia lalu pergi ke rumah sebelah sambil membawa buah.
Kesempatan itu langsung digunakan Xiaoran untuk menyelinap ke luar. Kemana lagi kalo nggak ke desa Xiaozhou untuk menemui Xiaohan.
Sampai di sana malah turun hujan. Xiaoran yang nggak membawa payung berlari dan sempat terjatuh saat melewati gang. Akhirnya ia sampai di tempat Xiaohan. Xiaohan langsung tahu kalo Xiaoran datang untuk mengambil ponselnya. Ia pun memberikannya dan juga memberikan handuk untuk Xiaoran mengeringkan diri. Setelahnya ia juga memberinya payung dan melihat tangan Xiaoran yang terluka.
Nggak mau Xiaohan mencemaskannya, Xiaoran pun memberitahu kalo ia sempat jatuh tadi. Tapi nggak sakit kok. Xiaohan membuka payungnya dan bilang akan mengantarnya.
Keduanya pun jalan bersama. Xiaohan yang memegang payung mengarahkannya ke Xiaoran dan membiarkan setengah tubuhnya terkena hujan. Xiaoran bertanya apa pacarnya nggak datang lagi? Wanita yang mengajaknya makan sebelumnya. Xiaohan hanya menjawabnya singkat. Enggak. Dalam hati Xiaoran kecewa karena Xiaohan nggak membantahnya. Artinya wanita itu memang pacarnya.
Mereka sampai di depan sebuah restoran. Pemiliknya mengenali Xiaohan dan menanyakan siapa gadis yang bersamanya. Xiaohan nggak berniat menjawabnya dan malah bilang cerewet. Akhirnya Xiaoran yang mengenalkan diri. Nama dan urusannya ke tempatnya Xiaohan.
Orang itu juga mengenalkan diri. Si gemuk. Ia mengajaknya untuk masuk dan biar Xiaohan yang mentraktirnya. Xiaohan nggak berniat melakukannya. Ia memberikan payungnya pada Xiaoran sementara ia ke restoran. Xiaoran mau mengembalikan payungnya besok tapi Xiaohan melarang. Nggak perlu.
Xiaoran sampai di depan saat bibi Zhang kembali dari sebelah. Ia pergi lagi untuk membeli minuman. Saat itulah Xiaoran menyelinap masuk. Akhirnya ia kembali ke kamarnya dengan selamat. Mendadak ibu muncul dan mengagetkannya. Rupanya ibu pulang karena besok adalah hari ulang tahun Xiaoran. Lah orangnya sendiri aja lupa kalo besok ulang tahun.
Ibu melihat pakaian yang Xiaoran kenakan dan seperti nggak menyukainya. XIaoran mengatakan kalo ia hanya asal mengambilnya. Apa nggak cantik? Ibu mengaku menyukainya. Ia lalu memesankan pakaian musim semi dan musim panas untuk Xiaoran. Xiaoran menolak tapi ibu tetap memesannya.
Malamnya Xiaoran nggak bisa tidur. Ih payungnya ada di sebelahnya. Ia teringat sikap Xiaohan padanya. Menurutnya Xiaohan sangat sopan dan perhatian. Tapi gimana kalo dia sudah nggak lajang?
Di bawah ibu menegur bibi dan menanyakan pakaian yang Xiaoran kenakan hari ini. Ia menekankan kalo Xiaoran beda sama anak lain. Ia nggak boleh terkena makanan dan minuman sembarangan dari luar. Bibi juga nggak tahu. Mungkin Xiaoran membeli pakaian itu sendiri. Ibu mengira kalo Xiaoran keluar. Bibi membantah dan memberitahu kalo Xiaoran membelinya dari internet. Belakangan paketnya sangat banyak. Ibu menyudahi dan nyuruh bibi untuk membuang baju Xiaoran tadi. Selain itu ibu juga akan tinggal untuk beberapa hari ke depan karena Xiaoran tampak kurus.
Setelahnya bibi membuang baju yang dimaksud. Xiaoran melihatnya tapi nggak jadi membawanya kembali.
Hari ini adalah hari ulang tahun Xiaoran. Di bawah ibunya sedang menyiapkan kue untuknya. Xiaoran sendiri nampak nggak semangat. Saat ia melihat ke luar jendela...lah kok ada Xiaohan di taman???
Han Yu datang bersama dengan bibinya untuk ikut merayakan ulang tahun Xiaoran. Ibu memanggil Xiaoran dan memberitahukan kedatangannya. Xiaoran yang tadinya lesu jadi semangat habis lihat Xiaohan. Ia lalu turun untuk bergabung dengan yang lain. Sementara itu Xiaohan yang sudah selesai mengerjakan pekerjaannya beristirahat sambil mengukir sesuatu.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊